Anda di halaman 1dari 2

3. Perluasan preparasi atau pengisian saluran akar.

Belum ada penetapan panjang kerja dan tingkat pengisian saluran akar yang
ideal dan pasti. Tingkat yang disarankan ialah 0,5 mm, 1 mm atau 1-2 mm lebih
pendek dari akar radiografis dan disesuaikan dengan usia penderita. Tingkat
keberhasilan yang rendah biasanya berhubungan dengan pengisian yang berlebih,
mungkin disebabkan iritasi oleh bahan-bahan dan penutupan apikal yang buruk.
Dengan tetap melakukan pengisian saluran akar yang lebih pendek dari apeks
radiografis, akan mengurangi kemungkinan kerusakan jaringan periapikal yang
lebih jauh (Walton & Torabinejad, 1996).

Kegagalan perawatan saluran akar pada tahap praperawatan sering disebabkan


oleh :
1. Diagnosis yang keliru
2. Kesalahan dalam perencanaan perawatan
3. Seleksi kasus yang buruk
4. Merawat gigi dengan prognosis yang buruk

Kesalahan pada saat perawatan:

1. Kesalahan Pembukaan Kamar Pulpa


Tujuan utama pembukaan kamar pulpa adalah untuk mendapatkan jalan
langsung ke foramen apikal tanpa adanya hambatan serta untuk memudahkan
penglihatan pada semua orofis saluran akar. Pembukaan kamar pulpa untuk setiap gigi
mempunyai desain yang berbeda, suatu pembukaan yang dilakukan dengan baik akan
menghilangkan kesulitan-kesulitan teknis yang dijumpai dalam perawatan saluran
akar (Grossman, 1988; Cohen, 1994; Walton & Torabinejad, 1996).

1. Instrumentasi berlebih (over instrumentasi)


Instrumen menembus ke luar melalui foramen apikal sehingga dapat
menyebabakan terjadinya inflamasi periapikal. Instrumentasi yang melewati
konstriksi apikal dapat mentransfer mikroorganisme dan mendorong bubuk dentin
dari saluran akar ke jaringan periapikal sehingga dapat memperburuk hasil
perawatan (Grossman, 1988; Walton & Torabinejad, 1996).
2. Instrumentasi kurang (underinstrumentasi)
Instrumen tidak mencapai panjang kerja yang benar sehingga pembersihan
saluran akar tidak sempurna, masih meninggalkan jaringan nekrotik di dalam
saluran akar (Grossman, 1988; Walton & Torabinejad, 1996).
3. Preparasi berlebihan
Yang dimaksud dengan preparasi berlebihan adalah pengambilan jaringan gigi
yang berlebih dalam arah mesio-distal dan buko-lingual. Hal ini dapat terjadi
dibagian koronal atau pertengahan saluran sehingga melemahkan akar dan dapat
menyebabkan fraktur akarselama berlangsungnya kondensasi (Gutmann et all,
1992).
4. Preparasi yang kurang
Preparasi yang kurang adalah kegagalan dalam pengambilan jaringan pulpa,
kikiran dentin dan mikroorganisme dari sistem saluran akar. Saluran dibentuk
sempurna sehingga pengisian kurang hermetis (Gutmann et all, 1992).
5. Terbentuknya birai (ledge) dan perforasi
Terbentuknya birai atau perforasi laterala dapat menghalangi proses
pembersihan, pembentukan dan pengisian saluran akar yang sempurna. Adanya
birai atau perforasi lateral akan meninggalkan bahan iritasi dan atau akan
menambah buruk keadaan pada ligamen perodontal sehingga prognosisnya
menjadi buruk (Gossman, 1988; Cohen, 1994, Walton & Torabinejad, 1996).
6. Instrumen patah dalam saluran akar
Instrumen patah dalam saluran menyebabkan kesulitan tahap perawatan
saluran akar selanjutnya. Prognosisnya buruk bila saluran akar disebelah apikal
patahan yang belum dibersihkan masih panjang atau fragmen patahan keluar dari
foramen apikal (Grossman, 1988; Weine, 1996).
7. Kesalahan pada waktu irigasi saluran akar
Bila bahan irigasi yang dipakai bersifat toksik, dapat menyebabkan iritasi pada
jaringan periapikal. Cara penyemprotan bahan irigasi terlalu keras atau
memasukkan jarumnya terlalu dalam dapat mendorong bubuk dentin dan
mikroorganisme keluar dari foramen apikal, sehingga dapat mengiritasi jaringan
periapikal.
8. Kesalahan dalam sterilisasi saluran akar
Mikroorganisme masih tersisa di dalam tubuli dentin, saluran lateral atau
ramifikasi saluran akar karena obat-obat disinfeksi yang digunakan kurang efektif,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya reinfeksi (Ingle, 1985; Weine, 1996).

Kesalahan Saat Pengisian Saluran Akar


Kegagalan perawatan saluran akar dapat disebabkan karena kesalahankesalahan
yang terjadi saat pengisian saluran akar, yaitu (Ingle, 1985; Cohen, 1994;
Walton & Torabinejad, 1996: Weine, 1996) :

1. Pengisian yang tidak sempurna


Pengisian yang berlebih (overfilling), pengisian yang kurang (underfilling) atu
pengisian yang tidak hermetis, dapat memicu terjadinya inflamasi jaringan
periapikal, saluran akar dapat terkontaminasi bakteri dari periapikal sehingga
terjadi reinfeksi.
2. Pengisian saluran akar dilakukan pada saat yang tidak tepat.
Pengisian saluran akar dilakukan pada keadaan belum steril, masih terdapat
eksudat yang persisten atau masih terdapat sisa jaringan yang terinfeksi.
3. Pengisian saluran akar dilakukan pada keadaan tidak steril.
Keadaan rongga mulut maupun alat-alat yang digunakan pada waktu
dilakukan pengisian saluran akar, tidak steril.

Anda mungkin juga menyukai