Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA

POLIMENOREA

LIA PURNAMASARI
H522151
Remaja

Remaja merupakan suatu transisi periode kehidupan dari masa anak ke dewasa.
Perubahan akan diikuti dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis dan emosi.
Menurut WHO, batasan usia remaja terjadi pada umur 12-24 tahun.

Pada masa pubertas akan terjadi kematangan kerangka dan seksual secara pesat.
(2002) pada remaja putri tanda-tanda kelamin primer muncul dengan adanya perkembangan rahim dan saluran telur,
vagina, bibir kemaluan dan klitoris. Kematangan sel telur dan produksi hormon esterogen akan menyebabkan
munculnya menstruasi pada periode pertama yang disebut menarche. Menurut Hurlock (2007).
menstruasi

Menstruasi dapat diartikan sebagai keluarnya darah secara teratur dari rahim setiap bualannya
dan sebagai pertanda organ kandungan seseorang sudah berfungsi dengan baik atau sudah siap
untuk bereproduksi. WHO (World Health Organisation,2016). Menstruasi adalah pendarahan
secara berkala dari jaringan mukosa endometrium pada rahim wanita, yang dimulai pada
menarche atau pubertas saat remaja dan berhenti saat menopause. (Omicsonline.org, 2019).
Gangguan menstruasi menjadi masalah umum selama masa remaja, dapat
mempengaruhi aktifitas sehari-hari dan menyebabkan kecemasan. Terdapat
banyak gangguan yang bisa terjadi, di antaranya adalah masalah gangguan haid
yang sering dialami oleh remaja putri pada setiap bulannya. Gangguan tersebut
dapat berupa dismenorea, oligomenorea, menoragia, metroragia, polimenorhea
dan dismenorea
polimenorhea

Polimenorrhea (Frequent menses) adalah kelainan siklus menstruasi, yang


mengacu pada interval siklus menstruasi kurang dari 21 hari. Polimenorea adalah
suatu kondisi ketika seorang wanita mengalami abnormalitas frekuensi menstruasi,
yaitu siklus menstruasi kurang dari 21 hari
Penyebab Polimenorea
Polimenorrhea dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, yakni dari faktor
anatomis organ, fisiologis, dan faktor Polimenorea merupakan gangguan
psikis seorang wanita. Adanya kelainan hormonal dengan umur korpus luteum
atau gangguan pada ovarium yang memendek sehingga siklus menstruasi
merupakan organ penghasil ovum dapat juga lebih pendek atau bisa
menyebabkan polimenorrhea. Dari disebabkan akibat stadium proliferasi
faktor fisiologis, polimenorrhea dapat pendek atau stadium sekresi pendek
disebabkan oleh ketidakseimbangan atau karena keduanya (Marmi, 2015).
sistem hormonal pada
Hipotalamushipofisisi-ovarium, yang
berakibat pada gangguan proses ovulasi.
Penegakan diagnosis Pada umumnya, polimenorea bersifat
polimenorea dilakukan dengan sementara dan dapat sembuh dengan
melakukan anamnesis melalui sendirinya. Penderita polimenorea harus
pemantauan beberapa parameter, segera dibawa ke dokter jika polimenorea
seperti lama siklus periode mentruasi, berlangsung terus menerus. Polimenorea
durasi menstruasi, maupun volume yang berlangsung terus menerus dapat
darah selama menstruasi. menimbulkan gangguan hemodinamik
Selain itu, dapat dilakukan tubuh akibat darah yang keluar terus
pemeriksaan penunjang, seperti menerus sehingga dapat terjadi anemia.
pemeriksaan darah lengkap, USG Disamping itu, polimenorea dapat
(untuk memastikan tidak adanya juga akan menimbulkan keluhan berupa
kelainan organ), serta pemeriksaan gangguan kesuburan karena gangguan
kadar hormon reproduksi, seperti hormonal pada polimenorea
progesteron, LH, FSH, dan prolaktin. mengakibatkan gangguan ovulasi
(proses pelepasan sel telur).
Penatalaksanaan Polimenorea

Pada umumnya, polimenorea bersifat sementara dan dapat disembuhkan.


Polimenorea yang berlangsung terus-menerus dapat menimbulkan gangguan
hemodinamik tubuh akibat darah yang keluar terus-menerus

Terapi yang diberikan tergantung pada usia, resiko kesehatan, dan pilihan
kontrasepsi. Pada umumnya, terapi farmakologi kondisi polimenorea meliputi terapi
hormonal, seperti hormon estrogen dan hormonal kombinasi (estrogen dan
progesteron), serta tablet penambah darah untuk mengoreksi kondisi anemia.

Pemberian obat NSAIDs (nonsteroidal anti-inflammatory drugs), seperti ibuprofen,


naproxen, dan asam mefenamat, menunjukkan penurunan kejadian perdarahan.
Pemberian obat NSAIDs akan menurunkan level prostaglandin yang tinggi pada
pasien dengan kondisi perdarahan yang lebih intens.
Asuhan Kebidanana Pada Remaja Dengan Polimenorhea

Beri penjelasan pada ibu atau remaja tentang polimenorea


 Beritahu ibu bahwa polimenorea dapat diatasi dengan kontrasepsi oral yang
mengandung hormon estrogen dan progesteron
Kemudian evaluasi 3 bulan setelah diberikan terapi kemudian 6 bulan untuk
reevaluasi efek yang terjadi.
Terima kasih
Wassalamualaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai