Pengakuan Iman Rasuli
Pengakuan Iman Rasuli
Daftar isi
1 Asal-usul
2 Kritik
3 Teks Indonesia
o 3.1 Versi Katolik Roma
o 3.2 Versi Protestan
4 Lihat pula
5 Referensi
6 Pranala luar
Asal-usul
Menurut sejarah, para rasul (murid-murid Yesus) sendirilah yang menulis kredo ini pada hari ke-
10 setelah kenaikan Yesus Kristus ke sorga, yaitu pada Hari Pentakosta. Karena isinya
mengandung 12 butir, ada keyakinan bahwa masing-masing murid Yesus menuliskan satu
pernyataan di bawah bimbingan Roh Kudus.
Bukti historis konkret yang tertua tentang keberadaan kredo ini adalah sepucuk surat dari Konsili
Milano (390 M) kepada Paus Siricius yang bunyinya demikian:
"Bila engkau tidak memuji ajaran-ajaran para imam ... biarlah pujian itu setidak-
tidaknya diberikan kepada Symbolum Apostolorum yang selalu dilestarikan oleh Gereja
Roma dan akan tetap dipertahankan agar tidak dilanggar."
Kredo ini paling banyak digunakan dalam ibadah orang-orang Kristen di Barat. Catholic
Encyclopedia memuat pembahasan terinci tentang asal usul Pengakuan Iman Rasul ini.
Kredo ini adalah rumusan ajaran dasar Gereja perdana, yang dibuat berdasarkan amanat agung
Yesus untuk menjadikan segala bangsa muridnya, membaptiskan mereka dalam nama Bapa,
Putra dan Roh Kudus (Matius 28:18-20). Karena itu, dari kredo ini kelihatan bahwa doktrin
sentralnya adalah Tritunggal dan Allah sang Pencipta.
Pada masa ketika kebanyakan umat Kristen masih buta huruf, pengulangan secara lisan
Pengakuan Iman Rasul ini seiring dengan Doa Bapa Kami dan Sepuluh Perintah Tuhan (Dasa
Titah) membantu melestarikan dan menyebarkan iman Kristiani dari gereja-gereja Barat.
Pengakuan Iman Rasul tidak memiliki peran di Gereja Ortodoks Timur.
Versi tertulis yang paling awal kemungkinan adalah Kredo Tanya Jawab Hipolitus (sekitar 215
M). Versi yang sekarang pertama kali ditemukan di dalam tulisan-tulisan Caesarius dari Arles
(wafat 542). Pengakuan Iman Rasul ini rupanya digunakan sebagai ringkasan ajaran Kristen
untuk calon-calon baptisan di gereja-gereja Roma. Oleh karena itu dikenal juga sebagai
Symbolum Romanum (Roman Symbol). Dalam versi Hipolitus, Pengakuan Iman ini diberikan
dalam bentuk tanya jawab dengan calon baptisan yang kemudian mengakui bahwa mereka
percaya tiap pernyataan.
Kritik
Pada masa modern ada sejarawan yang berpendapat bahwa kredo ini sebenarnya berasal dari
Gaul, Perancis, pada abad ke-5, tetapi tidak didukung alasan yang kuat.
Teks Indonesia
Teks dalam bahasa Indonesia menurut Versi Katolik Roma dan Protestan
¹Sebagian versi hanya mengatakan "Yang menderita", tanpa "sengsara", dengan pertimbangan
bahwa sengsara dengan sendirinya mengandung arti penderitaan.
²Katolik di sini berarti semesta dan universal, arti yang sama dengan kata am yang digunakan
dalam versi Protestan.
³Versi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), yang merupakan terjemahan harafiah dari
"carnis resurrectionem" (bahasa Latin) atau "σαρκος ανάστασιν" (sarkos anastasin) (bahasa
Yunani). Sebagian gereja menggunakan terjemahan "kebangkitan tubuh" atau "kebangkitan
orang mati" (versi Gereja Kristen Indonesia/GKI). Versi ini berdasarkan Pengakuan Iman Rasuli
di Kidung Jemaat terbitan Yamuger PGI.