Karmil Full PDF
Karmil Full PDF
Karmil Full PDF
KARANGAN MILITER
PERWIRA SISWA ANGKATAN LXXIII
TAHUN 2003
JUDUL
OLEH
TERBATAS
KOMANDO PENDIDIKAN TNI ANGKATAN UDARA
SEKOLAH KOMANDO KESATUAN
IDE POKOK
2. Salah satu elemen utama dalam pertempuran udara adalah penerbang tempur.
Dalam kondisi pengetatan jam terbang dan kelangkaan suku cadang, pimpinan TNI AU
membeli beberapa flight simulator modern untuk mengkompensasi kekurangan jam
terbang tersebut. Perkembangan teknik pertempuran udara menyebabkan teknologi
yang saat ini diaplikasikan di flight simulator TNI AU sudah tidak memadai lagi.
TERBATAS
KOMANDO PENDIDIKAN TNI ANGKATAN UDARA
SEKOLAH KOMANDO KESATUAN
Pendahuluan
/ 2. Dalam …..
TERBATAS
TERBATAS
2. Dalam situasi dan kondisi yang sedang dihadapi oleh TNI AU saat ini dengan
adanya pengetatan jam terbang karena keterbatasan dukungan pesawat tempur dan
kelangkaan suku cadang sebagai akibat dari embargo berkepanjangan berdampak
pada minimnya alokasi jam latihan terbang sehingga profisiensi sebagai penerbang
tempur menurun. Penurunan profisiensi berbanding lurus dengan penurunan Kesiapan
Tempur yang pada akhirnya menurunkan Kemampuan Tempur TNI AU. Salah satu
upaya yang telah dilaksanakan oleh pimpinan TNI AU adalah dengan membeli
beberapa flight simulator modern untuk mengkompensasi kekurangan jam terbang di
samping untuk mempertahankan dan meningkatkan profisiensi penerbang tempur.
Dengan semakin berkembangnya teknik pertempuran udara dan untuk mengantisipasi
banyaknya pelanggaran di wilayah udara nasional Indonesia, kemampuan flight
simulator TNI AU saat ini sudah tidak memadai lagi untuk menunjang kebutuhan
tersebut.
3. Agar TNI AU mampu melaksanakan tugas pokok yang telah diamanatkan di dalam
Buku Petunjuk Dasar TNI AU – Surat Keputusan Kepala Staf TNI AU Nomor :
KEP/25/X/2000 tanggal 17 Oktober 2000 – pada kondisi yang sedang dihadapi saat ini,
diperlukan upaya-upaya realistis dan aplikatif namun dapat dilaksanakan secara
bertahap dan berlanjut. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi flight simulation
yang berkembang dengan pesat, diharapkan kemampuan flight simulator modern yang
dimiliki TNI AU saat ini dapat ditingkatkan sehingga para penerbang tempur dapat
meningkatkan profisiensinya selaras dengan perkembangan teknik pertempuran udara
/ di …..
TERBATAS
TERBATAS
di dunia. Ada dua upaya realistis dan aplikatif yang dapat dilaksanakan yakni dengan
memperbesar database flying area yang mencakup seluruh wilayah udara nasional dan
membangun Integrated Flight Simulator Complex (IFSC) yang berisi berbagai jenis flight
simulator yang dimiliki TNI AU dan diintegrasikan sedemikian rupa agar suatu kegiatan
operasi udara dapat disimulasikan sesuai dengan skenario yang telah dirancang.
Dengan demikian diharapkan dengan mengaplikasikan kemajuan teknologi flight
simulation yang tepat pada flight simulator TNI AU, profisiensi para penerbang tempur
TNI AU akan meningkat yang berujung pada peningkatan Kemampuan Tempur TNI AU
pada masa lima tahun mendatang.
4. Maksud dan Tujuan. Maksud penulisan naskah ini adalah untuk memberikan
masukan tentang upaya aplikasi kemajuan teknologi flight simulation pada flight
simulator modern TNI AU dengan tujuan untuk meningkatkan profisiensi penerbang
tempur TNI AU dalam rangka meningkatkan Kemampuan Tempur TNI AU di masa lima
mendatang.
5. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup penulisan naskah ini meliputi latar
belakang masalah yang berkaitan dengan kondisi Kemampuan Tempur TNI AU saat ini,
faktor-faktor yang mempengaruhi, kondisi Kemampuan Tempur TNI AU yang
diharapkan pada masa mendatang dikaitkan dengan upaya-upaya realistis dan aplikatif
yang dapat dilaksanakan dan ditutup oleh kesimpulan dan saran dengan tata urut
sebagai berikut :
/ a. Pendahuluan. …..
TERBATAS
TERBATAS
a. Pendahuluan.
b. Dasar-dasar Pemikiran.
h. Penutup.
6. Pengertian-pengertian
/ b. Profisiensi. …..
TERBATAS
TERBATAS
b. Profisiensi. Proficient adj. (often foll. by in, at) adept, expert. proficiency n.
proficiently adv. [Latin proficio -fect- advance]1.
d. Taktik. Suatu metode, teknik atau cara untuk menghadapi musuh dalam
suatu pertempuran udara dengan mempertimbangkan semua potensi dan
kekuatan musuh dibandingkan dengan potensi dan kekuatan sendiri dengan tujuan
mendapatkan peluang untuk keberhasilan pencapaian tujuan yakni kehancuran
musuh.
/ g. Flight …..
1
The Pocket Oxford Dictionary, [CD], UK, Oxford University Press, Maret 1994.
TERBATAS
TERBATAS
1) Solution in which the calculation of a system’s behavior over, say, one second
of elapsed time can be achieved in one second or less of computing time2.
2) Anything where something very bad will happen if the system (computer) does
not deliver its output in time is said as hard real-time system. Soft real-time system
is anything where nothing catastrophic happens if some deadlines are missed but
the performance will be degraded below what is generally considered acceptable3.
/ UNIX …..
2
J.K. Rolfe dan K.J. Staples, ‘Flight Simulation’, Cambridge University Press, UK, 1986, hal. 5.
3
C.M. Khrisna dan Kang G. Shin, ‘Real-Time Systems’, McGraw-Hill Companies Inc., USA, 1997, hal. 3.
TERBATAS
TERBATAS
l. Source Code. Substansi dasar suatu software yang dibuat dalam editor
programming language sebelum dieksekusi menjadi object code yang siap untuk
diinstalasi pada suatu komputer. Source code untuk bahasa pemrograman
FORTRAN diberi ekstensi “f” contoh : airframe.f dan C/C++ diberi ektensi “c”
contoh : hud_io.c, sedang object code hasil kompilasi diberi ektensi “exe”,
contoh : airframe.exe dan hud_io.exe.
/ Dasar-dasar …..
4
Spencer Rugaber, Therry Shikano, R.E. Kurt Stirewalt, ‘Adequate Reverse Engineering’, [Online],
http://www.cc.gatech.edu/are.pdf, download tanggal 13 April 2003
TERBATAS
TERBATAS
Dasar-dasar Pemikiran
a. Doktrin TNI AU “Swa Bhuwana Paksa”. Doktrin ini ditetapkan melalui Surat
Keputusan KASAU Nomor : KEP/24/X/2000 tanggal 17 Oktober 2000 yang berisi
penjabaran kekuatan udara, nilai-nilai hakiki TNI AU serta konsepsi pembinaan
kemampuan dan penggunaan kekuatan TNI AU. Mengenai personel dinyatakan
secara tegas pada halaman 11 pasal 24 bahwa personel adalah salah satu
penentu secara langsung ataupun tidak langsung keberhasilan penggunaan
kemampuan inti dan pengganda kekuatan udara. Untuk pembangunan kekuatan
TNI AU secara kuantitatif dilakukan dalam bentuk penambahan kekuatan dan
secara kualitatif dengan peningkatan/penambahan kemampuan alutsistaud dan
fasilitasnya.
b. Buku Petunjuk Dasar TNI AU. Bujukdas disahkan melalui Surat Keputusan
KASAU Nomor : KEP/25/X/2000 tanggal 17 Oktober 2000 untuk menjabarkan
Doktrin TNI AU “Swa Bhuwana Paksa” sebagai pedoman pelaksanaan tugas-tugas
di lingkungan TNI AU. Di dalam Bujukdas dinyatakan tentang empat tugas pokok
TNI AU yang salah satu diantaranya adalah sebagai penegak kedaulatan dan
hukum di wilayah udara nasional. Personel dan fasilitas latihan adalah
komponen kekuatan TNI AU seperti dicantumkan pada hal 17 pasal 24 dan ikut
memberikan kontribusi pada keberhasilan pelaksanaan tugas pokok TNI AU.
/ Kondisi …..
TERBATAS
TERBATAS
a. Personil (Man). Para personil TNI AU yang dalam konteks naskah ini
adalah para penerbang tempur.
/ e. Keselamatan …..
5
Kapten Lek Ir. Arwin D.W. Sumari, FSI, FSME, VDBM, SA, ‘Sistem Temu Kembali Informasi “Cerdas”
untuk Troubleshooting Pesawat Tempur’, Angkasa Cendekia, Edisi 9, April 2003, hlm. 129 – 159.
6
Kapten Lek Ir. Arwin D.W. Sumari, FSI, FSME, VDBM, SA, ‘Sistem Temu Kembali Informasi “Cerdas”
untuk Troubleshooting Pesawat Tempur’, naskah dipresentasikan pada Lomba Kreativitas Prajurit TNI
bidang Karya Tulis Ilmiah di Puslitbang TNI, Jakarta, Maret 2001.
TERBATAS
TERBATAS
10
a. Aspek Personel. Penerbang tempur TNI AU, dalam hal ini adalah para
penerbang F-16 Skadron Udara 3 Wing – 3 Lanud Iswahjudi.
b. Aspek Pelatihan. Fasilitas latihan terbang Flight Simulator TNI AU, dalam
hal ini adalah Full Mission Simulator (FMS) F-16A, Fasilitas Latihan (Faslat), Wing
– 3 Lanud Iswahjudi.
10. Aspek Personel. Inti dari aspek Personel ini adalah peningkatan profisiensi
penerbang tempur F-16 baik dari segi aircraft handling maupun dari segi air combat
tactic melalui siklus pembinaan kemampuan yang teratur.
/ diatur …..
7
Wawancara dengan Kapten Pnb Ali Sudibyo, Penerbang F-16 Skadron Udara 3 Wing – 3 Lanud
Iswahjudi, SEKKAU, Jakarta, tanggal 15 Februari 2003.
TERBATAS
TERBATAS
11
diatur dalam masa satu tahun anggaran dan disesuaikan dengan alokasi jam
terbang yang diberikan oleh Mabes TNI AU. Siklus latihan yang harus
dilaksanakan oleh para penerbang F-16 dalam satu tahun anggaran adalah
sebagai berikut :
/ 7) Surface …..
TERBATAS
TERBATAS
12
9) Versi SAT lainnya adalah latihan operasi udara yang melibatkan unsur
sweeper, bomber/striker dan escort dan melibatkan berbagai jenis pesawat
terbang. Dalam versi latihan combined aircraft ini diperlukan aircraft
handling skill yang handal dan air combat tactics yang mumpuni karena
pergerakan di udara dihitung dalam detik.
8
Untuk standar penerbang tempur, 10 jam per bulan adalah kategori safe flying, 12 jam per bulan adalah
kategori maintain skill dan dan di atas 15 jam per bulan adalah kategori peningkatan kemampuan.
TERBATAS
TERBATAS
13
11. Aspek Pelatihan. Inti dari aspek Pelatihan adalah fasilitas latihan berupa Full
Mission Simulator F-16A yang mampu mendukung siklus pembinaan kemampuan
penerbang F-16 Skadron Udara 3 dari tingkat pemula (novice) hingga tingkat lanjut
(advanced).
1) Jam Latihan Tak Terbatas. Pada kondisi pengetatan jam terbang dan
keterbatasan pesawat tempur yang siap operasi, FMS F-16A mampu
mengatasi kekurangan jam latihan terbang penerbang F-16 Skadron Udara 3.
Alokasi jam terbang yang disediakan oleh Faslat Wing – 3 Lanud Iswahjudi
pada setiap tahun anggaran adalah 7 jam sehari atau 35 jam per bulan atau
berkisar antara 1.680 – 1.740 jam per tahun9. Dengan 15 penerbang F-16
aktif di Skadron Udara 3 maka tiap penerbang akan mengantongi minimal 10
jam terbang di flight simulator per bulan. Bila diakumulasi dengan jam
terbang di pesawat F-16 maka tiap penerbang minimal dapat membukukan
15 jam terbang per bulan dengan asumsi mereka mendapat alokasi 5 jam
terbang per bulan. Bila memang sangat diperlukan FMS F-16A dapat
digunakan 24 jam penuh.
/ 2) Quick …..
9
Faslat Wing – 3 Lanud Iswahjudi, ‘Laporan Kesiapan Operasi Faslat Wing – 3 Lanud Iswahjudi Triwulan
I T.A. 2003’, Madiun, 2003.
TERBATAS
TERBATAS
14
/ keterbatasan …..
TERBATAS
TERBATAS
15
/ Gambar …..
10
Thomson Training & Simulation Ltd., ‘IDAF F-16A Simulator Instructor’s Operating Station Manual’,
TT&SL, UK, 1997, hlm. 15.
TERBATAS
TERBATAS
16
/ dilakukan …..
11
The University of Texas at Austin Online General Libraries, Perry-Castañeda Library,
Map Collection, Indonesian Maps, [Online], http://www.lib.utexas.edu/maps/middle_east_and_asia/
indonesia_rel_2002.jpg, download tanggal 27 Februari 2003.
TERBATAS
TERBATAS
17
12. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi Kemampuan Tempur TNI AU saat ini
adalah :
a. Ideologi. Ketidak jelasan visi masa depan pimpinan TNI maupun TNI AU
khususnya dikaitkan dengan banyaknya pelanggaran wilayah udara nasional oleh
negara-negara asing menyebabkan pengembangan TNI AU sebagai kekuatan
udara NKRI tidak begitu jelas.
c. Ekonomi. Jam operasi pesawat tempur per jamnya memakan biaya sangat
tinggi sehingga di dalam situasi krisis ekonomi saat ini ditambah pengetatan
/ anggaran …..
TERBATAS
TERBATAS
18
/ diharapkan …..
TERBATAS
TERBATAS
19
diharapkan Kemampuan Tempur TNI AU di masa depan akan meningkat ditinjau dari
dua aspek Kesiapan Tempur yakni Aspek Personel dan Aspek Pelatihan.
/ b. Aspek …..
12
1.680 jam per TA/12 bulan = 140 jam/bulan. Tiap penerbang akan mendapat alokasi 140/15
penerbang = 9,333 jam ≈ 10 jam terbang simulator per bulan.
TERBATAS
TERBATAS
20
/ Gambar …..
13
Mapquest, World Atlas, Indonesia, [Online], http://www.mapquest.com/atlas/?region: indonesia,
download tanggal 17 April 2003.
TERBATAS
TERBATAS
21
/ suatu …..
TERBATAS
TERBATAS
22
suatu Integrated Flight Simulator Complex (IFSC). Ada dua hal yang
diharapkan di masa depan yakni :
/ dengan …..
TERBATAS
TERBATAS
23
dengan dikawal (escort) oleh pesawat F-16 yang juga bertindak sebagai
sweeper. Setelah melaksanakan pengeboman, pesawat Hawk 200
melakukan air refueling dari pesawat C-130 BT di ARCP. Konsep
IFSC diperlihatkan pada gambar 314 berikut ini.
/ Upaya-upaya …..
14
NASA Langley Research Center - Multimedia Repository, Flight Simulation Facilities, [Online],
http://lisar.larc.nasa.gov/IMAGES/SMALL/EL-1996-00118.jpeg, download tanggal 27 Februari 2003.
TERBATAS
TERBATAS
24
14. Upaya-upaya realisitis dan aplikatif yang dapat dilaksanakan untuk mencapai
kondisi yang diharapkan adalah :
/ b. Aspek …..
15
Full Mission Simulator F-16A dibangun berdasarkan karakteristik dan performa pesawat F-16 TNI AU
tail number TS-1605 Block 15 Operational Capability Upgrade (OCU).
TERBATAS
TERBATAS
25
b. Aspek Pelatihan
/ a) Jangka …..
TERBATAS
TERBATAS
26
/ itu …..
16
Kapten Lek Ir. Arwin D.W. Sumari, FSI, FSME, VDBM, SA, ‘Mekanisme Efek “G” pada Flight
Simulator’, Suara Angkasa, Edisi 1/Tahun III, Jakarta, Iptek, Februari 2003, hal. 11 – 14.
TERBATAS
TERBATAS
27
15. Kesimpulan. Dari uraian yang telah disampaikan di atas dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
/ terbang …..
TERBATAS
TERBATAS
28
terbang, Aspek Personel ditinjau dari segi pembinaan kemampuan dan Aspek
Pelatihan ditinjau dari segi fasilitas latihan harus menjadi prioritas agar
Kemampuan Tempur dapat tetap dipertahankan dan ditingkatkan.
b. Upaya untuk meningkatkan aircraft handling dan air combat tactics skill
penerbang melalui flight simulator dilakukan dengan meningkatkan kecepatan
simulasi mendekati real-time dan memperbanyak skenario misi disesuaikan
dengan misi latihan dan operasi udara yang dilaksanakan TNI AU.
c. Upaya untuk meningkatkan air combat tactics skill di flight simulator dalam
konteks operasi udara mandiri yang lebih luas atau operasi udara gabungan yang
melibatkan lebih dari satu jenis pesawat terbang dilakukan dengan
mengintegrasikan semua kekuatan flight simulator TNI AU ke dalam suatu
Integrated Flight Simulator Complex (FSC) dan memperbesar dan
menggabungkan database flying area IFSC sehingga dapat digunakan bersama.
TERBATAS
TERBATAS
29
Penutup
17. Demikian naskah karangan militer ini disampaikan dengan harapan dapat dijadikan
sebagai bahan masukan kepada pimpinan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut
dalam rangka meningkatkan Kemampuan Tempur TNI AU pada masa lima tahun
mendatang dihadapkan pada keterbatasan-keterbatasan yang ada.
PERWIRA SISWA
TERBATAS
TERBATAS
30
DAFTAR PUSTAKA
Faslat Wing – 3 Lanud Iswahjudi, Laporan Kesiapan Operasi Faslat Wing – 3 Lanud
Iswahjudi Triwulan I T.A. 2003, Madiun
Khrisna, C.M. & Shin, Kang G., Real-Time Systems, 1997, McGraw-Hill Companies Inc.,
USA.
Mabes TNI AU, Doktrin TNI Angkatan Udara “Swa Bhuwana Paksa”, 2000, Surat
Keputusan KASAU No. : KEP/24/X/2000, 17 Oktober, Mabes TNI AU, Jakarta.
Mabes TNI AU, Buku Petunjuk Dasar TNI Angkatan Udara, 2000, Surat Keputusan
KASAU No. : KEP/25/X/2000, 17 Oktober, Mabes TNI AU, Jakarta.
Mabes TNI AU, Program Pengadaan Full Mission Simulator F-16A, 1995, Kontrak No. :
006/KE/VII/AU/1995, 5 Juli, Mabes TNI AU, Jakarta.
/ Oxford …..
TERBATAS
TERBATAS
31
Oxford University Press, The Pocket Oxford Dictionary [CD], 1994, Oxford University
Press, UK.
Rolfe, J.K. & Staples, K.J., Flight Simulation, 1986, Cambridge University Press, UK.
Rugaber, Spencer, Therry Shikano and R.E. Kurt Stirewalt, Adequate Reverse
Engineering, [Online] pada http://www.cc.gatech.edu/are.pdf, download 13 April
2003.
Sumari, Kapten Lek, Ir. Arwin D.W., FSI, FSME, VDBM, SA, Mekanisme Efek “G” pada
Flight Simulator, 2003, Suara Angkasa, No. 1/Tahun III, Februari, Jakarta.
Sumari, Kapten Lek Ir. Arwin D.W., FSI, FSME, VDBM, SA, Sistem Temu Kembali
Informasi “Cerdas” untuk Troubleshooting Pesawat Tempur, 2003, Angkasa
Cendekia, Edisi 9, April, Dispen TNI AU, Jakarta.
Sumari, Kapten Lek Ir. Arwin D.W., FSI, FSME, VDBM, SA, IDAF F-16A Simulator In
Plant Team Leader and Software Engineer Log Book, [Unpub], 1997, UK.
/ Thomson …..
TERBATAS
TERBATAS
32
Thomson Training & Simulation Ltd., IDAF F-16A Simulator Instructor’s Operating
Station Manual, 1997, TT&SL, UK.
Thomson Training & Simulation Ltd., Prime Item Development System (PIDS) for the
IDAF F-16A Simulator, 1996, TT&SL, UK.
TERBATAS
KOMANDO PENDIDIKAN TNI ANGKATAN UDARA
SEKOLAH KOMANDO KESATUAN
DOKTRIN TNI AU
BUJUKDAS TNI AU
IPOLEKSOSBUDHAN