Anda di halaman 1dari 2

Faktor-faktor Penentu Kepuasan Kerja

Faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja (Munandar, 2011) yaitu :

1. Ciri-ciri Intrinsik Pekerjaan


Adanya tuntutan mengenai kecakapan yang yang harus lebih baik daripada apa yang
sudah di miliki para tenaga kerja, atau beberapa tutunan yang tidak dapat dipenuhi tenaga
kerja dapat menimbulkan stress dan berujung pada ketidakpuasan saat bekerja.
Berdasarkan survei diagnostik pekerjaan, dihasilkan lima ciri yang terlihat ada kaitannya
dengan kepuasan kerja untuk semua macam pekerjaan. Lima ciri tersebut yaitu:
a. Keragaman keterlampilan
Keterlampilan dalam bekerja memang dibutuhkan untuk menjalankan suatu
pekerjaan. Jika banyak keterlampilan yang dimiliki oleh para pekerja, maka rasa
bosan pada saat bekerja akan semakin berkurang.
b. Jati diri tugas (task identity)
Apabila tugas yang dirasakan dijadikan sebagai bagian dari pekerjan yang lebih besar
dan apa yang dirasakan tidak termasuk satu kelengkapan tersendiri akan
menimbulkan rasa ketidakpuasan.
c. Tugas yang penting (task significance)
Tugas yang dirasa penting dan berarti bagi para tenaga kerja akan mengarah pada rasa
puas dalam bekerja.
d. Otonomi
Pekerjaan yang memberikan kebebasan, tidak adanya gantungan dan keleluasaan
mengambil keputusan dapat menimbulkan kepuasan kerja.
e. Imbalan pada pekerjaan akan meningkatkan kepuasan kerja.
2. Gaji Penghasilan (Imbalan yang Dirasakan Adil)
Beberapa orang memang mempunyai anggapan tersendiri tentang arti dari uang
atau imbalan. Selain memenuhi kebutuhan-kebutuhan tingkat rendah (makanan, pakaian,
perumahan), uang dapat diartikan sebagai tanda dari pencapaian, keberhasilan, dan
pengakuan/penghargaan. Besarnya gaji yang diterima secara nyata dapat mewakili
kebebasan untuk melakukan apa saja yang diinginkan. Ada sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Adam mengenai teori keadilan, bahwa orang yang mendapatkan gaji yang
dianggapnya terlalu besar atau kecil akan membuat seseorang mengalami distress atau
ketidakpuasan. Jika gaji yang dianggapnya sebagai adil yang dilandaskan atas tuntutan-
tuntutan pekerjaan, tingkat keterlampilan individu, dan standar gaji yang ditentukan
untuk kelompok kerja tertentu, maka akan ada kepuasan kerja.
Uang atau imbalan dapat memiliki dampak terhadap motivasi kerjanya jika besar
imbalan sesuai dengan hasil kerjanya. Contohnya, terdapat seorang pegawai ojek online
yang mendapatkan pesanan yang lebih banyak dari jumlah yang ditentukan atau
ditargetkan, maka ia akan mendapatkan bayaran atau imbalan tambahan sesuai dengan
apa yang dilakukannya.
3. Penyeliaan atau Supervisi
Penyeliaan yang dilakukan oleh atasan yang memiliki ciri-ciri pemimpin
transformasional maka tenaga kerja akan meningkatkan motivasinya dan sekaligus
mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya. Jika penyeliaan atau supervisi dapat
mempengaruhi dan memberikan manfaat akan menimbulkan rasa kepuasan kerja kepada
tenaga kerjanya (Wijono, 2010).
4. Rekan-rekan Sejawat yang Menunjang
Kepuasan kerja yang ada pada para pekerja akan timbul dikarenakan mereka
dalam jumlah tertentu, berada di satu ruangan kerja yang dapat menimbulkan suatu
interaksi. Jadi, jika terjadi interaksi yang diciptakan terhadap para pekerja, maka akan
terjadi kepuasan yang tinggi bagi setiap individunya. Corak kepuasan kerja yang
dimaksud disini bersifat kepuasan kerja yang tidak menyebabkan peningkatan motivasi
kerja. Namun, jika ada suatu pekerjaan dimana para pekerjanya harus bekerja dalam satu
tim, kepuasan kerja mereka akan timbul karena kebutuhan-kebutuhan tingkat tinggi
mereka dapat dipenuhi dan mempunyai dampak pada motivasi kerja.
5. Kondisi Kerja yang Menunjang
Kondisi kerja yang tidak memuaskan seperti ruangan kerja yang sempit, panas,
cahaya yang dapat menyilaukan mata akan menimbulkan keengganan untuk bekerja.
Sehingga perlu adanya kebutuhan-kebutuhan kerja yang memadai supaya para tenaga
kerja merasa puas dan nyaman dalam menjalankan tugasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Munandar, A. S. (2011). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Univesitas Indonesia(UI-Press).

Wijono, S. (2010). Psikologi Industri dan organisasi. Jakarta : Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai