Anda di halaman 1dari 8

Rumus Berat Badan Ideal Anak Balita >

coba hitung yuk bunda


oleh Ayu Ardiana, 3 Tahun Lalu

Menurut WHO yang disebut berat badan ideal untuk usia 3 bulan adalah yang
masuk dalam range 5,1 kg - 8,0 kg dan untuk anak 3 tahun adalah 11,4 kg - 18 kg.

CARA MENGHITUNG BERAT BAYI IDEAL :

1. untuk anak dibawah 12 bulan : BBI = (n : 2) + 4


atau (umur (bln) : 2 ) + 4

2. untuk anak 1-10 thn : BBI = (2 x n) + 8


atau (2 x umur (thn)) + 8

TAPI HATI HATI JIKA MENGHITUNG BERAT BADAN IDEAL BALITA, SEPERTI
CONTOH :

Anak balita usia 2 tahun 10 bulan,


berarti ditulis dengan n = 2,10 dan
selanjutnya dikali dengan 2 (sebagaimana rumus 2n)
jadi hasilnya adalah 4,20.

Hasil ini jangan langsung ditambah dengan 8,


karena 4,20 diartikan 4 tahun 20 bulan,

20 bulan artinya 1 tahun 8 bulan, jadi 4 + 1,8 = 5.8

4,20 berubah menjadi 5,8, baru kemudian ditambah dengan 8.


Maka Berat badan Idealnya adalah 13,8 kg

Perkembangan Normal ukuran lingkar kepala bayi


 Pada bayi baru lahir (0 bulan) : ukuran lingkar kepala normal adalah 34 – 35 cm.
 Pada bayi usia 0 – 3 bulan : akan terjadi penambahan ukuran lingkar kepala sebesar 2 cm
per bulannya
 Pada bayi usia 4 – 6 bulan : akan bertambah 1 cm per bulannya
 Pada bayi usia 6 – 12 bulan : ukuran lingkar kepala akan bertambah 0,5 cm per bulan
 Pada bayi usia 12 – 24 bulan (1 – 2 tahun) : ukuran lingkar kepala akan bertambah 2 cm
per tahun
Mikrosefali dan Makrosefali
Gangguan ukuran kepala dikatakan tidak normal bila besar lukuran lingkar kepala bayi
kurang atau lebih dari 2 Standard Deviasi sesuai usia menurut skala Nelhaus. Jika
ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil dengan perbedaan sebesar 2 standar deviasi dari
ukuran normal, maka disebut kelainan mikrosefali. Namun, bila ukuran lingkaran
kepala si bayi lebih besar daripada ukuran normalnya, disebut makrosefali.
Mikrosefali atau gangguan pertumbuhan lingkar kepala yang kurang sesuai normal
sering disebabkan gangguan saat dalam kandungan bisa karena infeksi kehamilan
seperti infeksi TORCH (toksoplasma, rubella, sitomegalo virus, dan herpes), kelainan
kromosom atau kelainan genetik. Penyebab lainnya karena gangguan secara
keseluruhan, pertumbuhan fisik bayi kecil maka kepalanya juga kecil. Hal ini biasanya
disebabkan karena faktor genetik atau asupan gizi ibu ke bayi kurang.
Kelainan mikrosefali bisa mempengaruhi kemampuan otak bayi. Kalau perkembangan
otak nggak sempurna, maka kemampuan berpengaruh pada kemampuan intelegensi,
kemampuan motorik, kemampuan emosi, sosial, dan sebagainya.
Bila ukuran lingkaran kepala si bayi lebih besar daripada 2 standar ukuran normal
dikatakan kelainan makrosefali. Sebenarnya hanya sebagian kecil kasus makrosefali
yang termasuk normal. Sebagian besar kasus makrosefali disebabkan karena
hidrosefalus, yaitu kepala besar karena cairan di dalam otaknya berlebihan. Bila
dicurigai kelainan makrosefali harus pula dilakukan pemeriksaan penuinjang lainnya
karena kita tidak bisa menduga kelainan struktur di dalam otaknya. Untuk mengetahui
kelainan hidrosefalus dan ganguan lainnya dapat dilakukan pemeriksaan USG atau CT-
scan.
Hidrosefalus adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak
(cairan serebro spinal) atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral,
ruang subarachnoid, atau ruang subdural. Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut
bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya,
khususnya pusat-pusat saraf yang vital.
Penyebab Hidrosefalus terbagi dua, yakni Kongenital; disebapkan ganguan
perkembangan janin dalam rahim misalnya Malformasi Arnold Chiari atau infeksi
intrauterine. Gejala yang dapat ditemui pada seorang anak dengan hidrosefalus
tergantung penyebabnya serta umur penderita. Bila penyebabnya kelainan bawaan,
gejalanya didapati saat belum lahir atau pada masa bayi. Bila gejala timbul saat bayi
di kandungan kadang-kadang sudah meninggal di kandungan.
Bila dilihat secara anatomis Hidrosefalus dibagi 2, yaitu hidrosefalus non-komunikans
(tersumbat) dan hidrosefalus komunikans. Hidrosefalus non-komunikans disebabkan
kelainan bawaan, tumor, dan infeksi.Kondisi itu terjadi karena ada penyumbatan di
tempat tertentu di dalam otak, di jalan sempit yang dilalui cairan otak waktu mengalir
keluar dari rongga ventrikel otak.
Hidrosefalus komunikans disebabkan kelainan bawaan atau didapat, misalnya setelah
sakit radang selaput otak (meningitis) atau perdarahan di bawah selaput otak.
kelainan yang terjadi adalah penyerapan cairan otak yang tak memadai di tempat
penyerapannya (rongga subarahnoid). Produksi cairan otak yang berlebihan dapat
disebabkan karena tumor, meski jarang. Beberapa infeksi di dalam kandungan juga
dapat menyebabkan terjadinya hidrosefalus. Biasanya infeksi ini terjadi pada
kehamilan muda sampai trimester kedua.
Manifestasi klinis hidrosefalus adalah lingkar kepala membesar, fontanel antrior
menonjol. Vena pada kulit kepala dilatasi dan terlihat jelas pada saat bayi menangis.
Terdapat bunyi creckedpot (tanda Macewen) disertai mata melihat kebawah, mudah
terstimulasi, lemah dan kemampuan makan berkurang. Opisthotonus, dan spatik pada
ekstremitas bawah. Pada bayi dengan malformasi mulut, bayi mengalami kesulitan
menelan. Bunyi nafas keras (stridor), kesulitan bernafas, apnea (henti napas), tidak
ada refleks muntah, sakit kepala, papil edema (pembengkakan persarafan mata),
strabismus

Ukuran Lingkar Kepala Normal Bayi Usia 0 – 36 Bulan


Posted on 11 Maret 2012 by informasitips.com in Bayi & Anak | 0 Comments

informasitips.com – Parameter pertumbuhan yang seringkali diperhatikan dan


dipantau orang tua terhadap bayi mereka adalah tinggi badan dan berat badan bayi.
Tak banyak orang tua yang memerhatikan ukuran lingkar kepala bayi. Padahal,
ukuran lingkar kepala juga merupakan parameter pertumbuhan yang penting dan
perlu selalu dipantau perkembangannya untuk melihat apakah otak bayi tumbuh dan
berkembang dengan normal atau tidak.
Dengan memantau ukuran lingkar kepala bayi, maka kelainan-kelainan yang
mungkin saja terjadi pada otak bayi dapat segera dideteksi dan ditangani.
Misalnya, mikrosefali yaitu ukuran lingkar kepala lebih kecil dari ukuran lingkar
kepala normal, makrosefali yaitu ukuran lingkar kepala lebih besar daripada ukuran
lingkar kepala normal, atau bahkan hidrosefalus yaitu terjadi pembesaran pada
kepala bayi jauh melebihi ukuran normal.
Seperti apa ukuran lingkar kepala normal bayi/anak usia 0 – 36 bulan?

1. Bayi Baru Lahir


Pada bayi baru lahir (usia 0 bulan) yang lahir pada usia kehamilan cukup bulan (38 –
42 minggu), ukuran lingkar kepala rata-rata adalah 35 cm, ini merupakan nilai rata-
rata. Sementara rentang lingkar kepala bayi baru lahir yang masih dalam
batas normal adalah antara 32 – 38 cm.
2. Bayi Usia 0 – 3 Bulan
Pada bayi usia 0 – 3 bulan, akan terjadi penambahan ukuran lingkar kepala
sekitar 2 cm per bulannya.
Dan, rentang lingkar kepala normal untuk bayi usia 0 – 3 bulan adalah:

 34 – 41 cm untuk bayi usia 1 bulan


 36 – 42.5 cm untuk bayi usia 2 bulan
 37.5 – 44 cm untuk bayi usia 3 bulan
3. Bayi Usia 3 – 6 Bulan
Pada bayi usia 3 – 6 bulan, ukuran lingkar kepala akan bertambah sekitar 1 cm per
bulannya.
Dan, rentang lingkar kepala normal untuk bayi usia 3 – 6 bulan adalah:

 38.5 – 45 cm untuk bayi usia 4 bulan


 39.5 – 45.5 cm untuk bayi usia 5 bulan
 40 – 46 cm untuk bayi usia 6 bulan
4. Bayi Usia 6 – 12 Bulan
Pada bayi usia 6 – 12 bulan, ukuran lingkar kepala akan bertambah sekitar 0,5 cm
per bulan.
Dan, rentang lingkar kepala normal untuk bayi usia 6 – 12 bulan adalah:

 40.5 – 47 cm untuk bayi usia 7 bulan


 41 – 47.5 cm untuk bayi usia 8 bulan
 41.5 – 48 cm untuk bayi usia 9 bulan
 42 – 48.5 cm untuk bayi usia 10 bulan
 42.5 – 49 cm untuk bayi usia 11 bulan
 43 – 49.5 cm untuk bayi usia 12 bulan
5. Bayi Usia 12 – 24 Bulan (1 – 2 Tahun)
Ukuran lingkar kepala normal bayi usia 12 – 24 bulan (1 – 2 tahun) adalah:

 43 – 49.5 cm untuk bayi usia 12 bulan


 43.5 – 49.5 cm untuk bayi usia 15 bulan
 44 – 50.5 cm untuk bayi usia 18 bulan
 44.5 – 51 cm untuk usia 21 bulan
 45 – 51.5 cm untuk bayi usia 24 bulan (2 tahun)
6. Anak Usia 24 – 36 Bulan (2 – 3 Tahun)
Ukuran lingkar kepala normal untuk anak usia 24 – 36 bulan adalah:

 45 – 51.5 cm saat usia 24 bulan (2 tahun)


 45.5 – 52 cm saat usia 30 bulan (2.5 tahun)
 45.5 – 52.5 cm saat usia 36 bulan (3 tahun)
Bila ukuran lingkar kepala bayi/anak kurang dari atau lebih dari rentang (batas)
lingkar kepala normal (seperti yang sudah dijabarkan di atas), maka ada
kemungkinan bayi/anak mengalami mikrosefali (bila lingkar kepala lebih kecil dari
ukuran lingkar kepala normal) atau makrosefali (bila lingkar kepala lebih besar dari
ukuran lingkar kepala normal). Kelainan-kelainan ini biasanya merupakan kelainan
yang sudah dibawa sejak lahir.

Namun, jangan langsung merasa cemas bila mendapati ukuran lingkar kepala anak
lebih besar atau lebih kecil dari ukuran normal. Perlu dilihat juga bagaimana ukuran
lingkar kepala orang tuanya, apakah juga besar atau kecil. Bila seorang bayi
memiliki ukuran lingkar kepala yang lebih besar dari ukuran normal (makrosefali)
coba dicek (dilihat) apakah orang tuanya juga memang memiliki ukuran lingkar
kepala yang besar. Bila memang demikian, maka kasus makrosefali yang terjadi
pada bayi/anak masih dikatakan normal. Begitu pula sebaliknya untuk kasus
mikrosefali, harus dilihat juga bagaimana ukuran lingkar kepala orang tuanya.

Satu hal yang perlu segera diwaspadai, bila memang terjadi kelainan pada ukuran
lingkar kepala bayi/anak jauh melebihi batas normal atau terjadi mikrosefali dan
makrosefali yang tidak berkaitan dengan ukuran kepala orang tua bayi, maka orang
tua sebaiknya perlu waspada dan segera membawa bayi/anak ke dokter atau rumah
sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Karena, hal tersebut
menandakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan otak bayi tidak berjalan
dengan normal.

Kelainan makrosefali atau mikrosefali yang tidak normal mungkin saja disebabkan
karena adanya kelainan saraf pada otak bayi, terjadinya hidrosefalus (kepala bayi
membesar karena adanya penumpukan cairan di otak), atau akibat adanya tumor.
Hal inilah yang perlu segera mendapatkan penanganan yang serius. Kelainan yang
tidak segera ditangani dikhawatirkan akan memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan anak kedepannya karena kelainan pada kepala merupakan
kelainan yang terjadi pada otak, dimana otak merupakan organ vital yang paling
penting bagi manusia untuk melakukan berbagai fungsi dalam kehidupan seperti
kemampuan berpikir, kemampuan motorik, kemampuan bahasa, emosi dan sosial
serta fungsi-fungsi penting lainnya.
———

*Info:
Sebagian besar pertumbuhan dan perkembangan otak bayi terjadi pada tiga tahun
pertama usianya. Masa 3 tahun pertama ini disebut “golden age” yaitu masa-masa
yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak bayi.
Oleh karena itu, selain memantau ukuran lingkar kepala, sangatlah penting pula
untuk memberikan rangsangan/stimulasi yang tepat agar tumbuh kembang otak
dapat berjalan baik dan optimal.
Pada saat lahir, berat otak bayi sekitar 350 gram (25% ukuran otak orang dewasa).
Otak bayi akan terus bertumbuh dan bertambah beratnya, dimana pada usia 1 tahun
berat otak mencapai 1000 gram, usia 2 tahun mencapai 1200 gram, dan pada usia 3
tahun sudah mencapai sekitar 80% ukuran otak orang dewasa (berat otak orang
dewasa sekitar 1400 gram untuk pria dan 1250 gram untuk wanita).

——————

Pantau Lingkar Kepala dan Ubun ubun Anak


Posted in Tumbuh Kembang | 0 comment

Halo Ayah dan Bunda di seluruh Indonesia, Salam Dokter Anakku Bagaimana kabar si kecil hari

ini? Sudahkah membawa si kecil ke Posyandu untuk memantau tumbuh kembang dan
mendapatkan Imunisasi? Bila berkunjung ke Posyandu atau petugas pelayanan medis, selain mengukur

berat atau tinggi badan anak, jangan lupa juga untuk memantau ukuran lingkar kepala si kecil.

Pemantauan lingkar kepala

Pemantauan lingkar kepala dan ubun-ubun anak sangat penting dilakukan sejak usia anak di

bawah 3tahun. Tujuan pemantauan ukuran lingkar kepala anak adalah untuk menilai pertumbuhan dan

ukuran otak anak serta untuk mendeteksi sejak dini gangguan perkembangan otak. Proses pertumbuhan

dan perkembangan otak atau susunan saraf pusat sendiri dipengaruhi oleh faktor genetik, nutrisi dan juga

lingkungan yang berupa stimulasi atau rangsangan.

Jadwal pemantauan lingkar kepala anak disesuaikan dengan umurnya, Lingkar kepala diukur setiap bulan

pada tahun pertama, setiap 3 bulan pada tahun ke dua, dan setiap 6 bulan pada usia 3 sampai 5 tahun.

Ukuran lingkar kepala anak normal sekitar 30 sampai 37 cm. Lingkar kepala akan bertambah 2 cm setiap

bulan pada usia 0-3 bulan. Pada usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan, dan pada usia 6-12 bulan

pertambahannya 0,5 cm per bulan. Sampai usia 5 tahun biasanya sekitar 50 cm. Usia 5-12 tahun hanya naik

sampai 52-53 cm dan setelah usia 12 tahun akan menetap serta tidak membesar lagi.

Adapun cara pengukuran lingkar kepala adalah :

a. Siapkan pita pengukur kepala (meteran)

b. Tanyakan tanggal lahir bayi/ anak serta hitung umur bayi/anak


c. Lingkarkan pita pengukur pada kepala anak melewati dahi, diatas kedua telinga dan bagian belakang

kepala yang menonjol (tulang oksiput) tarik agak kencang sampai kedua ujung meteran bertemu di angka

0.

d. Cantumkan hasil pengukuran menggunakan grafik lingkar kepala Nelhaus (1968). Pada bagian bawah

kurva merupakan usia si anak dalam bulan dan tahun, dan bagian samping kurva adalah ukuran lingkar

kepala si anak dalam satuan cm. Grafik bayi laki-laki cukup bulan dimulai dengan ukuran 32-38 cm,

sedangkan grafik bayi perempuan cukup bulan dimulai dari ukuran 31-37 cm.

e. Interpretasi hasil : Bila titik pertemuan ukuran lingkar kepala dan usia anak berada diantara dua titik

putus-putus (-2<SD<+2) maka termasuk lingkar kepala normal. Lingkar kepala di bawah -2 SD disebut

mikrosefali yang sering disebabkan karena infeksi kehamilan seperti TORCH (toksoplasma, rubella,

sitomegalo virus, dan herpes), kelainan kromosom atau kelainan genetik. Penyebab lainnya biasanya

disebabkan karena faktor genetik atau asupan gizi ibu ke bayi kurang. Kemudian bila ukurannya di atas +2
SD disebut makrosefali. Sebagian besar kasus makrosefali disebabkan karena hidrosefalus, yaitu kepala

besar karena cairan di dalam otak yang berlebihan.

Pemantuan ubun-ubun besar

Ubun-ubun atau fontanel adalah bagian dari kepala bayi yang masih lunak. Ubun-ubun muncul karena

setelah beberapa bulan dilahirkan, tulang-tulang kepala bayi belum menyambung satu sama lain. Terdapat

dua jenis ubun-ubun, yaitu anterior fontanel dan posterior fontanel. Anterior Fontanel merupakan ubun-ubun

yang terdapat di depan puncak kepala bayi. Pengukuran ubun-ubun besar (fontanel anterior) juga

memegang peranan penting.

Ukuran ubun-ubun besar normal pada bayi baru lahir cukup bulan adalah 2 cm x 2 cm. Ukuran ubun-ubun

besar ini dapat membesar dalam 3 bulan pertama, kemudian akan mengecil dan menutup dengan

bertambahnya umur bayi. Ukuran ubun-ubun besar yang sangat kecil atau lebih besar dari 4 cm harus

dicurigai adanya gangguan perkembangan jaringan otak selama kehamilan.

Ubun-ubun besar bayi normal sekitar 90-95% telah menutup pada usia 19 bulan. Jika di bawah usia itu sudah

menutup disebut Craniosynostosis. Biasanya gangguan ini disertai dengan ukuran lingkar kepala yang kecil.

Sebaliknya bila ubun-ubun terlambat menutup bisa disebabkan karena hidrosefalus, sindroma down,

kekurangan hormon tiroid dan berbagi penyakit lainnya.

Dan bila ubun-ubun besar sangat cekung, hal ini bisa disebabkan karena kekurangan cairan atau dehidrasi.

Sebaliknya bila ubun ubun besar sangat menonjol harus dicurigai adanya peningkatan tekanan di dalam

kepala.

Anda mungkin juga menyukai