Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fajra Dinda C.

NPM : 260110160056

1. Gambarkan struktur kulit !


2. Bagaimana pengobatan penyakit mata?
3. Jelaskan apa itu audiometer dan BERA beserta fungsinya!
4. Tentukan lokasi reseptor pada lidah untuk rasa manis , asam , asin ,
pahit dan gurih!

Jawaban :

1. Struktur Kulit :

(Mescher AL,2010)
2. Penyakit Mata

Konjungtivis

Konjungtivitis adalah proses inflamasi akibat infeksi atau non-infeksi


pada konjungtiva yang ditandai dengan dilatasi vaskular, infiltrasi seluler, dan
eksudasi.4 Konjungtivitis yang disebabkan oleh mikro-organisme (terutama
virus dan kuman atau campuran keduanya) ditularkan melalui kontak dan udara
(Ramadhanisa A, 2014).
Pengobatan :
Terapi farmakologis yang diberikan adalah Oksitetrasiklin 1% zalp. Non
farmakologi dengan memperhatikan kesehatan mata dengan mengkonsumsi
makanan kaya vitamin A dan memelihara gaya hidup sehat seperti berolahraga
(Ramadhanisa A, 2014)
Keratitis bakteri
Keratitis bakteri adalah salah satu penyakit mata yang diakibatkan oleh
bakteri yang menyerang kornea mata. Salah satu antibiotik yang bagus dalam
pengobatan infeksi kornea adalah ciprofloxacin (0,3%). Ini mencakup hampir
semua patogen kornea umum dan memiliki keunggulan dibandingkan terapi
kombinasi aminoglikosida dan sefalosporin dalam siprofloksasin ini efektif
terhadap banyak strain Pseudomonas yang mengandung aminiglikosida. dan
Staphylococcus aureus yang resisten methicillin (MRSA) . Obat ini juga sangat
efektif melawan spesies Neisseria.
Salah satu kombinasi terbaik dalam pengobatan keratitis bakteri adalah
cefazolin 5% dan tobramycin atau gentamicin 2% . Cefazolin (sefalosporin)
mencakup cocci Gram positif dan beberapa batang Gram negatif sementara
tobramycin (aminoglikosida) mencakup batang Gram-negatif contoh yang
yang paling banyak termasuk Pseudomonas dan beberapa patogen Gram
positif. Tobramycin tiga kali lebih kuat daripada gentamisin melawan
Pseudomonas aeruginosa, memiliki penetrasi kornea yang baik dan kurang
epitel dan konjungtiva beracun daripada gentamisin. (Reidy,1991)
Katarak
Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih.
Disebabkan paling banyak oleh proses penuaan, tapi dapat timbul pada saat
kelahiran (katarak kongenital). Dapat juga berhubungan dengan trauma mata
tajam maupun tumpul, penggunaan kortikosteroid jangka panjang, penyakit
sistemis, pemajanan radiasi, pemajanan sinar matahari yang lama, atau kelainan
mata yang lain (seperti uveitis anterior) (Smeltzer, 2001)
Pengobatan :
Operasi katarak terdiri dari pengangkatan sebagian besar lensa dan
penggantian lensa dengan implant plastik. Operasi dilakukan dengan insisi luas
pada perifer kornea atau sklera anterior, diikuti oleh ekstraksi (lensa diangkat
dari mata) katarak ekatrakapsular. Insisi harus dijahit (Smeltzer, 2001).

3. Audiometer
Audiometer adalah alat listrik yang terdiri dari generator nada murni, osilator
konduksi tulang untuk mengukur fungsi koklea, sebuah attenuator untuk
meningkatkan kenyaringan, mikrofon untuk ujicoba ujicoba, dan earphone
untuk pengujian konduksi udara.
Audiometri berfungsi untuk tes fungsi mekanisme pendengaran. Ini
termasuk tes transmisi suara mekanis (middle ear function), transmisi suara
saraf (fungsi koklea), dan kemampuan diskriminasi ucapan (central
integration).

BERA

Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA) adalah suatu


pemeriksaan elektrofisiologi audiotorik untuk menilai integritas dari system
pendengaran sentral dan perifer secara objektif dan tidak invasive. Pemeriksaan
BERA adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan memberikan stimulus bunyi
pada telinga yang diberikan melalui head phone , insert probe maupun bone
fibrator berupa bunyi click atau tone burst (Efiaty AS. et al , 2007).
4. Lidah
Lidah sebagai alat pengecap memiliki 4 rasa dasar yaitu asam, asin, manis, dan
pahit. Meskipun reseptornya terdapat pada bagian – bagian tertentu namun
seluruh rasa ini dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah. Rasa manis dan
rasa asin dirasakan pada ujung lidah, asam pada samping lidah dan pahit pada
daerah sekitar papilla sirkumvalata. Keempat rasa ini dikenal dengan istilah
sensasi rasa primer (Don W 2002). Selain itu, ada rasa kelima yang telah
teridentifikasi yakni umami (gurih) yang dominan ditemukan pada glutamat
(Marya 2002).
Daftar Pustaka :

Don W, Fawcett. 2002, Buku Ajar Histologi, Penerjemah: dr.Jan Tambayong,


Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Efiaty AS. et al , 2007. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorokan
kepala leher . Ed 6. Jakaerat : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Marya R K. 2002. A text book of phisiology for dental students (Taste and
Smell). New Delhi: CBS Publishers & Distributors, 2002: 256-9
Mescher AL.2010. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. New York:
McGraw Hill Medical.
Ramadhanisa A. 2014. Conjunctivitis Bakterial Treatment in Kota Karang
Village. J Medula Unila, Volume 3 Nomor 2, Desember 2014. Lampung: Faculty
of Medicine, Universitas Lampung.

Reidy JJ, Hobden JA, Hill JM, Forman K, O'Callaghan RJ. The efficacy of
topical ciprofloxacin and norfloxacin in the treatment of experimental
Pseudomonas keratitis.Cornea. 1991 Jan; 10(1):25-8.

Smeltzer, Suzzane .C. 2001. Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai