Anda di halaman 1dari 20

OPERASI TEKNIK KIMIA I

ABSORBSI

Disusun Oleh:

KELOMPOK I

Ainul Latifah (061930400075)


Yuda Adi Pratama (061930400084)
Gresita Pertiwi (061930400563)
Indah Yenieta (061930400564)
M. Farisz Elfario A. (061930400566)
Mesa Maisela (061930400567)
Servita Eliza Putri (061930400571)
Stifani Dwita Sari (061930400573)
Tarissah Januarti (061930400575)

Kelas : 4KA

Dosen Pengampu : Dr. Ir. M. Yerizam, M.T.

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Absorbsi” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Operasi Teknik Kimia i. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. M. Yerizam, M.T. selaku dosen
pada mata kuliah Operasi Teknik Kimia I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Palembang, 27 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................6
2.1 Absorbsi dan Stripping........................................................................................................6
2.2 Mekanisme Absorbsi...........................................................................................................7
2.3 Peralatan Absorbsi..............................................................................................................7
2.4 Absorbsi yang Ada di Laboratorium................................................................................16
2.5 Absorbsi yang Ada di Industri..........................................................................................18
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses
perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses
pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang
digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis
dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari
pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses
pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus
dilakukan. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran.
Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen
(lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase:
padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas,
dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus
dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak
murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan
senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang
memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi
suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan.
Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya
proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi
merupakan campuran berbagai hidrokarbon. Proses pemisahan minyak bumi menjadi
komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan
aspal. (Purwanto, 2013)
Salah satu teknik pemisahan yang popular digunakan dalam beberapa industry
adalah teknik pemisahan dengan cara absorpsi dan stripping. Absorbsi adalah operasi
pemisahan solut dari fase gas ke fase cair, yaitu dengan mengontakkan gas yang berisi
solut dengan pelarut cair (solven / absorben ) yang tidak menguap. Sedangkan stripping
adalah proses pemisahan dengan cara menelanjangi atau melucuti umpan dengan
mengikat komponen yang melekat dalam solute. Stripping dilakukan dengan
menggunakan suatu alat yang disebut stripper. Stripper atau tube stripper adalah suatu
peralatan yang digunakan untuk memisahkan udara atau liquid dari rubber tube seperti
halnya peristiwa infusion atau pembelahan, maka dapat kita ambil kesimpulan stripper
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengambil suatu zat atau senyawa dari
senyawa lainnya dengan fase yang berbeda.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Absorbsi dan Stripping?
2. Bagaimana mekanisme Absorbsi?
3. Apa saja peralatan Absorbsi?
4. Apa saja Absorbsi di laboratorium, contoh soal dan jawabannya?
5. Absorbsi di industri, contoh soal dan jawabannya

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Absorbsi dan Stripping
2. Mengetahui dan memahami mekanisme Absorbsi
3. Mengetahui peralatan dari Absorbsi
4. Mengetahui Absorbsi yang ada di laboratorium, serta contoh soal dan jawabannya
5. Mengetahui Absorbsi yang ada di industri, serta contoh soal dan jawabannya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Absorbsi dan Stripping


Ketika dua fase yang berkontak adalah gas dan cairan, maka pengoperasian ini
disebut sebagai absorpsi. Proses ini melibatkan difusi molekuler dan turbulen atau
transfer massa antara zat terlarut melalui gas tidak berdifusi yang stagnan.
Absorbsi adalah suatu operasi di mana campuran gas dikontakkan dengan cairan
untuk tujuan melarutkan satu atau lebih komponen gas dan untuk menyediakan
larutannya dalam cairan. Uap pelarut yang dibawa oleh aliran gas dapat dipulihkan
untuk digunakan kembali dengan mencuci gas dengan pelarut yang sesuai untuk uap
tersebut. Operasi semacam itu membutuhkan perpindahan massa suatu zat dari aliran
gas ke cairan. Proses Absorpsi bisa berupa prose fisik atau kimiawi. Penyerapan fisik
tergantung pada kelarutan zat yang diserap dan penyerapan kimia melibatkan reaksi
kimia antara zat yang diserap dan media penyerap. Komponen gas yang dapat
mengadakan ikatan kimia akan dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang
lebih tinggi. Karena itu absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik.
Ketika perpindahan massa terjadi dalam arah yang berlawanan, yaitu dari cairan
ke gas, operasi tersebut disebut desorpsi, atau stripping. Pemisahan zat terlarut dari satu
sama lain ke tingkat yang diinginkan membutuhkan teknik distilasi fraksionasi.
Contohnya yaitu absorbsi SO2 dari gas buang dalam larutan basa. Dalam
hidrogenasi minyak nabati di industri makanan, gas hidrogen akan menggelegak
menjadi minyak dan diserap. Hidrogen dalam larutan kemudian bereaksi dengan
minyak yang di dalamnya terdapat katalis.
Laju di mana konstituen gas dari suatu campuran akan larut dalam cairan
penyerap bergantung pada penyimpangan dari kesetimbangan yang ada, dan oleh
karena itu perlu untuk mempertimbangkan karakteristik kesetimbangan dari sistem gas-
cair.
a. Absorpsi fisik
Absorpsi fisik adalah proses absorpsi atau perpindahan gas (difusi) ke dalam
absorben tanpa disertai reaksi kimia. Dalam absorpsi fisika, jumlah gas yang terlarut
pada keadaan kesetimbangan akan meningkat seiring dengan penurunan temperatur,
sehingga proses yang dihasilkan lebih efisien. Keuntungan dari proses fisika ini
adalah panas yang dibutuhkan untuk regenerasi relatif kecil, kurang dari 5 kkal/mol
(20kJ/mol), jauh lebih rendah dari proses kimia yang membutuhkan panas lebih dari
25 kkal/mol (100 kJ/mol), keuntungan lainnya adalah semua solven fisika relatif
stabil dan tahan degradasi. Kerugian dari proses fisika adalah jumlah solvent yang
digunakan dalam sirkulasi proses relatif banyak, sehingga energi yang dibutuhkan
untuk sirkulasi tinggi.
b. Absorpsi Kimia
Absorpsi kimia pada proses perpindahan gas ke dalam absorben disertai dengan
reaksi kimia. Reaksi ini dapat terjadi secara reversible atau irreversible dengan
reaksi orde satu, orde dua, dan seterusnya bergantung pada jumlah molekul yang
bereaksi yang konsentrasinya berubah sebagai hasil dari reaksi. Proses absorpsi
kimia memiliki beberapa keuntungan, yaitu dapat meningkatkan yield reaksi dan
selectivity, mengatasi hambatan termodinamika seperti reduksi dalam konsumsi
energi, air, dan pelarut karena adanya interaksi antara reaksi kimia dan perpindahan
massa dan panas yang cukup kompleks.
Sedangkan stripping adalah operasi pemisahan solute dari fase cair ke fase gas,
yaitu dengan mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas (stripping
agent) yang tidak larut ke dalam cairan. Stripping dilakukan dengan menggunakan
suatu alat yang disebut stripper. Stripper atau tube stripper adalah suatu peralatan yang
digunakan untuk memisahkan udara atau liquid dari rubber tube seperti halnya
peristiwa infusion atau pembelahan, maka dapat kita ambil kesimpulan stripper adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengambil suatu zat atau senyawa dari senyawa
lainnya dengan fase yang berbeda. Stripper digunakan untuk memisahkan solut dari
cairan sehingga diperoleh gas dengan kandungan solute lebih pekat.

2.2 Mekanisme Absorbsi


Di dalam kolom absorpsi terdapat zat yang berbeda fase mengalir berlawanan arah
yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase cairan ke fase
lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas,
destilasi, pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.
Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan ke bawah
menara absorber. Di dalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan
fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah
menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara.
Peristiwa bagian dalam kolom absorpsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi
packing atau plate dengan tingkat sesuai kebutuhan.

2.3 Peralatan Absorbsi


a) Tray Tower
Tray Tower Scrubber atau Plate Tower Scrubber merupakan scrubber vertikal
dengan bagian dalam kolom diisi sejumlah tray atau plate yang disusun pada jarak
tertentu di sepanjang kolom. Tingkat kesulitan pemisahan zat yang akan dilakukan
dan perhitungan neraca massa serta kesetimbangan akan mempengaruhi jumlah
tray/plate ideal yang diperlukan untuk memperoleh hasil pemisahan.
Tipe tray tower dinilai kurang efektif untuk ukuran partikel submicron, akan
tetapi tipe ini memiliki tingkat keefisienan yang tinggi untuk ukuran partikel >5 μm
dimana efisiensinya dapat mencapai 97%.
Tray tower berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses perpindahan,
tempat terbentuknya keseimbangan, dan alat pemisah dua fasa seimbang. Di
dalamnya terjadi perpindahan massa secara kontak multi-tahap antara gas dan
cairan. Dalam setiap tray tersebut, cairan (yang berperan sebagai absorben)
dikondisikan ke dalam suatu sistem kontak intensif dengan gas absortif sehingga
tercapai keadaan kesetimbangan. Hal ini berarti terjadi satu tahap yang ideal pada
tray tersebut. Pada tahap yang ideal, komposisi rata-rata cairan yang meninggalkan
tray berada dalam kesetimbangan dengan jumlah cairan yang meninggalkan tray
tersebut.
Alat ini bekerja dengan cara cairan dimasukkan dari puncak kolom dan dalam
perjalanannya, cairan akan mengalir menggunakan gaya gravitasi dari tray yang satu
ke tray yang lain yang ada di bawahnya. Selama proses berlangsung, di setiap tray
akan terjadi kontak fasa antara fasa cairan dengan fasa uap yang dimasukkan dari
dasar kolom. Kedua fasa tersebut mengalami kontak melalui lubang-lubang yang
ada pada seluruh bagian plat atau tray. Gas diharapkan bergerak ke atas melalui
lubang-lubang tersebut sementara cairan bergerak ke bawah melalui permukaan atas
plat dan downcomer. Secara keseluruhan, kontak antara fasa dalam tray tower dapat
dipandang sebagai aliran lawan arah, meskipun arus yang sebenarnya terjadi adalah
arus silang.
Cairan nantinya akan dikumpulkan di bagian bawah dari kolom dan akan
mengalami penguapan kembali oleh reboiler sementara gas dikumpulkan di bagian
atas kolom dan akan mengalami kondensasi oleh kondensator, sehingga cairan dan
gas yang telah terproduksi di bagian atas dan bawah kolom akan bersirkulasi atau
mengalami proses reflux sehingga hasil yang dicapai optimal.

Gambar 1 Tray Tower


Jika kecepatan gas terlalu rendah, maka gelembung-gelembung gas akan
mengembang, sehingga luas permukaan bidang kontak tiap satuan volume menjadi
kecil. Hal tersebut akan mempengaruhi efisiensi pemisahan. Sebaliknya, gas dengan
kecepatan tinggi cenderung akan terdispersi lebih sempurna sehingga efisiensi
pemisahan meningkat. Namun, aliran gas dengan kecepatan tertentu akan membawa
percikan cairan masuk ke dalam tray yang ada di atasnya. Peristiwa ini disebut
“liquid entrainment”. Jika entrainment yang terjadi berlebihan maka akan terjadi
banjir atau flooding. Peristiwa ini tidak diharapkan karena justru akan menyebabkan
efisiensi pemisahan turun.
Kondisi operasi kolom ditentukan oleh pasangan suhu dan tekanan yang
membentuk keseimbangan pada suatu tray. Kondisi operasi puncak kolom,
ditentukan oleh pasangan suhu dan tekanan T1 dan P1 yang membentuk
keseimbangan pada tray nomor 1 (satu) atau tray puncak, baik menggunakan
kondensor total, maupun parsial. Kondisi operasi dasar kolom, ditentukan oleh
pasangan suhu dan tekanan Tn dan Pn yang membentuk keseimbangan pada tray ke n
atau tray dasar, baik menggunakan reboiler total maupun reboiler parsial. Penting
untuk diperhatikan:
 Jika memungkinkan, operasi kolom pada tekanan 1 atmosfer. Tekanan tinggi atau
tekanan vakum sebisa mungkin harus dihindari.
 Suhu dan tekanan puncak kolom, harus di bawah suhu dan tekanan kritis masing-
masing komponen yang dapat terjadi pada hasil puncak.
 Suhu dan tekanan puncak kolom, lebih rendah dari suhu dan tekanan dasar
kolom.
 Kondisi operasi kolom, ditentukan dengan mempertimbangkan utilitas yang ada
atau harus diadakan serta beda suhu yang diijinkan.
Jenis-jenis Plate Tray Tower:
1) Sieve Tray
Tray jenis ini terdiri dari lubang-lubang yang memiliki diameter antara 3-12 mm
dengan luas penguapan sekitar 5-15% dari luas tray. Cairan diupayakan tidak
mengalir melalui lubang-lubang tersebut dengan mengatur energi kinetik dari gas
dan uap yang mengalir. Ketinggian atau kedalaman cairan pada tray dapat
dipertahankan dengan overflow pada tanggul (outlet weir).

Gambar 2 Sieve Tray


2) Valve Tray
Tray jenis ini merupakan modifikasi dari jenis sieve tray dengan penambahan
katup yang berguna untuk mencegah adanya kebocoran atau mengalirnya cairan
ke bawah melewati lubang tray pada saat tekanan uap rendah. Tray ini memiliki
rentang operasi laju alir yang lebih lebar jika dibandingkan dengan sieve tray.

Gambar 3 Valve Tray


3) Bubble Cap Tray
Desain bubble cap lebih rumit dan memerlukan biaya yang lebih mahal.
Penggunaan dari bubble cap tray sudah lebih dari seratus tahun yang lalu, namun
selanjutnya pada tahun 1950 sudah digantikan dengan valve tray. Jenis ini dapat
digunakan apabila diameter kolomnya sangat besar.

Gambar 4 Bubble Cap Tray


b) Packed Tower
Packed tower merupakan kolom pemisahan berbentuk silinder tegak yang di
dalamnya terdapat sejumlah isian (packing) yang digunakan sebagai alat kontak fase
gas-cair atau cair-cair. Packed tower hampir selalu memiliki tekanan yang rendah
dibandingkan dengan tower yang lain.
Packing terdiri dari keping-keping yang jumlahnya banyak untuk
meningkatkan kapasitas absorpsinya dan untuk memperluas bidang kontak antara
kedua fase. Aliran gasnya sekitar 500 ft3/min (14.2 m3/min) digunakan 1 in (2.5 cm)
packing, untuk aliran gasnya atau 2000 ft3/min (56.6 m3/min) atau lebih,
menggunakan 2 in (5 cm) packing. Packed tower terdapat suatu kontak arus
berlawanan yang kontinu antara dua fase yang imisibel. Menara-menara ini
merupakan kolom-kolom vertikal yang telah diisi dengan packing.

Gambar 5 Packed Tower Arus Berlawanan


Packed tower memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
1) Shell
Shell biasanya terbuat dari metal (baja, campuran atau non besi), plastik, kayu
atau beberapa kombinasi yang memungkinkan penambahan lapisan dalam dari
karet, plastik atau batu bata. Masalah mekanik yang sering terjadi biasanya
lapisan dalam nozzle, supports, dan ukuran batu bata, misalnya dalam masalah
batu bata menunjukkan tipe besar, lapisan batu bata membantu menutup lapisan
menara bagian dalam. Pada menara ini suhu atau kondisi korosi biasanya terjadi
pada lapisan dalam.

Gambar 6 Tampak atas shell pada suatu packed tower


2) Packing
Packing adalah jantung dari aktivitas alat ini. Seleksi yang tepat memerlukan
pemahaman dari pengoperasionalan macam-macam packing dan efek dari
performa pada suatu titik yang mempunyai perbedaan fisik yang signifikan antara
berbagai macam tipe.

Gambar 7 Jenis-jenis packing


Jenis-jenis packing:
1) Wood Gids
Jenis ini memiliki penurunan tekanan sangat rendah, efisiensi terhadap
kontak sangat rendah namun tinggi pada HETP atau HTU. Baik digunakan
pada menara dengan tekanan atmosfir, berbentuk persegi atau persegi
panjang.
2) Broken Rock
Kemasan ini memiliki berbagai kelemahan, kepala yang berat dan besar,
permukaannya relatif kecil per satuan volume, dan bagian free cross section.
Broken rock digunakan pada dua kasus penting: pertama, penggunaan kuarsa
dihancurkan untuk membungkus menara Glover dalam industri asam sulfat,
dan, kedua, dalam salah satu sistem untuk membuat minuman keras untuk
digunakan dalam pembuatan pulp sulfit dimana batu kapur rusak digunakan.
3) Coke
Coke memiliki keuntungan yang ringan dan memiliki permukaan yang besar
per satuan berat. Coke biasanya murah dan tersedia secara umum, dan dalam
operasi kecil dan sederhana yang penggunaannya dibenarkan.
4) Raschig Ring
Jenis ini berbentuk silinder berlubang. Biasanya biaya per unitnya lebih
murah, tetapi kurang efisien daripada yang lain karena waktu yang
diperlukan terlalu lama. Tersedia dalam berbagai variasi bahan yang
disesuaikan dengan kebutuhan. Range diameternya 1⁄4 - 4 inci. Ketebalan
dinding bervariasi antar produsen, juga beberapa dimensi serta perubahan
permukaan yang tersedia dengan ketebalan dinding. Ukuran packing maks
1/30x diameter. Bila menggunakan jenis ini, dapat memiringkan suatu tower.
Biasanya telah menyalurkan cairan internal lebih dalam, dan mengarahkan
cairan yang lebih pada dinding menara. Efisiensinya rendah.
5) Berl Saddles
Lebih efisien dari raschig ring pada sebagian besar aplikasi, tetapi lebih
mahal. Lebih mudah untuk berhenti di tempat daripada raschig ring.
6) Spiral Rings
Biasanya dipasang seperti ditumpuk, mengambil keuntungan dari
berputarnya internal gas-cair dan menawarkan permukaan bidang kontak
tambahan atas rashig ring, lessing ring atau cross partition rings. Tersedia
dalam desain spiral internal tunggal, ganda dan triple. Pressure drop yang
tinggi.
7) Stoneware Shapes
Begitu banyak dari kegiatan usaha penyerapan gas dilakukan dengan cairan
asam sebagai pelarut kimia yang umum. Stoneware shapes telah digunakan
dalam bentuk yang paling beragam dan rumit.
8) Grid Block
Jenis ini blok persegi dari stoneware, dengan slot vertikal untuk bertindak
sebagai bagian-bagian gas. Biasanya berdiri di atas kaki pendek (dibuat
sebagai bagian dari blok) dan bergerigi sepanjang tepi bawah. Sangat baik
digunakan pada menara dengan luas penampang yang besar.
9) Miscellaneous Material
Terutama di laboratorium dengan kolom penyulingan dan menara serapan
sangat kecil. Contohnya meliputi manik-manik kaca, tikar dari fiberglass,
gulungan kawat kasa, putaran logam, bentuk khusus dicetak dari kasa logam
atau kawat, spiral kawat, dan banyak lainnya.
10) Intalox Saddles And Saddle-Designs lainnya
Intalox saddles adalah salah satu packing yang paling efisien, tetapi lebih
mahal. Memberikan bed yang cukup seragam. Higher flooding lebih tinggi
dan pressure drop yang rendah daripada raschig ring atau Berl saddles.
11) Pall Rings
Penurunan tekanan (kurang dari setengah) dari raschig ring, dan HTU yang
rendah (dalam beberapa sistem juga lebih rendah dari Berl saddles), flooding
limit yang tinggi. Distribusi cairan yang baik, kapasitas tinggi. Sisi dorong
yang cukup di dinding kolom. Tersedia dalam bentuk logam, plastik dan
keramik.
12) Metal Intalox Hy-Pak Chempak
Jenis ini memiliki efisiensi tinggi, penurunan tekanan rendah, dan baik untuk
distilasi.
13) Lessing Rings
Kinerja datanya tidak banyak tersedia, namun secara umum sedikit lebih baik
daripada raschig ring, penurunan tekanannya sedikit lebih tinggi, serta
memiliki sisi dorong yang tinggi pada dinding.
14) Cross-Partition Rings
Biasanya digunakan dengan cara ditumpuk, dan sebagai lapisan pertama pada
grid. Penurunan tekanan relatif rendah dan penyaluran dikurangi untuk
packing yang ditumpuk secara komparatif.
15) Tellerette
Tersedia dalam bentuk plastik, batas flooding lebih besar dari Rasching rings
atau Berl saddles.
16) Spraypak
Kinerja dari spraypak ini lebih baik dari jenis lainnya. Biasanya digunakan
dalam menara yang memiliki diameter yang besar diatas 24-in. Spraypak
hanya tersedia dalam bahan metal saja.
17) Panapak
Tersedia dalam logam saja. Kinerja dari panapak lebih dari pada jenis
packing yang lainnya. Data HETP panapak ini sama dengan spraypak.
Panapak hanya digunakan untuk ruangan yang vakum.
18) Stedman Packing
Tersedia dalam logam saja, biasanya digunakan dalam proses distilasi batch
dan kontinu dalam kolom berdiameter kecil tidak melebihi 24in. Paling
cocok untuk pekerjaan di laboratorium. Tersedia dalam bentuk kerucut dan
segitiga. Tidak banyak data yang tersedia dalam industri.
19) Sulzer, Flexipac, and similar
Jenis ini memiliki efisiensi tinggi, penurunan tekanan yang umumnya rendah,
cocok untuk distilasi, HETP rendah.
20) Goodloe Packing dan Wire Mesh Packing
Tersedia dalam logam dan plastik, digunakan pada menara yang besar
maupun kecil untuk distilasi, absorpsi, scrubbing, dan ekstraksi cair. Jenis ini
memiliki efisiensi yang tinggi, dan pressure drop yang rendah.
21) Cannon Packing
Tersedia dalam logam saja, penurunan tekanan rendah, batas Flooding HETP
tidak melebihi rasching ring digunakan dalam skala laboratorium atau dalam
semi-plant.

3) Packed Support
Packing support adalah bagian dari kisi yang bersilangan jarak untuk
mencegah terjatuhnya packing ke desain unit.. Satu ruang terbuka pada dasar
menara itu adalah yang penting untuk memastikan distribusi gas ke dalam
packing. Penumpu harus cukup kuat untuk membawa beban dari suatu altitudo
yang layak di sekitar packing, dan itu harus mempunyai daerah cukup besar untuk
memungkinkan adanya aliran dari zat cair dan gas dengan minimum pembatasan.

Gambar 8 Plate Multibiam Support

4) Liquid Distributor
Liquid distributor bermain pada bagian penting dalam efisiensi operasi dari
packed tower, packing yang bagus dari proses sudut pandang dapat di kurangi
ketidak efektifannya melalui distribusi liquid melintang dari permukaan atas.

5) Redistributor
Liquid datang ke bawah menuju packing dan diatas dinding dari tower akan
diditribusikan kembali setelah didiamkan pada kedalaman kurang lebih 3 kali
diameter atau maksimal 10-15 feet untuk raschig rings, sedangkan untuk saddle
packing 5-10 kali diameter atau maksimal 12-20 ft. Redistribusi ini membawa
liquid off pada dinding dan bagian luar menara dan langsung menuju area tengah
dari menara untuk memulai distribusi dan kontak pada bagian yang lebih rendah.
Ada tower yang tinggi packing-nya 20–30 feet tanpa redistributor ditinjau dari
segi ekonominya. Untuk packing tinggi 10 feet maka 20–35% liquid mengalir
melalui dinding.

Gambar 9 Metal "Rosette" Redistributor


Alat ini berprinsip dengan cara cairan didistribusikan ke seluruh packing dan
mengalir menuruni permukaan packing sebagai film tipis atau arus yang terurai.
Gas biasanya mengalir ke atas, berlawanan dengan cairan yang jatuh. Kedua fase
teraduk dengan baik. Jadi, jenis peralatan ini dapat digunakan untuk sistem gas-
cairan di mana salah satu dari resistansi massa yang ada mengontrol atau dimana
kedua resistensi sama-sama berpengaruh. Beberapa jenis khusus menara packed
digunakan untuk mendinginkan agar air dapat disirkulasikan kembali sebagai
medium tranfer panas. Struktur ini dibuat dari dek-dek bilah kayu, yang
mempunyai konstruksi berbentuk lowver sehingga udara dapat mengalir melalui
setiap dek. Air disemprotkan dari dek teratas dan kemudian menetes ke bawah
melalui dek menuju kolam pengumpul dibawah. Menara pendingin dapat
diklasifikasikan sebagai aliran alami bila tersedia angin alami yang cukup banyak
untuk membawa udara lembab atau sebagai aliran paksa (hasil induksi) ketika
sebuah blower digunakan. Dalam menara aliran-paksa, udara tertarik dalam
lowver-lowver di dasar struktur dan kemudian mengalir ke atas melalui dek-dek
berlawanan arah dengan aliran air.

c) Spray Tower
Menara sembur terdiri dari sebuah menara dimana dari puncak menara cairan
disemburkan dengan menggunakan nozzle. Tetesan cairan akan bergerak ke bawah
karena gravitasi dan akan berkontak dengan arus gas yang naik ke atas. Nozzle
dirancang untuk membagi cairan menjadi partikel kecil. Makin kecil ukuran tetesan
cairan, makin besar kecepatan transfer massa. Tetapi apabila ukuran tetesan cairan
terlalu kecil, tetesan cairan dapat terikut arus gas keluar. Menara sembur biasanya
digunakan untuk transfer massa gas yang sangat mudah larut.

Gambar 10 Skema Spray Tower


d) Bubble Tower
Pada bubble tower, gas akan terdispersi ke dalam fasa liquid yang kontinu
dalam bentuk gelembung. Tingkat perpindahan massa dalam kondisi tertentu akan
menentukan lajunya dimana seluruh proses terjadi. Tujuan proses ini adalah untuk
dapat terjadinya laju perpindahan massa yang tinggi, yaitu dengan memperbesar luas
interfasial dan tingkat intensitas turbulensi yang tinggi.
Bubble tower adalah peralatan yang sederhana dan tidak mahal. Perpindahan
massa terjadi selama pembentukan gelembung dan juga selama gelembung naik
kepermukaan. Diantara peneliti-peneliti sebelumnya telah menggunakan model
dengan anggapan bahwa dispersi aksial lebih dominan dari pada konveksi aksial.
Pengembangan model ini telah dilakukan dalam penelitian untuk memprediksi profil
konsentrasi oksigen terlarut secara aksial dan steady-state dalam sebuah kolom
gelembung bersekat dan vertikal.
Kolom gelembung (bubble column) dapat berupa piringan dengan sejumlah
lubang yang di las pada risers atau chimney, dimana uap akan lewat melintas dari
bagian bawah kolom. Tiap risers dipenuhi oleh sejumlah cap berbentuk bell (genta)
untuk mempercepat uap melalui risers tersebut. Dalam operasinya, uap (vapor) naik
melalui chimney, menghasilkan sejumlah gelembung dari slot bagian bawah di
dalam likuid, dimana level (ketinggian) likuid dijaga pada plate oleh weir (dam)
sehingga permukaan likuid adalah 2-2,5 inch di atas slot dari bubble cap.
Likuid diumpankan pada plate dan turun melintasi downspout menuju bagian
bawah plate dimana uap akan melintas naik melalui plate bercampur dengan likuid
pada plate karena disperse yang dihasilkan oleh slot dalam bubble cap. Uap
kemudian terpisah pada permukaan likuid dan melintasi bagian atas piringan (plate).
Hal ini dapat dicapai dengan aliran berlawanan arah (countercurrent) dari likuid
yang melintas turun dengan uap yang melintas naik melalui kolom.
Peralatan yang ada pada bubble tower adalah sebagai berikut :
1) Bubble Plate Column
Bubble plate column merupakan salah satu alat yang digunakan pada
kontak antar fase dan pemisah fase dimana bentuk pemisahannya dilakukan
dengan cara destilasi. Alat ini terdiri dari tanggul (weir), dan pipa saluran limpah
(downcomers). Dalam kolom ini harus terjadi perpindahan massa dan panas
antara uap yang naik dan cairan yang mengalir turun. Pada alat ini terdapat pelat-
pelat yang berfungsi sebagai perlengkapan dalam (internal fitting) berupa bidang
yang letaknya mendatar dan disusun satu diatas yang lain pada jarak-jarak
tertentu di dalam pipa kolom. Pada setiap plat terdapat lapisan cairan dengan
ketinggian tertentu. Cairan ini diterobos oleh uap yang naik melalui lubang-
lubang pada pelat.
2) Pelat Genta
Bubble cap adalah suatu piringan yang dilengkapi dengan sebuah lubang
yang menuju suatu pipa yang sesuai yaitu chimney, yang dilewati oleh uap dari
bagian bawah piringan. Tiap-tiap pipa arah naik ditutupi oleh sumbat berbentuk
bel (genta). Sumbat-sumbat tersebut diberi bingkai agar tersedia ruang yang
cukup antara riser (pipa naik) dan sumbat sebagai tempat keluarnya uap. Pada
operasinya, uap naik melalui chimney dan dialihkan ke bawah oleh sumbat.
Keluarnya berupa gelembung-gelembung kecil dari celah pada bagian bawah
sumbat dibawah cairan. Level cairan diduga diatas pinggiran oleh suatu alat yang
berupa weir. Jadi, permukaan weir sekitar 2-2,5 in diatas puncak celah dari
bubble cap. Cairan memasuki piringan dan melewatinya kemudian turun melalui
pipa kebagian bawah piringan (plate). Sementara uap turun melalui piringan
bercampur dengan cairan yang berada diatas piringan karena hamburan
dihasilkan dari celah bubble cap. Uap kemudian terpisah pada permukaan cairan
dan melewati bagian atas piringan, selanjutnya sejumlah aliran balik dari liquid
melewati bagian bawah dan uap melewati bagian atas, melewati kolom
penampang hasil.
2.4 Absorbsi yang Ada di Laboratorium
Campuran gas mengandung 0.06 mol benzene/mol benzene-bebas gas akan
dimurnikan dalam absorber menggunakan wash oil yang mengandung 0.01 mol
benzene /mol benzene-bebas oil. Diharapkan 90% benzene dapat terecover dimana
liquid keluar kolom absorber mengandung 0.19 mol benzene /mole benzene bebas oil.
Sedangkan liquid meninggalkan kolom stripper mengandung 0.01 mol benzene/mol
oil. Ratio aliran benzene bebas oil terhadap benzene bebas steam = 2. Berat molekul
benzene 200,78, untuk oil 32. Data kesetimbangan X-Y untuk absorber pada 26 ℃,
untuk stripper pada 120 ℃. Anggap gas tidak larut dalam oil dan oil tidak volatil.
Tentukan :
a. Rasio laju alir molar benzene bebas oil terhadap benzene bebas gas dalam
absorber
b. Jumlah plate ideal dalam absorber
c. Laju alir minimum dalam stripper per mol benzene bebas oil

Penyelesian :
a. Gunakan basis Vs = 1 mol/jam dari benzen bebas-gas masuk kedalam absorber.
YN+1 = 0.06 mole benzene / mol benzene bebas gas,
maka benzene dalam aliran masuk = 0.06 mol/jam. Dengan recovery 90 % maka
jumlah benzene yang terabsorpsi sebesar = 0,9 (0,06) = 0,054 mol/jam, sisanya keluar
bersama aliran gas sebesar 0,006 mol/jam.
Dalam oil pelarut terdapat Xo = 0.01 dan liquid keluar X N = 0,19 mol benzene/mol
benzene bebas oil
Neraca Massa Komponen
YN+1 Vs + Xo Ls= Vs Y1 + XN Ls
0.06 (1,0) + 0.01 Ls = 0,006 + 0,19 Ls
Ls = 0,3 mol/jam
Slope garis opersasi : Ls/ Vs = 0,3 mol benzenoil/ mol benzene bebas gas dalam
absorber

b. Kurva kesetimbangan pada absorber dibuat dalam mol rasio berdasarkan tekanan uap
benzene pada 26℃ ( 299 K) yaitu sekitaran 100 mmHg ( 13,33 kPa) dengan
anggapan gas ideal. Garis operasi dimulai dari titik Xo – Y1 dibuat garis dengan slope
Ls/Vs = 0,3. Selanjutnya menentukan jumlah stage ideal, didapat 1 antara 9 dan 10
yang masih diperlukan. Jadi jumlah stage ideal = 10 buah.
Kurva kesetimbangan

c. Kurva kesetimbangan stripper berdasarkan tekanan uap benzene pada120℃ (293 K)


yaitu sekitaran 319 kPa. Untuk menentukan pelarut minimum, maka garis operasi dari
XN = 0,01 dan YN+1= 0 ditarik garis menyinggung kurva kesetimbangan .
Tentukan slope dari garis yang merupakan garis operasi pada pelarut minimum
(Vs/Ls)min.
Dari garik diperoleh Vs/Ls = 0,33

2.5 Absorbsi yang Ada di Industri


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai