Anda di halaman 1dari 2

Kasus Penyuapan Pajak KPMG –

Siddharta Siddharta & Harsono


No description
by

agastya darma
on 11 September 2013
21041

Comments (0)
Please log in to add your comment.
Report abuse

Transcript of Kasus Penyuapan Pajak KPMG – Siddharta Siddharta &


Harsono
Etika Bisnis dan Profesi
Kasus Penyuapan Pajak KPMG – Siddharta Siddharta & Harsono
Latar Belakang Kasus
- KPMG adalah salah satu anggota the Big Four auditors, bersama dengan PWC, Ernst &
Young dan Deloitte.
- KPMG berpusat di Belanda dan mempekerjakan lebih dari 100.000 orang dalam partnership
global menyebar di 144 negara.
Latar Belakang Kasus
- PTEC adalah sebuah perusahaan indonesia yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Baker
Hughes, Inc., perusahaan pertambangan yang bermarkas di Texas, AS.
Latar Belakang Kasus
- Kasus ini terungkap pada tahun 2001 ketika Baker Hughes, Inc. melaporkan kasus tersebut
kepada Security & Exchange Commission (SEC) yang bekerja sama dengan Departemen
Kehakiman Amerika Serikat.
- KPMG-SSH menyuap petugas sebesar US$ 75.000 untuk mengurangi kewajiban pajak
PTEC yang semua US$ 3,2 juta menjadi hanya US$ 270.000.
-SEC menjerat PTEC dengan Foreign Corrupt Practises Act (FCPA).
Latar Belakang Kasus
- KPMG-SSH didakwa telah melanggar Section 104A(a) ayat (1), (2) dan (3),
Sedangkan untuk Securities Exchange Act melanggar Section 30A(a) ayat (1), (2), (3) serta
Section 13(b) ayat (2)(B).
- Kasus ini berakhir damai
Analisis Kasus
- Sebagai seorang profesional yang memiliki kode etik seharusnya seorang akuntan
melandaskan setiap tindakan nya pada etika profesinya.
- Menurut pandangan kelompok kami, dalam kasus ini KPMG-SSH terlalu memihak pada
kliennya sehingga dinilai telah mengabaikan integritas dan objektivitas sebagai seorang
akuntan publik.
Analisa Kasus
- KPMG-SSH telah melanggar prinsip dasar prinsip dasar etika profesi akuntan, yaitu
integritas, objektivitas, Kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional dan
perilaku profesional.
1. Prinsip Integritas
Dalam kasus ini akuntan tidak tegas dan tidak jujur dalam menjalin hubungan profesionalnya
dengan bersedia melakukan kecurangan yaitu melakukan penyuapan pajak untuk kepentingan
kliennya.
Analisa Kasus
2. Prinsip Objektivitas
KPMG-SSH tidak melakukan pertimbangan objektif yang menyebabkan terjadinya benturan
kepentingan dengan memihak kepada kepentingan klien agar mendapatkan keringanan
pembayaran pajak dengan mengusulkan untuk menyogok aparat pajak di Indonesia
3. Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian
profesional
Dalam kasus ini akuntan tidak menggunakan sikap kehati-hatian profesionalnya dengan tidak
mempertimbangkan resiko yang
akan terjadi berkaitan dengan kelangsungan jasa kantor
akuntan publiknya yang menyebabkan keraguan pada
masyarakat terhadap jasa profesional akuntannya.
Analisa Kasus
4. Prinsip Perilaku Profesional
KPMG-SSH telah melanggar prinsip perilaku profesional dengan melakukan pelanggaran
hukum yang dapat mendiskreditkan profesi nya yaitu dengan menyarankan klien untuk
melakukan penyuapan pajak dan merugikan negara.
- Di Indonesia, KPMG memiliki partner lokal yaitu KAP Siddharta Siddharta & Harsono
(SSH) dan sekarang berpartner dengan KAP Siddharta & Widjaja.
- Pada tahun 1999 ketika Harsono salah satu senior partner SSH mencoba menyuap petugas
pajak di Indonesia yang pada saat itu sedang melakukan
perikatan audit dengan PT Eastman Chistensen
(PTEC).
Latar Belakang Masalah
Ethics is knowing the difference between what you have a right to do and what is right to do.
- Potter Stewart -

Anda mungkin juga menyukai