Anda di halaman 1dari 3

SOAL DYSPEPSIA

1. Apa definisi sindroma dyspepsia ?


Sindroma dyspepsia adalah kumpulan gejala yang terdiri atas rasa tidak nyaman yang
berasal dari daerah abdomen bagian atas (epigastrium, hipocondriaca dextra et sinistra)
yang ditandai dengan salah satu atau beberapa gejala berikut, yaitu nyeri epigastrium,
rasa terbakar di epigastrium, rasa penuh setelah makan, cepat kenyang, rasa kembung
pada saluran cerna atas, mual, muntah, dan sendawa.

2. Apa saja klasifikasi dyspepsia ?


Dyspepsia dibagi 2 yaitu :
a. Dyspepsia uninvesgated biasa disebut sindroma dyspepsia
b. Dyspepsia invesgated, dibagi menjadi 2 yaitu:
Dyspepsia organic, terjadi bila terdapat kelainan organ seperti: gastritis, kanker gaster,
ulkus peptikum, gastroduodenitis, kolesistitis, appendicitis.
Dyspepsia fungsional, apabila setelah investigasi tidak ditemukan kerusakan mukosa,
terapi dapat diberikan sesuai dengan gangguan fungsional yang ada.

3. Klasifikasi dyspepsia fungsional berdasarkan criteria Rome III ?


a. Post pandrial distress syndrome : merasa penuh setelah makan dalam porsi yang biasa
atau rasa cepat kenyang sehingga tidak dapat menghabiskan makanan porsi regular,
keluhan dirasakan selama 6 bulan dan kambuh dalam 3 bulan terakhir.
b. Epigastric pain syndrome: mengeluh nyeri dan rasa terbakar hilang timbul pada ulu
hati/epigastrium

4. Apa etiologi dyspepsia ?


a. Esofagogastroduodenal : ulcus peptikum, gastritis erosifa, tumor, dsb
b. Obat-obatan : NSAID, teofilin, digitalis, antibiotic, dsb
c. Hepatobilier : hepatitis, kolesistitis, tumor, dsb
d. Pancreas : pancreatitis
e. Penyakit sistemik : DM, tiroid, gagal ginjal, PJK
f. Gangguan fungsional : irritable bowel syndrome

5. Bagaimana patofisiologi dyspepsia ?


a. Gangguan keseimbangan antara factor agresif dan factor defensive
b. Dismotilitas lambung:
gangguan pengosongan lambung oleh karena hipomotilitas antrum
kemampuan lambung (fundus) untuk akomodasi berkurang
neuropati nervus vagus meyebabkan kegagalan fundus sewaktu menerima
makanan (gagal relaksasi) sehingga merasa cepat kenyang
c. Akibat gangguan persepsi visceral (hipersensitivitas lambung), diperiksa dengan cara
intragastric ballon farm (penanaman balon di gaster) dimana pada orang dyspepsia
ukuran balon kecil saja akan menimbulkan rasa nyeri akibat hipersensitivitas.
d. Adanya gangguan aktivitas mioelektrik di lambung
e. Peran hormonal : hormone motilin, somatostatin, gastrin, glukagon, vasoaktif
intestinal peptida, gastric inhibitor peptide, kolesitokinin, progresteron, estradiol
mempengaruhi kontraktilitas otot lambung menyebabkan transit terganggu sehingga
pengosongan menjadi lama.
f. Infeksi H. pylori
g. Factor diet dan lingkungan (kopi, alcohol, makanan berlemak)

6. Apa saja yang termasuk factor agresif dan defensive :


a. Factor agresif
Asam lambung
Repsin
Refluks cairan empedu
Nikotin
NSAID
Kortikosteroid
H. pylori
b. factor defensive
aliran darah mukosa lambung
sel epitel permukaan
prostaglandin
fosfolipid
musin
bicnat
motilitas

7. Bagaimana cara menbuat differensial diagnose pasien yang belum diinvestigasi ?


DD 1. syndrome dyspepsia ec a. Dyspepsia fungsional/organik
b. gastritis
c. ulkus peptikum
d. ca. gaster
2. GERD
3. cholesistitis
4. pancreatitis

8. Pemeriksaan yang dilakukan untuk investigasi ?


a. Endoscopy
b. USG
c. CT-Scan atas indikasi

9. Apa saja alarm symptom untuk dyspepsia ?


a. Usia > 45 tahun
b. Anoreksia
c. Penurunan berat badan
d. Perdarahan saluran cerna (hematemesis, melena) atau anemia tanpa diketahui
penyebabnya
e. Mual muntah
f. Disfagia/odinofagia
g. Ikterus
h. Ditemukan massa abdominal atau limfadenopati
i. Penderita gelisah (psikoneurosis) yang diserita hilang timbul dan lama

10. Apa saja criteria dyspepsia fungsional ?


a. Adanya satu atau lebih keluhan rasa penuh, cepat kenyang, nyeri ulu hati, rasa
terbakar di ulu hati
b. Tidak ada kelainan atau kelainan structural (termasuk didalamnya endoskopi saluran
cerna bagian atas) yang dapat menerangkan penyebab keluhan tersebut
c. Keluhan terjadi selama 3 bulan dalam waktu 6 bulan terakhir sebelum diagnose
ditegakkan

11. Apa saja terapi non farmakologi ?


a. Hindari alcohol
b. Diet : hindari makanan yang merangsang seperti pedas, asam, gas, tinggi lemak
c. Hindari penggunaan obat-obat seperti NSAID, kortikosteroid, aspirin, karena dapat
menyebabkan ulserasi gaster
d. Merokok dapat menambah factor risiko pada kekambuhan dan keterlambatan
penyembuhan luka

Anda mungkin juga menyukai