Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Industri Pariwisata

dan Elemennya
Pengertian Industri Pariwisata

Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam
penyelenggaraan pariwisata ( Undang-Undang Pariwisata no 10 tahun 2009)

Elemen Industri Pariwisata

Sumberdaya Pariwisata
Sumberdaya alam
Sumberdaya Manusia
Sumberdaya ciptaan manusia

Fasilitas Hiburan dan Olahraga


Fasilitas rekreasi dan kebudayaan
Fasilitas olahraga

Prasarana umum dan Pariwisata


Alat komnunikasi dan perjalanan
Instalasi sosial
Instalasi dasar
Telekonunikasi

Pelayanan Penerimaan Pariwisata


Agen dan biro perjalanan
Kantor promosi dan kontor perwakilan
Pelayanan informasi pengunjung
Penyewaan kendaraan
Pramuwisata dan petugas interpretasi

Fasililitas Penerimaan
Hotel, wisma tamu, desa dan kota
Kondomonium
Tempat pemukiman lainnya
Pemukiman untuk kebutuhan perorangan
Isntalasi untuk pelayanan makan dan minum
Industri Pariwisata dapat diartikan sebagai sehimpunan bidang usaha yang menghasilkan
berbagai jasa dan barang yang dibutuhkan oleh mereka yang melakukan perjalanan wisata.
Menurut S. Medlik, setiap produk, baik yang nyata maupun maya yang disajikan untuk
memenuhi kebutuhan tertentu manusia, hendaknya dinilai sebagai produk industri. Jika sejemput
kesatuan produk hadir di antara berbagai perusahaan dan organisasi sedemikian sehingga
memberi ciri pada keseluruhan fungsi mereka serta menentukan tempatnya dalam kehidupan
ekonomi, hendaknya dinilai sebuah industri.[1]

Sebagaimana yang dikemukakan UNWTO (United Nations World Tourism Organiation) dalam
the International Recommendations for Tourism Statistics 2008, Industri Pariwisata meliputi;
Akomodasi untuk pengunjung, Kegiatan layanan makanan dan minuman, Angkutan penumpang,
Agen Perjalanan Wisata dan Kegiatan reservasi lainnya, Kegiatan Budaya, Kegiatan olahraga
dan hiburan. UNWTO merupakan Badan Kepariwistaan Dunia dibawah naungan PBB. Menurut
Undang-Undang Pariwisata no 10 tahun 2009, Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha
pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.[2]
INDUSTRI PARIWISATA
definisi
Ada beberapa pengertian tentang industri pariwisata, antara
lainnya sebagai kumpulan dari macam-macam perusahaan
yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-
jasa (goods and service) yang dibutuhkan para wisatawan
pada khususnya dan traveler pada umumnya, selama dalam
perjalanannya. (Yoeti, 1985, p.9).
Pengertian tentang industri pariwisata yang lainnya adalah
suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun swasta
yang terkait dalam pengembangan, produksi dan pemasaran
produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang
yang sedang bepergian. (Kusudianto, 1996, p.11)

Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan


pariwisata (Yoeti, 1997, p.194). Wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau
sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat
sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Sedangkan wisatawan
adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. “Tourism is an integrated system and
can be viewed in terms of demand and supply. The demand is made up of domestic
and international tourist market. The supply is comprised of transportations, tourist
attractions and activities, tourist facilities, services and related infrastructure, and
information and promotion. Visitors are defined as tourist and the remainder as
same-day visitors”.
Pada garis besarnya, definisi tersebut menunjukkan bahwa kepariwisataan memiliki
arti keterpaduan yang di satu sisi diperani oleh faktor permintaan dan faktor
ketersediaan. Faktor permintaan terkait oleh permintaan pasar wisatawan domestik
dan mancanegara. Sedangkan faktor ketersediaan dipengaruhi oleh transportasi,
atraksi wisata dan aktifitasnya, fasilitas-fasilitas, pelayanan dan prasarana terkait
serta informasi dan promosi.

Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat
lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha
mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup
dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Suatu perjalanan dianggap sebagai
perjalanan wisata bila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu : (dikutip
dari Ekonomi Pariwisata, hal 21)

1. Harus bersifat sementara


2. Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena dipaksa.
3. Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran.

Dalam kesimpulannya pariwisata adalah keseluruhan fenomena (gejala) dan


hubungan-hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di
luar tempat tinggalnya. Dengan maksud bukan untuk tinggal menetap dan tidak
berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah. (Sejarah Pariwisata
dan Perkembangannya di Indonesia, hal. 3)

Anda mungkin juga menyukai