Fraktur Ekstremitas Bawah
Fraktur Ekstremitas Bawah
· Fraktur intrakapsuler
· Fraktur ekstrakapsuler
o Mekanisme Fraktur
Fraktur intrakapsuler ini (collum femur) dapat disebabkan oleh trauma langsung (direct)
Biasanya penderita terjatuh dengan posisi miring, dimana daerah trokanter mayor langsung
Disebabkan gerakan eksorotasi yang mendadak dari tungkai bawah. Karena kepala femur
terikat kuat dengan ligament iliofemoral dan kapsul sendi, mengakibatkan fraktur di daerah
kolum femur. Pada dewasa muda apabila terjadi fraktur intrakapsuler (collum femur) berarti
traumanya cukup hebat. Sedangkan kebanyakan pada fraktur kolum ini (intrakapsuler),
kebanyakan terjadi pada wanita tua (60 tahun ke atas) dimana tulangnya sudah mengalami
osteoporotic. Trauma yang dialami oleh wanita tua ini biasanya ringan (jatuh kepleset di kamar
mandi ).
Pada umumnya pembagian klasifikasi fraktur kolum femur berdasarkan :
a) Lokasi anatomi
- Fraktur Subkapital
- Fraktur trans-servikal
Pemeriksaan Fisik
Pada penderita muda ditemukan riwayat mengalami kecelakaan berat (tabrakan ). Pada
penderita tua biasanya traumannya ringan (kepleset di kamar mandi ). Penderita tak dapat berdiri
karena rasa sakit sekali pada panggul. Posisi panggul dalam keadaan fleksi dan eksorotasi.
Didapatkan juga adanya perpendekan dari tungkai yang cedera. Paha dalam posisi abduksi dan
fleksidan eksorotasi. Pada palpasi sering ditemukan adannya hematom di panggul. Pada
impacted, biasanya penderita masih dapat berjalan disertai rasa sakit yang tak begitu hebat.
Pemeriksaan radiologi
anteroposterior kadang-kadang tidak jelas ditemukan adanya fraktur (pada kasus yang impacted).
Terapi
Impacted Fraktur
Pada fraktur intrakapsuler terdapat perbedaan pada daerah kolum femur dibanding fraktur
tulang di tempat lain. Pada kolum femur periosteumnya sangat tipis sehingga daya
osteogenesisnya sangat kecil,sehingga seluruh penyambungan fraktur kolum femur boleh dikata
tergantung pada pembentukan kalus endosteal. Lagipula aliran pembuluh darah yang melewati
kolum femur pada fraktur kolum femur terjadi kerusakan. Lebih lagi terjadinya hemartrosis akan
menyebabkan aliran darah di sekitar fraktur tertekan alirannya. Maka mudah dimengerti apabila
terjadi fraktur intrakapsuler dengan dengan dislokasi akan terjadi avaskuler nekrosis.
Penanggulangan
Impacted Fraktur
Pada fraktur,kolum femur yang benar-benar impacted dan stabil. Maka penderita masih
dapat berjalan selama beberapa hari. Gejalannya ringan, sakit sedikit pada daerah panggul. Kalau
impactednya cukup kuat, penderita dirawat 3-4 minggu kemudian diperbolehkan berobat jalan
dengan memakai tongkat selama 8 minggu. Kalau pada X-Ray foto impacted nya kurang kuat,
ditakutkan terjadi disimpacted, penderita di anjurkan untuk operasi dipasang internal fiksasi.
Operasi yang dikerjakan untuk impacted fraktur biasanya dengan multi pin teknik perkutaneus.
Penanggulangan Dislokasi Fraktur kolum femur Penderita segera dirawat di Rumah sakit,
tungkai yang sakit dilakukan pemasangan tarikan kulit (skin traction) dengan Buck-extension.
Dalam waktu 24-48 jam dilakukan tindakan reposisi, yang dilanjutkan dengan pemasangan
internal fiksasi. Reposisi yang dilakukan dicoba dulu dengan reposisi tertutup dengan salah satu
cara yaitu : menurut leadbetter. Penderita terlentang di meja operasi. Asisten memfiksir pelvis.
Lutut dan coxae dibuat fleksi 90 derajat untuk mengundurkan kapsul dan otot-otot di sekitar
panggul. Dengan sedikit abduksi paha ditarik ke atas, kemudian dengan pelan-pelan dilakukan
gerakan endorotasi panggul 45 derajat. Kemudian sendi panggul dilakukan gerakan memutar
dengan melakukan gerakan abduksi dan ekstensi. Setelah itu dilakukan test.
Palm heel test : Tumit kaki yang cedera diletakkan di atas telapak tangan. Bila posisi kaki tetap
dalam kedudukan abduksi dan endorotasi berarti reposisi berhasil baik. Setelah reposisi berhasil
dilakukan tindakan pemasangan internal fiksasi dengan teknik multi pin perkutaneus. Kalau
reposisi pertama gagal dapat diulangi sampai tiga kali,dilakukan open reduksi. Dilakukan
reposisi terbuka setelah tereposisi dilakukan internal fiksasi. Macm-macam alat internal fiksasi di
antaranya :
- Knowless pin
- Cancellous screw
- Plate
Pada fraktur kolum femur penderita tua (>60 tahun ) penanggulangannya agak berlainan.
Bila penderita tidak bersedia dioperasi atau dilakukan prinsip penanggulangan : do nothing
dalam arti tidak dilakukan tindakan internal fiksasi, caranya penderita di rawat, dilakukan skin
traksi 3 minggu sampai rasa sakitnya hilang. Kemudian penderita dilatih berjalan dengan
menggunakan tongkat (cruth). Kalau penderita bersedia dilakukan operasi, akan digunakan
Komplikasi
- Avaskular nekrosis
- Non union
- Infeksi
Merupakan fraktur antara trokanter mayor dan trokanter minor femur. Fraktur ini
termasuk fraktur ekstrakapsular. Banyak terjadi pada orang tua terutama pada wanita (diatas usia
60 tahun ). Biasanya trauma ringan, jatuh kepleset,daerah pangkal paha ke bentur lantai. Hal ini
dapat dapat terjadi karena pada wanita tua, tulang sudah mengalami osteoporosis post
menopause. Pada orang dewasa dapat terjadi fraktur ini disebabkan oleh trauma dengan
Klasifikasi
Banyak klasifikasi yang dibuat oleh para ahli. Tetapi yang banyak dianut di banyak Negara yaitu
b) Tidak stabil
Gejala klinis
Biasanya penderita wanita tua dengan riwayat setelah jatuh kepleset,penderita tak dapat
jalan. Pada pemeriksaan kaki yang cedera dalam posisi eksternal rotasi. Tungkai yang cedera
Pemeriksaan radiologi
Dengan proyeksi anteroposterior dan lateral dengan rontgen foto dapat ditentukan stabil
Penanggulangan
Umumnya fraktur trokanter mudah menyambung kembali karena daerah trokanter kaya
akan avaskularisasi.
Non-Operatif
Dengan balans traksi umumnya memerlukan waktu sampai 12 sampai 16 minggu. Pada
penderita yang sudah tua diatas 60 tahun penanggulanganya dengan traksi akan menimbulkan
emboli paru,thrombosis arterifemoralis untuk menghindari hal tersebut di atas dipilih cara lain
dengan jalan operatif. Teknik operasi tergantung tipe frakturnya stabil atau tidak stabil. Pada
fraktur yang tidak stabil dilakukan tindakan medialisasi menurut Dimon dan Hughston baru
dilakukan internal fiksasi diantaranya dengan Jewett nail atau angle blade plate (Ao) Pada tipe
yang stabil, tidak perlu dilakukan medialisasi, langsung dilakukan internal fiksasi dengan alat
Fraktur subtrokanter ialah fraktur dimana garis patah berada 5 cm distal dari trokanter
minor. Mekanisme fraktur biasanya karena trauma langsung, dapat terjadi pada orang tua
biasanya disebabkan oleh trauma yang ringan (jatuh kepleset). Dan pada orang muda biasanya
Klasifikasi
- Klasifikasi Zickel
- Klasifikasi Scinshaemer
Yang sederhana dan mudah dipahami adalah klasifikasi Fieldinng dan magliato.
Tipe 2 : Garis patah berada 1 – 2 inch di bawah dari batas atas trokanter minor
Tipe 3 : Garis patah berada 2 – 3 inch di distal dari batas atas trochanter minor.
Pemeriksaan Fisik
Tungkai bawah yang cedera lebih pendek dan rotasi eksternal (eksorotasi) di daerah
Radiologi
Dibuat proyeksi anterioposterior dan lateral. Pada fraktur subtrokanter dimana
trokanternya masih utuh, biasanya kedudukan fragmen bagian atas dalam posisi abduksi dan
fleksi dan fragmen distal dalam posisi abduksi. Abduksi karena tarikan dari otot-otot abductor.
Fleksi karena tarikan otot iliopsoas dan adduksi karena tarikan otot adductor magnus.
Penanggulangan
· Non-operatif
Dengan melakukan skeletal traksi dan system balans dengan posisi tungkai bagian distal
dibuat abduksi dan fleksi. Penanggulangan ini banyak kelemahannya yaitu mordibitas lama dan
mortalitas yang lebih tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan penanggulangan operasi.
· Operatif
- Jewett nail
- Zickel nail
Komplikasi
- Malunion
- Non Union
FRAKTUR BATANG FEMUR (DEWASA)
Mekanisme trauma
Daerah tulang-tulang ini sering mengalami patah. Biasanya terjadi karena trauma
langsung akibat kecelakaan lalu lintas di kota-kota besar atau jatuh dari ketinggian. Kebanyakan
dialami oleh penderita laki-laki dewasa. Patah pada daerah ini dapat menimbulkan perdarahan
Salah satu klasifikasi fraktur batang femur dubagi berdasarkan adanya luka yang
- Tertutup
- Terbuka
Ketentuan terbuka bila terdapat hubungan antara tulang patah dengan dunia luar. Fraktur
Derajat I : Bila terdapat hubungan dengan dunia luar, timbul luka kecil,biasanya diakibatkan
Derajat II : Lukanya lebih besar (>1cm), luka ini disebabkan karena benturan benda dari luar
Derajat III : Lukanya lebih luas dari derajat II, lebih kotor,jaringan lunak banyak yang ikut rusak
(otot,saraf,pembuluh darah)
Pada umumnya bentuk penanggulangan fraktur terbuka, dilakukan tindakan
Pemeriksaan Fisik
Daerah paha yang patah tulangnya sangat membengkak, ditemukan tanda functiolaesa
(tungkai bawah tidak dapat diangkat). Nyeri tekan,nyeri gerak. Tampak adanya deformitas
angulasi ke lateral atau angulasi anterior,rotasi (ekso atau endo). Tungkai bawah ditemukan
adanya perpendekan tungkai. Pada fraktur 1/3 tengah femur, pada pemeriksaan harus
diperhatikan pula kemungkinan adanya dislokasi sendi panggul dan robeknya ligament dari
daerah lutut. Kecuali itu juga diperiksa keadaan saraf sciatica dan arteri dorsalis pedis.
Radiologi
Cukup dengan dua proyeksi AP dan LAT. Dalam pembuatan foto harus mencakup dua
Penanggulangan
Pada fraktur femur tertutup, untuk sementara dilakukan skin traksi dengan metode Buck
extension. Atau dilakukan dulu pemakaian Thomas Splint, tungkai ditraksi dalam keadaan
ekstensi. Tujuan skin traksi adalah untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan yang
lebih lanjut jaringan lunak di sekitar daerah yang patah. Setelah dilakukan traksi kulit dapat
Dilakukan skeletal traksi. Yang sering digunakan ialah metode perkin dan metode balans
skeletal traksi.
Metode Perkin
· Digunakan apabila fasilitas peralatan terbatas. Alat yang diperlukan : Steinman pin, Tali, Beban
katrol
· Penderita tidur terlentang 1-2 jari di bawah tuberositas tibia, dibor dengan Steinman pin,
dipasang staple, ditarik dengan tali. Paha ditopang dengan 3-4 bantal. Tarikan dipertahankan
sampai lebih dari 12 minggu sampai terbentuk kalus yang cukup kuat. Sementara itu tungkai
- Thomas splint
- Pearson attachment
- Steinman pin
- Tali
- Katrol
- Beban
- Frame
- Stapler
· Penderita tidur terlentang, 1-2 jari di bawah tuberositas tibia dibor dengan Steinman pin,
dipasang stapler pada Steinman pin. Paha ditopang dengan Thomas splint, sedangkan tungkai
bawah ditopang oleh Pearson attachment. Tarikan dipertahankan sampai 12 minggu atau lebih
sampai tulangnya membentuk kalus yang cukup. Sementara itu otot-otot paha dapat dilatih
secara aktif. Kadangkadang untuk mempersingkat waktu rawat, setelah ditraksi 8 minggu
Operatif
Pada fraktur femur 1/3 tengah sangat baik untuk dipasang intramedullary nail. Terdapat
- Kuntscher nail
- Sneider nail
- Ao nail
Diantara ke tiga nail tersebut yang paling terkenal adalah kuntscher nail. Pemasangan
· Cara terbuka yaitu dengan menyayat kulit fasia sampai ke tulang yang patah. Pen dipasang
secara retrograde.
· Cara tertutup yaitu dengan menyayat daerah yang patah. Pen dimasukkan melalui ujung
trokanter mayor dengan bantuan image intersifier (C.arm). Tulang dapat di reposisi dan pen
Indikasi operatif :
2) Multipel fraktur
4) Patologik fraktur
5) Orang tua
Komplikasi dini :
Yang segera terjadi dapat berupa : syok dan emboli lemak. Emboli lemak ini jaranf
- Delayed union
- Non union
- Mal union
- Infeksi
Pada non union dapat diatasi dengan tandur alih tulang spongiosa (autogenesus
cancellous bone graft). Kekakuan sendi dimana, sendi lutut terbatas gerakan (ROM -0-60 atau <)
dapat ditolong melakukan operasi pembebasan perlengkapan otot-otot kuadriseps dan patella.
Pada anak-anak sering juga mengalami fraktur femur. Penyebab terbanyak ialah jatuh
Penanggulangan
Umumnya dengan terapi non operatif akan menyambung baik. Perpendekan kurang 2 cm
masih dapat diterima karena dikemudian hari perpendekan ini akan sama panjangnya dengan
tungkai yang normal. Hal ini dimungkinkan karena anak-anak daya remodellingnya masih tinggi.
Penanggulangan non operatif dengan traksi kulit anak berumur di bawah 3 tahun.
Traksi kulit-Bryant traksi
Anak tidur terlentang di tempat tidur, kedua tungkai dipasang traksi kulit, kemudian
kedua tungkainya ditegakkan ke atas, di tarik dengan tali yang diberi beban 1-2 kg, sampai kedua
Terjadinya iskemik paralisis. Hal ini disebabkan karena terganggunya aliran darah pada
- Frame
- Katrol
- Tali
- Plester
Anak tidur terlentang dipasang plester dari batas lutut. Dipasang sling di daerah
poplitea,sling dihubungkan dengan tali, dimana tali tersebut dihubungkan dengan beban penarik.
Untuk waktu rawat setelah 4 minggu ditraksi,kalus sudah terbentuk tetapi belum kuat benar.
Daerah ujung proksimal tibia merupakan tulang yang lemah, terdiri dari tulang spongiosa
dan dibatasi korteks yang tipis. Kecuali pada orang tua tulangnya secara keseluruhan sudah
mengalami osteoporotic. Maka mudah dimengerti bila terjadi trauma langsung di daerah lutut
Biasanya terjadi trauma langsung dari arah samping lutut, dimana kakinya masih terfiksir
di tanah (orang sedang berjalan ditabrak mobil dari samping-bumper fraktur) Gaya dari samping
ini menyebabkan lutut didorong sangat kuat kea rah valgus. Hal ini menyebabkan permukaan
sendi bagian lateral tibia (tibia plateau) akan menerima beban yang sangat besar dan akhirnya
menyebabkan fraktur intraartikular atau terjadi amblasnya permukaan sendi bagian lateral tibia.
Kemungkinan yang lain, penderita jatuh dari ketinggian yang menyebabkan penekanan vertical
pada permukaan sendi tibia. Hal ini akan menyebabkan patah intrartikular berbentuk T atau Y.
Klasifikasi
a) Split fracture
c) Rim avulsion
d) Rim compression
Gejala Klinik
Lutut yang cedera membengkak dan disertai rasa sakit. Kadang-kadang ditemukan
deformitas (varus atau valgus pada lutut) Pada permukaan lebih aktif, gerak sendi lutut terbatas
karena rasa sakit atau adanya hemartrosis. Varus dan valgus stress test kadang positif. Hal ini
disebabkan karena fragmen tulang yang amblas atau disertai dengan rupturnya ligament kolateral
Cukup dengan membuat dua proyeksi anteroposterior dan lateral. Dari gambar radiologi
Penanggulangan
Untuk fraktur yang tidak mengalami dislokasi dapat ditanggulangi dengan beberapa cara,
- Skeletal traksi
Caranya : Penderita tidur terlentang. Pada tibia 1/3 proksimal dipasang Steinman pin, langsung
ditarik dengan beban yang cukup (>6kg). Sementara dilakukan traksi lutut penderita yang cedera
dapat digerakkan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kekakuan sendi.
Operatif
Apabila terjadi dislokasi yang cukup lebar atau apabila permukaan sendi tibia amblas
lebih dari 8 mm, dilakukan open reduksi dan dipasang internal fiksasi dengan buttress plate dan
cancellous screw. Pada kasus dimana permukaan sendi tibia amblas,harus dilakukan
rekonstruksi,permukaan yang amblas diangkat kembali ke atas dan bekas lubangnya diisi dengan
Hal ini disebabkan karena terjadinya perlengketan intraartikular dan perlengketan peri-
artikular. Bila terjadi hal tersebut di atas dapat dilakukan manipulasi dengan pemberian anestesi
umum.
Fraktur kruris merupakan terbanyak dari kecelakaan lalu lintas. Melihat susunan
anatomis kruris dimana permukaan medial tibia hanya dilindungi jaringan subkutan,hal ini
menyebabkan mudahnya terjadi fraktur kruris terbuka yang menimbulkan masalah dalam
pengobatan.
Anatomi
1. Otot ekstensor
2. Otot abductor
4. Otot fleksor
kompartemen dalam.
Arteri
- Arteri peroneus
Saraf
-n. Tibialis anterior dan n.Peroneus untuk mensarafi otot ekstensor dan abductor
-n. Tibialis posterior dan n.Poplitea untuk mensarafi otot fleksor dan otot trosep surae.
Mekanisme trauma
Akibat kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian lebih dari 4 meter, fraktur yang
Akibat cedera pada waktu olahraga. Biasanya fraktur yang terjadi fraktur tertutup.
Diakibatkan oleh gaya gerak tubuh sendiri. Biasanya berupa torsi tubuh ,kekuatan trauma
disalurkan melalui sendi. Akibat yang terjadi biasanya fraktur tibia fibula dengan garis patah
spiral dan tidak sama tinggi pada tibia di bagian distal sedang pada fibula bagian proksimal.
Klasifikasi
- Fraktur tertutup
- Fraktur terbuka
Fraktur terbuka
Ketentuan fraktur terbuka bila terdapat hubungan antara tulang yang patah dengan dunia
Derajat I : Bila terdapat hubungan dengan dunia luar,timbul luka kecil,biasanya diakibatkan
Derajat II : Lukanya lebih besar (>1cm),luka ini disebabkan karena benturan benda dari luar.
Derajat III : Lukanya lebih luasa dari derajat II,lebih kotor,jaringan lunak banyak yang ikut rusak
Gejala klinik
Daerah yang patah tampak bengkak. Tampak deformitas angulasi atau endo/eksorotasi
Radiologi
Penanggulangan
Caranya : penderita tidur terlentang diatas meja periksa. Kedua lutut dalam posisi fleksi
90 derajat, sedangkan kedua tungkai bawah menggantung di tepi meja.Tungkai bawah yang
patah ditarik kea rah bawah. Rotasi diperbaiki, setelah tereposisi baru dipasang gips melingkar.
Imobilisasi cara ini dilakukan dengan pemasangan gips mulai pangkal jari kaki sampai
proksimal femur dengan sendi talokrural dalam posisi netral sedang posisi lutut dalam fleksi 20
derajat.
2. Cara Sarmiento :
Pemasangan gips dimulai dari jari kaki sampai diatas sendi talokrural dengan molding
sekitar malleolus. Kemudian setelah kering segera dilanjutkan ke atas sampai 1 inci di bawah
tuberositas tibia dengan molding pada permukaan anterior tibia, gips dilanjutkan sampai ujung
proksimal patella. Keuntungan cara ini : kaki dapat diinjakkan lebih cepat. Setelah dilakukan
reposisi tertutup ternyata hasilnya masih kurang baik. Masih terjadi angulasi,perpendekan lebih
dari 2cm,tidak ada kontak antara kedua ujung fragmen tulang. Dapat dianjurkan untuk dilakukan
- Screw
- Plate + screw
- Tibial nail
Fraktur Terbuka
Cara Trueta :
· Luka setelah dilakuakn debridement tetap dibiarkan terbuka,tidak perlu dijahit. Setelah
tulangnya direposisi, gips dipasang langsung tanpa pelindung kulit kecuali pada derajat
· Cara ini sudah ditinggalkan orang. Dahulu banyak dikerjakan pada zaman perang Cara long
leg plaster :
· Cara seperti ini telah diuraikan di atas. Hanya untuk fraktur terbuka dibuat jendela setelah
beberapa hari di atas luka. Dari lubang jendela ini luka dirawat sampai sembuh. Cara dengan
· Cara ini sangat baik untuk fraktur terbuka kruris grade III. Dengan cara ini perawatan luka yang
Komplikasi
Dini :
· Sindrom kompartemen
bawah yang dapat mengancam kelangsungan hidup tungkai bawah. Yang palin sering terjadi
· Mekanisme : Dengan terjadi fraktur tibia terjadi perdarahan intrakompartemen,hal ini akan
terganggu. Hal ini akan menyebabkan edema. Dengan adanya edema,tekanan intrakompartemen
· Gejala : rasa sakit pada tungkai bawah dan ditemukan paraestasia. Rasa sakit akan bertambah
bila jari digerakan secara pasif. Kalau hal ini berlangsung cukup lama dapat terjadi paralise pada
Lanjut :
longgar,sehingga terjadi angulasi dan rotasi. Untuk memperbaiki perlu dilakukan osteotomi.
· Delayed union : Terutama terjadi pada fraktur terbuka yang diikuti dengan infeksi atau pada
fraktur yang kominutiva. Hal ini dapat diatasi dengan operasi tandur alih tulang spongiosa.
· Non union : disebabkan karena terjadi kehilangan segmen tulang tibia disertai dengan infeksi.
Hal ini dapat diatasi dengan melakukan bone grafting menurut cara papineau.
· Kekakuan sendi : Hal ini disebabkan karena pemakaian gips yang terlalu lama. Pada persendian
kaki dan jari-jari biasanya terjadi hambatan gerak. Hal ini dapat diatasi dengan fisioterapi.
FRAKTUR DAN FRAKTUR DISLOKASI DARI PERGELANGAN KAKI
Fraktur pada pergelangan kaki sering terjadi pada penderita yang mengalami kecelakaan
(kecelakaan lalu lintas atau jatuh). Bidang gerak sendi pergelangan kaki hanya terbatas pada satu
bidang yaitu untuk pergerakan dorsofleksi dan plantar fleksi. Maka mudah dimengerti bila terjadi
gerakan-gerakan diluar bidang tersebut,dapat menyebabkan fraktur atau fraktur dislokasi pada
Bagian yang sering menimbulkan fraktur dan fraktur dislokasi yaitu : gaya abduksi,
Secara anatomi sendi pergelangan kaki,dibentuk oleh 3 tulang yaitu dari tulang
tibia,fibula dan talus. Bagian dinding medial sendi berupa tulang maelleolus lateralis. Bagian
posterior dibatasi oleh tulang tibia yang melengkun, dan disebut maleolus posterior.
medialis dengan tulang-tulang tarsal, dihubungkan oleh ligament. Tibio kalkaneal,ligament tibia
talar dan ligament tibio navikular. Ketiga ligament tersebut disebut sebagai ligament deltoid.
Antara maleolus lateral dan tulang tarsal dihubungkan oleh ligament kalkaneofibular dan
ligament talofibular. Antara tibia dan fibula bagian distal dihubungkan dengan
Mekanisme trauma
Apabila terjadi gaya abduksi maka akan terjadi dorongan yang mendorong maleolus
lateral. Hal ini akan menyebabkan fraktur dari maleolus lateral setinggi permukaan sendi atau di
atasnya. Sedangkan ujung maleolus medial tertarik sangat kuat oleh ligament
deltoid,menyebabkan fraktur avulse pada ujung maleolus medialis. Gaya adduksi : akan
mendorong tulang talius pada maleolus medialis menyebabkan fraktur maleolus medialis di atas
permukaan sendi. Sedang gaya rotasi dari kaki dapat menyebabkan fraktur kedua malleolus
disertai robeknya ligament tibiofibula bagian distal. Atau dapat disertai fraktur malleolus
posterior. Kalau terjadi robekan ligament tibiafibula bagian distal maka tulang talus akan
Gejala klinik
Pada fraktur pergelangan kaki penderita akan mengeluh sakit sekali dan tak dapat
berjalan. Di daerah pergelangan kaki sangat bengkak. Bila terjadi fraktur kedua maleolus akan
Radiologi
Umumnya dengan proyeksi anteroposterior dan lateral dapat diketahui adanya fraktur di
Penanggulangan
Dapat dicoba dengan reposisi tertutup. Bila berhasil baik dipertahankan dengan
imobilisasi gips di bawah lutut selama 8 minggu. Bila hasil reposisi jelek,harus dipikirkan
kemungkinan terjadinya interposisi di periosteum antara kedua fragmen. Untuk hal ini harus
Umumnya dengan melakukan reposisi tertutup hasilnya baik. Imobilisasi dengan gips di
bawah lutut selama 6 minggu. Fraktur maleolus lateral disertai dengan robeknya ligament
deltoid. Terjadinya fraktur maleolus lateral dan dislokasi dari tulang talus ke lateral. Pada
radiologis jelas tampak jarak maleolus medial dan tulang talus melebar. Hal ini dapat dicoba
ditanggulangi dengan reposisi tertutup. Bila hasil reposisi tertutup gagal , dilakukan tindakan
Fraktur maleolus lateral dan maleolus medial (Bimalleolus) : terjadi fraktur maleolus
lateral dimana garis patahnya terletak di atas permukaan sendi pergelangan kaki dan fraktur
avulse maleolus medialis. Hal ini dapat dicoba dengan reposisi tertutup kalau hasilnya jelek
dilakukan operasi reposisi terbuka dengan pemasangan internal pada kedua maleolus.
Komplikasi
· Kekauan sendi (ankilosis). Hal ini disebabkan karena kerusakan ligament-ligamen , dapat
· Mal union : Biasanya pada penanganan non operatif dimana terjadi reposisi yang tidak tepat.
FRAKTUR TALUS
Tulang talus merupakan salah satu tulang yang sangat penting untuk menahan dan
Mekanisme trauma
Bisa disebabkan trauma yang tak langsung, hal ini terjadi pada penderita sewaktu
mengendarai mobil mengalami kecelakaan dengan mendadak dan sekuat tenaga kaki menginjak
pijakan rem. Posisi kaki secara mendadak dalam posisi hiperdorsofleksi,hal ini akan
menyebabkan fraktur di daerah leher talus. Atau jatuh dari suatu ketinggian akan menimbulkan
gaya tekan aksial pada tulang talus. Hal ini akan menyebabkan fraktur di daerah korpus.
Kemungkinan yang lain, sewaktu posisi kaki dalam plantar fleksi terjadi kecelakaan dimana
terjadi gaya dorong pada metatarsal diteruskan ke tulang navikular yang akhirnya menyebabkan
Klasifikasi
Pemeriksaan fisik
Mengalami kecelakaan berat (tabrakan mobil jatuh dari ketinggian). Terasa sakit sekali di
daerah pergelangan kaki dan kaki. Daerah pergelangan kaki dan kaki sangat membengkak.
Radiologi
Proyeksi anterioposterior dan obliqus untuk melihat daerah korpus talus. Proyeksi lateral
Penanggulangan
Bila tidak terjadi dislokasi fragmenya, dilakukan imobilisasi dengan gips sirkuler di
bawah lutut. Gips dipertahankan + 3 bulan sampai terjadi union. Bila terjadi dislokasi, dicoba
dengan melakukan reposisi dalam narkose. Bila kedudukan berhasil baik,dipasang imobilisasi
dengan gips sirkuler di bawah lutut. Bila kedudukan fragmennya tetap dislokasi,dilakukan
Komplikasi
- Infeksi
- Mal union
- Avaskuler nekrosis
- Delayed union
FRAKTUR KALKANEUS
Tulang kalkaneus terdiri dari tulang spongiosa,dengan korteks yang tipis. Pada tulang
kalkaneus kaya akan vaskularisasi ,maka mudah dimengerti pada fraktur kalkaneus mudah
terjadi penyembuhan.
Mekanisme trauma
Dapat disebabkan daya puntir yang akan menyebabkan terjadinya fraktur kalkaneus
ekstraartikular. Sedangkan daya tekan vertikel akibat jatuh dari ketinggian akan menyebabkan
fraktur intrartikular.
Klasifikasi
Pemeriksaan fisik
Rasa sakit dan nyeri tekan di daerah sinus tarsi. Bengkak pada jenis ekstraartikular tidak
begitu jelas. Penderita tak dapat bediri. Pada jenis intraartikular pembengkakan tumit pada
daerah yang patah lebih pendek. Harus diperhatikan pula kemungkinan adanya nyeri di daerah
lumbal atau dorsolumbal. Kemungkinan adanya fraktur vertebra lumbal atau vertebra torakalis.
Hal ini penting karena menurut carve 10% dari fraktur kalkaneus diikuti oleh fraktur vertebra
Radiologi
Pada jenis ekstraartikular,bila tidak terjadi dislokasi garis patahnya cukup dilakukan
imobilisasi dengan gips sirkuler dibawah lutut. Bila terjadi dislokasi dilakukan reposisi dengan
menekan fragmen yang menonjol kea rah dalam posisi kaki dibuat equines,baru dipasang gips
sirkuler di bawah lutut. Untuk jenis intraartikular dimana permukaan sendi subtalar amblas,harus
dilakukan open reduksi. Yang amblas diangkat kembali dan daerah yang berlubang ditanam alih
tulang spongiosa,setelah itu dilakukan imobilisasi dengan gips sirkuler di bawah lutut + 6
minggu.
Komplikasi
- Mal union
FRAKTUR METATARSAL
Mekanisme trauma
Trauma langsung (direct), karena kejatuhan barang yang cukup berat atau karena trauma
tak langsung (indirect),hal ini dapat terjadi sewaktu kaki menginjak tanah dengan kuat secara
Pemeriksaan fisik
Penderita mengeluh sakit di daerah pedis. Tampak pembengkakan dan ekimosis. Pada
Radiologi
- Proyeksi anteroposterior
- Proyeksi oblique
- Proyeksi lateral
Penanggulangan
Bila fragmen fraktur tak menglami dislokasi dilakukan imobilisasi dengan pemasangan
gips sirkuler (short walking cast),dipertahankan sampai 4-6 minggu. Bila terjadi dislokasi
terutama pada kepala metatarsal kea rah plantar harus dilakukan reposisi tertutup. Kalau gagl
dilakukan open reduksi dengan pemasangan internl fiksasi dengan Kirschner wire.