Anda di halaman 1dari 66

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

BAB I

PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin Undang-undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu kesehatan, kemajuan
teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Sejalan dengan hal tersebut di atas dalam pembukaan UUD 1945 mengatakan
bahwa tujuan pembangunan Nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdasakan kehidupan bangsa.
Dalam undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam pasal 2
mengatakan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan
perikemanusiaan, keseimbangan manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak
dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma agama.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, dalam UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit menyebutkan bahwa rumah sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna (meliputi
promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif) dengan menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat. Rumah Sakit umum dalam undang-undang tersebut
didefinisikan sebagai rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan untuk semua
bidang dan jenis penyakit.
Rumah sakit tidak boleh dipandang sebagai suatu entitas yang terpisah dan berdiri
sendiri dalam sistem kesehatan dan peranannya adalah mendukung pelayanan kesehatan
dasar melakukan penyediaan fasilitas rujukan dan mekanisme bantuan rumah sakit

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


1
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

harus terintegrasi dalam sistem kesehatan dimanapun berada. Fungsinya adalah sebagai
pusat sumber daya bagi peningkatan kesehatan masyarakat.
Pada kontek itulah rumah sakit merupakan satu unit usaha jasa pelayanan sosial
dibidang medis klinis. Pengadaan unit usaha rumah sakit memiliki keunikan tersendiri
karena dengan sebagian unit bisnis, usaha rumah sakit juga memiliki fungsi sosial,
disamping penyelenggaraan rumah sakit juga sangat tergantung pada struktur
kepemilikan rumah sakit. Misi rumah sakit tidak terlepas dari misi layanan sosial,
namun tidak dipungkiri bahwa dalam pengelolaan rumah sakit tetap terjadi konflik
kepentingan dari berbagai pihak. Konflik kepentingan berbagai pihak ini dapat
bersumber dari klasifikasi organisasi rumah sakit. Klasifikasi organisasi dibedakan
menjadi dua, yaitu organisasi bisnis dan organisasi non bisnis.
Perkembangan pengelolaan rumah sakit, baik dari aspek manajement maupun
operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan yaitu lingkungan
eksternal antara lain adalah dari para stakeholder bahwa rumah sakit dituntut untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan biaya pelayanan kesehatan
terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan penilaian. Tuntutan dari pihak
internal adalah pengendalian biaya. Pengendalian biaya merupakan masalah yang
komplek karena dipengaruhi oleh berbagai pihak mekasnisme pasar, perilaku ekonomis
sumber daya profesional dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan teknologi.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka peran organisasi menjadi penting dalam
rangka menggerakkan rumah sakit ini sesuai dengan tujuan rumah sakit. Sebab
organisasi akan berhasil atau gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan.
Suatu ungkapan nilai yang menyatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggungjawab
atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan ungkapan yang mendudukan
posisi pimpinan dalam suatu organisasi pada posisi yang terpenting.
Pada kontek inilah pedoman ini disusun dalam rangka memberikan jalannya atau
arah organisasi Rumah Sakit Sumber Waras.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


2
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

BAB II
GAMBARAN UMUM

Rumah Sakit Sumber Waras merupakan rumah sakit swasta yang berdiri dan
diresmikan pada tanggal 15 Juli 2005, Rumah Sakit Sumber Waras berawal dari tempat
praktek dr. J. Suwanta Sinarya ketika ia menjabat sebagai Kepala Puskesmas
Ciwaringin, dari waktu ke waktu secara berangsur dr. J Suwanta Sinarya
mengembangkan tempat prakteknya dengan membuka laboratorium klinik pada bulan
Juli tahun 1989. Pada tahun 1996 laboratorium klinik pertama dikembangkan dengan
fasilitas rontgen, pada bulan Juni 2004 didirikan beberapa pelayanan kesehatan penyakit
dalam, setelah dilakukan renovasi dan penambahan bangunan tahap kedua akhirnya
pada bulan Juni 2005 Rumah Sakit Sumber Waras secara resmi dibuka. Pada bulan Juli
2009 dilakukan pengembangan tahap ketiga dengan total bed waktu itu 142 tempat
tidur.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI NO. HK.03.05/I/1777/12 tanggal
19 September 2012 tenteng penetapan kelas Rumah Sakit Umum Sumber Waras
Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum
Sumber Waras sebagai Rumah Sakit Umum kelas B dan berdasarkan perpanjangan Ijin
penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Sumber Waras yang didasarkan pada keputusan
Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor :
445.1/Kep.84/I.25.b/IPRSU-B-BPPT/2012 tanggal 23 November 2012 Jumlah tempat
tidur menjadi 202 tempat tidur.
Adapun jumlah tenaga kesehatan medis 270 orang terdiri dari medis 43 dokter,
tenaga keperawatan 178 orang terdiri dari perawat 158 orang, perawat gigi 1 orang;
bidan 19 orang dan paramedis non perawatan 49 orang terdiri dari Farmasi 19 orang,
Apoteker 3 orang, Asisten Apoteker 16 orang, SKM 1 orang, Fisioterapi 1 orang,
Radiografer 6 orang, Teknik Elektromedis 1 orang, Analis Kesehatan 12 orang,Perekam
Medis 3 orang. Serta jumlah Tenaga Non Kesehatan 145 orang terdiri dari, S2 5 orang,
S1 14 orang, Strata 1 15 orang, D1,D2, SMA, SMK 54 orang, SMP 11 orang, SD 4
orang.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


3
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT SUMBER WARAS

3.1. Visi dan Misi Rumah Sakit Sumber Waras


“Tercapainya rumah sakit yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di
wilayah Cirebon melalui pelayanan yang profesional dan memuaskan”.

3.2. Misi
a. Menyediakan dan mengembangkan kelengkapan jenis pelayanan dengan
menerapkan Hospital Information system yang terintegrasi.
b. Meningkatkan citra pelayanan rumah sakit yang cepat, tepat, bermutu dengan
harga terjangkau oleh masyarakat.
c. Meningkatkan citra petugas kesehatan yang ramah dan sopan dengan sumber
daya manusia yang handal dan berkualitas.
d. Menjadikan Rumah Sakit andalan dan kebanggaan masyarakat Cirebon.
3.3 Fasilitas
Fasilitas dan utilitas Rumah Sakit Sumber Waras meliputi :
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Instalasi Bedah Sentral
c. Instalasi Radiologi (Rontgen, USG, CT-Scan)
d. Instalasi Farmasi
e. Instalasi Gizi
f. Instalasi Rehabilitasi Medik
g. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
h. Instalasi Hemodialisa
i. Instalasi Laboratorium
j. Instalasi Rawat Inap ( Kelas VVIP, VIP, I, II, III, Perawatan Ibu dan Bayi,
Perawatan Psikiatri)
k. Home Care
l. Perawatan Intensif ( ICU, NICU, PICU, HCU, ICCU)

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


4
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

m. EKG (Elektro Kardiografi)


n. Instalasi Rawat Jalan
o. Poliklinik Gigi dan Mulut
p. Poliklinik Spesialis :
- Poli Dalam (+ Endoskopi)
- Poli Kandungan dan Kebidanan
- Poli anak
- Poli Bedah Umum
- Poli Bedah Tulang
- Poli Syaraf (rTMS + EMG)
- Poli Psikiatri
- Poli Bedah Mulut
- Poli Kulit dan Kelamin (+ Kecantikan)
- Poli THT
- Poli Paru
- Poli Mata
- Poli Rehabilitasi Medik + Fisioterapi
- Poli Bedah Syaraf
- Bank Darah
- Cafe dan Kids Area
- ATM
- Area Parkir Luas
- Auditorium Kapasitas 350 Orang (disewakan)
- Incinerator
- Ambulance 24 Jam
- Kamar Jenazah + Mobil Jenazah
3.4 Nilai – Nilai
Rumah Sakit Sumber Waras memiliki nilai-nilai, adapun nilai-nilai yang
dikembangkan oleh Rumah Sakit Sumber Waras adalah “BERKUALITAS”.
B = Bersih = Rumah Sakit Sumber Waras berbudaya bersih, baik SDM
maupun lingkungan.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


5
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

E = Empati = Rumah Sakit Sumber Waras memahami kebutuhan dan


harapan pasien.
R = Ramah = Rumah Sakit Sumber Waras melayani pasien dengan ramah
dan sopan.
K = Kompeten = Rumah Sakit Sumber Waras memiliki tenaga yang handal
dan profesional.
U = Unggul = Rumah Sakit Sumber Waras unggul dalam pelayanan yang
capat tepat dan bermutu.
A = Amanah = Rumah Sakit Sumber Waras memiliki tenaga yang jujur dan
dapat dipercaya.
L = Lengkap = Rumah Sakit Sumber Waras mempunyai unit dan fasilitas
yang lengkap.
I = Integritas = Rumah Sakit Sumber Waras memiliki tenaga yang
berintegritas tinggi.
T = Tanggap = Rumah Sakit Sumber Waras cepat merespon terhadap
permasalahan pasien.
A = Asri = Rumah Sakit Sumber Waras mempunyai lingkungan yang
bersih dan nyaman.
S = Sinergi = Rumah Sakit Sumber Waras bersinergi dengan
pembangunan kesehatan Pemerintah.

3.5. Tujuan
Rumah Sakit Sumber Waras memiliki Tujuan :
a. Terselenggaranya pelayanan yang terakreditasi memuaskan dengan cara
meningkatkan fungsi organisasi dan manajement di Rumah Sakit Sumber
Waras sehingga tetap berkiprah secara inovatif dan kreatif dalam
pembangunan di wilayah Cirebon.
b. Meningkatkan pemenuhan standar pelayanan minimal rumah sakit dengan
memperhatikan keselamatan pasien rumah sakit.
c. Meningkatkan pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan
formal maupun non formal.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


6
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

d. Meningkatkan efisiensi, perusahaan Rumah Sakit Sumber Waras secara


terkordinasi dengan melibatkan seluruh jajaran dan lapisan karyawan di
Rumah Sakit Sumber Waras.

3.6. Motto
Rumah Sakit Sumber Waras memiliki motto :
“Melayani Dengan Kasih”

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


7
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI

4.1. Struktur Organisasi

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


8
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

4.2. Keterangan/Pengertian

a Unit Struktural
1. Direktur
Adalah pejabat tertinggi di Rumah Sakit Sumber Waras.
2. Wakil Direktur
Adalah Pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing-masing yaitu Wakil
Direktur Bidang Pelayanan membantu Direktur dalam bidang pelayanan,
membawahi tiga kepala bidang yaitu : Kepala Bidang Pelayanan Medis,
Kepala Bidang Penunjang Medis dan Non Medis dan Kepala Bidang
Keperawatan serta masing-masing Kepala Bidang membawahi dua
Kepala Seksi. Sedangkan Wakil Direktur Umum dan Keuangan
membantu Direktur dalam bidang umum, kepegawaian dan keuangan,
dimana Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi tiga Kepala
Bagian yaitu Kepala Bagian Kesekretariatan, Kepala Bagian Perencanaan
dan Informasi serta Kepala Bagian Keuangan, dimana masing-masing
Kepala Bagian membawahi tiga Kepala Sub. Bagian masing-masing.
3. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
dan memiliki fungsi terkait sebagi bagian yang tidak terpisahkan dari
rumah sakit baik berfungsi pelayanan umum maupun pendukung
oprasional rumah sakit. Perlu diketahui bahwa seluruh instalasi di bawah
tanggungjawab Wakil Direktur Pelayanan. Unit kerja dapat
bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub. Unit Kerja. Berikut ini adalah
daftar unit kerja :
- Instalasi Rawat Jalan
- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Kamar Operasi
- Instalasi Farmasi

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


9
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

- Instalasi Rehabilitasi Medik


- Instalasi Laboratorium
- Instalasi Radiologi
- Instalasi Gizi.

b. Unit Non Struktural

Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Adapun unit
non struktural adalah sebagai berikut :

1. Komite Medis
2. Komite Keperawatan
3. Satuan Pengawas Internal
4. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
5. Komite Pencegahan Penyakit Infeksi Rumah Sakit
6. Komite Etika Rumah Sakit.
disamping itu ada wadah non struktural lain yakni yang berbentuk panitia
dimana panitia ini adalah tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
bertanggungjawab terhadap bidang dalam rangka peningkatan pengembangan
pelayanan rumah sakit, antara lain :

1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien


2. Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kecelakaan Kerja
3. Panitia Rekam Medis
4. Panitia Farmasi dan Therapi
5. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


10
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

BAB V

URAIAN JABATAN

5.1. Uraian Jabatan

Bentuk organisasi Rumah Sakit Sumber Waras adalah organisasi lini yaitu
organisasi dimana peranan pimpinan sangat dominan. Segala kendali berada di
tangan pimpinan, serta dalam melaksanakan kegiatan, yang diutamakan ialah
wewenang dan perintah.Dalam organisasi lini, pembagian tugas serta wewenang
terdapat perbedaan yang nyata antara satuan organisasi pimpinan dengan satuan
organisasi pelaksana.
Struktur organisasi yang ada di Rumah Sakit Sumber Waras terdiri dari:
A. Pejabat Struktural terdiri dari :
1) Direktur
2) Wakil Direktur Pelayanan, membawahi :
a. Kepala Bidang Pelayanan Medis
b. Kepala Bidang Penunjang Medis dan Non Medis
c. Kepala Bidang Keperawatan
3). Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi
a. Kepala Bagian Kesekretariatan
b. Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi
c. Kepala Bagian Keuangan
4) Kepala Bagian Kesekretariatan, membawahi :
a. Sub. Bagian Umum
b. Sub. Bagian Kepegawaian dan Diklat
c. Sub. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat
5) Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi
a. Sub. Bagian Perencanaan Program dan Evaluasi
b. Sub. Bagian Rekam Medis dan SIM RS
c. Sub. Bagian Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


11
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

6) Kepala Bagian Keuangan, membawahi :


a Sub. Bagian Anggaran
b Sub. Bagian Perebendaharaan
c Sub. Bagian Verifikasi dan Akuntansi
7) Bidang Pelayanan Medis, membawahi :
a Seksi Pelayanan Medis
b Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Medis
8) Bidang Keperawatan, membawahi :
a. Seksi Asuhan Keperawatan
b. Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan
Keperawatan
9) Bidang Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis, membawahi:
a. Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan
Penunjang Medis
b. Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Penunjang
Medis
B. Non Struktural, terdiri dari :
a. Komite Medis
b. Komite Keperawatan
c. Satuan Pengawas Internal
d. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
e. Komite Pencegahan Penyakit Infeksi Rumah Sakit
f. Komite Etika Rumah Sakit.
C. Kelompok Jabatan Fungsional bertanggungjawab kepada Wakil Direktur
Pelayanan, terdiri dari :
a. Kepala Instalasi Prasarana dan Sarana Rumah Sakit
b. Kepala Instalasi Gizi
c. Kepala Instalasi Gawat Darurat
d. Kepala Instalasi Rawat Jalan
e. Kepala Instalasi Rawat Inap
f. Kepala Instalasi Farmasi

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


12
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

g. Kepala Instalasi Radiologi


h. Kepala Instalasi Laboratorium
i. Kepala Ruangan

5.2. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi

A. DIREKTUR

(1) RS Sumber Waras dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada PT Sinarya Bersaudara.
(2) Direktur mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan kebijakan,
merencanakan, memimpin, mengoordinasikan, membina, mengawasi,
mengendalikan dan mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan kegiatan RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), RS
mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
b. penyelenggaraan pelayanan dan pengendalian kegiatan RS;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang administrasi umum dan
pelayanan medis di RS;
d. penyelenggaraan pelayanan ketatausahaan RS; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh PT, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3), Direktur mempunyai uraian tugas:
a. membantu PT Sinarya Bersaudara dalam melaksanakan tugas, baik
perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan di RS;
b. memimpin, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan seluruh
kegiatan RS;
c. mengkaji dan merumuskan kebijakan teknis di bidang pelayanan
kesehatan;
d. merumuskan, menyusun rencana dan program kerja RS sebagai pedoman
kerja sesuai kebijakan RS;
e. menyusun, melaporkan, dan mempertanggungjawabkan tugas kedinasan
sesuai dengan bidang tugas baik secara operasional maupun administrasi
kepada PT Sinarya Bersaudara;
f. membagi tugas kepada Wakil Direktur, sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
g. memberi petunjuk kepada Wakil Direktur, untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
h. mengkaji dan merumuskan kebijakan teknis RS;
i. merumuskan, menyusun rencana dan program kerja RS sebagai pedoman
kerja sesuai kebijakan RS;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


13
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

j. menelaah, menyusun dan merumuskan peraturan dan perundang-


undangan daerah di RS;
k. menyelenggarakan urusan pelayanan umum di RS;
l. menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang administrasi
umum dan pelayanan medis dan kelompok jabatan fungsional;
m. menyelenggarakan bimbingan, pengawasan dan pengendalian kegiatan
RS;
n. melaksanakan administrasi ketatausahaan RS;
o. menyelenggarakan pembinaan teknis, pengawasan dan pengendalian terhadap
kegiatan RS;
p. memberi informasi, saran dan bahan pertimbangan kepada PT Sinarya
Bersaudara di bidang RS sebagai bahan penetapan kebijakan PT Sinarya
Bersaudara;
q. menyelenggarakan pembinaan fungsional terhadap unit-unit organisasi di
lingkup RS;
r. menyelenggarakan penerapan budaya kerja aparatur lingkup RS;
s. menyelenggarakan pengawasan terhadap tercapainya kepuasan
masyarakat di RS;
t. melaksanakan tindak lanjut pengaduan masyarakat di lingkup RS;
u. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan
RS, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh PT Sinarya Bersaudara,
sesuai bidang tugas dan fungsinya.

B. WAKIL DIREKTUR UMUM DAN KEUANGAN

(1) Wakil Direktur dipimpin oleh seorang Wakil Direktur adalah unsur staf yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
(2) Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas mengelola
administrasi umum, yang meliputi kesekretariatan, perencanaan dan
informasi, dan keuangan.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Umum dan
Keuangan mempunyai fungsi:
a. perumusan kegiatan teknis di bidang umum dan keuangan;
b. penggordinasian urusan umum meliputi kesekretariatan, perencanaan dan
informasi, dan keuangan RS;
c. pengelolaan evaluasi dan pelaporan RS; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur, sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3), Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai uraian tugas:
a. membantu Direktur, dalam melaksanakan tugas di bidang umum dan
Keuangan;
b. mengelola penyusunan rencana dan program kerja Direktorat Umum dan
Keuangan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


14
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para


Kepala Bagian, sesuai dengan tugas dan fungsinya;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mewakili Direktur dalam hal Direktur berhalangan untuk melakukan
koordinasi eksternal yang berkaitan dengan tugas-tugas umum dan
keuangan RS;
g. mengordinasikan kegiatan di bidang kesekretariatan, perencanaan dan
informasi dan keuangan;
h. mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan administrasi
kearsipan, naskah dinas baik yang masuk maupun keluar;
i. mengoreksi surat-surat atau naskah dinas di lingkup RS;
j. mengatur pelaksanaan layanan di bagian umum dan keuangan kepada
unit organisasi di lingkup RS;
k. menyusun dan menelaah peraturan dan perundang-undangan yang
berhubungan dengan RS;
l. memantau kegiatan bawahan lingkup Umum dan Keuangan;
m. memantau, mengoordinasikan dan melaporkan setiap kegiatan umum dan
keuangan kepada Direktur;
n. mengelola pengadaan dan perlengkapan serta rumah tangga yang
menjadi kebutuhan RS;
o. mengelola administrasi kepegawaian dan pengembangan SDM RS;
p. menyusun rencana strategis dan rencana kerja tahunan di bidang
kesekretariatan, perencanaan dan informasi serta keuangan;
q. membuat RAB tahunan di bidang kesekretariatan, perencanaan dan
informasi serta keuangan;
r. melakukan analisis jabatan RS;
s. membuat kebijakan operasional di bidang kesekretariatan, perencanaan
dan informasi serta keuangan;
t. membuat standar pelayanan di bidang kesekretariatan, perencanaan dan
informasi serta keuangan meliputi desain jasa pelayanan umum dan
keuangan, rencana kapasitas, dan perencanaan proses pelayanan umum
dan keuangan;
u. melakukan penilaian kualitas pelayanan umum dan keuangan;
v. menyusun tarif RS;membuat sistem imbalan RS
w. membuat laporan berkala kegiatan bidang kesekretariatan, perencanaan
dan informasi serta keuangan;
x. membuat laporan penilaian kinerja RS;
y. menyusun rencana pengembangan bidang kesekretariatan, perencanaan
dan informasi serta keuangan;
z. mengelola hubungan masyarakat dan keprotokolan RS;
aa. mengelola penyusunan rencana dan program 5 (lima) tahunan dan
tahunan RS, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
bb. menyusunan rancangan RAPB Tahunan;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


15
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

cc. mengelola administrasi dan penatausahaan keuangan RS;


dd. melaksanakan koordinasi dalam pengusulan/penunjukan kuasa pengguna
anggaran, pejabat pembuat komitmen, pejabat penatausahaan keuangan,
pejabat pelaksana teknis kegiatan dan bendahara;
ee. melaksanakan pembinaan, pengarahan, dan pengawasan kepada
bendahara;
ii. mengelola perencanaan dan program RS;
gg. mengelola dan mengoordinasikan penyusunan rencana anggaran dan
pelaksanaan anggaran lingkup RS;
hh. memberikan saran dan pertimbangan kepada Direktur, yang berkaitan
dengan kegiatan bagian umum dan keuangan , dalam rangka
pengambilan keputusan/kebijakan RS;
ii. mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan RS, sesuai
ketentuan yang berlaku; dan
jj. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur, sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

C. BAGIAN KESEKRETARIATAN

(1) Bagian Kesekretariatan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian adalah unsur
staf yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur
Umum dan Keuangan.
(2) Bagian Kesekretariatan mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis,
merencananakan, melaksanakan, mengoordinasikan, membina, mengawasi,
mengendalikan dan mengevaluasi serta melaporkan kegiatan tata
usaha,rumah tangga dan logistik, kepegawaian dan pengembangan SDM dan
hukum dan hubungan masyarakat.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bagian
Kesekretariatan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesekretariatan;
b. pengelolaan urusan administrasi umum meliputi surat-menyurat,
kearsipan, pengadaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, logistik,
hubungan masyarakat dan keprotokolan RS; dan
c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Umum dan
Keuangan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2) dan ayat (3), Kepala Bagian Kesekretariatan mempunyai uraian
tugas:
a. membantu Wakil Direktur Umum dan Keuangan, dalam melaksanakan
tugas di bidang kesekretariatan;
b. menyiapkan rencana dan program Bagian Kesekretariatan.
c. mengelola penyusunan rencana dan program kerja RS dan Bagian
Kesekretariatan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
d. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para
Kepala Subbagian, sesuai dengan tugas dan fungsinya;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


16
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

e. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,


peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;
f. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
g. mengelola penyusunan rencana dan program kerja RS, sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
h. mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan administrasi
kearsipan dan naskah dinas baik yang masuk maupun keluar;
i. mengoreksi surat-surat atau naskah dinas di lingkup RS;
j. mengatur pelaksanaan layanan di bidang kesekretariatan kepada unit
organisasi di lingkup RS;
k. menyusun dan menelaah peraturan dan perundang-undangan yang
berhubungan dengan RS;
l. memantau kegiatan bawahan lingkup kesekretariatan;
m. memantau, mengoordinasikan dan melaporkan setiap kegiatan
kesekretariatan kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan;
n. mengelola pengadaan dan perlengkapan serta rumah tangga yang
menjadi kebutuhan RS;
o. mengelola hubungan masyarakat;
p. mengelola adiministrasi dan penatausahaan keuangan RS;
q. melaksanakan koordinasi dalam pengusulan/penunjukan kuasa pengguna
anggaran, pejabat pembuat komitmen, pejabat penatausahaan keuangan,
pejabat pelaksana teknis kegiatan dan bendahara;
r. melaksanakan pembinaan, pengarahan, dan pengawasan kepada
bendahara;
s. memantau dan mengoordinasikan dan melaporkan setiap kegiatan
kesekretariatan kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan;
t. mengelola perencanaan dan program RS;
u. mengelola dan mengoordinasikan penyusunan rencana anggaran dan
pelaksanaan anggaran lingkup RS;
v. memberikan saran dan pertimbangan kepada Wakil Direktur Umum dan
Keuangan, yang berkaitan dengan kegiatan bidang kesekretariatan, dalam
rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
w. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur Umum dan
Keuangan;
x. mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Bagian
Kesekretariatan, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
y. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Umum dan
Keuangan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

D. SUBBAGIAN UMUM

(1) Subbagian Umum dipimpin oleh Kepala Subbagian adalah unsur staf yang
langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Kesekretariatan.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


17
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

(2) Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi


umum, RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian
Umum mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan kegiatan di bidang administrasi umum;
b. pelaksanaan koordinasi, kegiatan administrasi umum dan perlengkapan
serta rumah tangga RS;
c. pelaksanaan tugas administrasi umum RS; dan
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bagian
Kesekretariatan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2) dan ayat (3), Kepala Subbagian Umum mempunyai uraian tugas:
a. membantu Kepala Bagian Kesekretariatan dalam menjalankan tugas di
bidang umum;
b. menyusun rencana dan program kerja Subbagian Umum, sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengonsep, mengoreksi, dan memaraf naskah dinas yang akan
ditandatangani pimpinan;
g. menyusun dan menelaah peraturan dan perundang-undangan urusan
ketatausahaan dan perlengkapan;
h. melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan dan administrasi perjalanan
dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
i. melaksanakan administrasi surat masuk dan surat keluar serta
penyimpanannya, sesuai dengan ketentuan Tata Kearsipan yang berlaku;
j. mengoordinasikan pelaksanaan layanan bidang umum dan perlengkapan
serta rumah tangga;
k. mengumpulkan dan pengolahan data sarana dan prasarana RS;
l. mengoordinasikan pelaksanaan tugas pengetikan, penggandaan, dan
kearsipan;
m. berkoordinasi dengan unit terkait dalam hal kebutuhan barang inventaris;
n. menyediakan dan mendistribusikan kebutuhan perlengkapan RS;
o. melaksanakan pengelolaan barang inventaris;
p. mencatat dan pelaporan barang inventaris;
q. melaksanakan penyusunan/pengusulan kebutuhan perlengkapan RS
kepada pimpinan;
r. melaksanakan pengadaan perlengkapan RS;
s. menyelenggarakan pemeliharaan gedung, fasilitas kantor dan
perlengkapan rumah tangga RS;
t. melaksanakan/mengusulkan administrasi penghapusan aset RS, sesuai
dengan peraturan yang berlaku;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


18
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

u. melaksanakan pengamanan/penyimpanan perlengkapan RS yang rusak;


v. membuat berita acara barang rusak/hilang untuk keperluan proses
administrasi;
w. mengoordinasikan kegiatan layanan ambulans, satuan pengaman dan
petugas kebersihan.
x. mengoordinasikan kegiatan rapat dan keprotokolan RS;
y. mengoreksi konsep naskah dinas hasil kerja bawahan;
z. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran
Subbagian Umum;
aa. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bagian
Kesekretariatan, yang berkaitan dengan urusan umum, dalam rangka
pengambilan keputusan/kebijakan;
bb. melaporkan kepada Kepala Bagian Kesekretariatan, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
cc. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan
Subbagian Umum, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
dd. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian
Kesekretariatan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

E. SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT

(1) Subbagian Kepegawaian dan Diklat dipimpin oleh Kepala Subbagian adalah unsur
staf yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Kesekretariatan.
(2) Subbagian Kepegawaian dan Diklat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
kepegawaian dan pengembangan SDM RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian
Kepegawaian dan Diklat mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan kegiatan di bidang Kepegawaian dan Diklat;
b. pelaksanaan koordinasi kegiatan administrasi kepegawaian dan Dikat RS;
c. pelaksanaan tugas administrasi kepegawaian dan Dikat RS; dan
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bagian Kesekretariatan,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Subbagian Kepegawaian dan kepegawaian dan Dikat
mempunyai uraian tugas:
a. membantu Kepala Bagian Kesekretariatan dalam menjalankan tugas di bidang
kepegawaian dan kepegawaian dan Dikat;
b. menyusun rencana dan program kerja Subbagian Kepegawaian dan Dikat,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


19
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

f. mengonsep, mengoreksi, dan memaraf naskah dinas yang akan ditandatangani


pimpinan;
g. menyusun dan menelaah peraturan dan perundang-undangan urusan
kepegawaian dan Dikat;
h. mengoordinasikan pelaksanaan bidang kepegawaian dan Dikat;
i. melaksanakan koordinasi/konsultasi masalah/urusan kepegawaian dengan unit
kerja lain yang terkait;
j. mengumpulkan, mengoreksi dan pengolahan data kepegawaian;
k. melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan,
pembinaan dan ketatalaksanaan pegawai di lingkup RS;
l. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan pegawai RS;
m. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penatausahan kepegawaian;
n. menyusun program pengembangan pegawai RS;
o. menyusun petunjuk teknis pemberian imbalan pelaksana RS;
p. menyusun laporan berkala kepegawaian;
q. menyusun visualisasi kepegawaian RS;
r. mengoordinasikan dan menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan
bagi pegawai RS;
s. melaksanakan koordinasi/konsultasi masalah/urusan kepegawaian dengan unit
kerja lain yang terkait;
t. melaksanakan pengembangan budaya kerja aparatur di lingkup RS;
u. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bagian Kesekretariatan,
yang berkaitan dengan urusan kepegawaian dan Dikat, dalam rangka
pengambilan keputusan/kebijakan;
v. melaporkan kepada Kepala Bagian Kesekretariatan, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
w. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Subbagian
Kepegawaian dan Dikat, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
x. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Kesekretariatan,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

F. Subbagian Hukum Dan Hubungan Masyarakat

(1) Subbagian Hukum dan Hubungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Subbagian
adalah unsur staf yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian Kesekretariatan.
(2) Subbagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan advokasi di bidang hukum, hubungan masyarakat RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian
Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan kegiatan di bidang hukum, hubungan masyarakat;
b. pelaksanaan koordinasi, kegiatan di bidang hukum dan hubungan masyarakat
RS;
c. pelaksanaan tugas advokasi di bidang hukum dan hubungan masyarakat RS;
dan

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


20
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bagian Kesekretariatan,


sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Subbagian Hukum dan Hubungan Masyarakat,
mempunyai uraian tugas:
a. membantu Kepala Bagian Kesekretariatan dalam menjalankan tugas di bidang
hukum dan hubungan masyarakat;
b. menyusun rencana dan program kerja Subbagian Hukum dan Hubungan
Masyarakat, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengonsep, mengoreksi, dan memaraf naskah dinas yang akan ditandatangani
pimpinan sesuai;
g. menyusun dan menelaah peraturan dan perundang-undangan urusan hukum
dan hubungan masyarakat;
h. melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat RS;
i. mengoordinasikan pelaksanaan layanan bidang hukum dan hubungan
masyarakat;
j. melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan informasi hukum dan hubungan
masyarakat;
k. membuat program pemasaran sosial RS;
l. menerbitkan brosur dan leafleat RS;
m. menyediakan sarana dan prasarana informasi bagi pegawai dan masyarakat;
n. melaksanakan kegiatan advokasi yang berkaitan dengan kepentingan RS;
o. melaksanakan koordinasi/konsultasi masalah/urusan hukum dan hubungan
masyarakat dengan unit kerja lain yang terkait;
p. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bagian Kesekretariatan,
yang berkaitan dengan urusan hukum dan hubungan masyarakat, dalam rangka
pengambilan keputusan/kebijakan;
q. melaporkan kepada Kepala Bagian Kesekretariatan, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
r. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Subbagian
Hukum dan Hubungan Masyarakat, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Kesekretariatan,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

G. BAGIAN PERENCANAAN DAN INFORMASI

(1) Bagian Perencanaan dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Bagian
Perencanaan dan Informasi adalah unsur staf yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan.
(2) Bagian Perencanaan dan Informasi mempunyai tugas merumuskan kebijakan
teknis, merencananakan, melaksanakan, mengoordinasikan, membina, mengawasi,

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


21
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

mengendalikan dan mengevaluasi serta melaporkan kegiatan bagian perencanaan


dan evaluasi, sistem informasi rumah sakit dan rekam medis.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bagian
Perencanaan dan Informasi, mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan informasi;
b. pengelolaan urusan perencanaan dan informasi RS; dan
c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Umum dan
Keuangan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi mempunyai uraian
tugas:
a. membantu Wakil Direktur Umum dan Keuangan, dalam melaksanakan tugas di
bidang perencanaan dan informasi;
b. menyiapkan penyusunan rencana dan program kerja Bagian Perencanaan dan
Informasi, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para Kepala
Subbagian, sesuai dengan tugas dan fungsinya;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengelola penyusunan rencana dan program kerja RS, sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
g. menyusun tatalaksana RS;
h. penyusunan rencana strategis dan rencana kerja RS;
i. menyusun laporan akuntabilitas kinerja aparatur RS;
j. menyusun sistem rekam medis RS;
k. membuat visualisasi informasi kegiatan 5 tahunan dan tahunan RS;
l. membuat laporan berkala kegiatan RS;
m. menyusun dan menelaah peraturan dan perundang-undangan yang
berhubungan dengan RS;
n. memantau kegiatan bawahan lingkup perencanaan dan informasi;
o. memantau, mengoordinasikan dan melaporkan setiap kegiatan Bagian
Perencanaan dan Informasi kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan;
p. mengelola perencanaan pengadaan dan perlengkapan serta rumah tangga yang
menjadi kebutuhan RS;
q. memantau dan mengoordinasikan dan melaporkan setiap kegiatan Bidang
Perencanaan dan Informasi kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan;
r. mengelola perencanaan dan program RS;
s. mengelola dan mengoordinasikan penyusunan rencana anggaran dan
pelaksanaan anggaran lingkup RS;
t. memberikan saran dan pertimbangan kepada Wakil Direktur Umum, dan
Keuangan yang berkaitan dengan kegiatan bidang perencanaan dan informasi,
dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
u. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


22
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

v. mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/ kegiatan Bagian


Perencanaan dan Informasi, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
w. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Umum dan
Keuangan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

H. Subbagian Perencanaan Program Dan Evaluasi

(1) Subbagian Perencanaan Program dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Subbagian
adalah unsur staf yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi.
(2) Subbagian Perencanaan Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan perencanaan dan evaluasi RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian
Perencanaan Program dan Evaluasi mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan kegiatan di bidang perencanaan program dan evaluasi;
b. pelaksanaan koordinasi, kegiatan perencanaan program dan evaluasi RS;
c. pelaksanaan tugas perencanaan program dan evaluasi RS; dan
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bagian Perencanaan dan
Informasi, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Subbagian Perencanaan Program dan Evaluasi mempunyai
uraian tugas:
a. membantu Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi dalam melaksanakan
tugas di bidang perencanaan program dan evaluasi RS;
b. menyusun rencana dan program kerja Subbagian Perencanaan Program dan
Evaluasi, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengonsep dan memaraf naskah dinas yang akan ditandatangani pimpinan;
g. menyusun dan menelaah peraturan dan perundang-undangan urusan
perencanaan progran dan evaluasi;
h. mengoordinasikan kegiatan-kegiatan perencanaan Program dan Evaluasi RS;
i. menyusun petunjuk teknis penyusunan rencana strategis dan rencana kerja RS di
bidang perencanaan program dan evaluasi;
j. menyiapkan laporan akuntabilitas instansi pemerintah RS;
k. melaksanakan pendataan terhadap hasil pelayanan dan sumberdaya RS;
l. melakukan penilaian pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja RS;
m. mengoordinasikan pelaksanaan penyusunan perencanaan RS;
n. melaksanakan koordinasi/konsultasi masalah/urusan perencanaan dengan unit
kerja lain yang terkait;
o. mengoreksi konsep naskah dinas hasil kerja bawahan;
p. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran Subbagian
Perencanaan Program dan Evaluasi;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


23
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

q. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bagian Perencanaan dan


Informasi, yang berkaitan dengan urusan perencanaan program dan evaluasi,
dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
r. melaporkan kepada Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
s. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Subbagian
Perencanaan Program dan Evaluasi, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Perencanaan dan
Informasi, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

I. Subbagian Rekam Medis Dan SIMRS

(1) Subbagian Rekam Medis dan SIMRS dipimpin oleh Kepala Subbagian adalah
unsur staf yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Perencanaan dan Informasi.
(2) Subbagian Rekam Medis dan SIMRS mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penyediaan kartu-kartu dan pencatatan medis pasien RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian
Rekam Medis dan SIMRS, mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan kegiatan di bidang Rekam Medis dan SIMRS;
b. pelaksanaan kegiatan Rekam Medis dan SIMRS;
c. pelaksanaan tugas Rekam Medis dan SIMRS; dan
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bagian Perencanaan dan
dan Informasi, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Subbagian Rekam Medis dan SIMRS mempunyai uraian
tugas:
a. membantu Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi dalam menjalankan
tugas di bidang Rekam Medis dan SIMRS;
b. menyiapkan rencana dan program kerja Subbagian Rekam Medis dan SIMRS,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengoordinasikan kegiatan-kegiatan di Subbagian Rekam Medis dan SIMRS;
g. menyusun sistem rekam medis RS;
h. membuat rancangan formulir catatan medis;
i. menyusun data hasil pelayanan dan sumberdaya RS;
j. mengendalikan kegiatan peng-entry-an data, proses dan pelaporan SIMRS;
k. mengoordinasikan pemeliharaan peralatan dan jaringan SIMRS;
l. melakukan penilaian pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja RS di
bidang Rekam Medis dan SIMRS; .
m. membuat petunjuk teknis visum;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


24
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

n. mengonsep, mengoreksi, dan memaraf naskah dinas yang akan ditandatangani


pimpinan;
o. menyusun dan menelaah peraturan dan perundang-undangan urusan Rekam
Medis dan SIMRS;
p. melaksanakan pendataan terhadap hasil pelayanan dan sumberdaya RS;
q. melaksanakan koordinasi/konsultasi masalah/urusan rekam medis dan SIMRS
dengan unit kerja lain yang terkait;
r. mengoreksi konsep naskah dinas hasil kerja bawahan;
s. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran Subbagian
Rekam Medis dan SIMRS;
t. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bagian Perencanaan dan
Informasi, yang berkaitan dengan urusan Rekam Medis dan SIMRS, dalam
rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
u. melaporkan kepada Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
v. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Subbagian
Rekam Medis dan SIMRS, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
w. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Perencanaan dan
Informasi, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

J. Subbagian Penelitian Dan Pengembangan Rumah Sakit

(1) Subbagian Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit dipimpin oleh Kepala
Subbagian adalah unsur staf yang langsung berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi.
(2) Subbagian Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian
Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit, mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan kegiatan di bidang Penelitian dan Pengembangan Rumah
Sakit ;
b. pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan Rumah Sakit;
c. pelaksanaan tugas penelitian dan pengembangan Rumah Sakit; dan
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bagian Perencanaan dan
dan Informasi, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Subbagian Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit
mempunyai uraian tugas:
a. membantu Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi, dalam menjalankan
tugas di bidang penelitian dan pengembangan RS;
b. menyusun rencana dan program kerja Subbagian Penelitian dan Pengembangan
Rumah Sakit, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


25
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas


bawahan;
f. mengoordinasikan kegiatan-kegiatan di Subbagian Penelitian dan
Pengembangan Rumah Sakit;
g. mengumpulkan kliping tentang tulisan-tulisan ilmiah dan non ilmiah;
h. menyusun laporan harian pasien masuk rawat;
i. melaksanakan pengolahan hasil kuisioner;
j. menyetujui, memantau, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pendidikan
dan penelitian;
k. menyusun laporan berkala kegiatan rumah sakit;
l. mengelola perpustakaan RS;
m. menyusun dan menelaah peraturan dan perundang-undangan urusan penelitian
dan pengembangan Rumah Sakit;
n. melaksanakan pendataan untuk penelitian dan pengembangan RS;
o. melaksanakan koordinasi/konsultasi masalah/urusan penelitian dan
pengembangan rumah sakit dengan unit kerja lain yang terkait;
p. mengoreksi konsep naskah dinas hasil kerja bawahan;
q. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran Subbagian
Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit;
r. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Perencanaan dan
Informasi, yang berkaitan dengan urusan penelitian dan pengembangan RS,
dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
s. melaporkan kepada Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
t. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Subbagian
Penelitian dan Pengembangan RS, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Perencanaan dan
Informasi, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

K. BAGIAN KEUANGAN

(1) Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian adalah unsur staf yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum dan
Keuangan.
(2) Bagian Keuangan mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis,
merencananakan, melaksanakan, mengoordinasikan, membina, mengawasi,
mengendalikan dan mengevaluasi serta melaporkan kegiatan penyusunan anggaran,
perbendaharaan, mobilitas dana, verifikasi dan akuntansi.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bagian Keuangan
mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang keuangan;
b. pengelolaan urusan keuangan RS; dan
c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Umum, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas:

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


26
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

a. membantu Wakil Direktur Umum, dalam melaksanakan tugas di bidang


keuangan;
b. menyiapkan rencana dan program Bidang Keuangan, sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para Kepala
Subbagian, sesuai dengan tugas dan fungsinya;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengoordinasikan kegiatan-kegiatan Bagian Keuangan;
g. menyusun standar kerja Bagian Keuangan;
h. menyusun rencana kerja pelayanan keuangan RS;
i. menyusun rencana anggaran (operasional, investasi, kas dan keuangan);
j. menyusun tatalaksana (protap) penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang;
k. menyusun laporan berkala keuangan RS, sesuai ketentuan yang berlaku;
l. menyusun laporan SPT PPh pasal 21 dokter;
m. melaksanakan penilaian kinerja staf keuangan;
n. melakukan penilaian mutu pelayanan Bagian Keuangan;
o. menyusun pra RBA, RKA dan DPA RS;
p. menyusun visualisasi informasi tahunan atau 5 tahunan keuangan RS;
q. menyusun imbalan berkala RS;
r. mengelola adiministrasi dan penatausahaan keuangan RS;
s. melaksanakan koordinasi dalam pengusulan/penunjukan kuasa pengguna
anggaran, pejabat pembuat komitmen, pejabat penatausahaan keuangan, pejabat
pelaksana teknis kegiatan dan bendahara;
t. melaksanakan pembinaan, pengarahan, dan pengawasan kepada bendahara;
u. memantau dan mengoordinasikan dan melaporkan setiap kegiatan bidang
keuangan kepada Wakil Direktur dan Keuangan;
v. memberikan saran dan pertimbangan kepada Wakil Direktur Umum dan
Keuangan, yang berkaitan dengan kegiatan bagian keuangan, dalam rangka
pengambilan keputusan/kebijakan;
w. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan;
x. mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Bagian Keuangan,
sesuai ketentuan yang berlaku; dan
y. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Umum dan
Keuangan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

L. Subbagian Anggaran

(1) Subbagian Penyusunan Anggaran dipimpin oleh Kepala Subbagian adalah unsur
staf yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Keuangan.
(2) Subbagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penyusunan anggaran RS.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


27
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian
Penyusunan Anggaran mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan kegiatan rumah sakit di bidang anggaran;
b. pelaksanaan koordinasi di bidang anggaran;
c. pelaksanaan tugas penyusunan anggaran RS; dan
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bagian Keuangan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Subbagian Anggaran, mempunyai uraian tugas:
a. membantu Kepala Bagian Keuangan, dalam menjalankan tugas di bidang
penyusunan anggaran RS;
b. menyusun rencana dan program kerja Subbagian Anggaran, sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengonsep, mengoreksi, dan memaraf naskah dinas yang akan ditandatangani
pimpinan;
g. mengoordinasikan kegiatan-kegiatan di Subbagian Anggaran;
h. menyusun tatalaksana (protap) penyusunan anggaran RS;
i. menyusun petunjuk teknis penyusunan anggaran rutin dan pembangunan;
j. menyusun rancangan master budget;
k. menyusun rancangan anggaran pembangunan dan rutin;
l. menyusun rancangan anggaran;
m. menyusun rancangan anggaran penerimaan;
n. menyusun laporan anggaran penerimaan;
o. menyusun visualisasi informasi pendapatan dan biaya tahunan dan 5 tahunan;
p. mengoreksi konsep naskah dinas hasil kerja bawahan;
q. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bagian Keuangan, yang
berkaitan dengan urusan penyusunan anggaran, dalam rangka pengambilan
keputusan/kebijakan;
r. melaporkan kepada Kepala Bagian Keuangan, setiap selesai melaksanakan
tugas/penugasan;
s. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Subbagian
Anggaran, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Keuangan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

M. Subbagian Perbendaharaan

(1) Subbagian Perbendaharaan dipimpin oleh Kepala Subbagian adalah unsur staf yang
langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Keuangan.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


28
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan


perbendaharaan dan mobilisasi dana RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian
Perbendaharaan, mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan kegiatan RS di bidang perbendaharaan;
b. pelaksanaan koordinasi kegiatan perbendaharaan;
c. pelaksanaan kegiatan perbendaharaan RS; dan
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bagian Keuangan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Subbagian Perbendaharaan mempunyai uraian tugas:
a. membantu Kepala Bagian Keuangan, dalam menjalankan tugas di bidang
perbendaharaan;
b. menyusun rencana dan program kerja Subbagian Perbendaharaan, sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengoordinasikan kegiatan-kegiatan di Subbagian Perbendaharaan;
g. menyusun tatalaksana (protap) perbendaharaan dan pengelolaan pendapatan
RS;
h. menyusun tatalaksana penanganan pasien tidak mampu;
i. menyusun petunjuk teknis perbendaharaan dan pengelolaan pendapatan RS;
j. menyusun dan menyimpan dokumen catatan semua penerimaan, penyimpanan
dan pengeluaran serta dokumen pertanggung jawabannya;
k. menyusun pembukuan pendapatan RS;
l. mengumpulkan bukti penerimaan pendapatan RS;
m. mengumpulkan bukti setoran, pengajuan klaim, dan bukti administrasi pasien
tidak mampu;
n. melakukan pemeriksaan kas semua bendaharawan di RS;
o. menyusun laporan berkala di bidang perbendaharaan;
p. mengoreksi konsep naskah dinas hasil kerja bawahan;
q. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran Subbagian
Perbendaharaan;
r. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bagian Keuangan, yang
berkaitan dengan urusan perbendaharaan, dalam rangka pengambilan
keputusan/kebijakan;
s. melaporkan kepada Kepala Bagian Keuangan, setiap selesai melaksanakan
tugas/penugasan;
t. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Subbagian
Perbendaharaan, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Keuangan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


29
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

N. Subbagian Verfikasi Dan Akuntansi

(1) Subbagian Verifikasi dan Akuntansi dipimpin oleh Kepala Subbagian adalah unsur
staf yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Keuangan.
(2) Subbagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
verifikasi dan akuntansi RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian
Verifikasi dan Akuntansi, mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan kegiatan RS di bidang verifikasi dan akuntansi;
b. pelaksanaan koordinasi kegiatan verifikasi dan akuntasi RS;
c. pelaksanaan kegiatan verifikasi dan akuntasi; dan
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bagian Keuangan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Subbagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai uraian
tugas:
a. membantu Kepala Bagian Keuangan, dalam menjalankan tugas di bidang
verifikasi dan akuntansi;
b. menyusun rencana dan program kerja Subbagian Verifikasi dan Akuntansi,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengoordinasikan kegiatan-kegiatan verifikasi dan akuntansi;
g. menyusun sistem verifikasi dan akuntansi;
h. melaksanakan pemeriksaan bukti transaksi pada satuan kerja;
i. menyusun slip jurnal sesuai kode perkiraan atau nomor rekening buku besar;
j. melaksanakan kegiatan tatausaha surat menyurat Subbagian Verifikasi dan
Akuntansi;
k. menyusun laporan berkala hasil evaluasi realisasi anggaran pendapatan dan
biaya;
l. mengoreksi konsep naskah dinas hasil kerja bawahan;
m. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran Subbagian
Verifikasi dan Akuntansi;
n. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bagian Keuangan, yang
berkaitan dengan urusan verifikasi dan akuntansi, dalam rangka pengambilan
keputusan/kebijakan;
o. melaporkan kepada Kepala Bagian Keuangan, setiap selesai melaksanakan
tugas/penugasan;
p. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Subbagian
Verifikasi dan Akuntansi, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Keuangan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


30
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

O. WAKIL DIREKTUR PELAYANAN

(1) Bidang Pelayanan Medis dipimpin oleh seorang Wakil Direktur adalah unsur
pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
(2) Wakil Direktur Pelayanan Medis mempunyai tugas mengelola pelayanan, yang
meliputi pelayanan medis, pelayanan keperawatan, dan pelayanan penunjang
medis.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Wakil Direktur
Pelayanan mempunyai fungsi:
a. perumusan kegiatan teknis di bidang pelayanan;
b. pengordinasian urusan pelayanan meliputi pelayanan medis, pelayanan
keperawatan dan pelayanan penunjang medis;
c. pengelolaan pelayanan RS; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3), Wakil Direktur Pelayanan mempunyai uraian tugas:
a. membantu Direktur, dalam melaksanakan tugas di bidang pelayanan;
b. mengelola penyusunan rencana dan program kerja Direktorat Pelayanan,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para Kepala
Bagian, sesuai dengan tugas dan fungsinya;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas pada
Kepala Bidang, sesuai dengan bidang tugasnya;
f. mewakili Direktur di bidang pelayanan, dalam hal Direktur berhalangan untuk
melakukan koordinasi eksternal yang berkaitan dengan tugas-tugas pelayanan
RS;
g. mengoordinasikan kegiatan di bidang pelayanan medis, pelayanan
keperawatan, dan pelayanan penunjang medis;
h. menyusun rencana strategis dan rencana kerja di bidang pelayanan medis,
pelayanan keperawatan, dan pelayanan penunjang medis;
i. menyusun RAB tahunan pelayanan medis, pelayanan keperawatan, dan
pelayanan penunjang medis;
j. menyusun formasi staf pelayanan medis, pelayanan keperawatan, dan
penunjang pelayanan medis;
k. menyusun standar pelayanan medis, pelayanan keperawatan, dan pelayanan
penunjang medis;
l. melaksanakan penilaian kualitas pelayanan;
m. menyusun sistem imbalan staf pelayanan medis, pelayanan keperawatan, dan
pelayanan penunjang medis;
n. menyusun program pelayanan medis, pelayanan keperawatan, dan pelayanan
penunjang medis;
o. menyiapkan peraturan-peraturan pelaksanaan sebagai dasar guna mendukung
kelancaran tugas pelayanan;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


31
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

p. membuat usulan panitia-panitia bagi penyelenggaraan pelayanan medis,


pelayanan keperawatan, dan pelayanan penunjang medis;
q. memberikan saran dan pertimbangan kepada Direktur, yang berkaitan dengan
kegiatan bidang pelayanan, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan
RS;
r. mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Bidang
Pelayanan RS, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur, sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

P. BIDANG PELAYANAN MEDIS

(1) Bidang Pelayanan Medis dipimpin oleh seorang Kepala Bidang adalah unsur
pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur
Pelayanan.
(2) Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis,
merencanakan, melaksanakan dan mengoordinasikan program kerja di bidang
pengembangan mutu pelayanan medik; membina, mengawasi, mengendalikan dan
mengevaluasi serta melaporkan pelayanan medis, pemeliharaan, pengembangan
fasilitas penunjang medik, ketenagaan dan pengembangan mutu pelayanan medis.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Pelayanan
Medis mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan medis;
b. pelaksanaan kegiatan koordinasi di bidang pelayanan medis;
c. pelaksanaan kegiatan pelayanan medis di RS; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Pelayanan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Bidang Pelayanan Medis mempunyai uraian tugas:
a. membantu Wakil Direktur Pelayanan, dalam melaksanakan tugas di bidang
pelayanan;
b. menyiapkan penyusunan rencana dan program kerja Bidang Pelayanan Medis,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para Kepala
Seksi, sesuai dengan tugas dan fungsinya;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengoordinasikan kegiatan-kegiatan di bidang pelayanan medis;
g. menyusun rencana kerja kebutuhan sumber daya pelayanan medis;
h. menyusun RAB tahunan kebutuhan sumber daya pelayanan medis;
i. menyusun tatalaksana (protap) penyelenggaraan pelayanan medis;
j. menyusun tatalaksana (protap) pengadaan dan distribusi sumber daya
pelayanan medis;
k. menyusun standar ketenagaan di instalasi pelayanan medis;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


32
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

l. menyusun standar kinerja staf di instalasi pelayanan medis;


m. menyusun standar sarana dan peralatan di instalasi pelayanan medis;
n. menyusun hasil penilaian kinerja staf di instalasi pelayanan medis;
o. menyusun laporan berkala pelayanan medis;
p. menyusun visualisasi informasi hasil kegiatan tahunan dan 5 tahunan
pelayanan medis;
q. menyusun daftar imbalan berkala pelayanan medis;
r. memantau dan mengoordinasikan dan melaporkan setiap kegiatan bidang
pelayanan medis kepada Wakil Direktur Pelayanan;
s. memberikan saran dan pertimbangan kepada Wakil Direktur Pelayanan, yang
berkaitan dengan kegiatan bidang pelayanan medis, dalam rangka pengambilan
keputusan/kebijakan;
t. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur Pelayanan;
u. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Bidang
Pelayanan Medis, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Pelayanan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Q. Seksi Pelayanan Medis

(1) Seksi Pelayanan Medis dipimpin oleh Kepala Seksi adalah unsur pelaksana yang
langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Medis.
(2) Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan medis
RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pelayanan
Medis mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kegiatan RS di bidang pelayanan medis;
b. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi di bidang pelayanan medis;
c. penyiapan pelaksanaan kegiatan pelayanan medis; dan
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Seksi Pelayanan Medis mempunyai uraian tugas:
a. membantu Kepala Bagian Pelayanan Medis, dalam menjalankan tugas di
bidang pelayanan medis;
b. menyiapkan rencana dan program kerja Seksi Pelayanan Medis, sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengonsep, mengoreksi, dan memaraf naskah dinas yang akan ditandatangani
pimpinan;
g. menyiapkan bahan koordinasi kegiatan-kegiatan pelayanan medis;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


33
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

h. melaksanakan pemeliharaan dan pengembangan fasilitas pelayanan medis;


i. menyusun rencana anggaran belanja pemeliharaan dan pengembangan fasilitas
pelayanan medis;
j. menyusun tatalaksana (protap) pemeliharaan dan pengembangan fasilitas
pelayanan medis;
k. menyusun petunjuk teknis pemeliharaan dan pengembangan fasilitas pelayanan
medis;
l. menyusun laporan secara berkala kondisi fasilitas pelayanan medis;
m. menyusun laporan secara berkala pemeliharaan dan pengembangan fasilitas
pelayanan medis;
n. menyusun standar sarana dan peralatan di instalasi pelayanan medis;
o. mengoreksi konsep naskah dinas hasil kerja bawahan;
p. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis,
yang berkaitan dengan urusan pelayanan medis, dalam rangka pengambilan
keputusan/kebijakan;
q. melaporkan kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
r. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Seksi
Pelayanan Medis, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

R. Seksi Ketenagaan Dan Pengembangan Mutu Pelayanan Medis

(1) Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Medis dipimpin oleh
Kepala Seksi adalah unsur pelaksana yang langsung berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis.
(2) Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Medis mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan ketenagaan dan pengembangan mutu pelayanan medis RS.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Ketenagaan
dan Pengembangan Mutu Pelayanan Medis, mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kegiatan di bidang ketenagaan dan pengembangan mutu
pelayanan medis;
b. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi di bidang ketenagaan dan
pengembangan mutu pelayanan medis;
c. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang ketenagaan dan
pengembangan mutu pelayanan medis; dan
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan
Medis mempunyai uraian tugas:
a. membantu Kepala Bidang Pelayanan Medis, dalam melaksanakan tugas di
bidang ketenagaan dan pengembangan mutu pelayanan medis;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


34
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

b. menyiapkan bahan rencana dan program kerja Seksi Ketenagaan dan


Pengembangan Mutu Pelayanan Medis, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan di Seksi Ketenagaan dan
Pengembangan Mutu Pelayanan Medis;
g. menyusun rencana kerja pengembangan mutu pelayanan medis;
h. menyusun tatalaksana (protap ) pengembangan fasilitas pelayanan medis;
i. menyusun tatalaksana (protap) pengembangan mutu pelayanan medis;
j. menyusun laporan secara berkala di bidang ketenagaan pelayanan medis;
k. menyusun laporan secara berkala pengembangan mutu pelayanan medik;
l. mengoreksi konsep naskah dinas hasil kerja bawahan;
m. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis,
yang berkaitan dengan urusan ketenagaan dan pengembangan mutu pelayanan
medis, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
n. melaporkan kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
o. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Seksi
Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Medis, sesuai ketentuan yang
berlaku; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

S. BIDANG PELAYANAN PERAWATAN

(1) Bidang Pelayanan Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang adalah unsur
pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur
Pelayanan.
(2) Bidang Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis,
merencanakan, melaksanakan dan mengoordinasikan program kerja di bidang
pengembangan mutu pelayanan keperawatan; membina, mengawasi,
mengendalikan dan mengevaluasi serta melaporkan asuhan keperawatan,
pemeliharaan, pengembangan fasilitas, ketenagaan dan pengembangan mutu
pelayanan keperawatan.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Pelayanan
Keperawatan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan perumusan kegiatan RS di bidang pelayanan keperawatan;
b. pelaksanaan koordinasi urusan di bidang pelayanan keperawatan;
c. pelaksanaan urusan pelayanan keperawatan; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Pelayanan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan mempunyai uraian tugas:

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


35
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

a. membantu Wakil Direktur Pelayanan, dalam melaksanakan tugas di bidang


pelayanan keperawatan;
b. menyiapkan penyusunan rencana dan program kerja Bidang Pelayanan
Keperawatan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para Kepala
Seksi, sesuai dengan tugas dan fungsinya;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan di bidang pelayanan keperawatan;
g. menyusun standar keperawatan yang meliputi rencana desain
pelayanan,rencana kapasitas pelayanan dan rencana proses pelayanan.
h. menyusun standar kinerja aparatur di lingkup Bidang Pelayanan Keperawatan;
i. melaksanakan penilaian mutu pelayanan keperawatan;
j. melaksanakan penilaian kinerja staf di bidang pelayanan keperawatan;
k. menyusun laporan secara berkala di bidang pelayanan keperawatan;
l. menyusun visualisasi informasi hasil kegiatan tahunan dan 5 tahunan
pelayanan keperawatan;
m. menyusun rencana pengembangan pelayanan keperawatan;
n. menyusun usulan imbalan berkala pelayanan keperawatan;
o. memantau dan mengoordinasikan dan melaporkan setiap kegiatan bidang
pelayanan keperawatan kepada Wakil Direktur Pelayanan;
p. memberikan saran dan pertimbangan kepada Wakil Direktur Pelayanan, yang
berkaitan dengan kegiatan bidang pelayanan keperawatan, dalam rangka
pengambilan keputusan/kebijakan;
q. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur Pelayanan, setiap selesi
melaksanakan tugas/penugasan;
r. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Bidang
Pelayanan Keperawatan, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Pelayanan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

T. Seksi Asuhan Perawatan

(1) Seksi Asuhan Keperawatan dipimpin oleh Kepala Seksi adalah unsur pelaksana
yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pelayanan Keperawatan.
(2) Seksi Asuhan Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan
asuhan keperawatan RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pelayanan
Keperawatan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kegiatan asuhan keperawatan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi kegiatan di bidang asuhan
keperawatan;
c. pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan; dan

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


36
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan


Keperawatan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Seksi Asuhan Keperawatan mempunyai uraian tugas:
a. membantu Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, dalam melaksanakan tugas
di bidang asuhan keperawatan;
b. menyusun rencana dan program kerja Seksi Asuhan Keperawatan, sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengonsep, mengoreksi, dan memaraf naskah dinas yang akan ditandatangani
pimpinan;
g. melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan pelayanan keperawatan;
h. menyusun pedoman penyusunan pemeliharaan dan pengembangan fasilitas
keperawatan;
i. menyusun petunjuk teknis (standar) pemeliharaan dan pengembangan fasilitas
keperawatan;
j. menyusun pedoman perencanaan tata letak bagi pemeliharaan dan
pengembangan fasilitas keperawatan;
k. menyusun laporan secara berkala pemeliharaan dan pengembangan fasilitas
keperawatan;
l. menyusun rencana kerja pemeliharaan dan pengembangan fasilitas
keperawatan;
m. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pelayanan
Keperawatan, yang berkaitan dengan urusan asuhan keperawatan, dalam
rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
n. melaporkan kepada Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
o. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Seksi
Pelayanan Keperawatan, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan
Keperawatan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

U. Seksi Ketenagaan Dan Pengembangan Mutu Pelayanan Perawatan

(1) Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan dipimpin oleh
Kepala Seksi adalah unsur pelaksana yang langsung berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan.
(2) Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan mempunyai
tugas melaksanakan kegiatan penyiapan ketenagaan dan pengembangan mutu
pelayanan keperawatan RS.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


37
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi
Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan, mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan kegiatan di bidang ketenagaan dan pengembangan mutu
pelayanan keperawatan;
b. penyiapan bahan koordinasi kegiatan ketenagaan dan pengembangan mutu
pelayanan keperawatan;
c. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan ketenagaan dan pengembangan mutu
pelayanan keperawatan;
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan
Keperawatan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan
Keperawatan mempunyai uraian tugas:
a. membantu Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, dalam melaksanakan tugas
di bidang ketenagaan dan pengembangan mutu pelayanan keperawatan;
b. menyiapkan rencana dan program kerja Seksi Ketenagaan dan Pengembangan
Mutu Pelayanan Keperawatan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengoordinasikan kegiatan-kegiatan di Seksi Ketenagaan dan Pengembangan
Mutu Pelayanan Keperawatan;
g. menyusun rencana kerja ketenagaan dan pengembangan mutu keperawatan;
h. menyusun tatalaksana (protap) penyediaan tenaga keperawatan di instalasi;
i. menyusun standar ketenagaan keperawatan;
j. menyusun laporan secara berkala di bidang ketenagaan dan mutu pelayanan
keperawatan;
k. mengoreksi konsep naskah dinas hasil kerja bawahan;
l. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pelayanan
Keperawatan, yang berkaitan dengan urusan ketenagaan dan pengembangan
mutu pelayanan medis, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
m. melaporkan kepada Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
n. menyiapkan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Seksi
Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan, sesuai
ketentuan yang berlaku; dan
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan
Keperawatan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

V. BIDANG PELAYANAN PENUNJANG MEDIS

(1) Bidang Pelayanan Penunjang Medis dipimpin oleh seorang Kepala Bidang adalah
unsur staf yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur
Pelayanan.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


38
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

(2) Bidang Pelayanan Penunjang Medis mempunyai tugas merumuskan kebijakan


teknis, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi,
mengendalikan dan mengevaluasi serta melaporkan pemeliharaan, pengembangan
fasilitas, ketenagaan dan pengembangan mutu pelayanan penunjang medis.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Pelayanan
Penunjang Medis mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan perumusan kegiatan teknis di bidang pelayanan penunjang medis;
b. pelaksanaan koordinasi kegiatan di bidang pelayanan penunjang medis;
c. pelaksanaan kegiatan pelayanan penunjang medis; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Pelayanan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Bidang Pelayanan Penunjang Medis mempunyai uraian
tugas:
a. membantu Wakil Direktur Pelayanan, dalam melaksanakan tugas di bidang
pelayanan penunjang medis;
b. menyiapkan penyusunan rencana dan program kerja Bidang Pelayanan
Penunjang Medis, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para Kepala
Seksi, sesuai dengan tugas dan fungsinya;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengoordinasikan kegiatan-kegiatan di bidang pelayanan penunjang medis;
g. menyusun rencana kerja kebutuhan sumber daya penunjang medis;
h. menyusun tatalaksana (protap) penyelenggaraan pelayanan penunjang medis;
i. menyusun tatalaksana (protap) pengadaan dan distribusi sumber daya
penunjang medis;
j. menyusun standar pelayanan yang meliputi tata letak dan desain pekerjaan;
k. menyusun standar ketenagaan di instalasi penunjang medis;
l. menyusun standar kinerja staf penunjang medis;
m. menyusun standar sarana dan peralatan di instalasi penunjang medis;
n. menyusun laporan secara berkala pelayanan penunjang medis;
o. melaksanakan penilaian kinerja staf penunjang medis;
p. menyusun visualisasi informasi hasil kegiatan tahunan dan 5 tahunan
penunjang medis;
q. menyusun daftar imbalan berkala penunjang medis;
r. memantau dan mengoordinasikan dan melaporkan setiap kegiatan Bidang
Penunjang Pelayanan Medis kepada Wakil Direktur Pelayanan;
s. memberikan saran dan pertimbangan kepada Wakil Direktur Pelayanan, yang
berkaitan dengan kegiatan bidang penunjang pelayanan medis, dalam rangka
pengambilan keputusan/kebijakan;
t. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur Pelayanan;
u. mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Bidang
Pelayanan Penunjang Medis, sesuai ketentuan yang berlaku; dan

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


39
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Pelayanan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

W. SEKSI PEMELIHARAAN DAN PENGEMBANGAN FASILITAS


PELAYANAN PENUNJANG MEDIS

(1) Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Penunjang Medis


dipimpin oleh Kepala Seksi adalah unsur pelaksana yang langsung berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Penunjang Medis.
(2) Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Penunjang Medis
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan fasilitas
pelayanan penunjang medis RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi
Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Penunjang Medis mempunyai
fungsi:
a. penyiapan bahan kegiatan di bidang pemeliharaan dan pengembangan fasilitas
pelayanan penunjang medis;
b. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi kegiatan di bidang pemeliharaan dan
pengembangan fasilitas pelayanan penunjang medis;
c. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan
fasilitas pelayanan penunjang medis; dan
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang Penunjang
Pelayanan Medis, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan
Penunjang Medis mempunyai uraian tugas:
a. membantu Kepala Bidang Pelayanan Penunjang Medis dalam melaksanakan
tugas di bidang pemeliharaan dan pengembangan fasilitas pelayanan penunjang
medis;
b. menyiapkan rencana dan program kerja Seksi Pemeliharaan dan
Pengembangan Fasilitas pelayanan penunjang medis, sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
f. mengonsep, mengoreksi, dan memaraf naskah dinas yang akan ditandatangani
pimpinan;
g. melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan pengembangan
fasilitas pelayanan penunjang medis;
h. menyusun rencana kerja pemeliharaan fasilitas penunjang medis;
i. menyusun rencana anggaran belanja tahunan pemeliharaan fasilitas penunjang
medis;
j. menyusun tatalaksana (prosedur tetap) pemeliharaan fasilitas penunjang medis;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


40
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

k. menyusun laporan secara berkala pemeliharaan fasilitas penunjang medis;


l. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pelayanan
Penunjang Medis, yang berkaitan dengan urusan pemeliharaan dan
pengembangan fasilitas pelayanan penunjang medis, dalam rangka
pengambilan keputusan/kebijakan;
m. melaporkan kepada Kepala Bidang Pelayanan Penunjang Medis, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
n. menyiapkan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Seksi
Pelayanan Penunjang Medis, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan
Penunjang Medis, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

X. SEKSI KETENAGAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PELAYANAN


PENUNJANG MEDIS

(1) Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Penunjang Medis dipimpin
oleh Kepala Seksi adalah unsur pelaksana yang langsung berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Penunjang Medis.
(2) Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Penunjang Medis
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ketenagaan dan pengembangan mutu
pelayanan penunjang medis RS.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi
Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Penunjang Medis, mempunyai
fungsi:
a. penyiapan bahan kegiatan di bidang ketenagaan dan pengembangan mutu
pelayanan penunjang medis;
b. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi kegiatan di bidang ketenagaan dan
pengembangan mutu pelayanan penunjang medis;
c. pelaksanaan kegiatan ketenagaan dan pengembangan mutu pelayanan
penunjang medis; dan
d. pelaksanaan tugas lain, yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan
Penunjang Medis, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3), Kepala Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan
Penunjang Medis, mempunyai uraian tugas:
a. membantu Kepala Bidang Pelayanan Penunjang Medis, dalam melaksanakan
tugas di bidang ketenagaan dan pengembangan mutu pelayanan penunjang
medis;
b. menyiapkan rencana dan program kerja Seksi Ketenagaan dan Pengembangan
Mutu Pelayanan Penunjang Medis, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier bawahan;
e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


41
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

f. melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan ketenagaan dan pengembangan


mutu pelayanan penunjang medis;
g. menyusun rencana kerja ketenagaan dan pengembangan mutu pelayanan
penunjang medis;
h. menyusun rencana kerja pengembangan mutu pelayanan penunjang medis;
i. menyusun tatalaksana (prosedur tetap) pengadaan dan distribusi tenaga
penunjang medis;
j. menyusun tatalaksana (prosedu tetap) pengembangan mutu pelayanan;
k. menyusun laporan secara berkala ketenagaan penunjang medis;
l. menyusun laporan secara berkala pengembangan mutu penunjang medis;
m. mengoreksi konsep naskah dinas hasil kerja bawahan;
n. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pelayanan
Penunjang Medis, yang berkaitan dengan urusan ketenagaan dan
pengembangan mutu pelayanan penunjang medis, dalam rangka pengambilan
keputusan/kebijakan;
o. melaporkan kepada Kepala Bidang Pelayanan penunjang Medis, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
p. menyiapkan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Seksi
Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Penunjang Medis, sesuai
ketentuan yang berlaku; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan
Penunjang Medis, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Y. KOMITE MEDIS, KOMITE KEPERAWATAN, INSTALASI DAN SATUAN


PENGAWAS INTERN

(1) Komite Medis merupakan kelompok tenaga medis yang keanggotaannya terdiri dari
Ketua-ketua SMF.
(2) Komite Medis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
(3) Komite Medis dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh anggotanya dan
ditetapkan dengan Keputusan Direktur untuk masa kerja 3 (tiga) tahun.
(4) Komite Medis mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun Standar
Pelayanan, memantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi,
mengatur kewenangan profesi anggota SMF dan mengembangkan program
pelayanan proses klinik yang merupakan inti dari pelayanan RS.
(5) Fungsi Komite Medis:
a. pengoordinasian semua kegiatan medik fungsional di RS;
b. penyusunan Standar Pelayanan Medis;
c. penyusunan Standar Terapi dan Farmasi;
d. pemantauan pelaksanaan standar pelayanan medik, terapi dan farmasi;
e. pelaksanaan pembinaan etika profesi anggota SMF;
f. pengembangan program pendidikan dan pelatihan bagi anggota SMF;
g. pengkoordinasian kegiatan penelitian dan pengembangan oleh anggota SMF;
h. pengaturan kewenangan profesi anggota SMF;

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


42
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

i. pengembangan program pelayanan proses klinik yang merupakan inti dari


pelayanan RS;
j. menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait dengan medikolegal dan
etikolegal;
k. melaksanakan koordinasi untuk kelancaran tugas komite medik dengan Wakil
Direktur Pelayanan
l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(6) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Komite Medik dapat dibantu oleh
panitia medik yang anggotanya terdiri dari staf medik fungsional dan tenaga profesi
lainnya secara ex-officio.
(7) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (6) adalah kelompok kerja khusus yang
dibentuk untuk mengatasi masalah khusus.
(8) Pembentukan panitia ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Z. KOMITE KEPERAWATAN

(1) Komite Keperawatan merupakan kelompok profesi perawat dan/atau bidan yang
anggotanya terdiri dari perawat dan/atau bidan.
(2) Komite Keperawatan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
(3) Komite Keperawatan dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggotanya.
(4) Komite Keperawatan mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar
asuhan keperawatan, pembinaan asuhan keperawatan, melaksanakan pembinaan
etika profesi keperawatan.
(5) Fungsi Komite Keperawatan:
a. pengoordinasian semua kegiatan perawat fungsional di RS .
b. penyusunan standar asuhan keperawatan;
c. pengaturan kewenangan profesi anggota SPF;
d. pelaksanaan pembinaan etika profesi anggota SPF;
e. pengembangan program asuhan keperawatan;
f. pemantauan pelaksanaan asuhan keperawatan; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(6) Ketua Komite Keperawatan diangkat dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur
untuk masa kerja 3 (tiga) tahun.

Satuan Pengawas Internal

(1) SPI adalah satuan kerja fungsional yang bertugas melaksanakan pengawasan intern
RS, meliputi pengawasan: kegiatan operasional, pengelolaan keuangan dan sumber
daya RS.
(2) SPI berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
(3) SPI dibentuk dan ditetapkan oleh Direktur untuk masa kerja 3 (tiga) tahun.
(4) SPI berkewajiban membuat laporan hasil pengawasan secara periodik setiap tahun
kepada Direktur.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


43
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

Instalasi

(1) Instalasi merupakan unit penyelenggaraan pelayanan fungsional di RS.


(2) Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan fungsional.
(3) Kepala Instalasi mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada
Direktur melalui Wakil Direktur dalam penyelenggaraan pelayanan fungsional
sesuai dengan fungsinya.
(4) Jumlah dan jenis Instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan RS dan
perubahannya ditetapkan dengan Keputusan Direktur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(5) Kepala Instalasi ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Kelompok Jabatan Fungsional

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi
atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan keahliannya.
(3) Masing-masing tenaga fungsional berada di lingkungan unit kerja RS sesuai dengan
kompetensinya.
(4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan jenjang kepangkatan Jabatan Fungsional diatur berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

HAL MEWAKILI

(1) Dalam hal Direktur berhalangan, Direktur dapat menunjuk Wakil Direktur, sesuai
dengan bidang tugasnya.
(2) Dalam hal para Wakil Direktur berhalangan, Direktur dapat menunjuk Kepala
Bagian atau Kepala Bidang, sesuai bidang tugas dan fungsinya dan atau
berdasarkan senioritas.

KEPEGAWAIAN

(1) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh PT Sinarya Bersaudara setelah memenuhi
syarat administrasi dan kualifikasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Direktur bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembinaan kepegawaian di lingkup
RS.

KETENTUAN LAIN

Penetapan dan Uraian Tugas pelaksanaan akan diatur lebih lanjut oleh Direktur.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


44
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

BAB VI
HUBUNGAN TATA KERJA

Adapun yang menyangkut tata hubungan kerja di lingkungan Rumah Sakit


Sumber Waras adalah sebagai berikut :
1) Hal-hal yang menjadi tugas dan kewenangan RS Sumber Waras merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
2) Pelaksanaan fungsi RS sebagai pelaksana tugas PT Sinarya Bersaudara, kegiatan
operasionalnya diselenggarakan oleh para Wakil Direktur, Bagian, Bidang,
Subbagian dan Seksi serta Kelompok Jabatan Fungsional, menurut bidang
tugasnya.
3) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkup RS bertanggung jawab secara
berjenjang kepada atasan langsung masing-masing dan wajib melaksanakan
prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi.
4) Direktur dalam tugasnya melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait lainnya.
5) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, direktur, Kepala Bagian, Kepala
sub bagian dan kepala seksi serta kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam lingkungan masing-masing
maupun antar satuan organisasi dilingkungan Rumah Sakit Sumber Waras serta
instansi lain diluar Rumah Sakit Sumber Waras sesuai dengan tugas pokoknya
masing-masing.
6) Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing
dan bila terjadi penyimpangan segera mengambil langkah-langkah atau tindakan
yang diperlukan berdasarkan peraturan perusahaan yang berlaku.
7) Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan
mengkoordinir bawahannya, memberikan arahan atau petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahannya serta wajib menyusun rencana kerja.
8) Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan
berkala tepat waktu.
9) Setiap laporan yang diterima oleh pemimpin satuan organisasi dan bawahannya
wajib diolah atau dianalisa dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan
laporan lebih lanjut atau untuk memberikan petunjuk lebih lanjut kepada
bawahannya.
10) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan
wajib disampaikan kepada instansi terkait yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


45
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL

7.1. Pola Ketenagaan

Karyawan adalah asset yang paling berharga bagi perusahaan /rumah


sakit yang kontribusinya bagi perusahaan/rumah sakit sangat tergantung pada
pengelolanya. Atas dasar pemikiran tersebut perusahaan / rumah sakit
memandang perlu mengatur langkah-langkah yang berkaitan dengan program
persiapan kepemimpinan, pola dan jalur karier jabatan, seleksi karyawan melalui
penilaian, peta jabatan dan karier karyawan serta program pengembangan, yang
kesemuanya itu dirangkum dan dilakukan secara terintegrasi.
Latar belakang dari pola ketenagaan adalah Rencana pengembangan sumber
daya manusia ( SDM ) rumah sakit tidak lain adalah pengembangan terhadap
tenaga kesehatan yaitu setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
Rencana pengembangan SDM Rumah Sakit Sumber Waras dimaksudkan
untuk mempercepat terwujudnya visi, misi dan tujuan rumah sakit, sebagaimana
telah tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) tahun 2010 – 2015.

7.2. KEADAAN SUMBER DAYA MANUSIA RS. SUMBER WARAS

Keadaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Sumber Waras


Ciwaringin – Cirebon dapat digambarkan sebagai berikut :

DATA KEADAAN SDM RUMAH SAKIT SUMBER WARAS

a. Tenaga Medis
No. Kualifikasi Purna Paruh Jumlah
Waktu Waktu
1. Dokter Umum 10 4 14
2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 2 3

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


46
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

3. Dokter Spesialis Obsgyn 1 2 3


4. Dokter Spesialis Anak 1 1 2
5. Dokter Spesialis Bedah 0 2 2
6. Dokter Spesialis Radiologi 1 1 2
7. Dokter Spesialis Anestesi 0 2 2
8. Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 0 1
9. Dokter Spesialis Mata 1 1 2
10. Dokter THT 0 1 1
11. Dokter Spesialis Jiwa 0 1 1
12. Dokter Spesialis Paru 1 0 1
13. Dokter Spesialis Saraf 1 1 2
14. Dokter Spesialis Rehab Medik 0 1 1
15. Dokter Spesialis Bedah Orthopedi 1 2 3
16. Dokter Spesialis Bedah Saraf 0 1 1
17. Dokter Spesialis Jantung 1 0 1
18. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 1 0 1
19. Dokter Gigi 1 0 1
20. Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut 0 1 1
TOTAL 23 23 46

b. Tenaga Keperawatan
No. Kualifikasi Purna Paruh Jumlah
Waktu Waktu
1. S1Keperawatan 1 0 1
2. S1 Keperawatan + Ners 5 0 5
3. D4 Kebidanan 1 0 1
4. D3 Keperawatan Anestesi 2 2 4
5. D3 Kebidanan 17 0 17
6. D3 Keperawatan 153 0 153
7 D3 Keperawatan Gigi 1 0 1
TOTAL 180 2 182

c. Tenaga Kefarmasian
No. Kualifikasi Purna Paruh Jumlah
Waktu Waktu
1. S1 Farmasi 1 0 1
2. Apoteker 1 0 1
3. D3 Farmasi 9 0 9
4. SMF/SAA 5 0 5
5. Tenaga Kefarmasian Lain 2 0 2
TOTAL 18 0 18

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


47
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

d. Tenaga Kesehatan Masyarakat


No. Kualifikasi Purna Paruh Jumlah
Waktu Waktu
1. S1 Kesehatan Masyarakat 1 0 1
TOTAL 1 0 1

e. Tenaga Gizi
No. Kualifikasi Purna Paruh Jumlah
Waktu Waktu
1. D4 / S1 Dietisien 2 0 2
2. D3 Dietisien 4 0 4
TOTAL 6 0 6

f. Tenaga Fisioterapi
No. Kualifikasi Purna Paruh Jumlah
Waktu Waktu
1. D4 / S1 Fisioterapi 1 0 1
TOTAL 1 0 1

g. Teknis Medis
No. Kualifikasi Purna Paruh Jumlah
Waktu Waktu
1. D3 Radiografer 5 1 6
2. D3 Teknik Elektromedik 1 0 1
3. D3 Analis Kesehatan 8 0 8
4. Analis Kesehatan 4 0 4
5 D3 Rekam Medis 6 0 6
TOTAL 24 1 25

h. Tenaga Non Kesehatan


No. Kualifikasi Purna Paruh Jumlah
Waktu Waktu
1. S2/S3 2 0 2
2. S1 14 0 14
3. D3 16 0 16
4. SMA 108 0 108
5 SMP 12 0 12
6. SD 2 0 2
TOTAL 154 0 154

Keadaan Sumber Daya Manusia ( sebagaimana ) tersebut di atas serta dengan


menggunakan skala prioritas, maka yang mendesak untuk dilakukan adalah :

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


48
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

a. Mempertahankan jumlah dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, paramedis


keperawatan, paramedis non keperawatan, apoteker, hal ini perlu dilakukan karena
tenaga-tenaga tersebut jumlahnya sangat terbatas.
b. Mengusahakan agar dokter umum, dokter spesialis seluruhnya adalah tenaga purna
waktu bukan paruh waktu.
c. Menambah jumlah dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, apoteker dan tenaga
lain yang dianggap perlu.
d. Meningkatkan profesionalisme tenaga non medis.

Adapun strategi pengembangan sumber daya manusia Rumah Sakit Sumber


Waras Cirebon sebagai berikut :
a. Mempertahankan tenaga yang ada
Untuk mempertahankan tenaga kesehatan yang ada, baik yang berstatus purna
waktu maupun yang paruh waktu bukan hal yang mudah. Oleh karena secara
alamiah manusia akan memasuki masa yang tidak produktif dan juga kejenuhan
terhadap pekerjaan yang dilakukan. Untuk menutupi tenaga yang pensiun maka
pemenuhannya harus dilakukan dengan cara rekruitmen secara terbatas. Sementara
untuk menghindari kejenuhan dalam bekerja, tugas manajemen adalah memulihkan
semangat bagi tenaga yang ada untuk menyukai dan mencintai
pekerjaannya.Tempatkan mereka sebagai asset dan bukan sebagai beban, apabila
memungkinkan mereka diikutsertakan pada kepemilikan saham perusahaan.

b. Mengusahakan seluruh tenaga kesehatan menjadi tetap.


Dengan terbatasnya tenaga kesehatan yang ada baik yang berstatus purna waktu
maupun yang paruh waktu bukan hal yang mudah. Langkah yang harus dilakukan
adalah dengan cara kerjasama dengan rumah sakit lain yang memiliki tenaga
tersebut dengan harapan apabila tenaga tersebut dapat dialihkan ke Rumah Sakit
Sumber Waras atau melakukan pendekatan secara personel dengan dokter spesialis
yang terkait dengan institusi lain.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


49
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

c. Penambahan jumlah SDM


1. Penambahan dokter spesialis sesuai dengan pengembangan pelayanan di Rumah
Sakit Sumber Waras.
2. Cara lain untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis adalah dengan cara
menyekolahkan dokter-dokter umum menjadi dokter spesialis dengan biaya
rumah sakit sesuai kebutuhan Rumah Sakit Sumber Waras.
3. Penambahan tenaga paramedis keperawatan dan non keperawatan sesuai dengan
kebutuhan,
4. Penambahan tenaga non medis yang disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit
Sumber Waras.
d. Meningkatkan profesionalisme
Untuk meningkatkan profesionalisme tenaga yang ada dapat dilakukan dengan
peningkatan pendidikan serta mengikuti pelatihan dan kursus tertentu sesuai dengan
bidang pekerjaan yang dibutuhkan.

7.3. PENGEMBANGAN SDM RS. SUMBER WARAS


Standar : 20 Jam/Karyawan/Tahun
Capaian : 16.66 Jam/Karyawan/Tahun
% Capaian : 83.3 %

Berdasarkan keadaan Sumber Daya Manusia sebagaimana tersebut di


atas maka untuk penambahan jumlah tenaga medis dengan kualifikasi dokter
spesialis yang dibutuhkan adalah :
- Purna Waktu 3 orang : Dokter Spesialis Mata,Spesialis Patologi Klinik dan
Spesialis Orthopedi
- Paruh Waktu 2 orang : Dokter Spesialis Mata dan Dokter Spesialis Anak

Ada dua perbedaan antara masyarakat dan rumah sakit dalam memahami
keberhasilan rumah sakit. Bagi rumah sakit, keberhasilan diukur dengan
parameter tentang tercapai tidaknya visi, misi dan tujuan rumah sakit. Bagi

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


50
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

masyarakat, keberhasilan rumah sakit terletak pada sembuh tidaknya pasien yang
berobat, baik rawat jalan maupun rawat inap.
Untuk melaksanakan hal di atas tentunya diperlukan dokter-dokter selalu
siap di satu rumah sakit dan bukan dokter yang selalu ada di beberapa rumah
sakit. Di Rumah Sakit Sumber Waras kelihatannya belum sepenuhnya dapat
diwujudkan. Oleh karena sebagian besar dokter spesialis masih di dominasi
tenaga paruh waktu (mitra).
Keberadaan tenaga kesehatan ( paramedis ) yang mencapai 50.12 %
tentunya belum bisa memberikan kontribusi yang maksimal apabila tidak
dibarengi dengan jumlah dokter yang tetap dan memadai karena paramedis hanya
membantu dokter dan tidak boleh melakukan hal-hal yang dilakukan oleh dokter.
Tenaga non medis mencapai 154 orang yang terbagi dalam struktur pendidikan 3
apoteker, 14 sarjana dan 138 pendidikan SD, SMP dan SMA serta D3 tentunya
harus dilakukan evaluasi secara menyeluruh sehingga dapat berhasil. Laksanakan
penilain kinerja yang mereka lakukan, apabila hasilnya belum maksimal maka
yang perlu dilakukan adalah melakukan job training ulang secara keseluruhan.

7.4. ANALISIS

1. Jumlah karyawan non medis sudah sesuai standar, rekruitmen di sesuaikan


dengan kebutuhan sehingga optimalisasi kinerja yang perlu tingkatkan.
2. Perlu tenaga perawat Anestesi melalui pengembangan SDM.
3. Kompetensi perawat IGD, OK dan ICU.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


51
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI

8.1. Orientasi dan Penempatan Kerja Karyawan


Program orientasi karyawan baru adalah program yang bertujuan
memperkenalkan tentang kehidupan sosial, budaya, dan lingkungan kerja di
sekitar tempat kerja. Point penting yang disampaikan kepada karyawan baru
tersebut adalah pengenalan tentang letak georgrafis Batam, Budaya, Sosial
Ekonomi, infra struktur, Fasilitas umum (Olaharaga, keagamaan,
kemasyarakatan). Peraturan tentang kehidupan di lingkungan dormitory, motivasi
kerja.
Setelah memperkerjakan para karyawan, perusahaan menyelenggarakan
program orientasi formal. Berdasarkan yang ada, orientasi biasanya
diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1. Orientasi organisasi, adalah memberitahu karyawan mengenai tujuan, riwayat,
filosofi, prosedur dan pengaturan organisasi tersebut. Itu harus mencakup
tunjangan kebijakan dan tunjangan SDM yang relevan seperti jam kerja,
prosedur penggajian tuntutan lembur dan tunjangan.
2. Orientasi unit kerja, adalah mengakrabkan karyawan itu dengan sasaran unit
kerja tersebut, memperjelas bagaimana pekerjaannya menyumbang pada
sasaran unit itu dan mencakup perkenalan dengan rekan-rekan kerja barunya.

8.2. TUJUAN ORIENTASI PEGAWAI ATAU KARYAWAN


Program Orientasi Karyawan Baru bertujuan untuk :
· Menyiapkan mental bagi karyawan baru dalam menghadapi peralihan suasana
dari lingkungan pendidikan ke dunia kerja yang nyata
· Menghilangkan hambatan psikologis dalam memasuki kelompok yang baru
· Mengenal secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


52
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

Tujuan orientasi adalah sebagai berikut :


· Memperkenalkan pegawai baru dengan perusahaan
· Menghindarkan adanya kekacauan yang mungkin disebabkan oleh seorang
pekerja baru ketika diserahi pekerjaan baru
· Memberi kesempatan pada pegawai untuk menanyakan masalah tentang
pekerjaan mereka yang baru
· Menghemat waktu dan tenaga pegawai dengan memeberitahukan kepada
mereka ke mana harus meminta keterangan atau bantuan dalam menyelesaikan
masalah yang mungkin timbul
· Menerangkan peraturan dan ketentuan perusahaan sedemikian rupa sehingga
pegawai baru dapat menghindarkan rintangan atau tindakan hukuman yang
akan terjadi karena pelanggaran peraturan yang tidak mereka ketahui
· Memberikan pengertian kepada pegawai baru bahwa mereka adalah bagian
yang penting di dalam sebuah organisasi
Orientasi yang efektif akan mencapai beberapa tujuan utama:
· Membentuk kesan yang menguntungkan pada karyawan dari organisasi dan
pekerjaan.
· Menyampaikan informasi mengenai organisasi dan pekerjaan.
· Meningkatkan penerimaan antarpribadi oleh rekan-rekan kerja.
· Mempercepat sosialisasi dan integrasi karyawan baru ke dalam organisasi.
· Memastikan bahwa kinerja dan produktivitas karyawan dimulai lebih cepat.
· Usaha-usaha orientasi mengenai organisasi dan pekerjaan.
· Meningkatkan penerimaan antarpribadi oleh rekan-rekan kerja.
· Mempercepat sosialisasi dan integrasi karyawan baru ke dalam organisasi.
· Memastikan bahwa kinerja dan produktivitas karyawan dimulai lebih cepat.
8.3. Manfaat Orientasi
1. Mengurangi perasaan diasingkan, kecemasan, dan kebimbangan pegawai.
2. Dalam waktu yang singkat dapat merasa menjadi bagian dari organisasi.
3. Hasil lain untuk pegawai yang baru diorientasikan adalah
a) Cukup baik
b) Tingkat ketergantungannya kecil

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


53
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

c) Kecenderungan untuk keluar juga kecil


d) Selanjutnya, program orientasi juga akan mempercepat proses sosialisasi

8.4. Dampak Orientasi


Hasil yang dicapai dengan program orientasi pertama ini adalah
· Tingkat kecemasan pegawai baru meningkat
· Kemampuan untuk mempelajari hal-hal yang baru menjadi sangat renda
· Bahkan banyak yang tidak kembali lagi setelah makan siang
· Ada juga yang tidak mengambil upahnya hari itu
· Kejadian kedua, bagian personalia mulai melakukan reaksi terhadap apa yang
terjadi, seperti berikut:
a) Mulai merekrut pegawai lain dan juga melakukan penelitian tentang sebab
terjadinya hal-hal seperti pada program orientasi pertama tadi
b) Diadakan perpanjangan waktu
c) Pada pagi hari diberi informasi tentang banyak hal, misalnya struktur,
tujuan jangka panjang perusahaan, dan hal-hal lain yang sifatnya umum.
d) Penjelasan dilakukan dan waktunya sekitar dua jam.
e) Kemudia mereka diberi formulir (kalau bekerja disini apa yang mereka
harapkan)
f) Sasarannya menciptakan sikap positif dari para pegawai baru tersebut
terhadap “Texas Instruments”
g) Sebelum makan siang mereka diperkenalkan pada supervisor dan bersama
dengan pegawai baru tersebut mereka makan bersama
h) Setelah itu supervisor baru memperkenalkan kepada pegawai lama dari
masing-masing unit kerja, juga kepada pegawai di Assembly Lines
i) Dari dua kejadian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
· Pada program orientasi singkat : tingkat kecemasan meningkat sehingga
kemampuan melakukan sesuatu berkurang, sehingga pegawai merasa
tidak mampu dan keluar
· Pada program orientasi yang relatif lama : tingkat kecemasan mulai
diredakan melalui berbagai kegiatan, sehingga tingkat kemampuan

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


54
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

pegawai menjadi semakin baik dan keinginan untuk keluar pun menjadi
berkurang.
Pendekatan orientasi yang patut dihindari adalah:
· Penekanan pada kertas kerja. Setelah mengisi berbagai barang yang dibutuhkan
oleh departemen sumber daya manusia, para karyawan baru diberikan
sambutan sepintas lalu. Selanjutnya mereka diarahkan kepada penyelianya
langsung. Kemungkinan hasilnya: kalangan karyawan baru tidak merasa
sebagai bagian dari perusahaan.
· Telaah yang kurang lengkap mengenai dasar-dasar pekerjaan. Suatu orientasi
yang cepat dan dangkal, dan para karyawan baru langsung ditempatkan di
pekerjaan tenggelam ataupun mengap-mengap.
· Tugas-tugas pertama karyawan baru tidak signifikan, dimaksudkan untuk
mengajarkan pekerjaan “mulai dari dasar sekali”.
· Memberikan terlampau banyak informasi secara cepat merupakan suatu
keinginan yang baik, namun menjadi pendekatan yang mencelakakan,
menyebabkan para karyawan baru merasa kewalahan dan “mati lemas”.

8.5. Keuntungan Orientasi

Usaha-usaha orientasi yang efektif juga berkontribusi terhadap keberhasilan


jangka pendek dan jangka panjang. Praktik SDM sebagai berikut mengandung
saran-saran mengenai bagaimana membuat orientasi karyawan lebih efektif.
Beberapa studi penelitian dan survei atas pemberi kerja melaporkan bahwa
sosialisasi dari karyawan-karyawan baru dan komitmen awal merka pada
perusahaan secara positif dipengaruhi oleh orientasi. Sosialisasi ini meningkatkan
“kecocokan antara orang-organisasi”, yang juga menguatkan pandangan-
pandangan positif terhadap pekerjaan, rekan kerja, dan organisasi, para pemberi
kerja telah menemukan nilai dari orientasi bahwa tingkat retensi karyawan akan
lebih tinggi jika karyawan-karyawan baru menerima orientasi yang efektif.
Bentuk pelatihan ini juga berkontribusi pada kinerja organisasional secara

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


55
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

keseluruhan ketika para karyawan lebih cepat merasa sebagai bagian dari
organisasi dan dapat mulai berkontribusi dalam usaha-usaha kerja organisasional.
Satu cara untuk mengembangkan efisiensi dari orientasi adalah melalui
penggunaan orientasi elektronik. Sejumlah pemberi kerja menempatkan informasi
orientasi karyawan umum pada intranet atau situs Web perusahaan. Para
karyawan baru dapat masuk ke dalam sistem dan mendapatkan banyak materi
umum mengenai sejarah perusahaan, struktur, produk dan jasa, pernyataan misi,
dan informasi latar belakang lainnya, dan tidak harus duduk di ruang kelas dimana
informasi tersebut disampaikan secara pribadi atau dengan video. Kemudian,
pertanyaan dan soal yang lebih spesifik dapat ditangani oleh staf SDM dan
lainnya setelah para karyawan meninjau informasi-informasi berbasis Web
tersebut. Sayangnya banyak sesi orientasi karyawan baru dirasakan sebagai hal
yang membosankan, tidak relevan, dan pemborosan waktu oleh karyawan,
supervisor, dan manajer departemen mereka.

8.6. Hal-hal Yang Diperhatikan dan Hal-hal yang Dihindari Dalam Orientasi
1. Orientasi haruslah bermula dengan jenis informasi yang relevan dan segera
untuk dilanjutkan dengan kebijakan-kebijakan yang lebih umum tentang
organisasi. Orientasi haruslah berlangsung dalam kecepatan yang membuat
karyawan baru tetap merasa nyaman.
2. Bagian paling signifikan adalah sisi manusianya, memberikan pengetahuan
kepada karyawan baru tentang seperti apa para penyelia dan rekan kerjanya,
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai standar kerja yang
efektif, dan mendorong mereka mencari bantuan dan saran ketika dibutuhkan
3. Karyawan-karyawan baru sepatutnya didorong dan diarahkan dalam
lingkungannya oleh karyawan atau penyelia yang berpengalaman sehingga
dapat menjawab semua pertanyaan dan dapat segera dihubungi selama
periode induksi
4. Karyawan baru hendaknya secara perlahan diperkenalkan dengan rekan kerja
mereka

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


56
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

5. Karyawan baru hendaknya diberikan waktu yang cukup untuk mandiri


sebelum tuntutan pekerjaan mereka meningkat
6. Hal-hal yang perlu dihindari dalam orientasi antara lain:
7. Penekanan pada kertas kerja
8. Karyawan baru biasanya hanya diberikan sambutan sepintas lalu mengisis
formulir yang dibutuhkan oleh HRD kemudian diserahkan langsung kepada
penyelia, hal ini dapat mengakibatkan mereka tidak sebagai bagian dari
perusahaan.
9. Tinjauan yang kurang lengkap mengenai dasar-dasar pekerjaan
10. Suatu orientasi yang cepat dan dangkal dan langsung ditempatkan pada
pekerjaan. Hal ini dapat menyebabkan stres.
11. Tugas pertama karyawan baru yang tidak signifikan
12. Yaitu pekerjaan yang sanagt mendasar dan sangat mudah, hal ini dapat
mengakibatkan pegawai baru merasa bukan bagian yang penting dalam
organisasi.
13. Memberikan informasi yang terlalu cepat
14. Proses orientasi yang terlalu banyak dan penyampaian yang terlalu cepat
dapat mengakibatkan karyawan baru mati lemas.

8.7. Tahap Orientasi


1. Perkenalan
Memperkenalkan pegawai baru, mulai dari unit kerjanya sendiri sampai unit
kerja besarnya dan sampai unit-unit kerja terkait lainnya, akan memberikan
ketenangan dan kenyamanan si pegawai, karena dia merasa diterima di
lingkungannya dan hal tersebut akan mempermudah dia untuk bertanya jika
ada hal-hal yang kurang jelas, bahkan dapat membina kerja sama dengan yang
lain dalam rangka menjalankan tugasnya.
2. Penjelasan Tujuan Perusahaan
Dengan menjelaskan profil perusahaan secara lengkap seperti visi, misi, nilai-
nilai, budaya perusahaan dan struktur organisasi, akan membuat pegawai baru

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


57
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

lebih mengenal perusahaan tersebut, sehingga akan membangkitkan motivasi


dan kemampuan dia untuk mendukung tujuan perusahaan.
3. Sosialisasi Kebijakan
Perlu adanya sosialisasi tentang kebijakan perusahaan yang berlaku, mulai dari
kebijakan baik yang terkait dengan Sumber Daya Manusia seperti Reward,
Career, Training, Hubungan Kepegawaian, Penilaian Pegawai, sampai
Termination, juga yang terkait dengan unit kerja tempat dia bekerja, demikian
juga tentang kode etik dan peraturan perusahaan. Dengan demikian akan
memperjelas hal-hal yang perlu ditaati dan dijalankan dalam memperlancar
tugas kerjanya.
4. Jalur Komunikasi
Membuka jalur komunikasi akan mempermudah pegawai baru menyampaikan
aspirasinya maupun pertanyaan-pertanyaannya. Untuk itu perlu dibukanya
ruang komunikasi bagi pegawai baru, baik melalui komunikasi rutin melalui
tatap muka seperti meeting rutin, friday session dll, juga dibukanya jalur media
komunikasi seperti email maupun telephone.
5. Proses Monitoring
Tentunya pada awal bekerja, si pegawai baru sudah disosialisasikan target
kerja yang harus dicapai. Perlu adanya monitor rutin akan hasil kerjanya,
sehingga akan membantu pegawai tersebut lebih lagi meningkatkan kinerjanya.
Jika ada kekurangan, maka dapat disampaikan hal-hal yang perlu dia lakukan
untuk mengatasi kekurangan tersebut. Demikian juga jika ternyata pegawai
tersebut berhasil mencapai target yang lebih, maka dapat ditingkatkan lagi
target kerjanya.
Dengan adanya orientasi pegawai baru tersebut diharapkan dapat membantu
pegawai dapat bekerja dengan baik, yang dapat meningkatkan produktivitas
kerjanya, yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


58
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

8.8. Bahan Orientasi Karyawan Baru


 Training untuk pengenalan profil Perusahaan
 Sejarah Perusahaan
 Norma dan tradisi Perusahaan
 Kebijakan perusahaan
 Deskripsi produk dan jasa yang dihasilkan
 Struktur, Otoritas dan Tanggung Jawab
 Standar Operation Procedure perusahaan dan bagian tertentu yang relevan
 Iklim kerja termasuk hubungan dengan sesama karyawan dan atasan
 Peraturan Perusahaan dan hal-hal penting lainnya:
 Disiplin dan tata tertib
 Prosedur penggajian
 Transportasi dari dan ke perusahaan
 Jam masuk dan pulang kantor

8.9. Sistem Orientasi Tenaga Keperawatan dan Bidan

Program orientasi tenaga keperawatan dilakukan selama 1 sampai 2 hari


oleh Bidang Keperawatan yang dilakukan oleh Kepala Bidang Keperawatan,
Kepala Seksi Ketenagaan & Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan dan
Kepala Asuhan Keperawatan dan Fasislitas, Sarana dan Prasarana Keperawatan.

A. Kepala Bidang Keperawatan

Kapala Bidang Keperawatan melaksanakan program orientasi terhadap


tenaga keperawatan yang baru yang meliputi beberapa hal diantaranya adalah
tentang pengenalan rumah sakit Sumber Waras, visi, misi, dan tujuan
keperawatan, stuktur organisasi rumah sakit : struktur organisasi rumah sakit,
struktur organisasi bidang keperawatan dan struktur organisasi fungsional
ruangan perawatan, system penugasan dan metode penugasan, hak perawat
dan bidan, kewajiban perawat dan bidan, penjabaran : tanggung jawab,
wewenang, uraian tugas pelaksana, melaksanakan komunikasi langsung/lisan
ke pasien, melaksanakan program orientasi ke pasien, pemberian informasi
tenaga keperawatan, prinsip pemberian obat, kebijakan dan prosedur bidang
pelayanan keperawatan, pengganti Kepala Bidang Keperawatan, Prosedur

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


59
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

Kewaspadaan Universal/Pengelolaan limbah, pengenalan ruangan dan jumlah


bed, system penilaian kinerja dan proses asuhan keperawatan/fasilitas.

B. Kepala Seksi Ketenagaan & Pengembangan Mutu Pelayanan


Keperawatan

Kepala Seksi Ketenagaan & Pengembangan Mutu Pelayanan


Keperawatan melaksanakan orinetasi diantaranya adalah sebagai berikut yaitu
tentang sikap pribadi : kepatuhan & loyalitas, pelayanan konsumen, disiplin,
kerjasam, inisiatif, komunikasi lisan & tulisan, kreatifitas, berfikir kritis, dan
penampilan. Pengetahuan & keterampilan kerja : pengetahuan pekerjaan,
keterampilan pekerjaan, aplikasi teknis, dan kualitas kerja. Seragam atribut &
atribut, system penugasan, mendampingi dokter, menjaga kebersihan dan
tentang permasalahan baik dari internal maupun eksternal.

C. Kepala Seksi Asuhan Keperawatan & Fasilitas, Sarana dan Prasarana


Keperawatan

Kepala Asuhan Keperawatan melaksanakan orientasi diantaranya


adalah sebagai berikut yaitu tentang proses asuhan keperawatan, pengisian
form pengkajian, pengisian form rencana perawatan, pengisian form catatan
perkembangan, pengisian form discharge planning, pengisian form resume
keperawatan, pengisian form grafik, pengisian form catatan observasi,
pengisian form penunjang medis, pengisian catatan intake dan output cairan
pasien, pengisian form pemberian informasi, pengisian form penerimaan
obat, pengisian form persetujuan tindakan/penolakan tindakan, susunan status
pasien dan serah terima pasien dari poliklinik maupun IGD.

Selain penjelasan dari Kepala Bidang Keperawatan, Kepala Seksi


Ketenagaan dan Kepala Seksi Asuhan Keperawatan akan dilanjutkan dengan
masa percobaan selama 3 bulan yang setiap bulannya ada target tindakan
keperawatan yang harus dicapai yang akan dipantau langsung oleh Kepala
Ruangan ataupun MOD yang sedang dinas.

8.10. Sistem Orientasi Tenaga Penunjang Medis & Non Medis

Setelah melakukan orientasi umum yang di lakukan Sub. Bagian


Kepegawaian & Diklat, Kapala Bidang Penunjang Medis & Non Medis
melaksanakan bimbingan orientasi terhadap tenaga penunjang medis
(Instalasi Radiologi, Laboratorium, Farmasi, IPSRS, Instalasi Gizi, CSSD)
yang baru yang meliputi beberapa hal diantaranya adalah tentang pengenalan
Rumah Sakit Sumber Waras, visi, misi, dan tujuan, stuktur organisasi rumah
sakit : struktur organisasi rumah sakit, struktur organisasi bidang Penunjang

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


60
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

Medis & Non Medis, system penugasan dan metode penugasan, hak tenaga
penunjang medis, kewajiban, tanggung jawab, wewenang, uraian tugas
pelaksana, melaksanakan komunikasi langsung/lisan ke pasien, melaksanakan
program orientasi ke pasien, pengenalan alat dan pengoprasian, prinsip
pemberian obat, kebijakan dan prosedur lainnya, , Prosedur Kewaspadaan
Universal/Pengelolaan limbah.

Kepala Instalasi melaksanakan bimbingan orinetasi terhadap tenaga


baru diantaranya adalah sebagai berikut yaitu tentang sikap pribadi :
kepatuhan & loyalitas, pelayanan, penggunaan dan pemeliharaan alat kerja,
disiplin, kerjasam, inisiatif, komunikasi lisan & tulisan, kreatifitas, berfikir
kritis, dan penampilan. Pengetahuan & keterampilan kerja : pengetahuan
pekerjaan, keterampilan pekerjaan, aplikasi teknis, dan kualitas kerja.
Seragam atribut & atribut, system penugasan, menjaga kebersihan dan
tentang permasalahan baik dari internal maupun eksternal.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


61
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

BAB IX
PERTEMUAN DAN RAPAT

Rumah Sakit agar dapat meningkatkan kemampuan dan mutu pelayanan


yang sesuai dengan harapan masyarakat, perlu adanya upaya kebijakan
melibatkan semua unsur yang ada di Rumah Sakit dalam bentuk sistem
komunikasi. Sistem Komunikasi dalam diktum pertama adalah komunikasi efektif
dilakukan Direksi Rumah Sakit Sumber Waras untuk memahami persoalan antar
dan diantara unit-unit struktural, kelompok profesional dan non profesional baik
di dalam maupun diluar Rumah Sakit dengan memperhatikan keakuratan dan
ketepatan waktu informasi.

Proses penyampaian informasi dilakukan dalam bentuk pertemuan-


pertemuan/rapat secara tepat waktu, tindak lanjut penyelesaian dan laporan secara
berkala, adalah sebagai berikut :

I. Rapat Direksi
1. Rapat Rutin : Minggu pertama
2. Rapat Koordinasi : Minggu keempat
3. Peserta : Pejabat struktural Rumah Sakit

II. Rapat Bidang Administrasi dan Keuangan


1. Rapat Rutin : Minggu kedua
2. Rapat Koordinasi : Minggu keempat
3. Peserta : 1. Pejabat struktural bidang keuangan Rumah
Sakit
2. Kasir
III. Rapat Bidang Pelayanan Umum
1. Rapat Rutin : Minggu pertama
2. Rapat Koordinasi : Minggu keempat
3. Peserta : 1. Pejabat Struktural Bidang Pelayanan Rumah
Sakit
2. Kepala Ruangan
IV. Rapat Bidang Medik
1. Rapat Rutin : Minggu kedua
2. Rapat Koordinasi : Minggu keempat
3. Peserta : 1. Pejabat Struktural Bidang Medik Rumah Sakit
2. Ka Ruangan dan Komite
V. Rapat Bidang Sarana dan Prasarana

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


62
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

1. Rapat Rutin : Minggu pertama


2. Rapat Koordinasi : Minggu keempat
3. Peserta : 1. Pejabat Struktural Bidang Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit
2. Ka Ruangan
VI. Rapat Bidang Pendidikan dan LitBang
1. Rapat Rutin : Minggu kedua
2. Rapat Koordinasi : Minggu keempat
3. Peserta : 1. Pejabat Struktural Pendidikan dan LitBang
2. Ka Ruangan dan Komite
VII. Komite Medik
1. Rapat Rutin : Minggu pertama
2. Rapat Koordinasi : Minggu kedua dan Minggu ketiga
3. Peserta : 1. Pejabat Struktural Bidang Komite Medik
Rumah Sakit
2. Kepala Ruangan
3. Manajemen
VIII. Komite Keperawatan
1. Rapat Rutin : Minggu kedua
2. Rapat Koordinasi : Minggu ketiga
3. Peserta : 1. Pejabat Struktural Komite Keperawatan
2. Ka Ruangan dan Komite

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


63
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

BAB X
PELAPORAN

Pelaporan dilakukan secara berjenjang dimana Direktur memberikan laporan

pelaksanaan tugas di Rumah Sakit Sumber Waras kepada PT. Sinarya Bersaudara, baik

laporan bulanan ataupun tahunan.

Pelaporan yang berada dilingkungan Rumah Sakit Sumber Waras, melakukan

pelaporan secara berjenjang mulai dari Kepala Ruangan dan seterusnya.

Perlu diketahui bahwa laporan dan evaluasi dilakukan secara fungsional oleh

Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi dimana pelaporan itu disesuaikan

berdasarkan laporan dari unit kerja yang berada di Rumah Sakit Sumber Waras.

Adapun jenis pelaporan terdiri dari laporan harian, laporan bulanan dan laporan

tahunan, rencana kerja strategis 5 tahun, rencana kerja tahunan.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


64
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

BAB XI

PENUTUP

Demikianlah pedoman organisasi Rumah Sakit Sumber Waras Ciwaringin-

Cirebon dapat kami selesaikan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, semoga

pedoman ini menjadi acuan bagi seluruh komponen yang ada di Rumah Sakit Sumber

Waras dalam rangka untuk mencapai visi dan misi RS. Sumber Waras.

Kami sadar banyak kekurangan untuk itu usulan perbaikan menjadi penting,

semoga bermanfaat. Amein.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


65
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4431 );

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara

Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 5063 );

3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153 dan Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 5072);

4. Permenkes Republik Indonesia Nomor : 012 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah

Sakit ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 413).

5. Rencana Strategis Rumah Sakit Sumber Waras 2015 – 2019

6. Laporan Tahunan Rumah Sakit Sumber Waras 2015

7. Laporan Bulan Rumah Sakit Sumber Waras 2015

8. Keputusan Direktur PT. Sinarya Bersaudara Nomor : 023/SK/SB/I/2010 tanggal 02

Januari 2010 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Sumber

Waras.

9. Keputusan Direktur PT. Sinarya Bersaudara Nomor : 028/SK/SB/II/10 tanggal 02

Pebruari 2010 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Sumber

Waras.

10. Profil Rumah Sakit Sumber Waras.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Sumber Waras


66

Anda mungkin juga menyukai