Anda di halaman 1dari 46

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM

JARINGAN KOMUNIKASI SELULAR

Nama: ..............................................
NIM : ..............................................

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JEMBER
2017/2018

i
HALAMAN PENGESAHAN

Buku Petunjuk Praktikum Pemrograman Komputer disusun sebagai perangkat


pembelajaran mata praktikum Jaringan Komunikasi Selular serta pegangan pelaksanaan
praktikum bagi mahasiswa praktikan maupun dosen pengampu di Laboratorium
Telekomunikasi dan Terapan, Jurusan Teknik Elektro Universitas Jember.

Jember, 25 Januari 2018

Penulis,

Andrita Ceriana Eska, S.T., M.T.


NRP. 760014640

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik Kepala Laboratorium


Universitas Jember Telekomunikasi dan Terapan

Dr. Ir. Entin Hidayah, M.UM. Dodi Setiabudi, S.T., M.T.


NIP. 196612151995032001 NIP. 198405312008121004

ii
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pertemuan 1 Kontrak Mata Praktikum


BAB 1 UMTS STUDY HARD HANDOVER
Pertemuan 2 Pengambilan data trajectory normal
Pertemuan 3 Pengambilan data variasi trajectory
Pertemuan 4 Asistensi Percobaan 1
BAB 2 UMTS STUDY SOFT HANDOVER
Pertemuan 5 Pengambilan data trajectory normal
Pertemuan 6 Pengambilan data variasi trajectory
Pertemuan 7 Asistensi Percobaan 2
BAB 3 UMTS SECTORS HANDOVER
Pertemuan 8 Pengambilan data trajectory normal
Pertemuan 9 Pengambilan data variasi trajectory
Pertemuan 10 Asistensi Percobaan 3
BAB 4 UMTS RACH ASC STUDY
Pertemuan 11 Pengambilan data percobaan 4
Pertemuan 12 Asistensi Percobaan 4
Pertemuan 13 Pengumpulan Laporan, dan pemberian Tugas Besar
Pertemuan 14 Pengumpulan Tugas Besar
UJIAN PRAKTIKUM

iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Dosen hadir pada pelaksanaan praktikum
2. Teknisi dan asisten laboratorium harap selalu mengecek jadwal dan menyiapkan alat
maupun bahan praktikum
3. Pelaksanaan praktikum harus mengacu pada SOP & Tata Tertib Praktikum,
penjadwalan serta buku petunjuk praktikum yang telah disepakati bersama
4. Laporan praktikum berbentuk jobsheet/ LKS dengan nama "Buku Petunjuk Praktikum
(BPP)"
5. Data praktikum yang berupa angka atapun huruf dapat ditulis pada BPP
6. Data praktikum yang berupa gambar dapat dicetak kemudian ditempel pada BPP
7. Praktikum dilaksanakan 14 kali pertemuan ditambah ujian praktikum dengan jadwal
sesuai SISTER
8. Satu kali kegiatan praktikum sama dengan satu SKS sama dengan 150 menit dengan
kapasitas 20 mahasiswa
9. Kegiatan praktikum terdiri dari beberapa percobaan dengan jenis kegiatan antara lain
Pre-Test, Pengambilan Data, Post-Test, dan Asistensi
10. Tidak ada kegiatan praktikum yang diperbolehkan diluar jadwal praktikum

B. ASISTEN LABORATORIUM
1. Asisten laboratorium diperbolehkan memandu jalannya praktikum namun tetap dalam
pengawasan dosen
2. Asisten laboratorium tidak diperkenankan memberi hukuman/ sanksi serta penilaian
3. Asisten laboratorium diperbolehkan melakukan pengecekan data-data hasil praktikum

C. MAHASISWA
1. Mahasiswa wajib memakai jas lab saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Bagi
mahasiswa yang tidak menggunakan jas lab dilarang mengikuti kegiatan praktikum.
2. Toleransi keterlambatan 15 menit bagi mahasiswa, terlambat lebih dari itu mahasiswa
dilarang mengikuti kegiatan praktikum
3. Jika dalam suatu percobaan mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari kegiatan
tersebut, maka tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan lain.
4. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang melewatkan pre-test, pengambilan data
maupun post-test. Hal ini berkaitan dengan tidak diperbolehkannya kegiatan praktikum
diluar jadwal praktikum. Namun, dosen diperbolehkan (tidak wajib) memberikan tugas
pengganti/ tambahan kepada mahasiswa untuk mengganti kegiatan yang dilewatkan.
5. Sama seperti perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian praktikum jika
memenuhi 75% kehadiran
6. Mahasiswa WAJIB mengikuti setiap instruksi dosen pengampu. Setiap tindakan
mahasiswa dalam laboratorium yang diluar instruksi atau tanpa seizin dosen pengampu
dapat disanksi nilai nol.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...............................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................
JADWAL PELAKSANAAN PRKTIKUM ................................................................
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM ......................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................................

BAB 1 UMTS STUDY HARD HANDOVER ....................................................

BAB 2 UMTS STUDY SOFT HANDOVER .......................................................

BAB 3 UMTS SECTORS HANDOVER ............................................................

BAB 4 UMTS RACH ASC STUDY ...................................................................

DAFTAR PUSTAKA

v
1 UMTS STUDY HARD HANDOVER

1.1 Tujuan Praktikum


- Memahami mekanisme hard handover pada UMTS
- Melakukan analisa dari mekanisme hard handover pada UMTS

1.2 Landasan Teori


Gambar 1.1 merupakan RAN (radio access network) pada UMTS
(Universal Mobile Telecommunication System). Komponen yang paling
penting adalah base station, dimana secara umum UMTS diketahui sebagai
Node B. Setiap base station memiliki satu atau lebih antena yang digunakan,
termasuk dimana komunikasi dengan mobile pada satu atau lebih sector
yang digunakan.

Gambar 1.1 Arsitektur pada UMTS RAN [1]

Setiap cell memiliki ukuran terbatas, dimana ditentukan oleh


maximum range pada receiver yang berhasil diterima oleh transmitter. Cell
tersebut memiliki kapasitas terbatas, dimana maksimum kombinasi ukuran
data pada semua mobiles pada suatu cell. Limit tersebut merupakan
keberadaan pada sebagian tipe pada cell. Pada macrocells menyediakan
cakupan wide area pada rural area atau suburbs, dan memiliki ukuran
beberapa kilometer. Microcells memiliki ukuran beberapa ratus meter dan

1 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
kapasitasnya sesuai populasi urban area. Picocells digunakan dalam
lingkungan dalam ruangan yang luas [1].

1.3 Alat – alat dan Komponen


- Komputer
- Aplikasi OPNET

1.4 Gambar Jaringan Komunikasi

Gambar 1.2 Jaringan UMTS study hard handover

1.5 Prosedur Praktikum


- Install aplikasi OPNET pada computer
- Buka aplikasi tersebut, kemudian gunakan pilihlah kondisi komunikasi
UMTS study hard handover
- Lakukan pengambilan data dalam kondisi trajectory normal
- Data yang diambil disesuaikan sesuai dengan kebutuhan untuk data hasil
percobaan
- Lakukan hal yang sama untuk kondisi perubahan trajectory
- Lakukan analisa dari hasil data kondisi trajectory normal dan kondisi
perubahan trajectory
- Lakukan perbandingan analisa data dari kedua kondisi tersebut

2 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
1.6 Data Hasil Percobaan
- ftp traffic received (bytes/sec)
- UMTS Total number requests granted
- UMTS End to end delay (sec)
- UMTS RAN downlink delay (sec)
- UMTS Handover active set cell count
- UMTS UE RLC MAC total received throughput (bits/sec)
- UMTS UE RLC MAC total transmit load (bits/sec)
- UMTS UE RLC MAC (PER PHY CHNL) Uplink actual Eb/No (dB)
- UMTS UE RLC MAC (PER PHY CHNL) Uplink target Eb/No (dB)
- UMTS UE RLC MAC (PER PHY CHNL) Uplink transmission power
(dB)

3 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
4 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
5 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
6 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
7 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
8 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
1.7 Analisis Data

9 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
1.8 Pembahasan

10 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
1.9 Kesimpulan

1.10 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan TTD TTD


Asisten Dosen
1 Tugas Pendahuluan
2 Pengambilan data
3 Asistensi

11 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
2 UMTS STUDY SOFT HANDOVER

2.1 Tujuan Praktikum


- Memahami mekanisme soft handover pada UMTS
- Melakukan analisa dari mekanisme soft handover pada UMTS

2.2 Landasan Teori


Gambar 2.1 merupakan RAN (radio access network) pada UMTS
(Universal Mobile Telecommunication System). Komponen yang paling
penting adalah base station, dimana secara umum UMTS diketahui sebagai
Node B. Setiap base station memiliki satu atau lebih antena yang digunakan,
termasuk dimana komunikasi dengan mobile pada satu atau lebih sector
yang digunakan.

Gambar 2.1 Arsitektur pada UMTS RAN [1]


Setiap cell memiliki ukuran terbatas, dimana ditentukan oleh
maximum range pada receiver yang berhasil diterima oleh transmitter. Cell
tersebut memiliki kapasitas terbatas, dimana maksimum kombinasi ukuran
data pada semua mobiles pada suatu cell. Limit tersebut merupakan
keberadaan pada sebagian tipe pada cell. Pada macrocells menyediakan
cakupan wide area pada rural area atau suburbs, dan memiliki ukuran
beberapa kilometer. Microcells memiliki ukuran beberapa ratus meter dan

12 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
kapasitasnya sesuai populasi urban area. Picocells digunakan dalam
lingkungan dalam ruangan yang luas [1].

2.3 Alat – alat dan Komponen


- Komputer
- Aplikasi OPNET

2.4 Gambar Jaringan Komunikasi

Gambar 2.2 Jaringan UMTS study soft handover

2.5 Prosedur Praktikum


- Install aplikasi OPNET pada computer
- Buka aplikasi tersebut, kemudian gunakan pilihlah kondisi komunikasi
UMTS study soft handover
- Lakukan pengambilan data dalam kondisi trajectory normal
- Data yang diambil disesuaikan sesuai dengan kebutuhan untuk data hasil
percobaan
- Lakukan hal yang sama untuk kondisi perubahan trajectory
- Lakukan analisa dari hasil data kondisi trajectory normal dan kondisi
perubahan trajectory
- Lakukan perbandingan analisa data dari kedua kondisi tersebut

13 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
2.6 Data Hasil Percobaan
- ftp traffic received (bytes/sec)
- UMTS Total number requests granted
- UMTS End to end delay (sec)
- UMTS RAN downlink delay (sec)
- UMTS Handover active set cell count
- UMTS UE RLC MAC total received throughput (bits/sec)
- UMTS UE RLC MAC total transmit load (bits/sec)
- UMTS UE RLC MAC (PER PHY CHNL) Uplink actual Eb/No (dB)
- UMTS UE RLC MAC (PER PHY CHNL) Uplink target Eb/No (dB)
- UMTS UE RLC MAC (PER PHY CHNL) Uplink transmission power
(dB)

14 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
15 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
16 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
17 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
18 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
19 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
2.7 Analisis Data

20 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
2.8 Pembahasan

21 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
2.9 Kesimpulan

2.10 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan TTD TTD


Asisten Dosen
1 Tugas Pendahuluan
2 Pengambilan data
3 Asistensi

22 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
3 UMTS SECTORS HANDOVER

3.1 Tujuan Praktikum


- Memahami mekanisme sectors hard atau sector soft handover pada
UMTS
- Melakukan analisa dari mekanisme sectors hard atau sector soft
handover pada UMTS

3.2 Landasan Teori


Umumnya base station yang digunakan 3 buah pada antena untuk
kontrol 3 sektor, jarak antar sector 120o. Pada ukuran negara medium,
umumnya jaringan mobile phone semuanya berisi beberapa ratus base
station. Cell dapat digunakan pada dua jenis. Di Eropa, cell umumnya
merupakan sector, tetapi di USA itu merupakan group pada sector yang
terdiri satu control base station [1].
Air interface setiap mobile dan base station transmits pada suatu
radio frequency, dimana diketahui sebagai carrier frequency. Sekitar
carrier frequency ditempati suatu jumlah pada spectrum frequency, yang
diketahui sebagai bandwidth. Air interface memiliki pemisahan transmisi
base station dari base station pada mobile, untuk menjamin tidak
menginterverensi. UMTS dapat melakukan dua hal, yaitu menggunakan
frequency division duplex (FDD), base station transmit pada satu frekuensi
carrier, dan mobile pada yang lain. Ketika menggunakan time division
duplex (TDD), base station dan mobile transmit pada frekuensi carrier yang
sama, tetapi memiliki perbedaan pada waktu [1].
Ketika mobile bergerak daru satu tempat ke jaringan yang lainnya,
itu dapat menghentikan komunikasi pada satu cell dan memlai komunikasi
dengan cell selanjutnya. Tergantung pada keadaan, proses tersebut dapat
menggunakan dua teknik, diantaranya handover dan cell reselection. Pada

23 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
UMTS, mobile sebenarnya dapat dilakukan komunikasi dengan lebih dari
satu cell pada waktu yang sama, umumnya disebut dengan soft handover.

3.3 Alat – alat dan Komponen


- Komputer
- Aplikasi OPNET

3.4 Gambar Jaringan Komunikasi

Gambar 3.1 Sektoral hard/soft handover jaringan UMTS

3.5 Prosedur Praktikum


- Install aplikasi OPNET pada computer
- Buka aplikasi tersebut, kemudian gunakan pilihlah kondisi komunikasi
UMTS sectors hard/soft handover
- Lakukan pengambilan data dalam kondisi trajectory normal
- Data yang diambil disesuaikan sesuai dengan kebutuhan untuk data hasil
percobaan
- Lakukan hal yang sama untuk kondisi perubahan trajectory melewati
beberapa cell
- Lakukan analisa dari hasil data kondisi trajectory normal dan kondisi
perubahan trajectory
- Lakukan perbandingan analisa data dari kedua kondisi tersebut

24 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
3.6 Data Hasil Percobaan
- ATM cell delay (sec)
- ATM throughput (bits)
- Ftp traffic received (bytes/sec)
- Ftp Traffic sent (bytes/sec)
- UMTS cell total downlink throughput (bits/sec)
- UMTS RNC total received throughput (bits/sec)
- UMTS RNC total transmit load (bits/sec)
- UMTS handover active set cell count

25 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
26 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
27 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
28 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
29 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
3.7 Analisis Data

30 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
3.8 Pembahasan

31 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
3.9 Kesimpulan

3.10 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan TTD TTD


Asisten Dosen
1 Tugas Pendahuluan
2 Pengambilan data
3 Asistensi

32 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
4 UMTS RACH ASC STUDY

4.1 Tujuan Praktikum


- Memahami mekanisme RACH ASC pada UMTS
- Melakukan analisa dari mekanisme RACH ASC pada UMTS

4.2 Landasan Teori


UMTS (Universal Mobile Telecommuniction System) merupakan
dominasi 3G system. UMTS merupakan pengembangan dari GSM,
perubahan teknologi yang digunakan pada air interface, tetapi pada bagian
core network hampir tidak banyak perubahan. Pada bagian logical channels
terdapat traffic channel dan control channel. Bagian dari control channel
(CCH) terdapat broadcast CCH, common CCH, stand alone, dan associated
CCH. Bagian common CCH terdapat paging channel, random access
channel dan access grant. RACH (Random Access Channel) merupakan
definisi dari transport channel [2].

Gambar 4.1 Control multiframe


Pada gambar 4.1 tersebut terdapat R merupakan random access
channel, F merupakan frequency correction channel, S merupakan
synchronization channel, B merupakan broadcast control channel, C
merupakan access paging channel, dan I merupakan idle frame. Sehingga

33 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
RACH hanya digunakan oleh mobile station pada kondisi arah uplink jika
terdapat request [2].

4.3 Alat – alat dan Komponen


- Komputer
- Aplikasi OPNET

4.4 Gambar Jaringan Komunikasi

Gambar 4.2 Jaringan UMTS RACH ASC study

4.5 Prosedur Praktikum


- Install aplikasi OPNET pada computer
- Buka aplikasi tersebut, kemudian gunakan pilihlah kondisi komunikasi
UMTS RACH ASC Study
- Lakukan pengambilan data dalam kondisi jumlah users normal
- Data yang diambil disesuaikan sesuai dengan kebutuhan untuk data hasil
percobaan
- Lakukan hal yang sama untuk kondisi perubahan jumlah users
- Lakukan analisa dari hasil data kondisi jumlah users normal dan kondisi
perubahan users
- Lakukan perbandingan analisa data dari kedua kondisi tersebut

34 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
4.6 Data Hasil Percobaan
- UMTS cell control traffic received on RACH (bits/sec)
- UMTS cell control traffic sent on FACH (bits/sec)
- UMTS cell total downlink throughput (bits/sec) cell 0
- UMTS cell total uplink throughput (bits/sec) cell 0
- UMTS cell transmitted carrier power cell 0

35 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
36 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
37 Buku Petunjuk Praktikum
Jaringan Komunikasi Selular
4.7 Analisis Data

38 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
4.8 Pembahasan

39 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
4.9 Kesimpulan

4.10 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan TTD TTD


Asisten Dosen
1 Tugas Pendahuluan
2 Pengambilan data
3 Asistensi

40 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular
DAFTAR PUSTAKA

[1] Christopher Cox, “An Introductuion to LTE,” John Wiley & Sons, 2012.

[2] E. Suthan, and S. Suthersan, “Mobile Communications Handbook,” CRC


Press LLC, 1999.

[3] E.Dahlman, S. Parkvall, and J. Skold ,”4G LTE/LTE Advanced for Mobile
Broadband,” Elsevier, 2011.

41 Buku Petunjuk Praktikum


Jaringan Komunikasi Selular

Anda mungkin juga menyukai