Anda di halaman 1dari 4

Metode dan teknik pengajaran

1. Learning conditioning
a. Pengertian
 Teori Belajar Kondisioning Menurut Pavlov (Classic Conditioning Teory)
Teori Belajar Kondisioning adalah metode belajar dengan cara pembiasaa
sebagai bagian dari pembelajaran.
 Teori classical conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru
dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut.

Dengan Penerapan Teori Belajar Kondisioning dalam Pembelajaran

Penerapan prinsip-prinsip kondisioning klasik dalam kelas, (Djamara, 2008:107) antara


lain :
1. Memberikan suasana yang menyenangkan ketika memberikan tugas-tugas belajar,
Contoh: Menekankan pada kerja sama dan kompetisi antar kelompok daripada
individu, banyak siswa yang akan memiliki respons emosional.
2. Membantu siswa mengatasi secara bebas dan sukses situasi-situasi yang
mencemaskan atau menekan.
Contoh: Mendorong siswa yang pemalu untuk mengajarkan siswa lain cara
memahami materi pelajaran, misalnya dengan memberikan tes harian, mingguan, agar
siswa dapat menyimpan apa yang dipelajari dengan baik. Jika siswa takut berbicara di
depan kelas mintalah siswa untuk membacakan sebuah laporan di depan kelompok
kecil sambil duduk ditempat, kemudian berikutnya dengan berdiri. Setelah dia
terbiasa, kemudian mintalah ia untuk membaca laporan di depan seluruh murid di
kelas.
3. Membantu siswa untuk mengenal perbedaan dan persamaan terhadap situasi-situasi
sehingga mereka dapat membedakan dan menggeneralisasi secara tepat.
4. Pada pembelajaran dalam tanya jawab, guru berusaha membuat siswa berada dalam
situasi yang nyaman dengan memberikan hasil (positf outcome – masukan positif).
Misalnya, jika siswa diam/tidak aktif, maka guru bisa memulai dengan pertanyaan
”apa pendapatmu tentang masalah ini”, atau bagaimana kamu membandingkan dua
contoh ini”. Dengan kata lain, guru memberi pertanyaan yang dapat memancing
siswa untuk berpendapat. Namun jika dengan cara inipun siswa tidak sanggup/ segan
untuk merespon, maka tugas guru untuk membimbing/ memacu sampai siswa
memberi jawaban yang dapat diterima.
b. Kelemahan dan Kelebihan metode learning conditioning.

a) Kelebihan teori belajar kondisioning yang dikemukakan Pavlov


Cocok untuk pemerolehan kemampuan yang membutuhkan praktek dan
pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti : kecepatan, spontanitas, kelenturan,
refleks, daya tahan dan sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-
anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan
harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk- bentuk penghargaan langsung
seperti diberi permen atau pujian. (Saiful,2012)
 Kelebihan teori belajar kondisioning yang dikemukakan Skinner
Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini
ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya
pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan
terjadinya kesalahan.
 Kelebihan teori belajar kondisioning yang dikemukakan Watson (Fadli.
2010)
 Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih
membutuhkan dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus
dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan
langsung seperti diberi permen atau pujian.
 Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi
belajar

b) Kekurangan teori belajar kondisioning yang dikemukakan Pavlov


Proses pembelajaran sangat tidak menyenangkan bagi siswa karena guru sebagai
sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan
menentukan apa yang harus dipelajari murid. Murid dipandang pasif, Perlu motivasi dari
luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru. Murid hanya
mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan
dipandang sebagai belajar yang efektif.
 Kekurangan teori belajar kondisioning yang dikemukakan Skinner
Beberapa kelemahan dari teori ini berdasarkan analisa teknologi (Margaret E.
B. G. 1994) adalah bahwa: (i) teknologi untuk situasi yang kompleks tidak bisa
lengkap; analisa yang berhasil bergantung pada keterampilan teknologis, (ii)
keseringan respon sukar diterapkan pada tingkah laku kompleks sebagai ukuran
peluang kejadian. Disamping itu pula, tanpa adanya sistem hukuman akan
dimungkinkan akan dapat membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang
sebuah kedisiplinan. hal tersebuat akan menyulitkan lancarnya kegiatan belajar-
mengajar. Dengan melaksanakan mastery learning, tugas guru akan menjadi semakin
berat.
 Kelemahan teori belajar kondisioning yang dikemukakan Watson
- Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning),
bersifat mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
- Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan
apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
Penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa
(teori skinner) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar,
ejekan , jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.

Pengertian MetodeCeramah

Metode ceramah (preaching method) adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa, yang pada umumnya mengkuti secara
pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk
penyampaian informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan buku dan alat bantu peraga.
Metode ini bersifat terpusat, sehingga menghasilkan komunikasi yang searah, yaitu proses penyampaian
informasi dari pengajar kepada peserta didik, sementara proses belajar yang baik adalah adanya
interaksi dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga terjadi proses belajar yang efektif dan
menyenangkan, serta tujuan pembelajaran pun dapat tercapai dengan baik.

Langkah-langkah penerapan metode ceramah


Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai
berikut:

A. Langkah Persiapan
Persiapan yang dimaksud disini adalah enjelaskan kepada siswa tentang tujuan pelajaran dan
pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut. Disamping itu, guru
memperbanyak bahan appersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang akan
disajikan.
B. Langkah Penyajian
Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.
C. Langkah Generalisasi
Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-
kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.
D. Langkah Aplikasi Penggunan
Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata
makna kesimpulan itu.

Anda mungkin juga menyukai