Anda di halaman 1dari 5

Penyebab perut kembung adalah kuman yang masuk bersama makanan ke

lambung (perut). Kebetulan keberadaan kuman itu merangsang selaput lendir


lambung.
Apalagi sedang ada radang pada selaput lendir tadi, sehingga penderita merasa sakit yang
kadang-kadang sangat hebat.
Tetapi ada juga beberapa penyakit infeksi lain yang mengenai saluran pencernaan, seperti
penyakit thypus radang akut kelenjar pankreas, atau disentri usus infeksi yang berasal dari
luar saluran pencernaan yang dapat menyebabkan perut terasa kembung.

Kadang-kadang udara yang ada didalam saluran pencernaan dapat pula timbul sebagai
akibat sumbatan yang terjadi pada usus halus. Sumbatan itu terjadi sebagai akibat dari usus
yang terpilin (membelit) seperti masuknya usus ke dalam usus lainnya atau ada tumor baru
yang muncul disekitar itu. Ia bisa pula disebabkan oleh adanya bekuan darah dalam
pembuluh darah didalam jaringan penunjang yang terlepas dari tempatnya.

Akibatnya aliran darah akan tertahan pula darah tertentu yang dapat mengkibatkan
timbulnya sumbatan. Kuman-kuman dapat masuk ke rongga perut melalui lubang pada
dinding usus. Lubang usus ini dapat terjadi pada peradangan usus, tukak lambung, atau luka
tusuk dinding perut. Pada wanita dapat terjadi sebagai akibat sampingan kehamilan diluar
rahim atau radang tabung rahim dan radang indung telur.

Masalah perut kembung dapat diatasi dengan makan sedikit-sedikit, namun


periodik.Banyak makan ringan yang bahkan dikenal sebagai penghasil gas (kacang, sayuran
mentah), justru bisa terbuang dari sistem tubuh secara cepat dan mudah. Bagi anda yang
bermasalah dengan gas perut, anda harus mengurangi makanan yang banyak mengandung
gas seperti kol dan brokoli. Demikian juga kalau anda sensitif terhadap makanan-makanan
yang pedas.
Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang proses pengolahannya bersih dan disajikan
dengan wadah yang bersih juga. Kurangi minum-minuman yang mengandung kafein seperti
kopi dan teh. Hindari obat pencahar. Sekalipun anda mengalami susah buang air besar,
cobalah untuk menghindari penggunaan obat pencahar karena bisa menyebabkan diare.
Perbanyak minum air putih. Minum air putih sekurang-kurangnya delapan gelas sehari akan
membantu proses pencernaan dalam tubuh anda. Supaya tidak menjadi penyebab peut
kembung, makanlah camilan kecil seperti cracker atau roti untuk menyerap asam
lambung yang mengganggu perut anda hingga sakit.
Apa Penyebab Perut Kembung?
Gas usus terdiri dari berbagai jumlah sumber eksogen (udara yang tertelan melalui hidung dan
mulut) dan sumber endogen (gas yang diproduksi dalam saluran pencernaan).

Gas-gas eksogen ditelan (aerophagia) ketika makan atau minum atau menelan meningkat selama
masa air liur berlebihan (seperti yang mungkin terjadi ketika mual atau sebagai akibat dari
penyakit gastroesophageal reflux).

Gas-gas endogen diproduksi baik sebagai produk sampingan dari mencerna jenis makanan
tertentu, atau pencernaan yang tidak sempurna.

Apapun yang menyebabkan makanan menjadi tidak lengkap dicerna oleh lambung dan / atau usus
kecil dapat menyebabkan perut kembung ketika material tiba di usus besar, karena fermentasi
oleh ragi atau prokariota normal atau tidak normal hadir dalam saluran pencernaan.

Makanan yang memproduksi gas dalam perut biasanya tinggi polisakarida tertentu, (terutama
oligosakarida seperti inulin). Mereka makanan adalah kacang-kacangan, lentil, produk susu,
bawang merah, bawang putih, daun bawang, daun bawang, lobak, rutabagas, lobak, ubi jalar,
kentang, kacang mete, artichoke Yerusalem, gandum, gandum, dan ragi dalam roti.

Kembang kol, brokoli, kubis, kubis Brussel dan sayuran lain yang termasuk dalam genus
Brassica''''biasanya dikenal tidak hanya meningkatkan gas dalam perut, tetapi untuk
meningkatkan flatus yang kepedasan.

Dalam kacang, gas endogen tampaknya timbul dari oligosakarida kompleks (karbohidrat) yang
resisten terhadap pencernaan dengan mamalia, tetapi yang mudah dicerna oleh flora usus -
mikroorganisme (metana-memproduksi archaea;''''Methanobrevibacter smithii) yang menghuni
pencernaan saluran.

Oligosakarida ini melewati usus bagian atas sebagian besar tidak berubah, dan ketika mereka
mencapai usus yang lebih rendah, bakteri memakan mereka, menghasilkan jumlah berlebihan
flatus.

Dalam kasus orang yang memiliki intoleransi laktosa, bakteri usus makan pada laktosa dapat
menimbulkan produksi gas yang berlebihan ketika susu atau laktosa yang mengandung zat ini
telah dikonsumsi.

Minat penyebab perut kembung didorong oleh ketinggian tinggi dan program ruang angkasa;
tekanan atmosfer yang rendah, kondisi terbatas, dan menekankan khas usaha-usaha yang
menimbulkan keprihatinan

Kenali beberapa kebiasaan berikut untuk menghindari terjadinya perut kembung pada Anda.

1. Terlalu banyak mengunyah permen karet/permen

Permen karet, permen, dan makanan lain yang mengandung pemanis buatan seperti sorbitol dan
aspartam tidak mudah dicerna oleh lambung dan memicu perut kembung. Hal tersebut diungkapkan oleh
juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics Christine Gerbstadt.

2. Makan terburu-buru
Ketika Anda makan dengan terburu-buru, Anda turut menelan banyak udara yang dapat menyebabkan gas
di dalam lambung. Maka kunyahlah makanan dengan baik, dengan mulut tertutup. Serta minumlah
langsung dari gelas, bukan dari sedotan. Juga hindari aktivitas fisik yang terlalu berat ketika baru saja
menyelesaikan makan.

3. Menyantap sayuran mentah

Sayuran mentah bisa menjadi sulit dicerna oleh tubuh sehingga mengakibatkan perut kembung. Dengan
mengonsumsi sayuran yang sudah dimasak terlebih dahulu, maka tubuh akan lebih mudah mencernanya
dan Anda dapat terhindar dari gangguan perut kembung.

4. Stres

Hormon stres akan mempercepat semua sistem di dalam tubuh, termasuk sistem pencernaan. "Hal itu
akan membuat lambung Anda memproduksi banyak gas yang menyebabkan kembung," ujar Kristi King,
jurubicara Academy of Nutrition and Dietetics.

Maka, ketika Anda sudah mulai merasa cemas, cobalah untuk memikirkan hal-hal yang dapat membuat
pikiran Anda tenang kembali.

5. Intoleransi laktosa

Selain kebiasaan-kebiasaan tersebut, ada satu lagi kondisi dalam tubuh Anda yang dapat memicu
kembung. Kondisi tersebut adalah intolerenasi laktosa (sensitivitas terhadap gula yang terkandung dalam
susu) serta malabsorbsi fruktosa (sensitivitas terhadap fruktosa, sejenis gula yang terkandung dalam jus
buah, gula putih dan sirup jagung tinggi fruktosa). Oleh karenanya itu, konsultasikan kondisi ini dengan
dokter untuk mendapatkan saran dan diagnosa yang tepat.
Perut kembung biasanya ditandai dengan rasa ‘penuh’ pada perut dan jika ditepuk perut berbunyi seperti
gendang. Karena itu, banyak orang menyamakan perut kembung dengan ‘masuk angin.

Menurut dokter Dukut Respati Kastomo, SpBD, ada dua jenis perut kembung yaituyang subjektif dan
objektif. Perut kembung subjektif hanya dirasakan orang tersebut dan bisa disebabkan oleh organ yang
kembung, biasanya lambung, tapi tidak terlihat. Sedang yang objektif ditandai dengan perut membuncit
karena ada udara yang berkumpul dalam usus. Hal ini terjadi karena gangguan peristaltik yang
menyebabkan perjalanan udara ke saluran pembuangan lambat.

Perut kembung hanyalah salah satu gejala dari sindrom gangguan perut(Irritable Bowel Syndrome/IBS),
yang mengindikasikan usus mudah teriritasi pada stimuli normal. Kondisi ini berarti sudah ada tanda-tanda
gangguan pada usus atau pencernaan pada umumnya. Yang paling sering adalah produksi cairan
lambung berlebihan atau adanya lumpur dalam empedu.

Kenali sebabnya
Tujuan utama saluran pencernaan adalah mencerna makanan dan menyerapnya ke dalam aliran darah.
Untuk itu makanan harus digiling, dicampur, dan diangkut melalui usus. Bagian yang tidak tercerna dan
tidak terserap akan dikeluarkan dari tubuh. Pada kondisi IBS, fungsi penggilingan, pencernaan, dan
penyerapan terganggu. Penyebabnya bisa dari kelebihan kapasitas pencernaan. Pada lambung dan usus
kecil, gejala dari pengangkutan yang lambat adalah rasa mual, muntah, perut kembung dan
penggelembungan perut. Sedangkan gejala dari pengangkutan yang cepat adalah diare.

Banyak faktor penyebab perut kembung dan IBS, antara lain makanan dan minuman. Anda. Beberapa
jenis bahan makanan dapat menyebabkan timbulnya gas berlebihan dalam tubuh, misalnya sayuran
berwarna putih, seperti kol dan sawi. Makanan yang tidak bersih juga dapat menimbulkan gangguan
pencernaan karena kontaminasi kuman.

Pengobatan adalah proses 'mencoba-coba'. Apa yang cocok untuk seseorang, belum tentu sama efeknya
pada orang lain. Begitu juga dengan perut kembung. Jika Anda memiliki masalah pada hati, kemungkinan
sering merasa kembung. Begitupun orang yang memiliki masalah pada empedu atau usus 12 jari. Selain
itu, faktor psikis, seperti gelisah, stres, dan depresi juga dapat memicu bahkan memperburuk gangguan.

Pemeriksaan menyeluruh
Untuk menentukan pengobatan diperlukan pemeriksaan menyeluruh. Misal seorang pasien mengeluh
sering buang angin, tidak akan serta merta divonis menderita penyakit tertentu. Dia akan diberikan obat
untuk mendeteksi infeksi. Jika keluhan tidak hilang, baru diambil tindakan lain. Dokter Dukut mengingatkan
kita untuk tidak terlalu sering mengonsumsi obat bebas, seperti obat maag, karena mungkin gejala yang
Anda rasakan adalah gejala awal penyakit lain.

Pemeriksaan lanjut yang diberikan antara lain endoskopi, yaitu pemeriksaan dengan pipa kecil panjang
yang dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya lambung. Dari sini dokter dapat melihat apa yang terjadi di
dalam tubuh sehingga dapat memutuskan apakah kembung itu subjektif atau objektif. Ada kemungkinan
kembung berasal dari udara yang berkumpul di usus halus atau cairan di luar saluran usus. Kemungkinan
lain adalah adanya tumor.
Rasa kembung juga dapat disebabkan oleh usus buntu. Organ ini berisi kelenjar yang setiap harinya
mengeluarkan cairan untuk membunuh kuman dalam usus besar. Ada kalanya kuman menang dan
akhirnya menyebabkan radang dan penyempitan saluran. Untuk itu, pemeriksaan menyeluruh akan
menentukan apa penyebab perut Anda kembung dan bagaimana mengatasinya.

TIPS CEGAH KEMBUNG

 Identifikasi dan hindari jenis makanan yang paling sering bikin perut kembung, seperti
kol, aprikot, pisang, bawang merah, brokoli, lobak merah, plum dan produk jusnya,
makanan pedas, soda, bir dan minuman berkarbonasi, juga es krim dan es soda susu.
 Kurangi makanan berlemak dan goreng-gorengan. Lemak menghambat pengosongan
perut dan meningkatkan sensasi rasa kenyang dan kembung.
 Secara berkala, kurangi makanan berserat tinggi. Lalu tambahkan jumlahnya secara
bertahap juga dari minggu ke minggu. Jika Anda mengonsumsi suplemen serat, cobalah
kurangi jumlahnya dan naikkan dosisnya secara bertahap. Pastikan minum 10 gelas air
per hari jika Anda mengonsumsi suplemen serat.
 Kurangi konsumsi produk susu. Pilih produk susu rendah laktosa (gula susu), seperti
yoghurt.
 Konsumsi obat pencernaan yang dijual bebas, misalnya yang dapat membantu
mengurangi jumlah produksi gas.
 Makan dalam porsi kecil namun sering.
 Makan pelan-pelan, kunyah secara baik, baru ditelan.
 Jangan makan saat gelisah, kecewa, atau saat berlari. Cobalah makan saat santai. Makan
saat stres dapat memengaruhi pencernaan.
 Konsumsilah kapsul acidophilus atau bentuk cairan. Jika gejala perut kembung yang
Anda alami akibat konsumsi antibiotik, kemungkinan Anda butuh kapsul atau cairan
acidophilus untuk meredakannya. Suplemen ini akan membantu menggantikan bakteri
usus halus yang menguntungkan, yang telah dimusnahkan antibiotik.
 Minum secangkir teh pepermin. Minyak pepermin mengandung mentol yang akan
meringankan keluhan nyeri lambung akibat produksi gas berlebih.
 Cobalah simethicone. Jangan ragu mencari obat bebas yang mengandung simethicone.
Simethicone membantu memecah gelembung-gelembung gas yang menyebabkan
keluhan perut kembung.

Anda mungkin juga menyukai