BAB I Anoreksia Geriatri
BAB I Anoreksia Geriatri
PENDAHULUAN
Pada orang tua, perubahan dalam perilaku makanan dipengaruhi oleh pola
(sinyal rasa kenyang tergantung pada makronutrien tunggal dan makanan padat
(depresi atau stres) (1). Pada orang tua perubahan yang paling sering di perilaku
(mendasari sinyal sistem opioid dan sinyal neuropeptida Y) dan penurunan indera
Anoreksia adalah tidak adanya selera makan atau individu tersebut tidak
tertarik untuk menelan makanan. Pada istilah klinik, anoreksia total adalah
1
hilangnya rasa lapar yang diakibatkan proses patologis. Anoreksia biasanya
berkaitan dengan banyak proses penyakit yang secara langsung menghambat atau
menekan aktivitas pusat lapar atau merangsang aktivitas pusat kenyang. Oleh
karena anoreksia berkaitan dengan banyak proses penyakit, maka tugas utama
tenaga medis adalah menentukan apakah anoreksia yang terjadi pada pasien
utamanya (5).
atau terjadi karena faktor lain yang tidak mempengaruhi selera makan
karena rasa takut, latihan berat, atau perubahan menu makanan (5).
penyakit yang dikaitkan dengan proses menua dan usia lanjut (6). Ilmu
kandungan gizi seimbang harus tersedia dan mudah diperoleh dengan jenis dan
jumlah yang tepat. Lansia harus mampu dan mau untuk makan. Makanan juga
harus diabsorbsi untuk memelihara struktur dan fungsi tubuh. Lansia dapat
mengalami masalah pada salah satu atau beberapa tahap di atas (7).
jaringan dengan keperluan akan nutrisi tersebut, dapat diakibatkan oleh asupan
2
diet yang tidak mencukupi yang disebabkan adanya anoreksia geriatri atau
banyak yang mengkonsumsi diet dengan kalori yang adekuat tetapi tidak
diimbangi dengan campuran zat gizi yang esensial (protein, karbohidrat, lemak,
vitamin, mineral, elektrolit tertentu, dan air) jumlahnya tidak diketahui (8).
kajian klinis status gizi dan outcome tidak baik pada penderita tua yang dirawat di
rumah sakit dan mendapatkan hasil dari 219 penderita yang diteliti 24,4%
malnutrisi sedang dan 16,3% malnutrisi berat. Penderita dengan malnutrisi berat
lebih banyak meninggal dalam waktu 90 hari setelah meninggalkan rumah sakit
dibanding penderita yang malnutrisi sedang maupun gizi baik (31,7%, 23,3% dan
12,3%) (10). Kepentingan klinis timbul akibat tidak adanya asupan dan cadangan
nutrisi serta resiko malnutrisi berat jika terdapat stress metabolik (8).
diperkirakan akan mengalami peningkatan 414% dari tahun 1990 sampai dengan
2025. Menurut Data BPS diperkirakan peningkatan jumlah lansia pada tahun 2020
menjadi 26 juta dari 11 juta pada tahun 1990. Pencegahan dan intervensi dini
3
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
Melalui penulisan referat ini, penulis berharap makalah ini dapat dijadikan