5. HIDRAULIK PNEUMATIK
Pendahuluan
Salah satu cabang ilmu dalam bidang pesawat tenaga adalah pesawat tenaga hidrolik.
Sistem hidrolik dapat dikatagorikan suatu alat yang modern, tetapi juga dikenal sangat
kuno.
Penggunaan tenaga fluida yang bertekanan untuk menggerakan dan mengontrol gerakan-
gerakan yang rumit dan komplek. Pembangkit tenaga yang cukup hebat dalam memberikan
tenaga gerak adalah mesin uap, motor bakar, turbin air dan motor listrik, walaupun
demikian sistem tenaga diatas masih mempunyai banyak kekurangan dalam hal fleksibilitas
gerakan-gerakan yang dihasilkan.
Tenaga hidrolik adalah salah satu dari alat yang paling serba guna dalam memodifikasi
gerakan dan memindahkan tenaga saat ini. Ini terbukti dari sifat kekakuan seperti baja dan
sifat fleksibilitasnya.
Dalam bentuk apapun cairan minyak hidrolik akan mengikuti bentuk yang ditempatinya ,
dan dapat dibagi dalam beberapa bagian . Setiap bagian melakukan kerja sesuai dengan
ukuran yang ditempatinya, dan dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan.
Sistem hidrolik dan sistem pneumatic hampir sama terutama pada prinsip kerja dan
komponen-komponen didalamnya.
Minyak oli adalah suatu media pemindah energi, sehabis dipakai dari elemen kerja
(selinder) harus dikembalikan ketempat penampungan (reservoar), dan tidak dapat
langsung dibuang keruang atmosphere seperti udara bebas pada pneumatic.
Zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, dan hanya membuat bentuk sesuai yang
ditempatinya dan tidak bisa terkompresi, beda dengan fluida gas yang sangat mudah
dikompresi. Tekanan zat cair diteruskan kesemua arah secara merata.
Karena sifat zat cair yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya, sehingga akan
mengalir ke semua arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran dan bentuk.
Pada gambar menunjukan apa bila tuas ditekan kuat-kuat ke arah botol yang tertutup rapat,
maka botol akan pecah merata keseluruh kulit botol.
F
L
1 1
Berapa gaya yang terjadi pada bidang ?
L
F1 l1 F 2 l 2 0 2
F1 l1
F2 F
2
l2
Tekanan yang timbul (p) = F2 x luas permukaan selinder
Dua buah selinder yang berukuran sama , pada kedua selinder dihubungkan oleh pipa,
kemudian selider diisi dengan minyak hingga mencapai batas sama. Dua buah torak di
taruh diatasnya, kemudian salah satu nya ditekan dengan gaya. Tekanan ini akan
diteruskan ke semua sistem dan torak yang satunya lagi akan naik.
Pengembangan sistem disini bukan hanya pada penggunannaya saja melainkan juga pada
sistem pengaturan energi.
Konversi Energi
Yaitu bagian yang merubah energi mekanik ke energi hidroulik atau sebaliknya.
Sebagai contoh adalah :
1.1. Silinder
Untuk orang awam silinder hidroulik dikenal sebagai komponen hidroulik. Suatu contoh
yang kelihatan dalam kehidupan sehari-hari gaya hidroulik dapat menghasilkan bermacam-
macam gerakan pada mesin.
Pushi
ng
Pullin
g
Tilting
Pressi
ng
Motor hidroulik merubah daya hidroulik menjadi daya mekanik dalam bentuk putaran.
Selain itu silinder dapat merubah daya hidroulik kedalam gerakan linier (maju – mundur) ,
ini juga tergantung pada sebuah motor linier hidrolik.
Gaya dan kecepatan dapat dipertahankan konstan melalui seluruh pada langkah piston,
atau diubah-ubah semuanya. Kenyataan penggerak pompa dipasang berpisah dari
peralatan silinder.
Sebagai pelumasan
Sebagian besar pada komponen hidroulik, pelumasan bagian dalam disediakan oleh fluda
cair, elemen pompa dan komponen-komponen lain yang melakukan gesekan itu perlu
diberikan lapisan film minyak, untuk menjaga agar dua bidang itu tidak terjadi kontak
langsung atau gesekan langsung. Untuk menjamin umur pemakaian komponen hidroulik
lebih lama, kandungan oli harus terdiri dari bahan-bahan tambah utama, yang diinginkan
untuk karakteristik anti keausan yang tinggi. Tetapi tidak semua oli hidroulik mesti
mengandung bahan tambah.
Sebagai pendingin
Pada waktu sistem hidroulik bekerja, maka terjadi perpindahan minyak oli dari tempat satu
ketempat yang lain melalui pipa atau media lain sirkulasi minyak oli tersebut secara tidak
langsung telah membuang atau merambatkan poros kepipa-pipa pengahantar dan dinding
bak penampang (reservoar) dari panas yang ditimbulkan karena gesekan-gesekan pada
sistem hidroulik.
Fungsi-fungsi lain
Disamping fungsi-fungsi utama seperti tersebut diatas, fluida hidroulik akan lebih baik
apabila memenuhi sejumlah persyaratan-persyaratan :
a. Mampu mencegah korosi.
b. Mampu mencegah adanya pembentukan endapan, getah oli dan pernis.
c. Tidak mudah membentuk buih-buih oli.
d. Memelihara kestabilan, denan sendirinya, dengan cara demikian akan mengurangi
ongkos penggantian fluida.
e. Secara relatif mampu menjaga nilai kekentalan walau dalam perbedaan temperatur
sangat tinggi.
f. Memisahkan kandungan air.
g. Sesuai atau cocok dengan penyekat dan gasket yang dipakai pada komponen.
Syarat-syarat kwalitas yang harus dipenuhi sering dijumpai adanya hasil campuran khusus
dan tidak boleh dihadirkan pada setiap jenis fluida.
Fungsi
Kerja pompa dan motor hidroulik, sema dengan kerja selinder hidroulik yang mana energi
hidraulik darubah menjadi energi mekanik (atau sebaliknya).
pompa
Pompa hidrolik mengisap fluida dari resorvoir dan menekan kesi keluar pompa (pressure
side). Daris ini fluida hidrolik melalui alat pembagi (directional control valve), ada yang
kembali ke resorvoir dan ada yang dibutuhkan untuk pekerjaan, seperti mendorong beban
dari silinder hidrolik ketika mengankat beban.
Pompa hidrolik bvisa dibagi menjadi beberapa tipe :
- Gear pump
- Vane pump
- Piston pump
Motor
Motor hidrolik mengubah energi hidrolik yang dihasilkan pompa hidrolik ke energi mekanik
(tenaga putar atau gerakan putar)
V = b . . a ( dk – a )
Gear pump
Axial piston pumps adalah mesin pemindah yang mana piston di susun parallel pada bas
yang berputar pada silinder barrel. Perubahan gerak putar ke gerak bolak-balik dibagi tiga
gerakan utama sebagai berikut :
1.4. Valves
Katup arah adalah suatu peralatan yang menerima komando (sinyal) dari luar (seperti
mekanik sinyal yang dipandukan oleh fluida, atau electric) untuk melepas, menutup, atau
mengalirkan kembali fluida yang mengalir melaluinya. Katup ini dipakai dalam rangkaian
hidrolik untuk memberikan fungsi-fungsi kontrol, seperti :
Mengatur arah gerakan elemen penggerak
Memilih rangkaian kontrol alternatif
Melakukan kontrol logika
Hal yang penting dalam directional control valve adalah posisi katup dan jumlah saluran
yang berbeda, . Informasi ini selalu ditunjukan oleh tanda didepannya. Setiap posisi katup
ditunjukan dengan segi empat dan panah dan garis dalam segi empat yang menunjukan
arah aliran antara saluran. Jadi simbul yang lengkap adalah jumlah segi empat yang
digabung dengan panah. Contoh yang sederhana adalah dua lubang saluran dan dua
posisi katup
A
3/2 directional control valve
P T
A B
Simbol-simbol lain : 4/3 directional control valve
Manually operated
With detent
Spring centre
Cam-operated
Pedal-opered
Pilot-operated (elecctrically
Hydraulically operated control hydraulically operated
Fungsinya adalah untuk membatasi tekanan pada sistem dan melindungi komponen
komponen dan saluran dari over load dan bahaya ledakan secara individu. Katup ini
bekerja membuka dan menutup bila tekanan telah normal kembali.
Fungsinya untuk mengontrol kecepatan peralatan hidrolik (Selinder atau motor hidrolik )
denga cara mengatur volume aliran. Kelebihan aliran dari pompa di alirkan kembali ke
tangki.
F load = variable
P2 (variable)
p
P1(constan)
Check valve atau katup searah digunakan untuk bermacam – macam keperluan seperti
ditunjukan pada gambar di bawah ini.
1.5. Acumulator
Fungsi accumulator
Accumulator hidrolik dapat digunakan untuk macam-macam keperluan :
- Sebagai penyimpan energi
- Sumber energi darurat
- Sebagai pengganti kerugian bocoran
- Mengganti volume yang berkurang karena variasi temperatur dan tekanan
- Sebagai suspensi pada kendaraan
Menjaga tekanan konstan, untuk mengganti kehilangan tekanan karena bocoran. Jika
itu sangat penting untuk keperluan yang khusus diperlukan sebuah rangkaian untuk
memelihara
tekanan konstan selama periode waktu. Jika terjadi gangguan pada accumulator maka
kebutuhan aliran dapat disuplai oleh pompa begitu juga sebaliknya. Dengan
mengkompresi accumulator untuk menjaga tekanan dan menggati fluida karena
bocoran.
Penggunaan lain-lain
- Sebagai sumber daya emergensi, kalau pompa gangguan energi dapat
disuplai dari accumulator.
- Penggantian volume, dikarenakan berkurangnya volume karena operasi
pada temperatur dan tekanan yang bervariasi
- Sebagai Sock absorbing elemens, kejutan mekanik
- pada selinder dapat diredam oleh accumulator.
Perhitungan accumulator
Tekanan
Jika mengadakan perhitungan untuk sebuah accumulator, tekanan-tekanan berikut ini
sangat menentukan :
P1 = 0,9 P2 …… (1)
Tekanan maximum hidrolik tidak lebih dari 3 x tekanan minimum, sebaliknya keelastisan
bladder akan mempunyai efek yang merugikan, juga kelebihan tekanan menghasilkan
panas pada gas. Umur peralatan bladder bisa lebih panjang atau lebih pendek
tergantung pada perbedaan tekanan antara P2 dan P3.
P3 ≤ 3 P2 ………..(2)
Volume minyak
Volume gas V1 …V3 dapat disamakan pada tekanan P1 …P3. V1 adalah volume rata-
rata dari accumulator. Volume minyakyang tersedia ∆ V dapat disamakan pada
perbedaan volume gas V2 dan V3.
∆ V = V3 – V2 ……….. (3)
Rumus ini bila perubahan terjadi perlahan-lahan dan membutuhkan waktu yang
cukup untuk perubahan yang komplit. Perubahan temperatur disalurkan lewat antara
nitrogen dan sekitarnya. Dengan hasil temperatur konstan.
b. Perubahan tekanan dan volume secara adiabatic menggunakan formula berikut ini :
Rumus ini digunakan jika perubahan volume secara cepat, sehingga temperatur dari
nitrogen juga berubah. Dalam hal ini perubahan volume mengikuti adiabatic
kemudian isothermal. Ini sering terjadi pada pengisian perubahan volume secara
isothermal dan pada waktu pengeluaran secara adiabatic.
V1 = 1,5 … 2 x ∆V ……(5)
Proses perhitungan
Diperkirakan kebutuhan tekanan minimum hidrolik P2 diketahui, tekanan gas sebelum
diisi dapat dihitung dengan formula (1) . Ukuran accumulator dihitung berdasarkan
formula (5), kemudian kebutuhan volume pengeluaran ∆V dipilih ukuran yang lebih
besar.
Faktor koreksi
Formula (4.1) dan (4.2) adalah teori. Dalam aplikasi gas ideal sangat praktis . Tekanan
dibawah 200 bar harus menggunakanfaktor koreksi, juga diberikan pada PV diagram
dalam katalog antara 1 dan 0,7 . volume sebenarnya ∆V dihitung dengan rumus :
1.6.2. Filter
Fluida hidrolik harus dijaga tetap bersih dalam suatu sistem dngan mnggunakan filter
(saringan halus disebut juga penapis) dan strainer (saringan kasar). Yang membedakan
antara strainer dan filter adalah kemampuan penyaringannya terhadap kotoran-kotoran
yang melewatinya. Filter mempunyai komponen penyaring yang lebih halus, sehingga
kotoran yang dapat tersaring pun sampai butiran-butiran yang paling kecil. Berbeda dengan
stainer, komponen penyaring (cartridge) yang digunakan lebih kasar, sehingga butiran-
butiran yang tersaring pun lebih kasar. Pemisah maknit juga digunakan untuk menjerat
kotoran-kotoran yang terbawa oleh fluida, khususnya kotoran-kotoran dari logam fero
seperti keausan yang ditimbulkan oleh gesekan pada bidang-bidang bergerak. Karena pada
prinsipnya partikel sebesar 1 – 5 mikron mampu menyebabkan kerusakan pada sistem
servo dan mempercepat kerusakan oli dalam berbagai hal.
Filtrasi (penyaringan) fluida hidrolik adalah merupakan hal yang paling penting untuk
memelihara fungsi dan ketahanan sistem hidrolik. Kontaminasi (kotoran) fluida terjadi
melalui berbagai sumber, antara lain :
Kotoran yang tertinggal dalam sistem selama dalam perakitan awal atau akibat kerja
pemeliharaan seperti terak pengelasan dan butir-butir pengelasan, sobekan pita
silicon (pada penyekat), lepasan-lepasan pada sambungan ulir, potongan-potongan
bahan penyekat, dan bram-bram penggerindaan.
Kotoran yang ditimbulkan ketika sistem bekerja seperti ketika lepasan-lepasan
(bram) akibat gesekan antara logam dengan logam atau non logam, endapan dan
pernis karena oksidasi fluida, demikian juga karat dan kondensasi air pada bagian
dalam reservoar.
Kotoran yang dihadirkan dari luar ke dalam sistem. Hal ini terjadi pada penggunaaan
fluida yang tidak sesuai, dan kotoran-kotoran yang dihadirkan oleh bram-bram
sewaktu perbaikan komponen.
Fluida bertekanan tinggi dalam jumlah yang besar membawa kotoran-kotoran melalui
sistem atau mengendapkan dalam ruangan yang sempit pada pompa, katup, elemen
penggerak, dan motor tidak habisnya. Apabila kotoran-kotoran tersebut tidak disaring
sistem itu lambat laun akan macet, atau justru dalam waktu yang pendek bisa
menyebabkan keausan yang besar. Keausan ini ditimbulkan oleh adanya gesekan antara
elemen-elemen bergerak dengan fluida yang mengandung kotoran (terak). Karena
demikian kebocoran yang timbul akan semakin besar, sehingga rugi-rugi tenaganya
bertambah besar.
Filer (saringan) diklasifikasikan dalam micrometer (m) yang sebanding dengan seperjuta
meter. Pengujian pada fluida hidrolik telah menunjukan hubungan dekat antara derajat
kontaminasi dan ukuran dari pada partikel-partikelnya. Menurut standar SAE, derajat
kontaminasi fluida dibagi
dalam tujuh kelas, kelas 0 (nol) adalah kelas terbaik.
Pada sistem hidrolik tekanan tinggi, pendinginan fluida (oli) menjadikan suatu masalah
besar . Sering kali sirkulasi normal dari pada oli dalam sistem tidak begitu lama melakukan
tugasnya . Oleh sebab itu mengapa pendingin oli menjadi sangat umum dalam sistem
hidrolik modern .panas itu timbul oleh karena gesekan antara molekul-molekul fluidanya
ketika fluida itu dipompa hingga mendorong elemen-elemen pengerak ,katup dan
sebagainya . Apabila panas yang diradiasikan dari tangki ( reservoar) terlalu rendah,
mengakibatkan suhu fluida berada di atas suhu operasi yang diinginkan, disebabkan oleh
jumlah panas yang disuplai dan diradiasikan . Fluida ini harus didinginkan . Dengan
pendingin dimaksudkan agar suhu fluida tertentu tidak terlampaui . Ada dua macam sistem
pendingin yang umum digunakan :
Pada pendingin udara-oli , fluida yang datang dari sistem mengalir kembali ke dalam sistem
melalui tabung pendingin dengan memakai kipas (baling-baling) . Keuntungan pemakaian
sistem ini bahwa udara dingin yang diperlukan tersedia di sembarang tempat . Udara
mengalir melewati pipa yang dibelok-belokan pada suatu tempat . Dan fluida (oli) mengalir
di sekeliling pipa .Dengan demikian akn terjadi pemindahan panas dari oli ke udara .
Pada pendinginan air-oli digunakan air sebagai media penyerap panasnya . Pada sistem ini
baik oli maupun air dialirkan dalam suatu pipa berbelok-belok dalam suatu sistem (tempat
tertentu) dan d sekelilingnya di lingkupi oleh aliran air atau oli, tinggal bahan mana yang
dipilih harus melewati pipa pendinginnya . Pendinginan sistem air-oli membersihkan angka
pendinginan yang lebih memuaskan . Karena memang media pendingin air mempunyai
angka penerapan panas yang besar dan air mudah dan murah di dapatkan . Perbedaannya
dengan pendingin udara bahwa udara dapat diambil dan dibuang di sembarang tempat,
tetapi air harus memerlukan tempat penampungan .
Ada kalanya di daerah-daerah dingin juga memerlukan panas (heater) selain pendingin .
Pemakaian sistem ini sehubungan dengan kondisi udara yang kadang-kadang dingin dan
dengan cepat berubah menjadi panas . Pemanas digunakan untuk memanaskan tekanan
oli hingga mencapai batas suhu operasi . Oli dipanaskan dengan memakai elemen
pemanas listrik . Yang perlu diingat bahwa panas yang ditimbukan persatuan luas harus
tidak terlalu besar . Karena hal ini menyebabkan panas yang berlebihan dan karbonisasi
fluida pada elemen pemanasnya . Oleh sebab itu tenaga maksimum yang diperlukan oli
mineral harus tidak melebihi 2 Watt / cm2 . Untuk ester pospat dan glycol-air 0,6-07 Watt /
cm2 .
Untuk mengontrol suhu fluida dalam sistem digunakan termometer , dan untuk melengkapi
kerja otomatis sistem digunakan termostat . Dengan dua alat ini suhu operasi akan selalu
dicapai , baik itu pada elemen pendingin maupun pemanas . Termostat bekerja apabila
suhu oli di bawah suhu operasi dan akan mati apabila suhu operasi telah dicapai ,dengan
demikian suhu oli akan konstan
Selang , pipa , dan tabung fluida menghubungkan berbagai komponen hidrolik dan
menghantarkan fluida ke seluruh sistem . Saluran konduktor (penghantar) harus mampu
menahan bukan hanya tekanan sistem menurut perhitungan , tetapi juga kejutan-kejutan
tekanan yang timbul dalam sistem . Pemilihan konduktor ( tabung , pipa logam atau karet)
dan elemen penyambung (fitting) tergantung pada faktor-faktor berikut :
Konduktor fluida cair dalam sistem hidrolik harus mempunyai luas penampang yang
cukup besar untuk menghantarkan aliran fluida rata-rata tanpa menimbulkan rugi-rugi
kelebihan tekana . Pipa berlapis baja biasa digunakan untuk konduktor konduktor kaku
dan semi-kaku . Dan pipa fleksibel ( selang karet ) digunakan apabila cairan fluida harus
dihubungkan dengan bagian-bagian mesin bergerak ( mesi perkakas , crane , mobil ,
dan pemakaian pada alat-alat pertanian) , atau apabila vibrasi dapat menimbulkan
kebocoran pada sistem pemipaan.
Tenaga
input
Katup Katup Katup atur
kW
kontrol arah
tekan Elemen
penggerak
Aliran tranmisi tenga
dan modifikasi tenaga
Tenaga
output kW
Kurva tenaga untuk rangkaian penghemat tenaga dapat direncanakan sehingga setiap dua
koordinat gaya / kecepatan yang berpotongan pada kurva mewakili tenaga masuk yang
direncanakan.
Contoh :
14 kW = 7 MN X 2 mm / detik
Ini berarti bahwa sebuah elemen penggerak dengan suatu kecepatan sentuhan
(pendekatan) yang tinggi 14 mm / detik dan gaya 1 MN membutuhkan tenaga masuk 14 kW
. Ketika dipindahkan kekecepatan kerja rendah 2 mm / detik pada pemakaian tenaga yang
sama, elemen penggerak akan menghasilkan gaya 7 MN.
Gaya
MN
14
13
12
11 Tenaga (kW)
10
9
8
Ga 7
ya 6
ting 5
gi 4
3
2
1
Gaya rendah
1 4 6 8 10 12 14 Kecepatan
Mm/det
Kecepa Kecepatan tinggi
tan ren-
dah
Penyentuhan cepat dengan gaya ke luar minimal dicapai dengan mengarahkan seluruh
aliran pompa hanya menuju dua elemen penggerak kicker (penyentak). Selama maju cepat
, katup sekuens tekanan tertutup, elemen penggerak utama dipanjangkan oleh dua elemen
penggerak penyentak dan diberi aliran dengan flida hidrolik dari reservoar yang dipasang
lebih tinggi dari elemen penggerak (overhead reservoar) melalui katup pre-fill.
Pemindahan otomatis menuju langkah kerja rendah dengan gaya keluar tinggi berlangsung
ketika elemen bergerak memenuhi hambatan beban kerja,dan tekanan tinggi timbul dalam
sistem .Penambahan tekanan ini menyebabkan katup sekuens membuka danaliran pompa
diarahkan ketiga elemen penggerak . Penambahan jumlah luas penampang torak (tiga
torak) menambah gaya keluarnya dan menggurangi kecepatan geraknya . (Kecepatan
elemen penggerak sama dengan aliran rata-rata di bagi luas penampangnya). Untuk
langkah mundur, katup pre-fill dipandu membuka dan dua silender (elemen penggerak )
penyetak menarik silender utama kembali,yang mendorong fluida kembali ke overhead
reservoar . Pada waktu periode tidak bergerak, aliran pompa dikembalikan ke reservoar
melalui posisi tengah kartu pengarah .
Udara terdapat dimana-mana, udara adalah campuran gas yang terdiri dari senyawaan
nitrogen dan oksigen, perbandingannya sekitar 78% dan 21% sisanya campuran karbon
dioksida, argon hydrogen neon, helium, krypton dan neon.
Satuan Dasar
Satuan Turunan
Karena segala sesuatu yang ada dibumi menerima tekanan yaitu tekanan absolut atmosfir
(patm), maka tekanan ini tidak bisa dirasakan. Pada umumnya tekanan atmosfir dianggap
tekanan dasar, sedangkan tekanan yang bervariasi akibat penyimpangan nilai :
Tekanan ukur = pg
Tekanan vakum = pv
pabsolut pg
Variasi
Patm=1 bar
Tekanan atmosfir
Vakum
Tekanan atmosfir tidak mempunyai nilai yang konstan. Variasi nilai tergantung pada letak
geografis dan iklimnya. Daerah dari garis nol tekanan absolut sampai garis tekanan atmosfir
disebut daerah vakum dan diatas garis tekanan atmosfir adalah daerah tekanan.
Tekanan absolut adalah tekanan atmosfir ditambah tekanan ukur pabs = patm + pg
Karakteristik udara
Sebagai mana umumnya udara tidak mempunyai bentuk khusus, bentuknya selalu berubah
sesuai dengan bentuk tempat yang ditempatinya karena tahanannya kecil. Dan udara dapat
dimanpatkan dan berusaha untuk mengembang.
F1 F2 F3
V1 V2 V3
P1 P2 P3
V1 x p1 = V2 x p2 = V3 x p3
Contoh: Udara dimanfatkan pada tekanan atmosfir menjadi 1/7 dari volumenya. Hitung
tekanan yang terjadi bila temperatur tetap konstan ?
Jawab :
V1 x p1 = V2 x p2 p2
= V1/V2 x p1
= 7 bar
pg = pabs – patm = 7-1 = 6 bar= 600000Pa = 60 kPa
Sebuah kompressor menghasilkan tekanan 6 bar diatas tekanan atmosfir mempunyai sifat
pemampatan 1:7, ini dianggap jika tekanan atmosfor = 1bar = 100 k Pa.
Supaya dapat menjamin keandalan pneumatic, maka udara harus berkualitas seperti udara
yang bersih, kering dan tekanan yang tepat. Jika ketentuan-ketentuan ini diabaikan
akibatnya adalah keandalan mesin tidak terjamin dan dengan demikian akan menaikan
biaya perbaikan dan penggantian komponen.
Udara bertekanan diperoleh dari kompressor, kemudian dialirkan melalui beberapa elemen
sampai mencapai pemakai. Elemen-elemen tersebut harus dipergunakan dalam penyiapan
udara bertekanan :
1. kompressor udara
2. Tangki udara
3. Penyaring udara dengan pemisah air
4. Pengering udara
5. pengukur tekanan
6. pelumas
7. tempat pembuangan untuk kondensasi
Jenis dan penempatan kompressor turut mempengaruhi kadar partikel debu, minyak dan air
masuk kedalam sistem. Persiapan udara yang kurang baik akan mengakibatkan sering
menimbulkan gangguan dan menurunkan daya tahan sistem pneumatic. Berikut adalah
1. Keausan yang cepat pada seal dan elemen yang bergerak dalam katup dan selinder
2. katup beroli
3. peredam suara kotor
Persiapan dilakukan oleh penyaring isap pada pengambilan udara masuk kompressor,
disambung seri dengan pengering, penyaring dan pemisah minyak dan air kondensasi .
Mereka harus dipilih sesuai dengan tugasnya.
Tingkatan tekanan.
Umumnya elemen-elemen pneumatic seperti selinder dan katup disiapkan untuk menerima
tekanan kerja maksimal 8 – 10 bar. Memang untuk pengoperasian secara ekonomis
tekanan 6 bar sudah cukup. Tetapi karena ada tahanan arus pada masing-masing
komponen (misalnya pencekik) dan dalam pipa-pipa saluran, sambungan, panjang pipa,
kebocoran, maka harus
diperhitungkan pula nilai-nilai susut tekanan antara 0,1 – 0,5 bar. Oleh karena itu
kompressor harus menyediakan tekanan 6,5 – 7 bar supaya tekanan kerja 6 bar tetap
terjamin.
Jika tiba-tiba ada bahaya dan perubahan tekanan konsumsi, tangki udara bisa dipasang
untuk menstabilkan tekanan pada jaringan kerja udara bertekanan. Tangki udara diisi udara
oleh kompressor, dengan alasan untuk cadangan yang dapat digunakan setiap saat. Hal ini
juga membuat kemungkinan untuk mengurangi frekwensi hidup matinya kompressor.
Jika kondensasi tidak dibuang semua, maka sisanya masuk ke dalam sistem dan dapat
mengakibatkan kerusakan –kerusakan sebagai berikut :
- korosi dalam pipa, katup, silinder, dan elemen-lemen lainnya
- memcuci pelumas asli pada elemen yang bergerak
- mengganggu kontak dari katup
- memcemarkan dan merusak hal tertentu misalnya pada industri makanan
dan pengecatan
Jadi kandungan air dari udara bertekanan harus dikeluarkan sebelum menyebabkan
gangguan, udara harus benar-benar kering.
Pemilihan jenis kompressor tergantung dari jumlah udara yang dibutuhkan, tekanan,
kualitas, kebersihan dan bagaimana pengeringnya :
Tipe kompressor :
Kompressor torak
- Kompressor piston
- Kompressor diaphrama
Kompressor aliran
- Kompressor aliran radial
- Kompressor aliran aksial
Kompresor piston
Kompressor tunggal piston menghisap udara melalui katup hisap dan disalurkan lagi
melalui katup buang dan seterusnya . Kompressor multi piston dipakai untuk bidang
tekanan yang luas. Untuk memproduksi tekanan yang lebih tinggi digunakan kompressor
multi tingkat. Disini udara didinginkan pada setiap tingkat kompressor.
Daerah tekanan yang mungkin dicapai, tetapi tidak selamanya ekonomis dalam pemakaian
adalah :
Tingkat 1 sampai 1200 kPa (12 bar)
Tingkat 2 sampai 3000 kPa (30 bar)
2 tingkat lebih diatas 22000 kPa (220 bar)
Kompressor membran
Digunakan pada pemakai yang udara suplainya bebas dari oli, misalnya didalam industri
makanan, farmasi dan kimia. Disini tidak diperlukan pelumasan pada udara bertekanan.
Tangki digunakan untk mempertahankan tekanan udara yang konstan di dalam sistem
pneumatic, tampa memperhatikan pemakaian yang berubah-ubah. Fungsi lain dari tangki
adalah sebagai penyediaan udara darurat ke sistem bila tiba-tiba terjadi kegagalan pada
sumber.
Pemakaian tangki yang luas akan mendinginkan udara, sehingga embun dalam udara akan
menjadi air. Oleh karena itu penting pada tangki bagian bawah di pasang kran untuk
membuang air kondensasi.
Ukuran tangki bertekanan tergantung :
- Volume udara yang ditarik ke dalam kompresor
- Pemakaian udara konsumen
- Ukuran saluran
- Jenis dan pengaturan siklus kerja kompressor
- Penurunan tekanan yang diperkenankan dari jaringan saluran
Pengering udara
Air menyebabkan seal keras, korosi dan lubrikasi asli selinder tercuci. Minyak dan air
menyebabkan seal dan membran sobek. Pada pekerjaan pengecatan , air dan debu
menyebabkan pengotoran, daya lekat cat rendah dan melepuh. Di dalam industri makanan,
obat-obatan dan kimia ; minyak, kotoran, bakteri dan kuman merusak produksi.
Umur pneumatic akan berkurang jika ada embun yang terbawa masuk ke sistem elemen-
elemen kontrol. Oleh karena iti sangat penting memasang peralatan penyaring udara untuk
mengurangi kandungan embun. Ada tiga macam penyaring udara untuk mengurangi
kandungan air dalam udara .
Masuk
udara
Mesin
pendingin
Cara kerjanya : Udara masuk melalui penukar kalor terus masuk melalui unit pendingin.
Tujuannya adalah menurunkan temperatur udara sampai ke titik cair dan air kondensasi
akan jatuh. Sebelum udara bertekanan masuk saluran, udara dipasakan sampai ke kondisi
semula.
Pengerin adsorbsi
Pada sistem ini temperatur terendah bisa mencapai – 90 0 C. Cara kerjanya adalah : Udara
bertekanan di alirkan melalui gel, dan air diserap pada permukaan (adsorb adalah air
diserap pada permukaan padat). Elemen pengering adalah bahan berupa butiran –butiran
dengan bentuk tepi runcing atau bentuk manik-manik. Elemn ini berisi hampir seluruhnya
silicon dioksida.
Udara lembab
Filter awal (Filter Oli)
Katup Shut Off
(open) Katup Shut Off (Clused)
Dalam praktek digunakan 2 tangki. Jika gel dalam tangki udah jenuh, maka aliran udara di
pindah ke tangki ke 2 dan tangki pertama diregenerasi oleh pengering udara panas.
Pengering absorpsi
Pengering absorpsi adalah proses kimia murni. Embun di udara bertekanan bersenyawa
dengan elemen pengering di dalam tangki. Hal ini akan menyebabkan elemen pengering
rusak, persenyawaan ini akan masuk kedalam tanki. Pengering absorpsi tidak banyak
dipakai, karena biaya operasinya yang tinggi dan efisiensinya rendah. Partikel oli juga
dalam pengering ini dipisahkan. Jumlah minyak masuk mempengaruhi efisiensi pengering
absorpsi. Maka perlu dipasang pengering halus didepan pengering.
Fluks
Masukan udara
lembab
Pemeliharaan
Udara bertekanan harus kering dan bebas dari minak. Untuk beberapa komponen akan
cepat rusak apabila udara berlubrikasi , tetapi untuk komponen daya lubrikasi sangat
diperlukan. Oleh karena itu diperlukan minyak khusus . Minyak yang terbawa dari
kompresor tidak cocok bila digunakan untuk lubrikasi komponen sistem kontrol.
Walaupun lubrikasi membuat masalah, tetapi lubrikasi diperlukan pada hal-hal berikut :
- Gerakan bolak-balik yang cepat
- Selinder diameter besar (125 mm ke atas) , lubrikasi seharusnya dipasang
langsung dekat selinder.
Pemakaian minyak pelumas pada sistem udara kontrol harus tepat, jika terlalu besar
menyebabkan gangguan pada peralatan lain dan jika terlalu kecil menyebabkan minyak
cepat kering dalam perjalanan menuju ke selinder. Selinder dengan menggunakan seal
yang tahan panas tidak perlu menggunakan udara bertekanan yang mengandung lubrikasi.
Lubrikator
Sehelai karton dipegang pada jarak 20 cm dari lubang pengeluaran katup daya. Jika
sistem dioperasikan dalam beberapa waktu, maka akan kita lihat warna kuning pada karton.
Jika ada oli jatuh menandakan lubrikasi terlalu banyak, maka lubricator harus disetel
kembali dengan jalan menyetel katup pengatur.
Pemisah oli
Beberapa tahun yang lalu pandangan umum mengira bahwa buangan oli dari kompresor
dapat berfungsi sebagai pelumas untuk komponen daya. Sekarang telah diketahui bahwa
hal tersebut tidaklah benar karena panas yang terjadi pada kompressor sangat tinggi , oli
mengalami korbonisasi dan uap dari oli akan terbuang. Hal ini menyebabkan pengikisan
pada selinder dan katup. Kerugian lebih lanjut dalah terjadinya lengket (permen karet),
sehingga bila mesin berhenti selama beberapa waktu mesin akan sulit dijalankan dengan
baik. Oleh karena itu oli dari kompresor harus dihilangkan atua menggunakan kompressor
yang bebas dari oli.
Penyaring udara sangat diperlukan untuk mendapatkan kwalitas udara bertekanan yang
baik. Ukuran pori penyaring yang biasa digunakan adalah 5 mikron atau partikal yang
diameternya lebih besar dari 0,005 mm dapat tersaring. Penyaring juga bisa digunakan
untuk memisahkan kondensasi, kondensasi yang terkumpul harus segera dibuang sebelum
mencapai batas maksimum yang ditetapkan. Jika tidak , air kondensasi akan kembali lagi
terbawa oleh aliran udara.
Karakteristik yang terpenting dalam saringan udara adalah efisiensi, untuk saringan dengan
filter 5 mikron adalah 99,99% dan filter harus diganti bila bekerja telah cukup lama dan
dengan pengotoran yang berat, Jika perbedaan tekanan mencapai 40-60 kPa (0,4-0,5 bar).
Pengaturan tekanan
Udara tekan yang dihasilkan oleh kompresor tidak stabil, sedangkan udara yang dibutuhkan
tekanannya harus stabil, maka perlu dipasang pengatur tekanan. Pengatur tekanan
dipasang sealiran dengan filter udara. Tekanan pada sistem biasanya 4 bar pada bagian
kontrol dan 6 bar untuk bagian tenaga.
Teknan masuk harus lebih tinggi dari tekanan keluaran. Tekanan diatur oleh membran.
Tekanan keluaran menekan sisi membran dan pegas mengaktipkan sisi lain, gaya pegas
diatur oleh sekrup pengatur . Jika tekanan keluaran bertambah, membran bergerak
melawan gaya pegas sehingga katu bergerak mengecil atau menutup lobang pengeluaran,
sehingga tekanan udara diatur oleh volume udara yang lewat.
Jika kebutuhan udara meningkat, tekanan kerja turun, dan gaya pegas membuka katup.
Jadi pengaturan tekanan yang diinginkan adalah membuka dan menutup dudukan katup
secara terus menerus. Untuk menjaga getaran , pegas pencekik dipasang diatas piringan
katup. Tekanan kerja ditinjikan oleh manometer.
Katup 2/2 mempunyai dua lubang dan dua posisi. Ini sangat cocok untuk
penghubung dan pemutus saluran, katup ini hanya berfungsi untuk mengalirkan dan
tidak bisa melepaskan udara ke atmosfir pada saat posisi tertutup. Jika udara
dibuang saat posisi tertutup maka digunakan katup 3/2.
Katup 3/2 mempunyai tiga lobang dan dua posisi, lubang tambahan 3R bisa
mengeluarkan sinyal pada waktu katu dipindahkan posisinya. Posisi awal katup
adalah lubang keluaran sinyal 2A terhubung dengan lubang pembuangan 3R.
Katup 3/2
1.0
1.1 2(A)
1(P) 3(R)
Dalam rangkaian ini katup 3/2 1.1 mengontrol sebuah selinder kerja tunggal 1.0.
Katup yang diaktipkan dengan tombol tekan, pada saat tidak aktif lubang masukan
1P tertutup, selinder terhubung ke pembuangan atmosfir melalui lubang
pembuangan 3R. Dengan menekan tombol tekan , udara bertekanan masuk melalui
lubang masukan 1P ke lubang keluaran 2A dan akibatnya silinder mendorong pegas
pengembali lalu batang piston bergerak ke luar. Ketika tombol tekan di lepas katup
kembali oleh pegas dan selinder juga kembali ke posisi awal oleh dorongan pegas
pengembali silinder.
1.0
1.1 2(A)
12(z)
1.2 2(A)
1(P) 3(R)
1(P) 3(R)
Katup 4/2
Katup jalan 4/2 mempunyai empat lubang dan dua posisi kontak
Katup 4/3
Rangkaian disamping
memperlihatkan katup jalan 4/3
dalam posisi tengah tertutup .
Dengan katup ini batang piston
selinder dapat dihentikan pada
setiap tempat . Kompresibilitas
udara dapat merubah posisi
batang piston apabila beban
berubah.
Katup 4/3 mempuinyai 4 lubang dan tiga posisi katup . Contoh katup ini adalah
katup geser pelat dengan pengaktipan tangan atau kaki .
Katup 5/2
Katup 5/2 mempunyai 5 lubang dan dua posisi katup. Katup ini biasa dipakai pada
elemen kontrol terakhir untuk menggerakan silinder.
Katup dua tekanan yang biasa digunakan pada fungsi logika DAN
Menggerakan silinder adalah salah satu pertimbangan yang penting dalam solusi
dari sistem kontrol. Energi pneumatic dikirim ke silinder melalui elemen kontrol akhir
atau katup kontrol arah . Arah gerakan silinder dikontrol oleh katup tombol tekan.
Rangkaian untuk keperluan tersebut dikembangkan.
Masalah
Batang piston silinder kerja tunggal bergerak keluar pada saat menerima udara
bertekanan. Jika udara bertekanan dihilangkan secara otomatis piston kembali lagi
ke posisi awal.
Pemecahan masalah
Sebuah katup akan mengeluarkan sinyal ketika sebuah tombol tekan di tekan dan
sinyal hilang bila tombol dilepas. Katup kontrol arah 3/2 ini cocok untuk pembangkit
sinyal dan untuk mengontrol selinder kerja tunggal.
Posisi awal didefinisikan sebagai posisi istirahat dari sistem. Semua bagian
terhubung dan tombol tidak ditekan oleh operator. Udara bertekanan dari catu daya
ditutup, piston masuk kedalam oleh dorongan pegas kembali, lubang masukan
selinder terhubung ke lubang pembuangan melalui katup.
Tombol ditekan berarti memindahkan katup 3/2 melawan pegas katup. Udara
bertekanan dari catu daya melalui katup masuk ke lubang masukan selinder kerja
tunggal, Udara bertekanan masuk selinder dan torak bergerak ke kanan melawan
pegas kembali.
Tombol dilepas, maka pegas katup akan mengembalikan katup pada posisi awal
dan batang piston kembali masuk. Jika tombol ditekan lalu dilepas sebelum selinder
keluar penuh , piston masuk kembali secara langsung.
Masalah
Batang piston kerja ganda bergerak keluar ketika sebuah tombol ditekan dan
kembali ke posisi awal ketika tombol dilepas. Selinder kerja ganda bisa
dimanfaatkan kerjanya kedua arah gerakan, karena selama bergerak keluar atau
masuk dialiri udara bertekanan.
Pemecahan :
Sebuah katup untuk membangkitkan sinyal dan membatalkan sinyal lain ketika
tombol ditekan, dan menukar sinyal ketika tombol dilepas. Katup 4/2 yang
merupakan katup pembangkit sinyal dengan dua lubang pengeluaran. Katup ini
cocok untuk mengendalikan sebuah silinder kerja ganda.
Posisi awal : Udara bertekanan diberikan pada sisi batang silinder (sebelah kanan
piston) , sedangkan tekanan pada sisi piston (sebelah kiri) dibuang melalui saluran
buang katup.
Tombol ditekan : berarti memindahkan posisi katup 4/2 melawan gaya pegas
pengembali , supply udara bertekanan disambungkan ke sis piston sebelah kiri dan
sisi piston sebelah kanan disambungkan ke saluran pembuangan. Tekanan
mendorong piston bergerak ke sebelah kanan.
Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari
mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mengalir dari bawah menuju ke atas
dari gambar rangkaian . Elemen yang dibutuhkan dari catu daya akan digambarkan
dibagian bawah dari rangkaian . Dalam rangkaian yang lebih luas bagian catu daya
seperti unit pemeliharaan, katup pemutus dan berbagai didtribusi sambungan bisa
digambarkan secara tersendiri.
ALAT AKTUASI
keluaran
ELEMEN KONTROL
AKHIR
Sinyal kontrol
ENERGI DAN ALIRAN
ELEMEN PEMEROSES
Sinyal prosesor
SINYAL
ELEMEN MASUKAN
Sinyal masukan
PASKAN
ENERGI
sumber
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 178
PT PLN (PERSERO)
- HIDROLIK PNUEMATIK
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Latihan 1.
Batang piston silinder pneumatic kerja ganda bergerak keluar jika tombol atau pedal
kaki ditekan. Batang piston akan kembali ke posisi awal setelah keluar penuh dan
bila tekanan manual pada tombol dan pedal kaki dilepas.
Diagram rangkaian
Latihan 2. :
Silinder kerja tunggal dengan diameter 25mm harus mencekam benda kerja, apabila
tombol ditekan. Silinder harus tetap pada posisi mencekam selama tombol ditekan.
Jika tombol dilepas maka alat pencekam harus terbuka
1.0
Latihan 3.:
Batang piston silinder kerja ganda harus keluar setelah tombol ditekan dan segera
masuk kembali bila tombol dilepas. Silinder ini mempunyai diameter 25mm dan
memerlukan sedikit udara untuk mengontrolnya..
Latihan 4.
Silinder kerja tunggal dengan diameter piston besar harus bergerak keluar pada
saat tombol ditekan dan silinder harus masuk kembali pada saat tombol
dilepas.(disini memerlukan udara banyak)
Latihan 5.
Silinder kerja ganda dengan diameter piston besar harus bergerak keluar pada saat
tombol ditekan dan silinder harus masuk kembali pada saat tombol dilepas. .(disini
memerlukan udara banyak)
1.0
Latihan 6.
Batang piston silinder kerja ganda harus keluar pada saat tombol dari dua katup 3/2
ditekan secara bersamaan. Silinder harus kembali keposisi awal kalau salah satu
dari kedua tombol dilepas.
Latihan 7.
Stasiun pengiriman mengangkat benda kerja dari sabuk konveyor (ban berjalan).
Batang piston silinder 1.0 bergerak keluar pada saat katup tuas rol 3/2 tertekan oleh
benda kerja dan tombol start ditekan oleh operator. Begitu tombol dilepas, selinder
1.0 kembali ke posisi awal.
Latihan 8.
Batang piston silinder kerja ganda harus keluar kalau salah satu dari dua tombol
ditekan . Pada saat kedua tombol dilepas , batang piston masuk kembali
Penyelesaian latihan 8.
Sistem penomeran yang digunakan untuk menandai KKA (katup Kontrol Arah) adalah :
Lubang tekanan 1 P
Lubang pembuangan 3 R (katup 3/2)
Lubang pembuangan 5,3 R,S (katup 5/2)
Keluaran 2,4 B,A
Saluran pengaktifan :
Membuka aliran 1 ke 2 12 Z (Katup 3/2)
Membuka aliran 1 ke 2 12 Y (katup 5/2)
Membuka aliran 1 ke 4 14 Z (katup 5/2)
Menutup aliran 10 Z,Y
Pilot udara tambahan 81,91 Pz