Makalah Alat Industri Kimia Absorpsi
Makalah Alat Industri Kimia Absorpsi
ABSORPSI
Disusun Oleh :
Kelompok II
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan berkah-Nya
hingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah berusaha dengan segenap
kemampuan, namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Tak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu,
orang tua yang telah memberi dukungan berupa moril maupun material, kepada
teman dan pihak yang telah membantu dan membimbing penulis, dan juga pihak-
pihak lain yang ikut membantu penulis
Penulis mohon maaf dengan segala kekurangan tersebut. Tak lupa kritik dan
saran dari para pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Wallahu Taufik Wal Hidayah, Wassalamualaikum Wr. Wb.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mempelajari prisnsip dasar, alat industri yang digunakan, serta contoh
aplikasi proses absorpsi dalam industri.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
1. Absorbsi fisik merupakan absorbsi dimana gas terlarut dalam cairan
penyerap tidak disertai dengan reaksi kimia. Contoh absorbsi ini adalah
absorbsi gas H2S dengan air. Penyerapan terjadi karena adanya interaksi
fisik, difusi gas ke dalam air, atau pelarutan gas ke fase cair.
2. Absorbsi kimia merupakan absorbsi dimana gas terlarut di dalam larutan
penyerap disertai dengan adanya reaksi kimia.. Aplikasi dari absorbsi kimia
dapat dijumpai pada proses penyerapan gas NO2 dalam air untuk menjadi
larutan asam nitrat.
Absorben atau pelarut adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan
diabsorpsi pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia.
Absorben sering juga disebut sebagai cairan pencuci.
Agar cairan tersebut dapat menjadi absorben, kita harus memerhatikan
syarat-syarat absorben yang baik, antara lain (Redjeki, 2013) :
1. Volatilitas yang rendah
2. Stabil (mengurangi kebutuhan penggantian pelarut)
3. Tidak korosif (mengurangi perawatan dan penggunaan alat anti korosi)
4. Viskositas rendah
5. Tidak berbusa bila berkontak dengan gas
6. Tidak beracun dan nonflammable (safety)
7. Layak digunakan (untuk mengurangi biaya/cost)
6
Gambar 2.1 Kolom Absorpsi (Redjeki, 2013)
Berikut ini adalah bagian-bagian dari kolom absorpsi.
a. Input gas biasanya berupa spray untuk megubah gas input menjadi fase cair.
b. Output gas
c. Input pelarut
d. Output pelarut dan gas terserap keluar
e. Tempat pencampuran pelarut dan umpan
f. Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk
diabsorbsi.
Di dalam mengevaluasi absorber, sesorang harus mengetahui dan menentukan
(Distantina, 1988) :
1. Kondisi bahan yang akan dipisahkan (umpan), yaitu kecepatan arus fluida
umpan, komposisi, dan tekanan.
2. Banyak solut yang harus dipisahkan.
3. Jenis solven yang akan digunakan.
4. Suhu dan tekanan alat.
5. Kecepatan arus solven.
7
6. Diameter absorber.
7. Jenis absorber.
8. Jumlah stage ideal dan tinggi menara.
Cara kerja kolom absorpsi adalah dimana ada zat yang berbeda fase mengalir
berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu
fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini
dapat berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada semua reaksi
kimia.
Kemudian campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan
kebawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu
fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan
gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari
bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi
packing atau plate dengan tingkat sesuai kebutuhan.
Kolom absorpsi pun terdapat beberapa jenis, diantaranya adalah (Samsudin,
2015)
1. Tray Tower : Berbentuk seperti rak-rak yang tersusun. Tiap tray akan terjadi
proses transfer massa. Pemilihan tray tower dipengaruhi oleh kecepatan gas.
Efisiensi pemisahan akan tinggi bila kecepatan gas yang mengalir juga tinggi
2. Packed Tower : Dalam tower (menara) ini berisi packing, liquida didistribusi
di atas packing dan mengalir ke bawah membentuk lapisan tipis di
permukaan packing. Kedua fasa (liquid & gas) akan teraduk sempurna.
Tower/kolom berpacking ini digunakan bila perpindahan massa dikendalikan
oleh kedua tahanan baik gas maupun liquid
3. Spray Tower : Cairan masuk dispraykan dan jatuh karena gravitasi, aliran gas
naik berlawanan arah. Nozzle (lubang) spray berfungsi untuk memperkecil
ukuran liquida. Spray Tower digunakan untuk perpindahan massa gas-gas
yang sangat mudah larut dimana tahanan fasa gas yang menjadi kendali
dalam fenomena ini
8
4. Bubble Tower : Bubble Tower pada prinsipnya merupakan kebalikan dari
spray tower. Dalam tower ini gas terdispersi kedalam fasa liquid membentuk
gelembung kecil. Gelembung yang kecil ini menjadikan kontak antar fasa
menjadi besar. Bubble Tower digunakan bila laju perpindahan massa
dikendalikan oleh tahanan fasa gas.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses absorpsi menggunakan prinsip transfer massa gas ke cairan. Alat
untuk absorpsi dinamakan absorber dan tempat terjadinya absorpsi berada di
dalam kolom absorpsi, pelarut cair yang digunakan disebut absorben. Proses
absorpsi banyak digunakan dalam industri, salah satunya industri formalin, asam
nitrat, ammonia, dll.
10
DAFTAR PUSTAKA
Distantina, S. (1988). Bahan Ajar Absorpsi dan Stripping D3. Surakarta. Retrieved
from distantina.staff.uns.ac.id
Redjeki, S. (2013). Bahan Ajar Materi Absorpsi Gas. Universitas Pembangunan
Negara. Retrieved from elearning.upnjatim.ac.id
Samsudin, A. M. (2015). Materi Perancangan Alat Proses. Bandung. Retrieved from
www.itb.ac.id
11