Anda di halaman 1dari 8

Perdarahan uterus abnormal - menoragia pada masa remaja

John J. E. Wantania

Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi - RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Email: john_w_md@yahoo.com

Abstract: WHO identifies adolescence as a period in human growth and development that
occurs after childhood and before adulthood from age 10 to 19 years. Two large studies have
shown that a greater increase in BMI in childhood is associated with earlier onset of puberty.
In general, the age of menarche ranges relatively stable from 11 to 14 years with a median of
12.43 years. The average of menstrual cycle interval is 32.3 days in the first reproduction
year. After that, the interval of menstrual cycles generally ranges from 21 to 45 days.
Duration of menstruation is 7 days or less. The use of tampons or pads are generally three to
six pieces per day. Abnormal uterine bleeding (AUB) is defined as a significant change in
the pattern of menstruation or the volume of blood discharge, and is the most common
complaint in women. In early adolescence, 75% of adolescents experience abnormal uterine
bleeding. Heavy menstrual bleeding (HMB) as well as heavy and prolonged menstrual
bleeding (HPMB) is the preferred term for excessive menstrual bleeding. Medical treatment
is performed as the initial treatment as long as there is no contraindication. When the acute
bleeding has been handled, it is recommended to arrange a transition in the long-term
treatment
Keywords: menstruation, teens, abnormal uterine bleeding (AUB)

Abstrak: WHO mengidentifikasi remaja sebagai periode pada pertumbuhan manusia dan
perkembangan yang terjadi setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, dari umur 10
sampai 19 tahun. Dua studi besar telah membuktikan bahwa peningkatan IMT yang lebih
besar pada masa kanak-kanak berhubungan dengan onset pubertas yang lebih awal. Usia
menarche umumnya relatif stabil berkisar antara 11 dan 14 tahun dengan median 12,43
tahun. Interval siklus rata-rata ialah 32,3 hari pada tahun reproduksi pertama dan interval
siklus mentruasi umumnya 21-45 hari. Lama menstruasi ialah 7 hari atau kurang.
Penggunaan tampon atau pembalut umumnya tiga sampai enam buah per hari. Perdarahan
uterus abnormal (PUA) adalah perubahan signifikan pada pola atau volume darah
menstruasi dan merupakan hal yang paling banyak dikeluhkan oleh wanita. Pada awal usia
remaja, 75% remaja mengalami keluhan PUA. Perdarahan haid berat (heavy menstrual
bleeding) dan perdarahan haid berat dan memanjang (heavy and prolonged menstrual
bleeding) ialah istilah yang lebih sering digunakan untuk perdarahan haid yang berlebihan.
Penanganan medis menjadi terapi awal bila tidak ada kontrindikasi. Bila perdarahan akut
sudah ditangani, direkomendasikan untuk melakukan transisi pada penanganan jangka
panjang.
Kata kunci: menstruasi, remaja, perdarahan uterus abnormal (PUA)

Menstruasi atau haid adalah hal yang akan tingkat kesakitan yang signifikan. Pasien
dijalani oleh seorang remaja wanita, tetapi remaja dan orang tuanya sering tidak
bila terjadi perdarahan uterus berlebihan memahami mengenai siklus atau pola haid
maka hal tersebut berhubungan dengan normal. Remaja wanita dapat saja tidak

135
136 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 8, Nomor 3, November 2016, hlm 135-142

mengetahui apa yang disebut normal dan serta perdarahan haid berat dan memanjang
enggan untuk berdiskusi dengan orang tua (heavy and prolonged menstrual bleeding;
mengenai masalah haid. Sebagian remaja HPMB) ialah istilah yang lebih dipilih
menganggap variasi haid merupakan untuk perdarahan haid berlebihan; istilah
sesuatu yang tidak normal dan mencari ini lebih dapat dipahami oleh pasien.4
bantuan medis. Remaja lainnya mungkin Umumnya PUA pada remaja
tidak sadar bahwa pola haid mereka tidak berhubungan dengan imaturitas aksis
normal dan merupakan bagian dari kondisi hipotalamus-pituitari-ovarium dan perda-
medis lain yang membutuhkan perhatian.1 rahan anovulatorik yang terjadi tidak
disertai oleh kelainan anatomik atau
Batasan remaja hormonal.5
WHO mengidentifikasi remaja sebagai
periode pada pertumbuhan dan
perkembangan manusia yang terjadi setelah Tabel 1. Penyebab HMB atau HPMB pada
masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, remaja5
dari usia 10 sampai 19 tahun. Departemen Causes of HMB or HPMB in
Kesehatan RI tahun 2009 membagi adolescents
kategori umur remaja menjadi masa remaja Endocrinologic
awal yaitu 12-16 tahun dan masa remaja  Dysfunctional uterine bleeding
akhir yaitu 17-25 tahun. (immaturity of the axis)
 Polycystic ovary syndrome
Siklus haid normal
 Thyroid disturbance
Onset pubertas dan menarke Hematologic
(menarche) umumnya terjadi di usia yang  Von Willebrand disease
lebih lanjut pada remaja di negara yang  Platelet function disorder
kurang berkembang. Dua studi besar telah
 Connective tissue disorder (eg.
membuktikan bahwa peningkatan indeks
Ehler Danlos syndrome)
massa tubuh (IMT) yang lebih besar pada
 Thrombocytopenia
masa kanak-kanak berhubungan dengan
onset pubertas yang lebih awal.2 Walaupun  Hemophilia carriage
terdapat variasi di seluruh dunia, usia rata-  Clotting factor deficiency
rata menarke umumnya relatif stabil yaitu Pregnancy complication
antara 11 dan 14 tahun dengan usia median Sexually transmitted infection/Pelvic
12,43 tahun. Interval siklus rata-rata ialah inflammatory diseaase
32,3 hari pada tahun reproduksi pertama Medication
dan selanjutnya interval siklus mentruasi  Hormonal contraceptives
umumnya berkisar 21-45 hari. Lama  Antidepressants/antipsychotics
menstruasi ialah 7 hari atau kurang dengan  Platelet inhibitors
penggunaan tampon atau pembalut  Anticoagulants
umumnya tiga sampai enam buah perhari.3 Trauma
Systemic illness
Perdarahan uterus abnormal (PUA) Abbreviations: HMB, heavy menstrual bleeding;
Perdarahan uterus abnormal (PUA) HPO, hypothalamic pituitary ovarian; HPMB,
didefinisikan sebagai perubahan signifikan heavy and prolonged menstrual bleeding
pada pola atau volume darah menstruasi.
Perdarahan uterus abnormal merupakan hal
yang paling banyak dikeluhkan oleh Investigasi dan manajemen PUA pada
wanita. Pada awal usia remaja, 75% remaja wanita umur reproduktif tidak hamil sering
mengalami keluhan PUA. Perdarahan haid membingungkan dan berdasarkan pada
berat (heavy menstrual bleeding; HMB) nomenklatur yang tidak konsisten sehingga
Wantania: Perdarahan uterus abnormal ... 137

perlu diciptakan metode terstandarisasi PALM-COEIN: polyp, adenomyosis,


untuk kategorisasi berbagai etiologi leimyoma, malignancy and hyperplasia,
potensial. Federation of International coagulopathy, ovulatory dysfunction,
Gynecology and Obstetrics (FIGO) telah endometrial, iatrogenic, dan not yet
mengklasifikasikan etiologi PUA menjadi 9 classified.6
kategori utama yang disingkat menjadi

Gambar 1. Sistem klasifikasi dasar. Sistem dasar terdiri dari 4 kategori etiologi yang dapat
terdefinisi secara visual anatomik (PALM) dan 4 etiologi yang tidak berhubungan dengan kelainan
struktural (COEIN). Sumber: FIGO Working Group on Menstrual Disorder, 2011.6

Berdasarkan klasifikasi dari FIGO, berhubungan dengan PUA. Beberapa


penyebab PUA tersering ialah koagulopati penelitian memperlihatkan bahwa kurang
dan disfungsi ovulatori. Penyebab anatomik lebih 13% wanita dengan HMB memiliki
HMB seperti polip atau malformasi vaskular kelainan hemostatis sistemik yang dapat
jarang terjadi pada remaja tetapi dapat dideteksi secara biokimiawi, paling sering
dipertimbangkan pada kasus dimana terapi yaitu penyakit von Willebrand.8
tidak memberikan hasil memuaskan. Disarankan untuk mencurigai kelainan
Walaupun beberapa kelainan perdarahan hemostasis bila ditemukan HMB sejak
dapat terlihat pada masa kanak-kanak awal, menarke; salah satu dari riwayat
HMB memungkinkan untuk menjadi gejala perdarahan postpartum, perdarahan yang
yang mengarah pada diagnosis kelainan berhubungan dengan operasi, perdarahan
perdarahan. Penyakit Von Willebrand, yang berhubungan dengan tindakan pada
defisiensi penyimpanan platelet dan pengobatan gigi; serta dua dari adanya
kelainan fungsi platelet lainnya, kelainan memar 1-2 kali per bulan, epistaksis 1-2
jaringan pengikat seperti Ehlers-Danlos kali per bulan, perdarahan gusi yang sering,
syndrome (EDS), trombositopenia, karier dan riwayat perdarahan pada keluarga.9
hemophilia, dan defisiensi faktor
pembekuan dapat menyebabkan HMB. Pada Disfungsi ovulatori (ovulatory
remaja dengan HMB, prevalensi penyakit dysfunction)
von Willebrand dapat mencapai 36% dan Disfungsi ovulatori dapat menyebab-
prevalensi disfungsi platelet 44%.7 kan PUA dengan gejala gangguan pola dan
jumlah perdarahan yang pada beberapa
Koagulopati kasus dapat menyebabkan HMB. Pada
Istilah koagulopati mencakup spektrum beberapa negara kelainan ovulatori
kelainan hemostasis sistemik yang dapat mencakup mayoritas kasus yang dahulu
138 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 8, Nomor 3, November 2016, hlm 135-142

disebut dengan perdarahan uterus operasi.7


disfungsional (dysfunctional uterine Riwayat perdarahan pada keluarga
bleeding; DUB). Kelainan ovulasi dapat termasuk riwayat perdarahan postpartum
muncul sebagai sebuah spektrum kelainan penting diketahui untuk mencari kelainan
haid – mulai dari amenore sampai spotting, perdarahan pada keturunan. Anamnesis
sampai episode HMB ekstrim yang mengenai riwayat penggunaan obat-obat
memerlukan intervensi medis maupun dan kontrasepsi hormonal juga perlu
operasi.10 ditanyakan.
Pada remaja, aksis hipotalamus- Pemeriksaan fisik harus sebaiknya
pituitari-ovarium memerlukan waktu untuk dilakukan walaupun sebagian besar kasus
matang setelah menarke, yang dapat normal. Takikardi dan hipotensi dapat
menyebabkan anovulasi. Pada 2 tahun memberikan petunjuk ketidakstabilan
pertama setelah menarke 55-82% siklus hemodinamik akut yang memerlukan
bersifat anovulatorik, dan pada tahun ke-4 intervensi cepat. Adanya takikardia,
dan ke-5 mengalami penurunan menjadi penampilan pucat, atau bunyi bising pada
20% siklus. Diperkirakan 95% perdarahan auskultasi jantung mengarah pada anemia.
uterus disfungsional pada remaja disebab- Petekia atau memar yang berlebihan dapat
kan oleh anovulasi.11 mengarah pada defek platelet atau kelainan
Walaupun kebanyakan kelainan perdarahan lainnya. Pemeriksaan inspeksi
ovulatori tidak memiliki etiologi yang jelas, pada genitalia cukup untuk menegakkan
banyak yang mempunyai dasar endokrino- diagnosis pada kebanyakan pasien.
pati (contoh: sindrom polikistik ovari, Pemeriksaan bimanual dan spekulum
hipotirodisme, hiperprolaktinemia, stres disarankan pada pasien yang aktif secara
mental, obesitas, anoreksia, penurunan seksual atau pada pasien yang tidak
berat badan atau latihan ekstrim yang mengalami respon terhadap terapi.5
berhubungan dengan regimen latihan
atletik). Pada beberapa kasus kelainan ini Evaluasi laboratorium
dapat bersifat iatrogenik, disebabkan oleh Evaluasi laboratorium direkomendasi-
steroid atau obat yang memengaruhi kan pada pasien dengan PUA. Seluruh
metabolism dopamin seperti phenothiazine pasien dengan kelainan pada pemeriksaan
dan antidepresan trisiklik. Kelainan darah awal atau hasil positif pada kelainan
ovulatori yang tidak dapat dijelaskan pembekuan darah sebaiknya dilakukan
penyebabnya sering terjadi pada umur pemeriksaan penyakit von Willebrand dan
reproduksi ekstrim seperti saat masa kelainan koagulopati lainnya termasuk
transisi remaja dan menopause.12 faktor VIII, antigen faktor von Willebrand
dan aktivitas kofaktor ristocetin von
Anamnesis dan pemeriksaan fisik Willebrand. Pemeriksaan kelainan tiroid,
Pada anamnesis perlu diketahui usia kelainan hati, sepsis atau leukemia
menarke, frekuensi, durasi, dan sifat diindikasikan bila ditemukan gejala klinis.1
perdarahan. Kuantifikasi perdarahan yang Pada pasien dengan keluhan
terjadi dapat menjadi masalah karena perdarahan yang dinilai dalam batas
remaja memiliki pengalaman terbatas normal, pemeriksaan hemoglobin telah
dalam menilai perdarahan. Sebaiknya cukup untuk mendeteksi anemia.
ditanyakan berapa jumlah produk tampon Pemeriksaan darah lengkap dengan hitung
maupun pembalut yang digunakan. Pada diferensiasi sel darah putih dan hitung
remaja yang mengeluhkan haid yang platelet sebaiknya dilakukan pada pasien
banyak perlu ditanyakan riwayat mudah yang anamnesis dan pemeriksaan fisiknya
memar, perdarahan yang sulit berhenti pada mengarah pada HMB dan anemia.
luka minor, epistaksis yang sering atau sulit Pemeriksaan cadangan besi seperti
dikontrol, atau perdarahan hebat setelah penilaian kadar feritin dapat membantu
Wantania: Perdarahan uterus abnormal ... 139

menilai terapi pengganti besi.5 dapat dilakukan untuk menapis penyakit


Jika kelainan perdarahan dicurigai von Willebrand termasuk faktor VIII,
sebaiknya dilakukan pemeriksaan waktu antigen faktor von Willebrand (VWF:Ag)
protrombin dan waktu tromboplastin dan aktivitas kofaktor ristocetin
parsial teraktivasi (PT dan APTT). Karena (VWF:RCo). Nilai VWF:Ag dan
pemeriksaan ini tidak selalu memberikan VWF:RCo dibawah 30 IU/dL memberikan
nilai abnormal pada pasien dengan kelainan diagnosis pasti untuk penyakit von
perdarahan sedang, pemeriksaan tambahan Willebrand.13

Tabel 2. Pemeriksaan laboratorium pada evaluasi pasien PUA.1

Laboratory testing for the evaluation of patients with acute abnormal uterine bleeding
Laboratory evaluation Specific laboratory tests
Initial laboratory testing  Complete blood count
 Blood type and cross match
 Pregnancy test
Initial laboratory evaluation for  Partial thromboplastin time
disorders of hemostasis  Prothrombin time
 Activated partial thromboplastin time
 Fibrinogen
Initial testing for von Willebrand  von Willebrand factor antigen†
disease*  Ristocetin cofactor assay†
 Factor VIII†
Other laboratory tests to consider  Thyroid-stimulating hormone
 Serum iron, total iron binding capacity, and ferritin
 Liver function tests
 Chlamydia trachomatis
*Adult women who receive positive results for risk of bleeding disorders or who have abnormal initial
laboratory test results for disorders of hemostasis should undergo testing for von Willebrand disease.
Adolescents with heavy menses since menarche who present with acute abnormal uterine bleeding also
should undergo testing for von Willebrand disease.
†Consultation with a hematologist can aid in interpreting these test results. If any of these markers are
abnormally low, a hematologist should be consulted.

Penatalaksanaan estrogen equine kojugasi (EEK) intravena


Pemilihan terapi pada PUA akut yang disetujui oleh FDA Amerika Serikat
tergantung pada kondisi umum, etiologi untuk terapi PUA akut.1
yang diduga, pertimbangan fertilitas pada
masa mendatang, dan riwayat medis pasien. Penanganan medis
Dua tujuan utama dalam penanganan AUB Penanganan hormonal dipertimbang-
akut ialah: 1) mengontrol episode kan sebagai lini pertama terapi medis pada
perdarahan berat dan 2) mengurangi pasien dengan PUA akut tanpa kelainan
kehilangan darah haid pada siklus perdarahan yang sudah diketahui atau
berikutnya. Terapi medis dipertimbangkan dicurigai. Pilihan penanganan termasuk
pada terapi awal tetapi beberapa situasi EEK intravena, pil kontrasepsi kombinasi
dapat memerlukan penanganan operatif.14 (PKK), dan progestin oral. Kombinasi PKK
Penelitian mengenai penanganan PUA akut dan progestin oral dalam regimen dosis
terbatas dan hanya satu terapi yaitu multipel sering digunakan pada PUA akut.
140 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 8, Nomor 3, November 2016, hlm 135-142

Tabel 3. medis pada Regimen terapi PUA akut1

Potential contraindications
Drug Source Suggested Dose schedule and precautions according to
dose FDA labeling*
Conjugated DeVore GR, Owens 25 mg IV Every 4–6 hours Contraindications include,
equine O, Kase N. Use of for 24 hours but are not limited, to breast
estrogren intravenous Premarin cancer, active or past venous
in the treatment of thrombosis or arterial
dysfunctional uterine thromboembolic disease,
bleeding—a double- and liver dysfunction or
blind randomized disease. The agent should be
control study. Obstet used with caution in patients
Gynecol 1982;59: 285– with cardiovascular or
91. thromboembolic risk factors.
Combined oral Munro MG, Mainor N, Monophasic Three times Contraindications include, but are
contraceptives† Basu R, Brisinger M, combined oral per day for 7 days not limited to cigarette, smoking
Barreda L. Oral contraceptive (in women aged #5 years or
medroxyprogesterone that contains older), hypertension, history of
acetate and combina- 35 µg of deep vein thrombosis or
tion oral contra- ethinyl pulmonary embolism,
ceptives for acute estradiol known thromboembolic
uterine bleeding: a disorders, cerebrovascular
randomized disease, ischemic heart disease,
controlled trial. Obstet migraine with aura, current or
Gynecol past breast cancer, severe liver
2006;108:924–9. disease, diabetes with vascular
involvement, valvular heart
disease with complications, and
major surgery with prolonged
immobilization.
Medroxypro- Munro MG, Mainor N, 20 mg orally Three times per Contraindications include, but
gesterone Basu R, Brisinger M, day for 7 days are not limited to, active or past
acetate‡ Barreda L. Oral deep vein thrombosis or
medroxyprogesterone pulmonary embolism, active or
acetate and recent arterial thromboembolic
combination oral disease, current or past breast
contraceptives for acute cancer, and impaired liver
uterine bleeding: a function or liver disease.
randomized controlled
trial. Obstet Gynecol
2006;108:924–9.
Tranexamic James AH, Kouides 1.3 g orally§ Three times per Contraindications include, but
acid PA, Abdul-Kadir R, or day for 5 days are not limited to acquired
Dietrich JE, Edlund M, 10 mg/kg IV (every 8 hour ) impaired color vision and
Federici AB, et al. (maximum current thrombotic or
Evaluation 600 mg/dose) thromboembolic disease.
and MANAGEMENT The agent should be used with
of acute caution in patients with a history
menorrhagia in women of thrombosis (because of
with and without uncertain thrombotic risks), and
underlying bleeding concomitant
disorders: consensus ADMINISTRATION of
from an international combined oral contraceptives
expert panel. Eur J needs to be carefully considered.
Obstet Gynecol Reprod
Biol 2011;158:124–34.
Wantania: Perdarahan uterus abnormal ... 141

Obat antifibrinolitik seperti asam COEIN. Penanganan medis menjadi terapi


traneksamat merupakan terapi efektif pada awal bila tidak ada kontrindikasi. Pilihan
pasien dengan PUA kronis. Direkomen- yang ada termasuk EEK intravena, regimen
dasikan untuk menggunakan asam multidosis PKK dan progestin oral, dan
traneksamat oral maupun intravena pada asam traneksamat. Keputusan pilihan harus
terapi PUA akut.1 berdasarkan riwayat medis pasien dan
Ketika episode akut perdarahan sudah kontraindikasinya.
terkontrol, pilihan terapi jangka panjang Penanganan operatif didasarkan pada
dapat dipertimbangkan untuk mencegah stabilitas pasien, tingkat perdarahan,
PUA kronis. Terapi jangka panjang efektif kontraindikasi terhadap penanganan medis,
termasuk pemakaian alat kontrasepsi dalam kurangnya respon terhadap penanganan
rahim (AKDR) dengan levonogestrel, asam medis, dan riwayat medis yang ada. Pilihan
traneksamat, dan obat NSAID. Pasien terapi operatif sebaiknya didasarkan pada
dengan kelainan perdarahan umumnya faktor-faktor tersebut. Bila perdarahan akut
memberikan respon terhadap terapi sudah ditangani direkomendasikan untuk
hormonal maupun non-hormonal. melakukan transisi pada penanganan
Konsultasi dengan seorang hematologis jangka panjang.
direkomendasikan pada pasien-pasien
tersebut terutama bila perdarahan sulit DAFTAR PUSTAKA
dikontrol atau ginekologis tidak memahami 1. ACOG committee opinion No. 349, November
pilihan terapi pada pasien dengan kelainan 2006: Menstruation in girls and
perdarahan. Desmopressin dapat membantu adolescents: using the menstrual cycle as
mengangani PUA akut pada pasien dengan a vital sign. American College of
penyakit von Willebrand jika pasien tersebut Obstetricians & Gynecologists. Obstet
sebelumnya memberikan respon terhadap Gynecol. 2006;108(5):1323-8.
agen tersebut.15 Faktor VIII rekombinan dan 2. He Q, Kalberg J. BMI in childhood and its
faktor von Willebrand juga tersedia dan association with height gain, timing of
dapat diperlukan untuk mengontrol puberty and final height. Pediatr Res.
perdarahan hebat. Faktor defisiensi spesifik 2001;49:244-51.
lainnya juga dapat diperlukan. Pasien 3. Chumlea WE, Schubert CM, Roche AF,
Kulin HE, Lee PA, Himes JH, et al.
dengan kelainan perdarahan atau kelainan Age at menarche and racial comparisons
fungsi platelet sebaiknya menghindari in US girls. Pediatrics. 2003;111:110-3.
pemakaian obat non-steroid anti- 4. Munro MG, Critchley HO, Broder MS,
inflammatory drugs (NSAID) karena efek Fraser IS. FIGO classification system
agregasi platelet dan interaksi dengan obat- (PALM-COEIN) for causes of abnormal
obat yang memengaruhi fungsi hati dan uterine bleeding in nongravid women of
produksi faktor pembekuan.16 reproductive age. FIGO Working Group
on Menstrual Disorders. Int J Gynaecol
Penanganan operatif Obstet. 2011;113:3-13.
Penanganan operatif didasarkan pada 5. Holland-Hall C. Heavy menstrual bleeding in
adolescent: normal variant or a bleeding
stabilitas pasien, tingkat perdarahan,
disorder. Contemp Pediatr. 2012;29(11):
kontraindikasi penanganan medis, dan 24-40.
kondisi medis yang ada. Penanganan 6. FIGO Working Group on Menstrual Disorder.
operatif termasuk dilatasi dan kuretase, FIGO Classification System (PALM-
ablasi endometrial, embolisasi arteri COEIN) for causes of abnormal uterine
uterina, dan histerektomi.1 bleeding in nongravide women od
reproductive age. Int J Gynecol Obstet.
Simpulan dan rekomendasi 2011;113:3-13.
7. James AH. Bleeding disorders in adolescents.
Etiologi PUA akut sebaiknya Obstet Gynecol Clin North Am.
diklasifikasikan berdasarkan sistem PALM- 2009;36(1):153-62.
142 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 8, Nomor 3, November 2016, hlm 135-142

8. Shankar M, Lee CA, Sabin CA, Economides 1):249-56.


DL, Kadir RA. Von Willebrand disease 13. Nichols WL, Rick ME, Ortel TL,
in women with menorrhagia: a systematic Montgomery RR, Sadler JE, Yawn BP,
review. BJOG 2004;111(7):734-40. et al. Clinical and laboratory diagnosis of
9. Dilley A, Drews C, Lally C, Austin H, von Willebrand disease: a synopsis of the
Barnhart E, Evatt B. A survey of 2008 NHLBI/NIH guidelines. Am J
gynecologists concerning menorrhagia: Hematol. 2009;84(6): 366-70.
perceptions of bleeding disorders as a 14. National Collaborating Centre for Women’s
possible cause. J Womens Health Gend and Children’s Health, National Institute
Based Med. 2002;11(1):39-44. of Clinical Excellence. Heavy menstrual
10. Munro MG, Lukes AS. Abnormal uterine bleeding. Clinical guideline. London:
bleeding and underlying hemostatic RCOG Press, 2007.
disorders: report of a consensus process. 15. Kadir RA, Lukes AS, Kouides PA,
Fertil Steril. 2005;84(5):1335-7. Fernandez H, Goudemand
11. Strickland JL, Wall JW. Abnormal uterine J. Management of excessive menstrual
bleeding in adolescents. Obstet Gynecol bleeding in women with hemostatic
Clin North Am. 2003;30:321-5. disorders. Fertil Steril 2005;84(5):1352-9.
12. Hale GE, Manconi F, Luscombe G, Fraser 16. ACOG Committee Opinion No. 451: Von
IS. Quantitative measurements of Willebrand disease in women. American
menstrual blood loss in ovulatory and College of Obstetricians and
anovulatory cycles in middle- and late- Gynecologists. Obstet Gynecol
reproductive age and the menopausal 2009;114:1439-43.
transition. Obstet Gynecol. 2010;115(2 Pt

Anda mungkin juga menyukai