Middle Exam

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

UJIAN TENGAH SEMESTER

BAHASA INDONESIA DAN TEKNIK PENULISAN AKADEMIK


ANALISIS 10 ALINEA

KP – A
Stefanus Irawan 130215203

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS SURABAYA

2017
Alinea 1

1. Tema Alinea: Investasi “Bodong” dan Money Game

2. Fungsi Alinea: Alinea Pembuka, karena telah memenuhi syarat – syarat yang ada di dalam
alinea yaitu ada kalimat pembuka Investasi “bodong” dan money game dari tahun ke tahun hadir
dalam berbagai kemasan.

3. Kalimat Penjelas: Alan Budiman, melihat antusiasme teman – temannya menjadi member dan
menjaring member MMM (Manusia Membantu Manusia), menuliskan opininya bahwa sistem
MMM yang menjanjikan profit share 30% adalah di luar akal.

4. Posisi Alinea: Deduktif, karena kalimat topik berada di awal alinea yang memulai bahwa
investasi bodong dan money game dari tahun ke tahun hadir ke dalam berbagai kemasan.

5. Sifat Isi Alinea: Argumentatif, karena banyak dipengaruhi oleh pendapat / opini dalam alinea
yaitu dimana Alan Budiman melihat antusiasme dari beberapa teman yang dimiliki dan telah
menjaring menjadi member MMM dimana ada profit share 30% yang bisa didapat. Selain itu
argument juga dilayangkan bahwa MMM itu akan dihentikan oleh pendirinya ketika pendiri itu
merasa dapat meraup keuntungan yang cukup.
6. Metode Pengembangan Alinea: Metode Umum-Khusus, hal ini terdapat pada alinea yang
telah disajikan yang menyatakan bahwa dari Investasi “Bodong” dan MoneyGame yang ada itu
dapat membuat jaringan MMM (Manusia Membantu Manusia).

7. Kepaduan dan Kelengkapan: Tidak terjadi kepaduan, karena tidak memenuhi syarat yang ada
yaitu tidak adanya kata – kata yang berulang pada setiap kalimat penjelas. Pada kelengkapan
juga tidak terjadi kelengkapan karena tata letak kalimat yang tidak bersatu padu.

Alinea 2

1. Tema Alinea: Perubahan Kebijakan yang seringkali sulit diterima.

2. Fungsi Alinea: Alinea Pembuka, karena telah memenuhi syarat – syarat yang ada di dalam
alinea yaitu adanya kalimat pembuka berupa Perubahan kebijakan acap kali sulit diterima oleh
sebagian masyarakat.

3. Kalimat Penjelas: Pun Iswady Wahid yang mengeluhkan perubahan kebijakan kredit
multiguna BRI.

4. Posisi Alinea: Deduktif, dinyatakan melalui kalimat topik yang berada di awal alinea yang
memulai Perubahan kebijakan acap kali sulit diterima oleh sebagian masyarakat.
5. Sifat Isi Alinea: Argumentatif, karena berdasarkan alinea yang ada banyak pendapat itu
disampaikan oleh para ekonomikus terkait adanya perubahan kebijakan yang seringkali terjadi
lalu ada data pendukung yang menyatakan bahwa dulu pada saat pelunasan hanya dikenakan
penalty 3 kali bunga sekarang nasabah harus melunasi kredit lebih awal dari kebijakan baru.

6. Metode Pengembangan Alinea: Metode Umum-Khusus, metode ini diberlakukan melihat pada
awal paragraph hanya dibahas akan keresahan masyarakat akan perubahan kebijakan setelah itu
penjelasan dijelaskan lebih dalam terkait dampak pada perubahan kebijakan.

7. Kepaduan dan Kelengkapan: Terjadi kepaduan karena adanya kata – kata yang berulang dalam
alinea seperti Perubahan sehingga termasuk dalam koherensi paragraf, ada kelengkapan juga
karena topik yang dibahas juga saling menyambung.

Alinea 3

1. Tema Alinea: Pembahasan Freeport dari sisi moneter.

2. Fungsi Alinea: Alinea Pengembang, karena telah memenuhi syarat – syarat dalam
mengembangkan kata – kata pada alinea tentang Freeport.

3. Kalimat Penjelas: Hazmi Srondol menuturkan bahwa Freeport hanya menyetorkan 1 persen
dananya ke pemerintah Republik Indonesia.
4. Posisi Alinea: Alinea Deduktif – Induktif, dinyatakan dalam adanya kalimat pada pengulasan
pembahasan Freeport di awal alinea dan di akhir alinea.

5. Sifat Isi Alinea: Argumentatif, karena ada pendapat yang disampaikan oleh Hazmi Srondol
dimana bahwa Freeport hanya menyetorkan 1 persen dananya ke pemerintah Republik Indonesia.

6. Metode Pengembangan Alinea: Metode Umum-Khusus, metode ini diterapkan dengan adanya
mengulas Freeport dari sisi moneter yang didalamnya lebih lengkap lagi dibahas di dalamnya.

7. Kepaduan dan Kelengkapan: Tidak terjadi kepaduan karena tidak adanya

Alinea 4

1. Tema Alinea: AFTA dan WTO itu strategi tinggi para kapitalis.

2. Fungsi Alinea: Alinea Pengembang, karena telah memenuhi syarat – syarat dalam
mengembangkan kata – kata yang terdapat dalam alinea itu.

3. Kalimat Penjelas: Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia
dianggap akan dijadikan sasaran empuk pemasaran produk

4. Posisi Alinea: Alinea Deduktif-Induktif, dinyatakan melalui kalimat yang mengembangkan


sebuah alinea kepada para pembaca.

5. Sifat Isi Alinea: Alinea Argumentatif, karena di dalam alinea ada sebuah penilaian pendapat
yang diajukan oleh Ashwin Pulungan dimana AFTA dan WTO itu merupakan strategi tinggi
bagi para kapitalis untuk menghilangkan kedaulatan suatu negara.
6. Metode Pengembangan Alinea: Metode Umum – Khusus, karena paragraf ini di awal
menjelaskan

7. Kelengkapan dan Kepaduan: Tidak terjadi kepaduan karena tidak ada pengulangan kata pada
setiap kalimat yang ada di dalam paragraph itu, begitu pula dengan kepaduan yang tidak ada
kepaduan di setiap kata dan kalimat itu.

Alinea 5

1. Tema Alinea: Bisnis dengan pemasaran skema piramida.

2. Fungsi Alinea: Alinea Pembuka, karena telah memenuhi syarat – syarat dalam
mengembangkan kata – kata yang ada di dalam alinea tersebut.

3. Kalimat Penjelas: Salah satunya adalah bisnis Herbalife.

4. Posisi Alinea: Alinea Deduktif, karena dalam alinea kalimat awal sudah dijelaskan di
pembuka tentang bisnis yang memiliki sistem pemasaran dengan skema piramida.

5. Sifat Isi Alinea: Alinea Naratif, dikatakan naratif karena kalimat dalam alinea itu hanya
sebuah bacaan dan ulasan terkait dengan bisnis pada pemasaran piramida / sekedar informasi.

6. Metode Pengembangan Alinea: Metode Umum-Khusus, karena kalimat itu dikembangkan


secara mendalam, jelas, dan sangat informative.
7. Kelengkapan dan Kepaduan: Tidak ada kelengkapan maupun kepaduan karena antar kalimat
yang 1 dengan kalimat yang lain tidak serta merta ada.

Alinea 6

1. Tema Alinea: Organisasi perkumpulan serikat kerja.

2. Fungsi Alinea: Alinea Pengembang, karena telah memenuhi syarat – syarat dalam penjelasan
lebih lanjut di sebuah alinea Organisasi Perkumpulan Serikat Kerja.

3. Kalimat Penjelas: Disamping manor – manor yang terdapat juga sisa kota – kota romawi, dan
kota – kota kecil ini semuanya memerlukan suatu saluran pasar untuk melayani mereka dan
merupakan unit sosial yang sangat berbeda dengan manor dimana hukum dan kebiasaan berlaku
terhadap mereka

4. Posisi Alinea: Alinea Penuh Kalimat Topik, karena di alinea itu dijelaskan poin – poin penting
terkait dengan Organisasi Perkumpulan Serikat Kerja.

5. Sifat Isi Alinea: Alinea Naratif, dikatakan naratif karena hanya berisi sebuah penjelasan saja
namun sangat bermakna.

6. Metode Pengembangan Alinea: Metode Umum-Khusus, karena di bahas lebih dalam lagi
terkait dengan dibentuknya organisasi perkumpulan serikat kerja.
7. Kelengkapan dan Kepaduan: Ada kelengkapan dan kepaduan karena kata manor disini ada
terjadi berulang – ulang dan kata manor itu digunakan untuk menjelaskan lebih dalam.

Alinea 7

1. Tema Alinea: Kehidupan ekonomi serta organisasi ekonomi di masa lampau.


2. Fungsi Alinea: Alinea Pengembang, karena telah memenuhi syarat – syarat dalam
mengembangkan kata diawali dari kehidupn masyarakat kuno lalu menjelaskan bagaimana
sistem penduduk yang dimiliki oleh masyarakat kuno.

3. Kalimat Penjelas: Para petani sama sekali tidak ikut mekanisme pasar, sebaliknya penduduk
kota sangat mempengaruhi mekanisme pasar karena susunan masyarakat kota yang heterogen,
penuh vitalitas dan kegairahan.

4. Posisi Alinea: Alinea Deduktif, karena alinea ini diawali dengan kalimat pembuka pada
kehidupan masyarakat kuno dan organisasi – organisasi ekonomi petani di pedalaman dan
penduduk kota sangat berbeda.

5. Sifat Isi Alinea: Alinea Naratif, karena alinea itu hanya bersifat sebagai penjelasan saja
bagaimana struktur ekonomi, sistem penduduk, keadaan ekonomi, dan lainnya.

6. Metode Pengembangan Alinea: Metode Umum-Khusus, alinea di atas di awal hanya


memberikan ulasan keadaan pada masyarakat kuno, setelah itu membahas lebih dalam lagi
terkait dengan kehidupan ekonomi, susunan masyarakat kota.

7. Kelengkapan dan Kepaduan: Tidak terjadi kepaduan maupun kelengkapan karena tidak ada
kata yang sama yang dipergunakan sebagai pengulangan untuk membahas lebih dalam.
Alinea 8

1. Tema Alinea: Perbudakan pada ekonomi masa lampau.


2. Fungsi Alinea: Alinea Pengembang, karena alinea ini telah memenuhi syarat – syarat terkait
dengan perekonomian kota yang ada di kota kuno yang hingga menjalar ke sebuah perbudakan
yang timbul dalam perekonomian itu.

3. Kalimat Penjelas: Budak bukanlah sumber tenaga kerja, kelompok-kelompok pekerja merdeka
juga memberikan tenaganya untuk kota, di banyak kota kaum penganggur merupakan sumber
tenaga kasar.

4. Posisi Alinea: Alinea Penuh Kalimat Topik, alinea ini memberikan penjelasan penting kepada
para pembaca bahwa dalam keadaan perekonomian kuno terjadi perbudakan yang sangat
membawa sebuah persoalan penting.

5. Sifat Isi Alinea: Alinea Naratif, karena alinea ini hanya memberikan ulasan – ulasan atau
penjelasan saja terkait dengan perbudakan dalam perekonomian masa lampau.

6. Metode Pengembangan Alinea: Metode Umum-Khusus, metode ini sangat cocok digunakan
mengingat bahwa pembahasan awal itu terus berlanjut pada penjelasan – penjelasan yang lebih
dalam terkait dengan kehidupan perbudakan pada perekonomian kuno.

7. Kelengkapan dan Kepaduan: Terjadi kepaduan dan kelengkapan karena kata perbudakan /
budak itu terus diulas dari kalimat 1 ke kalimat lainnya dan penjelasan nya itu lebih dalam dan
membuat para pembaca menjadi lebih mengerti.
Alinea 9

1. Tema Alinea: Guilde sebagai pemimpin ekonomi perusahaan.

2. Fungsi Alinea: Alinea Pengembang, karena alinea ini telah memenuhi syarat – syarat terkait
dengan adanya guilde yang dianggap sebagai sebuah pemimpin ekonomi perusahaan dan adanya
peran dari guilde itu dijelaskan lebih rinci.

3. Kalimat Penjelas: Disamping mencari untung, guilde juga bertugas untuk melindungi cara
hidup untuk dapat memberikan penghasilan yang pantas kepada pemimpin guilde dan
pekerjanya, tapi juga menghalangi mereka untuk menjadi usahawan besar dan monopoli.

4. Posisi Alinea: Alinea Deduktif-Induktif, alinea ini dapat dikatakan seperti itu karena di awal
ada pembuka ulasan kalimat terkait dengan guilde dan di akhir ada kesimpulan “jika terdapat
pelanggaran maka dia dapat dikenakan denda yang sangat berat”.

5. Sifat Isi Alinea: Alinea Naratif, karena alinea ini hanya memberikan ulasan penjelasan saja
terkait dengan adanya guilde sebagai pemimpin perusahaan dan penjelasan terkait persaingan
dan kehidupan ekonomi.

6. Metode Pengembangan Alinea: Metode Umum-Khusus, alinea ini menjelaskan lebih detail
makna sebuah peran dari guilde ini yang tentu lebih mengarah pada sebuah poin – poin penting.

7. Kelengkapan dan Kepaduan: Alinea dalam kalimat ini tidak lengkap dan tidak padu karena
tidak ada pengulangan kata dari setiap kalimat.
Alinea 10

1. Tema Alinea: Perkembangan Teknologi yang mempermudah individu

2. Fungsi Alinea: Alinea Pembuka, karena alinea ini telah memenuhi syarat – syarat terkait
dengan adanya kalimat awal dalam sebuah alinea yaitu perkembangan teknologi memungkinkan
setiap individu di berbagai belahan dunia untuk saling bertukar informasi satu sama lain.

3. Kalimat Penjelas: Pertukaran informasi tersebut meliputi berbagai bidang mulai dari ekonomi
hingga budaya.

4. Posisi Alinea: Alinea Deduktif, karena alinea ini dilengkapi pada kalimat pembuka di awal
alinea.
5. Sifat Isi Alinea: Alinea Naratif, karena hanya terdapat pada penjelasan serta ulasan.

6. Metode Pengembangan Alinea: Metode Umum-Khusus, metode ini digunakan karena ada
penjelasan lebih lanjut dari alinea terkait dengan perkembangan teknologi yang memudahkan.

7. Kelengkapan dan Kepaduan: Tidak adanya kemudahan dan kelengkapan pada kalimat karena
tidak ada kata yang mempengaruhi kalimat 1 dengan kalimat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai