Frozen-Shoulder PDF
Frozen-Shoulder PDF
1 Definisi
Frozen shoulder, atau adhesive capsulitis adalah suatu kelainan di
mana terjadi inflamasi pada kapsul sendi bahu, yaitu jaringan ikat
disekitar sendi glenohumeral, sehingga sendi tersebut menjadi kaku dan
terjadi keterbatasan gerak dan nyeri yang kronis.
2.3 Epidemiologi
Nyeri pada bahu merupakan penyebab kelainan muskuloskletal
tersering ketiga setelah nyeri punggung bawah dan nyeri leher.
Prevalensi dari frozen shoulder pada populasi umum dilaporkan sekitar
2%, dengan prevalensi 11% pada penderita diabetes.
Frozen shoulder dapat mengenai kedua bahu, baik secara
bersamaan atau berurutan, pada sebanyak 16% pasien. Frekuensi frozen
shoulder bilateral lebih sering pada pasien dengan diabetres dari pada
yang tidak. Pda 14% pasien, saat frozen shoulder masih terjadi pada
suatu bahu, bahu kontralateral juga terpengaruh. Frozen shoulder
kontralateral biasanya terjadi dalam waktu 5 tahun onset penyakit.
Suatu relapse frozen shoulder pada bahu yang sama jarang terjadi.
Frozen shoulder sering terjadi pada pasien denga hipertiroid dan
hipertriglicemi. Meskipun berbagai penulis melaporkan bahwa penyakit
jantung, tuberkulosis, dan berbagai kondisi medis lainnya dapat
berhubungan dengan FS, namun asosiasi ini sebagian besar hanya
anekdot dan tidak didukung dengan studi case control.
2.4 Etiologi
Frozen shoulder dapat terjadi akibat suatu proses idiopatic atau
akibat kondisi mendara yang menyebabkan sendi tidak digunakan.
Idiopatic frozen shoulder sering terjadi pada dekade ke empat atau ke
enam.
Rotator cuff tendinopati, bursitis subacromial akut, patah tulang
sekitar collum dan caput humeri, stroke paralitic adalah factor
predisposisi yang sering menyebabkan terjadinya frozen shoulder.
Penyebab tersering adalah rotator cuff tendinopati dengan sekitan 10%
dari pasien degan kelainan ini akan mengalamai frozen shoulder. Pasien
dengan diabetes mellitus dan pasien yang tidak menjadalani fisioterapi
juga memiliki resiko tinggi. Penggunaan sling terlalu lama juga dapat
menyebabkan frozen shoulder.
Frozen shoulder dapat terjadi setelah imobilisasi yang lama akibat
trauma atau operasi pada sendi tersebut. Biasanya hanya satu bahu yang
terkena, akan tetapi pada sepertiga kasus pergerkana yang terbatas dapat
terjadi pada kedua lengan.
2.5 Patofisiologi
Patofisiologi frozen shoulder masih belum jelas, tetapi beberapa
penulis menyatakan bahwa dasar terjadinya kelainan adalah imobilisasi
yang lama. Setiap nyeri yang timbul pada bahu dapat merupakan awal
kekakuan sendi bahu. Hal ini sering timbul bila sendi tidak digunakan
terutama pada pasien yang apatis dan pasif atau dengan nilai ambang
nyeri yang rendah, di mana tidak tahan dengan nyeri yang ringan akan
membidai lengannya pada posisi tergantung. Lengan yang imobil akan
menyebabkan stasis vena dan kongesti sekunder dan bersama-sama
dengan vasospastik, anoksia akan menimbulkan reaksi timbunan
protein, edema, eksudasi, dan akhirnya reaksi fibrosis. Fibrosis akan
menyebabkan adhesi antara lapisan bursa subdeltoid, adhesi
ekstraartikuler dan intraartikuler, kontraktur tendon subskapularis dan
bisep, perlekatan kapsul sendi.
Penyebab frozen shoulder mungkin melibatkan proses inflamasi.
Kapsul yang berada di sekitar sendi bahu menebal dan berkontraksi.
Hal ini membuat ruangan untuk tulang humerus bergerak lebih kecil,
sehingga saat bergerak terjadi nyeri.
Penemuan makroskopik dari patofisiologi dari frozen shoulder
adalah fibrosis yang padat dari ligament dan kapsul glenohumeral.
Secara histologik ditemukan prolifrasi aktif fibroblast dan fibroblas
tersebut berubah menjadi miofibroblas sehingga menyebabkan matriks
yang padat dari kolagen yang berantakan yang menyebabkan kontraktur
kapsular. Berkurangnya cairan synovial pada sendi bahu juga
berkontribusi terhadap terjadinya frozen shoulder.
Pendapat lain mengatakan inflamasi pada sendi menyebabkan
thrombine dan fibrinogen membentuk protein yang disebut fibrin.
Protein tersebut menyebabkan penjedalan dalam darah dan membentuk
suatu substansi yang melekat pada sendi. Perlekatan pada sekitar sendi
inilah yang menyebabkan perlekatan satu sama lain sehingga
menghambat full ROM. Kapsulitis adhesiva pada bahu inilah yang
disebut frozen shoulder.
Terdapat pula pendapat yang menyatakan adanya proses
perrubahan vakuler pada frozen shoulder.
2.9 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dari frozen shoulder berfokus pada
mengembalikan pergerakan sendi dan mengurangi nyeri pada bahu.
Biasanya pengobatan diawali dengan pemberian NSAID dan pemberian
panas pada lokasi nyeri, dilanjutkan dengan latihan-latihan gerakan.
Pada beberpa kasus dilakukan TENS untuk mengurangi nyeri.
Langkah selanjutnya biasanya melibatkan satu atau serangkaian
suntikan steroid (sampai enam) seperti Methylprednisolone. Pengobatan
ini dapat perlu dilakukan dalam beberapa bulan. Injeksi biasanya
diberikan dengan bantuan radiologis, bisa dengan fluoroskopi, USG,
atau CT. Bantuan radiologis digunakan untuk memastikan jarum masuk
dengan tepat pada sendi bahu. Kortison injeksikan pada sendi untuk
menekan inflamasi yang terjadi pada kondisi ini. Kapsul bahu juga
dapat diregangkan dengan salin normal, kadang hingga terjadi rupture
pada kapsul untuk mengurangi nyeri dan hilangnya gerak karena
kontraksi. Tindakan ini disebut hidrodilatasi, akan tetapi terdapat
beberapa penelitian yang meragukan kegunaan terapi tersebut.
Apabila terapi-terapi ini tidak berhasil seorang dokter dapat
merekomendasikan manipulasi dari bahu dibawah anestesi umum untuk
melepaskan perlengketan. Opersai dilakukan pada kasus yang cukup
parah dan sudah lama terjadi. Biasanya operasi yang dilakukan berupa
arthroskopi.
Mungkin diperlukan juga fisioterapi dan latihan gerak. Fisioterapi
dapat berupa pijatan atau pemeberian panas.
2.10 Prognosis
Pasien dengan frozen shoulder bisa sembuh, namun sebagian besar
penderita frozen shoulder kehilangan sebagian fungsi gerak dari sendi
bahu.
DAFTAR PUSTAKA