Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KIMIA KLINIK

KREATININ

Disusun Oleh :

1. MAULINA DEWI NOVA YANTI NIM P07134114076


2. MUSTIKA DEWI NIM P07134114077
3. NI KADEK AYU SAWITRI NIM P07134114078
4. NURFEMI SETIAWATI NIM P07134114080
5. NURUL AZMI NIM P07134114081
6. PETRUS NURMAN FEBRYANTORO NIM P07134114082
7. PRADINI RESTU WIRIANTINI NIM P07134114083
8. PUTU ANGGI WIDIA KARMANY NIM P07134114084

PRODI DIV B
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
MATARAM

2015-2016
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Tim Dosen Kimia Klinik, Makalah ini secara
umum membahas tentang kreatinin dan metabolismenya dalam tubuh.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa yang kami gunakan.Oleh karena itu kami
menerima segala kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun agar kami dapat
memperbaiki makalah ini agar dapat digunakan sebagai acuan pembelajaran.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang kreatinin ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi untuk pembaca.

Mataram, Mei 2016

Penulis

Kreatinin Page 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 1

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... 3

BAB I.............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 4

B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................... 6

C. TUJUAN ............................................................................................................................. 6

BAB II ............................................................................................................................................ 7

PEMBAHASAN............................................................................................................................... 7

1 DEFINISI dan FUNGSI KREATININ ..................................................................................... 7

2 METABOLISME KREATININ ............................................................................................... 8

3 NILAI NORMAL KREATININ ............................................................................................... 9

4 INTERPRETASI HASIL KREATININ .................................................................................... 12

5 APLIKASI KLINIS KREATININ ............................................................................................ 12

BAB III ......................................................................................................................................... 14

PENUTUP .................................................................................................................................... 14

A. KESIMPULAN ................................................................................................................... 14

B. SARAN ............................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 15

Kreatinin Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh.Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan
urin sebagai sarana komunikasiolfaktori.Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter
menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.

zat yang terkandung dalam urine diantaranya adalah Air, kandungan air dalam darah
dikeluarkan dari tubuh jika konsentrasinya terlalu tinggi, Empedu. Berasal dari hasil
perombakan sel darah merah di hati dan memberi warna kekuningan pada urine, Garam.
Garam dikeluarkan untuk menjaga konsentrasi garam di darah supaya tidak berlebih, Urea (9,3
g/L). Merupakan hasil dari perombakan protein, Asam urat.Merupakan hasil dari perombakan
protein, Amonia.Merupakan hasil dari perombakan protein.Amonia memberi bau pada urine,
Obat-obatan.Obat-obatan dibuang supaya tidak menjadi racun dalam tubuh. Itulah sebab
mengapa sehabis minum obat urine kita menjadi berbau seperti obat, Asam klorida (1,87 g/L),
Sodium (1,17 g/L), Potasium (0,75 g/L), Gula. Gula ditemukan pada urine penderita diabetes
dan tidak akan ditemukan pada urine orang yang sehat, Nitrogen, Fosfor, Kreatinin (0,67 g/L),
Asam sulfat

Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang
dilepaskan dari otot dengan kecepatan hampir konstan dan diekskresi dalam urin dengan
kecepatan yang sama. Kreatinin diekskresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan
sekresi, konentrasinya relative sama dalam plasma hari ke hari, kadar yang lebih besar dari
nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal. (Corwin J.E, 2001).

Kreatinin merupakan produk penguraian keratin.Kreatin disintesis di hati dan terdapat


dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin
phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi. Dalam sintesis ATP (adenosine

Kreatinin Page 4
triphosphate) dari ADP (adenosine diphosphate), kreatin fosfat diubah menjadi kreatin
dengan katalisasi enzim kreatin kinase (creatin kinase, CK). Seiring dengan pemakaian energi,
sejumlah kecil diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya difiltrasi oleh
glomerulus dan diekskresikan dalam urin.

Pemeriksaan kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter penting untuk
mengetahui fungsi ginjal. Pemeriksaan ini juga sangat membantu kebijakan melakukan terapi
pada penderita gangguan fungsi ginjal. Tinggi rendahnya kadar kreatinin dalam darah
digunakan sebagai indikator penting dalam menentukan apakah seorang dengan gangguan
fungsi ginjal memerlukan tindakan hemodialisis .(http://www.kompas.com).

Kreatinin mempunyai batasan normal yang sempit, nilai di atas batasan ini
menunjukkan semakin berkurangnya nilai ginjal secara pasti.Disamping itu terdapat
hubungan jelas antara bertambahnya nilai kreatinin dengan derajat kerusakan ginjal, sehingga
diketahui pada nilai berapa perlu dilakukan cuci darah.

Kreatinin Page 5
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dan fungsi kreatinin ?
2. Bagaimana metabolisme kreatinin dalam tubuh?
3. Faktor apa yang mempengaruhi kadar kreatinin?
4. Berapa nila normal kreatinin dalam urine?
5. Bagaimana intepretasi hasil untuk kreatinin?
6. Bagaimana pemeriksaan untuk kreatinin?
7. Bagaimana aplikasi klinis kreatinin ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dan fungsi dari kreatinin.
2. Untuk mengetahui metabolisme kreatinin dalam tubuh.
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kadar kreatinin.
4. Untuk mengetahui nilai normal kreatinin dalam urine.
5. Untuk mengetahui pemeriksaan dan intepretasi hasil keratin.
6. Untuk mengetahui aplikasi klinis kreatinin.

Kreatinin Page 6
BAB II
PEMBAHASAN
1 DEFINISI dan FUNGSI KREATININ
A. DEFINISI
Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang
dilepaskan dari otot dengan kecepatan hampir konstan dan diekskresi dalam urin dengan
kecepatan yang sama. Kreatinin diekskresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan
sekresi, konentrasinya relative sama dalam plasma hari ke hari, kadar yang lebih besar dari
nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal.
Kreatinin adalah produk limbah kimia yang berada dalam darah, limbah ini kemudian
disaring oleh ginjal dan dibuang ke dalam urin.Kreatinin merupakan produk sampingan dari
kontraksi otot normal, di mana kreatinin terbuat dari creatine yang merupakan pemasok
energy untuk otot.
Creatine adalah asam amino yang diproduksi oleh hati, pancreas dan ginjal.Creatine juga
bisa diperoleh dari luar tubuh yaitu dari sumber makanan seperti ikan dan daging. Otot-otot
kita menyimpan creatine sebagai creatine phosphate, yang merupakan sumber ATP, yang
menyediakan energi.Ketika otot beristirahat, respirasi aerobic biasa akan menyediakan energi
yang cukup sehingga tidak memerlukan kreatin-fosfat. Namun, ketika otot-otot bekerja
secara aktif, maka akan membutuhkan banyak ATP untuk energy dan mulai menggunakan
cadangan kreatin-fosfat.

B. FUNGSI
Kreatinin dalam darah berfungsi untuk memonitor fungsi ginjal. Selain itu, kreatinin juga
sering digunakan sebagai monitor pasien dengan konsumsi obat – obatan yang bersifat racun
terhadap ginjal seperti antibiotik golongan aminoglikosida.

Kreatinin Page 7
2 METABOLISME KREATININ
Kreatinin dalam urin berasal dari filtrasi glomerulus dan sekresi oleh tubulus proksimal
ginjal.Berat molekulnya kecil sehingga dapat secara bebas masuk dalam filtrat glomerulus.
Kreatinin yang diekskresi dalam urin terutama berasal dari metabolisme kreatinin dalam otot
sehingga jumlah kreatinin dalam urin mencerminkan massa otot tubuh dan relatif stabil pada
individu sehat.
Kreatin terutama ditemukan di jaringan otot (sampai dengan 94%). Kreatin dari otot
diambil dari darah karena otot sendiri tidak mampu mensintesis kreatin. Kreatin darah berasal
dari makanan dan biosintesis yang melibatkan berbagai organ terutama hati. Proses awal
biosintesis kreatin berlangsung di ginjal yang melibatkan asam amino arginin dan glisin.
Menurut salah satu penelitian in vitro, kreatin secara hampir konstan akan diubah menjadi
kreatinin dalam jumlah 1,1% per hari. Kreatinin yang terbentuk ini kemudian akan berdifusi
keluar sel otot untuk kemudian diekskresi dalam urin. Pembentukan kreatinin dari kreatin
berlangsung secara konstan dan tidak ada mekanisme reuptake oleh tubuh, sehingga sebagian
besar kreatinin yang terbentuk dari otot diekskresi lewat ginjal sehingga ekskresi kreatinin
dapat digunakan untuk menggambarkan filtrasi glomerulus walaupun tidak 100% sama dengan
ekskresi insulin yang merupakan baku emas pemeriksaan laju filtrasi glomerulus. Meskipun
demikian, sebagian (16%) dari kreatinin yang terbentuk dalam otot akan mengalami degradasi
dan diubah kembali menjadi kreatin. Sebagian kreatinin juga dibuang lewat jalur intestinal dan
mengalami degradasi lebih lanjut oleh kreatininase bakteri usus. Kreatininase bakteri akan
mengubah kreatinin menjadi kreatin yang kemudian akan masuk kembali ke darah (enteric
cycling). Produk degradasi kreatinin lainnya ialah 1-metilhidantoin, sarkosin, urea, metilamin,
glioksilat, glikolat, dan metilguanidin.

Kreatinin Page 8
Metabolisme kreatinin dalam tubuh ini menyebabkan ekskresi kreatinin tidak benar-benar
konstan dan mencerminkan filtrasi glomerulus, walaupun pada orang sehat tanpa gangguan
fungsi ginjal, besarnya degradasi dan ekskresi ekstrarenal kreatinin ini minimal dan dapat
diabaikan.

3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR KREATININ


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kreatinin dalam darah, diantaranya
adalah :
1. Perubahan massa otot.
2. Diet kaya daging meningkatkan kadar kreatinin sampai beberapa jam setelah makan.
3. Aktifitas fisik yang berkebihan dapat meningkatkan kadar kreatinin darah.
4. Obat obatan seperti sefalosporin, aldacton, aspirin dan co-trimexazole dapat
mengganggu sekresi kreatinin sehingga meninggikan kadar kreatinin darah.
5. Kenaikan sekresi tubulus dan destruksi kreatinin internal.
6. Usia dan jenis kelamin pada orang tua kadar kreatinin lebih tinggi daripada orang
muda, serta pada laki-laki kadar kreatinin lebih tinggi daripada wanita.
Kreatinin Page 9
4 NILAI NORMAL KREATININ
Wanita biasanya memiliki kadar kreatinin lebih rendah dibandingkan laki-laki karena
perempuan memiliki jaringan otot yang lebih sedikit. Perlu diketahui bahwa umumnya, kadar
kreatinin dalam darah tetap tidak berubah dari hari ke hari karena massa otot biasanya tetap
sama. Penggunaan obat-obatan tertentu, makan banyak daging atau latihan otot atau olahraga
lainnya dapat menyebabkan kadar kreatinin tinggi, bahkan pada mereka yang tidak memiliki
penyakit ginjal kronis (CKD). Sedangkan sebaliknya, kadar kreatinin bisa lebih rendah dari
normal pada orang yang sudah lanjut usia, orang yang kekurangan gizi atau vegetarian.

Nilai Normal kreatinin pada orang dewasa :


 Laki-laki : 0,6-1,2mg / dL
 Perempuan : 0,5-1,1 mg/dL
 Urine : 1 – 1,5 mg/dL

Gejala Kreatinin Tinggi Beberapa orang yang memiliki penyakit ginjal sehingga kadar
kreatinin darah menjadi tinggi, mereka tidak merasa gejala apapun. Namun beberapa orang
dapat mengelami gejala kreatinin tinggi sebagai berikut:
1. Rasa lelah atau lemah
2. Dehidrasi
3. Kebingungan
4. Sesak napas

5 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kreatinin dalam darah dapat diketahui dengan cara melakukan pemeriksaan darah. Ada
beberapa tes yang khusus untuk mengukur kreatinin untuk membantu menentukan fungsi
ginjal.
 Kreatinin serum
Kreatinin adalah produk limbah dalam darah yang berasal dari aktivitas otot. Produk
limbah ini biasanya dibuang dari darah melalui ginjal, tapi ketika fungsi ginjal melambat,
tingkat kreatinin akanmeningkat. Biasanya hasil pemeriksaan serum kreatinin digunakan
untuk menghitung GFR.

Kreatinin Page 10
Jumlah kreatinin yang dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung pada massa
otot total daripada aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein, walaupun keduanya
juga menimbulkan efek. Pembentukan kreatinin harian umumnya tetap, kecuali jika terjadi
cedera fisik yang berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan masif pada
otot.
Prosedur
Jenis sampel untuk uji kreatinin darah adalah serum atau plasma heparin. Kumpulkan 3-5
ml sampel darah vena dalam tabung bertutup merah (plain tube) atau tabung bertutup
hijau (heparin). Lakukan sentrifugasi dan pisahkan serum/plasma-nya. Catat jenis obat
yang dikonsumsi oleh penderita yang dapat meningkatkan kadar kreatinin serum. Tidak
ada pembatasan asupan makanan atau minuman, namun sebaiknya pada malam sebelum
uji dilakukan, penderita dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi daging merah.
Kadar kreatinin diukur dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometer,
fotometer atau analyzer kimiawi.
 Kreatinin Klirens
(Ccr atau CrCl) untuk mengukur berapa banyak kreatinin yang dibersihkan oleh tubuh,
atau seberapa baik fungsi penyaringan filter. Kreatinin Klirens adalah kombinasi dari
pemeriksaan urin dan darah. Nilai kreatinin klirens normal untuk pria adalah antara 97-137
mililiter per menit, dan nilai normal pada wanita adalah 88-128 mililiter per menit.
Prosedur pelaksanaan uji klirens kreatinin
Metode klirens kreatinin untuk penentuan LFG membutuhkan pengumpulan kemih
yang akurat. Meskipun pengumpulan kemih 24 jam dipakai sebagai metode standard
dalam pengukuran klirens kreatinin, pengumpulan kemih jangka pendek (1-2 jam) juga
dapat dilakukan. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut. Anak diminta untuk
miksi dan mengosongkan buli pada pukul 7 pagi Kemih tersebut dibuang, dan saat itu
dicatat sebagai waktu mulainya pengumpulan kemih. Semua kemih yang dikeluarkan
dalam 24 jam berikutnya ditampung dan disimpan dalam kulkas atau termos dingin. Pada
akhir dari 24 jam pengumpulan (pukul 7 pagi keesokan harinya), anak diminta kencing dan
mengosongkan bulinya dan kemih ditampung. Volume kemih tampung dicatat dengan
seksama lalu kirim ke laoratorium untuk estimasi kadar kreatinin. Darah untuk estimasi
Kreatinin Page 11
kreatinin sebaiknya diambil pada midpoint dari pengumpulan kemih (lebih kurang 12 jam);
apabila pengambilan darah tersebut tidak memungkinan, darah dapat diambil pada akhir
dari pengumpulan kemih.

6 INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN KREATININ


Interpretasi Data Klinik
 Kreatinin serum 2 - 3 mg/dL menunjukan fungsi ginjal yang menurun 50 % hingga 30 %
dari fungsi ginjal normal.
 Konsentrasi kreatinin serum juga bergantung pada berat, umur dan masa otot.

7 APLIKASI KLINIS KREATININ


Aplikasi klinis kreatinin seperti dibawah ini :
 Konsentrasi kreatinin serum meningkat pada gangguan fungsi ginjal baik karena
gangguan fungsi ginjal disebabkan oleh nefritis, penyumbatan saluran urine, penyakit
otot atau dehidrasi akut.
 Konsentrasi kreatinin serum menurun akibat distropi otot, atropi, malnutrisi atau
penurunan masa otot akibat penuaan.

Kreatinin Page 12
 Obat-obat seperti asam askorbat, simetidin, levodopa dan metildopa dapat
mempengaruhi nilai kreatinin pada pengukuran laboratorium walaupun tidak berarti
ada gangguan fungsi ginjal.
 Nilai kreatinin boleh jadi normal meskipun terjadi gangguan fungsi ginjal pada pasien
lanjut usia (lansia) dan pasien malnutrisi akibat penurunan masa otot.
 Kreatinin mempunyai waktu paruh sekitar satu hari. Oleh karena itu diperlukan
waktu beberapa hari hingga kadar kreatinin mencapai kadar normal untuk
mendeteksi perbaikan fungsi ginjal yang signifi kan.

Kreatinin Page 13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kreatinin darah adalah hasil akhir dari metabolisme protein otot yang normal di
ekskresi ke dalam urin. Pembentukan kreatinin dari kreatin berlangsung secara konstan dan
tidak ada mekanisme reuptake oleh tubuh, sehingga sebagian besar kreatinin yang
terbentuk dari otot diekskresi lewat ginjal sehingga ekskresi kreatinin dapat digunakan
untuk menggambarkan filtrasi glomerulus walaupun tidak 100%. Nilai normal kadar
kreatinin pada wanita adalah 0,5 – 0,9 mg/dL. Sedangkan pada laki-laki adalah 0,6 – 1,1
mg/dL. Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter yang
digunakan untuk menilai fungsi ginjal, karena konsentrasi dalam plasma dan ekskresinya
di urin dalam 24 jam relatif konstan.

B. SARAN

Dari penyususnan makalah Kreatinin ini, masih banyak kekurangan yang ada maka
penulis mengharap saran dan kritikan dari pembaca (Dosen, dan rekan-rekan) sangat di
harapkan untuk penulis dari penyempurnaan makalah berikutnya atau masa yang akan
datang.

Kreatinin Page 14
DAFTAR PUSTAKA
Henry, J.B. 2001.Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods.20th edition. WB
Saunders Company. Philadelphia.
Wyss, M. and Kaddurah-daouk, R. 2000.Creatine and creatinine metabolism.Physiological
reviews.
Mengenal Kreatinin, Pemeriksaan dan Nilai Normal | Mediskus.com

http://www.kerjanya.net/faq/5773-kreatinin.html

Kreatinin Page 15

Anda mungkin juga menyukai