USULAN PENELITIAN
OLEH :
NANANG QASYIM
32601200563
Hari : ……………..
Tanggal : ……………..
Yang mengusulkan
Nanang Qasyim
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
1. Latar Belakang
Teknologi informasi merupakan sarana yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan manusia yang memerlukan suatu proses cepat dalam pengolahan data.
termasuk dalam bidang pendidikan, dalam hal ini, teknologi dapat
diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran online atau lebih dikenal dengan
sebutan E-learning. E-learning memiliki beberapa manfaat baik bagi lembaga
pendidikan, organisasi, pengajar, dan peserta didik. Karena pada dasarnya
pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan transfer informasi dari
pendidik kepada peserta didik dengan konten ilmu pengetahuan, materi, gagasan
maupun ide.
Lembaga Himpunan Mahasiswa Islam yang disingkat HMI merupakan
Lembaga eksternal Mahasiswa Islam terbesar dan tertua di Indonesia, yang
bertujuan terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam
dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi
Allah SWT. Sebagai lembaga tertua, HMI telah menyebar keseluruh penjuru
Indonesia lebih dari 200 cabang dan sekitar 500.000 kader bahkan hampir di
setiap perguruan tinggi (PB-HMI, 2016). Lembaga HMI berfungsi sebagai
organisasi perkaderan serta berperan sebagai organisasi perjuangan. Sebagai
organisasi perkaderan (cadre forming) kegiatan yang dilakukan berupa latihan
kader, pengembangan kader, dan pengabdian kader yang dipandu oleh Badan
Pengelola Latihan (BPL) dengan tujuan untuk mengoptimalkan dan mengasah
kemampuan kader agar menjadi kader Muslim – Intelektual – Profesional, yang
memiliki kualitas insan cita.
Untuk itu diperlukan dukungan teknologi informasi untuk membuat sebuah
transformasi proses perkaderan kedalam bentuk digital yang dapat diakses secara
online. Perancangan sistem informasi pembelajaran online (E-Learning) dapat
menjadi solusi yang tepat. Aplikasi E-Learning ini dapat menjadi media untuk
mengemban potensi yang ada pada kader dengan melatih pembelajaran mandiri
diluar kegiatan perkaderan konvensional.
Dalam perancangan E-Learning diperlukan suatu disiplin dan pemodelan
yang baik agar aplikasi yang dihasilkan dapat berjalan sesuai tujuan dan
terpelihara dimasa mendatang. ICONIX Process dipilih sebagai metodologi
untuk mengembangkan E-learning ini untuk menggambarkan proses bisnis
perkaderan pada HMI. ICONIX Process merupakan metode yang
iteratif dan bertahap (iterative-incremental) dengan menawarkan penggunaan
UML yang tidak berlebihan bahkan cenderung minimalis karena hanya terdiri
beberapa langkah yang dianggap perlu dan telah cukup untuk melakukan analisa
berbasis objek.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik membuat Tugas Akhir tentang
perancangan dan pembuatan sistem E-Learning dengan judul Rancang Bangun
E-Learning Himpunan Mahasiswa Islam dengan Metode Iconix Process (Studi
Kasus : Sistem Informasi Perkaderan Online Terpusat PB HMI)”.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah :
Bagaimana membuat E-Learning Himpunan Mahasiswa Islam dengan Metode
Iconix Process?
3. Batasan Masalah
Dari latar belakang dan perumusan masalah diatas agar pembahasan masalah
tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka perlu membatasi pembahasan
masalah ini pada :
a. Analisa dan desain secara konseptual dalam perancangan dan pembuatan E-
Learning Himpunan Mahasiswa Islam dengan Metode Iconix Process (Studi
Kasus : Sistem Informasi Perkaderan Online Terpusat PB HMI).
b. Perancangan serta pembuatan prototype E-Learning Himpunan Mahasiswa
Islam dengan Metode Iconix Process (Studi Kasus : Sistem Informasi
Perkaderan Online Terpusat PB HMI).
c. E-learning yang dibangun dibatasi pada kegiatan pengembangan kader yakni
training non formal setelah mengikuti latihan kaderisasi, diantaranya Up
Grading, Follow Up, Diskusi dalam bidang keislaman, manajerial,
keinstrukturan, keorganisasian, kepemimpinan dan kewirausahaan dan
professionalisme lainnya.
4. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
Menghasilkan E-Learning Himpunan Mahasiswa Islam dengan Metode Iconix
Process (Studi Kasus : Sistem Informasi Perkaderan Online Terpusat PB HMI).
Dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat membantu pihak PB HMI dalam
mentransformasikan proses perkaderan kedalam bentuk digital yang dapat diakses
secara online.
5. Tinjauan Pustaka
5.1 E-Learning
E-Learning merupakan pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan
teknologi komputer, jaringan komputer atau Internet (Afridian, 2012).
Dimana E-learning tersebut berbentuk virtual yang menggunakan media
elektronik sebagai media pembelajaran secara online. Dengan E-learning ini
Pendidik atau pengajar dapat melakukan proses pembelajaran tanpa dibatasi
ruang kepada peserta didik sebagaimana yang sering dilakukan secara
konvensional. Dalam proses E-Learning, sangat menuntut kemandirian
peserta didik dalam proses pengembangan dirinya. Jikalau ditinjau dari sisi
manfaat dan efektivitas menurut pranoto dkk (2009) dalam menyebutkan
keuntungan dari E-learning sebagai berikut:
1. Penggunaan E-Learning untuk menunjang pelaksanaan proses
belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi
yang diajarkan.
2. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
3. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
4. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
5. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan
perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa
sulit dilakukan.
6. E-Learning memberi Efisiensi biaya bagi administrasi
penyelenggara, efisisensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik
untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya
transportasi dan akomodasi.
Kelebihan E-Learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas,
kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media
(Sujana, Gusnawati, & Yulia, 2005)
Pilihan open source yang lain adalah Sakai, seperti yang dinyatakan
di website-nya, “Setiap hari anggota masyarakat berbagi ribuan interaksi
– membangun dan meningkatkan aplikasi, meminta bantuan,
berkolaborasi dalam proyek, dan menikmati hubungan yang dihasilkan
dari pekerjaan ini”.
6. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, pengembangan E-Learning Himpunan Mahasiswa Islam
menggunakan metode Use Case Driven Object (ICONIX Process).
Requirement
o Functional Requirement. Mendefinisikan hal-hal yang dilakukan oleh
sistem. Kebutuhan ini dapat didefinisikan oleh konsumen/klien bersama
dengan analis.
o Domain modeling. Pemodelan awal untuk membangun istilah yang dipakai
dalam proyek. Tujuannya adalah membuat semua orang mempunyai
pandangan yang sama tentang permalahan dengan istilah yang sama.
Domain model juga menunjukkan ruang lingkup dan sebagai dasar
pembuatan use case.
o Behavioral requirement. Mendefinisikan bagaimana sistem akan
berinteraksi. Yang dilakukan adalah desain GUI Storyboard dan
identifikasi use case yang muncul (use case modeling - bagaimana user
berinteraksi dengan sistem dan bagaimana sistem merespon).
o Milestone 1: Requirement Review. Proses kontrol terhadap kesesuaian use
case dengan kebutuhan klien.
Analisis / Preliminary Design (dilakukan pada tiap use case)
o Robustness analysis. Robustness diagram digunakan sebagai jembatan
yang menghubungkan antara proses analisa dan desain. Pada robustness
diagram, dituliskan juga use case deskripsinya dan digambarkan.
o Update domain model. Saat membuat use case dan robustness diagram,
jika ada obyek baru yang muncul , dapat dituliskan pada domain model.
o Memberi nama semua fungsi-fungsi logic (controller pada domain model)
o Menuliskan ulang draft awal use case
Milestone 2: Preliminary Design Review
Detailed Design
o Sequence Diagram. Sequence diagram akan menggambarkan bagaimana
use case bekerja secara detail dan kronologis. Fungsi utama sequence
diagram adalah mengalokasikan behavior dari use case.
o Update domain model. Saat menggambarkan sequence diagram, update
domain model dapat dilakukan dengan menambahkan operation (method,
function, message) pada domain object. Pada tahap ini, domain object
menjadi domain class atau entity dan domain model menjadi static model
atau class diagram.
o Bersihkan static model.
Milestone 3: Critical design Review
Implementation (tidak dibahas)
o Coding dan testing.
o Integration and scenario testing
o Code review and model update
Dari metode diatas proses yang akan dilakukan penulis adalah sebagai
berikut ini :
Proses Requirement, pada tahap ini penulis melakukan pengalian data untuk
merumuskan proses bisnis yang terjadi pada perkaderan HMI. Dengan actor yang
telah diketahui yakni peserta didik selaku pengguna yang mendaftarkan diri,
yang kemudian akan diverifikasi oleh admin sebagai pengelola sistem sesuai
peraturan yang telah ditetapkan. Serta pengajar yang akan memberikan materi
sesuai buku pedoman perkaderan HMI. Dari actor –actor diataslah kemudian
akan memberikan hasil dalam bentuk domain model, dimana akan muncul obyek
–obyek saling keterkaitan atau berelasi dengan yang lainnya.
Proses Preliminary dan Detailed Design, pada tahap ini penulis melakukan
use case deskripsi sebagai dasar desain ataupun alternatif desain jika ada pada
pola perkaderan HMI kedalam bentuk diagram.
Proses Critical design Review, pada tahap ini penulis gunakan bagaimana
detail desain pada proses bisnis pola perkaderan HMI sesuai apa yang ditentukan
use case. Tahap ini berguna untuk menentukan langkah yang tepat sebelum
mengimplementasikan kedalam kode-kode atau bahasa pemrograman yang
dipakai untuk mewujudkan sistem E-learning.
8. Relevansi
Penelitian ini diharapkan menghasilkan E-Learning Himpunan Mahasiswa
Islam dengan Metode Iconix Process yang relevan dengan kerangka konseptual
yang disusun pada penelitian ini. Melalui E-Learning ini sebagai bentuk
transformasi proses perkaderan kedalam bentuk digital yang dapat diakses secara
online. Perancangan sistem informasi pembelajaran online (E-Learning) dapat
menjadi solusi yang tepat. Aplikasi E-Learning ini dapat menjadi media untuk
mengemban potensi yang ada pada kader dengan melatih pembelajaran mandiri
diluar kegiatan perkaderan konvensional serta bisa diakses oleh seluruh kader
yang tersebar dipelosok negeri sebagai bentuk perkaderan terpusat PB HMI.
9. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Bulan Ke
No. Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Pengajuan Proposal TA
2. Presentasi Proposal Tahap I
3. Bimbingan Tugas Akhir
4. Pengumpulan Data
5. Perancangan Sistem
6. Penyusunan Laporan TA Bab I, Bab II,
Bab III
7. Presentasi Tahap II
8. Pembuatan Dan Pengujian Sistem
9. Penyusunan Laporan TA Bab I, Bab II,
Bab III.
10. Presentasi Tahap III
11. Sidang TA
Hussein, A., & Mkpojiogu, E. O. (2015). The Effect Responsive Web Design on
The User Experience with Laptop and Smartphone Devices. Jurnal
Teknologi , 1-7.
Pranoto, A., dkk. (2009). Sains dan Teknologi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Rosenberg, D., & Stephen, M. (2007). Use Case Driven Modeling with UML.
United States of America: Apress.