A. DESAIN PENELITIAN
Penelitian adalah kegiatan pencarian atas suatu permasalahan yang dilakukan
secara sistematis yang bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan, baik berupa ilmu
yang baru maupun penerapan ilmu yang udah diketahui dan hasilnya dapat disajikan
dalam bentuk yang dapat dikomunikasikan dan dapat diuji ulang dengan hasil yang sama.
Untuk dapat menghasilkan penelitian yang baik maka diperlukan suatu desain penelitian,
lazimnya disebut Proposal Skripsi/Tesis, yang sesuai dengan kondisi dan seimbang
dengan keluasan atau kedalaman penelitian yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu,
sebelum melaksanakan penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu harus membuat
rancangan penelitian yang diberi nama desain penelitian (research design). Mengenai
penulisan yang benar antara desain dan disain, berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan
(EYD), penyesuaian ejaan bagi unsure serapan awal suku kata de tetap menjadi suku kata
de. Jadi penulisan yang benar adalah desain penelitian, bukan disain penelitian.
Jika jenis penelitian berdasarkan tujuannya (eksploratif, deskriptif, atau
eksplanatori) sudah ditentukan dengan jelas yang tercermin di dalam perumusan
masalahnya, maka langkah selanjutnya adalah penyusunan desain penelitian. Jadi
penyusunan desain penelitian (proposal skripsi/ tesis) disesuaikan dengan jenis
penelitiannya. Desain penelitian tidak pernah diklasifikasikan sebagai desain yang ilmiah
maupun nonilmiah, tetapi ditinjau dari sudut baik atau tidak baik saja. Desain penelitian
tergantung dari derajat akurasi yang diinginkan peneliti dan tingkat pembuktian dari
perkembangan bidag ilmu yang diteliti.
Dalam pengertian luas, desain penelitian adalah desain mengenai keseluruhan
proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Sedangkan dalam
pengertian sempit, desain penelitian hanya desain mengenai pengumpulan dan analisis
data saja (Silaen, Sofar dan Widiyono, 2013 : 23).
Dalam penyusunan desain penelitian ini, tidak perlu dicantumkan Hasil dan
Analisis Data, karena penelitian belum dilaksanakan dan hasil penelitian belum diketahui
(Silaen, Sofar dan Widiyono, 2013 : 24-27).
B. PROPOSAL PENELITIAN
Desain penelitian adalah suatu rancangan penelitian yang dibuat peneliti, sebagai
landasan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan. Sedangkan proposal atau usulan
penelitian disusun oleh peneliti apabila dalam pelaksanaan penelitian itu membutuhkan
bantuan dana. Dengan demikian, agar pihak penyandang dana atau sponsor memahami
betul mengenai kegiatan yang akan dilakukan peneliti, dan berapa besar manfaat hasil
penelitian yang diharapkan, terutama hasil penelitian yang bermanfaat bagi pihak
sponsor, maka peneliti harus membuat proposal atau usulan secara lengkap. Di dalam
proposal, di samping desain penelitian, dicantumkan juga perincian dana yang
dibutuhkan, dan personalia peneliti yang terdiri atas: Ketua peneliti dan anggota-anggota
peneliti. Oleh karena pada umumnya suatu penelitian disponsori oleh pihak penyandang
dana, maka sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu membuat proposal. Hal
itulah mungkin yang menyebabkan pengertian desain dan proposal agak rancu atau
cenderung disamakan.
Sistematika penyusunan proposal penelitian atau usulan penelitian yang dikutip
dari Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan (Dit Ketenagaan, Ditjen Dikti,
Kemendiknas, 2006, sebagai berikut:
1. Sampul Proposal Penelitian, sesuai dengan frmat yang ditentukan pihak
sponsor atau format dari peneliti/perguruan tinggi dengan penampilan yang
diharapkan dapat menarik pihak yang akan memberikan bantuan dana.
2. Lembaran Pengesahan Proposal Penelitian, yang ditandatangani oleh ketua
peneliti, diketahui Dekan Fakultas/Ketua Sekolah Tinggi, dan disetujui oleh
Ketua Lembaga Penelitian.
3. Judul Penelitian
4. Bidang Ilmu
5. Bidang Kajian
6. Latar Belakang Penelitian
7. Perumusan Masalah
8. Tujuan dan Manfaat Penelitian
9. Kajian Pustaka atau Penelaahan Kepustakaan
10. Metode Penelitian, meliputi jenis penelitian, desain sampel atau teknik
penarikan sampel, desain instrumen atau teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
11. Lokasi dan Jadwal Kegiatan Penelitian.
12. Personalia Penelitian. Peran dan intensitas setiap personalia dalam setiap
komponen kegiatan penelitian (perencanaan, pelaksanaan, analisis data, dan
penyusunan laporan) yang dilakukan, harus tertulis dengan jelas. Data lengkap
setiap personalia ditampilkan dalam curriculum vitae.
13. Biaya Penelitian, mencakup biaya penelitian dan alokasi penggunaannya.
14. Daftar Pustaka Sementara.
15. Lampiran, yang mencakup Surat Keterangan Ketua Lembaga Penelitian, Surat
Keterangan Dekan Fakultas/ Ketua Sekolah Tinggi, dan Berita Acara yang
ditandatangani Ketua Lembaga Penelitian (Silaen, Sofar dan Widiyono,
2013 : 27-29).
C. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian adalah rangkaian kegiatan-kegiatan yang berurut yang
dilakukan secara terencana dan sistematis dalam rangka penyelesaian sesuatu penelitian,
guna memperoleh pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan dari rumusan masalah, serta untuk membuktikan seluruh hipotesis yang telah
diajukan. Atau dengan perkataan lain, prosedur penelitian adalah suatu rangkaian
langkah-langkah yang berkaitan satu sama lain sehingga menunjukkan adanya suatu
urutan tahap demi tahap serta jalan yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian
sesuatu penelitian.
Jenis penelitian apa pun yang akan dipilih dalam suatu penelitian, hal itu
merupakan serangkaian dari beberapa kegiatan yang bersistem untuk mendapatkan
jawaban secara ilmiah terhadap masalah yang telah dirumuskan. Pertemuan antara aspek
objektif (permasalahan) dengan aspek subjektif (dorongan mencari jawaban) merupakan
titik awal dari semua penelitian.
Hal yang penting bagi peneliti adalah adanya minat untuk mengetahui masalah.
Selama manusia masih ada, pasti selalu ada masalah, baik merupakan masalah kecil
maupun masalah besar. Masalah timbul karena adanya kesenjangan antara apa yang
seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan (fakta di lapangan), atau adanya
perbedaan antara haraan dn kenyataan. Kemudian dikembangkan dengan minat mencari
jawaban dengan cara menelaah khasanah pustaka untuk mencari teori-teori dan konsep-
konsep yang relevan dengan permasalahannya. Berdasarkan telaah pustaka ini, peneliti
menemukan sejumlah alternatif jawaban yang mempunyai tingkat kebenaran yang paling
tinggi secara teoritis. Jawaban ini dipandang sebagai konklusi sementara yang
diperlakukan sebagai hipotesis yng masih harus dibuktikan kebenarannya melalui
penelitian empiris di lapangan. Kemudian, hipotesis ini dirumuskan melalui anggapan
(asumsi) dasar dari peneliti yang sesuai dengan teori dan konsep yang diperoleh dari
telaah pustaka.
Dalam rumusan hipotesis ini terdapat hubungan beberapa variabel, dan variabel-
variabel ini dinyatakan dengan definisi operasional agar dapat diukur atau dapat diamati.
Kemudian, peneliti mencari sumber-sumber informasi atau data melalui sampel dengan
menggunakan instrument pengumpulan data. Oeh karena itu, perlu disusun desain
instrumen untuk memilih instrumen agar cocok dengan informasi yang diinginkan untuk
memperoleh data yang cukup reliable, dan juga menyusun desain sampel untuk
menentukan jumlah sampel dan untuk memperoleh sampel yang representatif sesuai
dengan tujuan penelitian dan kesimpulan yang akan diambil. Kemudian, melalui
penarikan sampel, dilakukan pengumpulan data yang bersumber dari lapangan, dan
selanjutnya, dilakukan pengolahan dan analisis data yang hasilnya merupakan hasil
penelitian. Hasil dari pengolahan dan analisis data ini dibandingkan dengan hipotesisnya.
Perbandingan tersebut bisa memperkuat/menerima ataupun mengingkari/menolak
hipotesis. Bila terjadi penolakan hipotesis, perlu ditelusuri kembali, apakah hipotesis itu
betul-betul ditolak sehingga menjadi teori baru yang menghapus/menolak teori lama, atau
adanya kesalahan-kesalahan dalam kegiatan sebelumnya, misalnya pemilihan instrumen
yang tidak valid atau penarikan sampel yang tidak representatif.
Kesimpulan atas perbandingan antara hasil penelitian dengan hipotesis tersebut
merupakan jawaban final terhadap permasalahan yang diajukan dan kemudian dari hasil
tersebut dilakukan pembahasan dan interpretasi (penafsiran) yang merupakan temuan
dari pelaksanaan penelitian. Selanjutnya, hasil penelitian itu perlu dipublikasikan melalui
penyusunan laporan dan laporan hasil penelitian ini menjadi teori yang akan ditelaah oleh
penelitian lainnya untuk melakukan penelitian lanjutan atau penelitian ulang untuk
pengujian dan penelitian lain yang ada hubungannya dengan topik permasalahannya.
Hal-hal yang penting dalam prosedur penelitian atau langkah-langkah kegiatan
yang dilakukan adalah harus serasi dan saling mendukung satu sama ain, agar penelitian
yang dilakukan mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulan-
kesimpulan yang tidak meragukan. Berdasarkan uraian prosedur penelitian diatas,
langkah-langkah penelitian itu pada umumnya adalah sebagai berikut.
1. Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah.
2. Penelaahan kepustakaan.
3. Perumusan hipotesis.
4. Identifikasi, klasifikasi, dan definisi operasional variabel-variabel.
5. Pemilihan atau pengembangan alat (instrumen) pengambilan data melalui
penyusunan desain instrumen.
6. Penentuan sampel melalui penyusunan desain sampel.
7. Pengumpulan data.
8. Pengolahan dan analisis data
9. Interpretasi hasil analisis
10. Penyusunan laporan penelitian.
Prosedur penelitian yang panjang itu dapat disederhanakan dalam gambar flow
chart prosedur penelitian di bawah ini (Silaen, Sofar dan Widiyono, 2013 : 29-31).
GAMBAR
D. PERUMUSAN JUDUL
Antara topik penelitian dan judul penelitian sekilas tampak seperti sinonim. Hal
ini bisa dipahami karena topi penelitian tercermin dalam judul penelitian. Topik
penelitian adalah pokok permasalahan yang diproyeksikan dalam variabel-variabel
sebagai objek penelitian, sedangkan dalam judul sudah mencakup topik, objek, dan
subjek penelitian dan lebih daripada itu, dalam judul yang lengkap telah tercermin yang
mencakup, antara lain :
1. Jenis penelitian
2. Topik penelitian
3. Objek yang diteliti
4. Subjek penelitian
5. Lokasi penelitian
6. Waktu penelitian
Contoh judul penelitian : Studi Komparasi antara Metode Ceramah dan Metode
Visualisasi untuk Memahami Pelajaran Kimia di SMAN 1 Jakarta Tahun Ajaran 2008-
2009.
Sebagai jawaban dari perbedaan pendapat diatas, ada beberapa hal yang perlu
dipahami untuk perumusan judul penelitian, yaitu :