Anda di halaman 1dari 14

CONTOH KASUS ISK

(INFEKSI SALURAN
KEMIH)
CONTOH KASUS
 Ibu SG, usia 40 tahun (bb = 50kg, TB = 150 cm) datang ke rumah sakit
dangan keluhan demam dan sakit kepala selama 5 hari terakhir. Selain
itu pasien juga merasa mual, nyeri pada bagian perut, serta nyeri pada
panggul. Keluhan lain yang dirasakan adalah sering BAK serta urinenya
menjadi bau dan keruh.
 Riwayat penyakit dahulu: 6 bulan yang lalu pasien pernah dirawat di RS
dengan karakterisasi:
a. Data pemeriksaan fisik: TD = 120/85 mmHg; nadi = 80 kali/menit;
suhu = 380C, RR = 20 kali/menit
b. Data laboratorium (urinalis dan uji mikrobiologi):
1) Warna: keruh
2) Darah: -
3) Bakteri: 105 koloni/mm3
4) Proteinuria: +
5) Kultur sampel urine: Pseudomonas sp (+)
PENYELESAIAN
SUBJECTIVE
 Data Pasien: Ibu SG, usia 40 tahun
 Keluhan pasien : demam dan sakit kepala selama 5 hari terakhir. Selain itu pasien
juga merasa mual, nyeri pada bagian perut, serta nyeri pada panggul. Keluhan lain
yang dirasakan adalah sering BAK serta urinenya menjadi bau dan keruh.
 Riwayat penyakit dahulu: 6 bulan yang lalu pasien pernah dirawat di RS dengan
kateterisasi.

OBJECTIVE
 BB : 50kg, TB : 150 cm,
 Data pemeriksaan fisik: TD = 120/85 mmHg; nadi = 80 kali/menit; suhu = 380C, RR
= 20 kali/menit
 Data laboratorium( urinalis dan uji mikrobiologi):
 Warna: keruh
 Darah: -
 Bakteri: 105 koloni/mm3
 Proteinuria: +
 Kultur sampel urine: Pseudomonas sp (+)
ASSESMENT
Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah (sistitis):


 Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
 Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis
 Hematuria
 Nyeri punggung dapat terjadi

Tanda dan gejala ISK bagian atas (pielonefritis):


 Demam
 Menggigil
 Nyeri panggul dan pinggang
 Nyeri ketika berkemih
 Malaise
 Pusing
 Mual dan muntah
Keadaan Penderita Keadaan Normal Keterangan
Suhu : 380C Suhu : 37ºC Meningkat

Denyut Nadi : 80x/menit Denyut Nadi : 80x/menit

RR : 20x/menit RR :

TD : 120/85 mmHg TD : 120/80 mmHg Normal

Warna : keruh Warna : kuning jernih Tidak normal

Darah : (-) Darah : (-) Normal

Bakteri : 105koloni/mm3 Bakteri : (-) Tidak normal

Proteinuria : (+) Proteinuria : (-) Tidak normal

Kultur sampel : Pseudomonas sp Kultur sampel : Pseudomonas sp Tidak normal


Urin (+) Urin (-)
Berdasarkan gejala yang diderita, Ibu SG menderita
infeksi saluran kemih bagian atas.
PLAN
Tujuan Terapi:
• Menghilangkan etiologi/penyebab
• Mengeradikasi bakteri Pseudomonas sp
• Menurunkan demam
TERAPI FARMAKOLOGI

• Domperidon
• Paracetamol
• Tikarsilin
DOMPERIDON
Domperidone merupakan antagonis dopamin yang
mempunyai kerja antiematik. Efek antiematik dapat
disebabkan oleh kombinasi efek periferal
(gastrokinetik) dengan antagonis terhadap reseptor
dopamin di chemoreseptor "trigger zone" yang
terletak di luar sawar otak di area postrema.
Pemberian peroral Domperidone menambah
lamanya kontraksi antral dan duodenum,
meningkatkan pengosongan lambung dalam bentuk
cairan dan setengah padat pada orang sehat, serta
bentuk padat pada penderita yang pengosongannya
terlambat dan menambah tekanan pada sfingter
esofagus bagian bawah pada orang sehat.
PARACETAMOL
Derivat paracetamol yaitu fenacetin dan
acetaminophen. Acetaminophen (paracetamol)
merupakan metobolit fenacetin dengan efek
antipiretik yang sama dan telah digunakan sejak
tahun 1893. Efek anti piretik ditimbulkan oleh
gugus amino benzene. Acetaminophen di Indonesia
lebih dikenal dengan nama paracetamol, dan
tersedia dalam obat bebas. Walaupun demikian,
laporan kerusakan fatal hepar akibat takar lajak
akut perlu diperhatikan. Tetapi perlu diperhatian
pemakai maupun dokter bahwa efek
antiinflammasi paracetamol hampir tidak ada.
TIKARSILIN
• Merupakan suatau karboksipenisilin yang tidak di
absorbs melalui saluran cerna, sehingga harus
diberikan secara parenteral (IV dan IM). Spectrum
aktivitas anti bakterinya terhadap bakteri gram
negative lebih luas dari amino penisilin, termasuk
terhadap P. aeruginosa dan B. Fragilis.

• Tikarsilin dapat dihidrolisis oleh berbagai jenis beta


laktamase. Tikarsilin terutama diindikasikan untuk
infeksi oleh P. Aeruginosa. Dapat digunakan untuk
septisemia, infeksi kulit dan jaringan lunak, saluran
nafas, saluran kemih dan intra abdominal untuk terapi
P. Aeruginosa sistemik, dianjurkan agar tikarsilin di
kombinasikan dengan amino glikosida, karena
kombinasi ini mempunyai efek sinergis.
Con’t , , ,
• Setiap gram tikarsilin mengandung 5,2 mEq natrium sehingga pada
dosis besar dapat meningkatkan kadar natrium misalnya pada
penyakit jantung, ginjal atau hati. Selain itu kadar enzim dalam
serum dapat sedikit meningkat (SGOT, SGPT) akibat pemberian
tikarsilin. Tikarsilin dan penisilin sebagai anti pseudomonas lain
dapat menghambat kerja amino glikosida bila di campur, karena itu
pemberianya harus terpisah. Selain itu bila tikarsilin diberikan
bersama heparin dan anti koagulan oral, dapat terjadi peningkatan
efek anti koagulan secara berlebihan.
• Untuk terapi infeksi saluran kemih (ISK) tanpa komplikasi, dosis
maksimumnya 2 g IM. Untuk ISK berat, tikarsilin perlu diberikan
secara IV.Dosis IV untuk ISK berat dengan komplikasi dan untuk
infeksi sistemik. Tikarsilin dinatrium diberikan secara IV lambat atau
infuse kontinyu. Untuk infeksi berat, misalnya septi semia, saluran
nafas , intraabdominal dan saluran reproduksi dan jaringan pelvic
wanita, pada dewasa dosis yang dianjurkan 200-300 mg/kg/hari
dibagi tiap 4 jam atau 6 jam pemberian; untuk anak dengan berat <
40 mg, 200-300 mg/kg/hari dibagi tiap 4 jam atau 6 jam pemberian (
< dosis dewasa).
TERAPI
NONFARMAKOLOGI
• Istirahat yang cukup
• Banyak minum air putih
• Diet rendah protein
• Menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
• Menghindari stress
MONITORING
• Pemeriksaan lebih lanjut berupa
pemeriksaan mikroskopik urin lengkap
dan kultur secara berulang
• Tes fungsi ginjal jika gejala berlanjut
• Pemeriksaan radiologis untuk mencari
kemungkinan adanya pielonefritis kronik,
kelainan congenital maupun obstruktif
• Pemeriksaan LED untuk mengetahui
adanya penurunan fungsi ginjal
KIE (KONSELING,
INFORMASI, DAN
EDUKASI)
• Minum antibiotik setelah
berhubungan intim
• Pengawasan minum obat agar tidak
timbul infeksi berulang
• Jangan membiasakan menahan
buang air kecil
• Memeriksakan diri bagi suami pasien
• Antibiotik dihabiskan

Anda mungkin juga menyukai