1. Tanggung jawab
Pelanggaran yang dilakukan yaitu:
Akuntan KPMG-Siddharta Siddharta & Harsono terbukti menyogok
aparat pajak di Indonesia sebesar US$ 75 ribu, hal tersebut membuktikan
bahwa akuntan tersebut kurang bertanggung jawab terhadap semua tugas
yang dilaksanakannya.
2. Kepentingan Publik
Akuntan KPMG-Siddharta Siddharta & Harsono terbukti tidak bertindak
secara profesional dalam melaksanakan tugasnya, dimana tidak bekerja
demi kepentingan publik karena menyogok aparat pajak di Indonesia
untuk menerbitkan faktur palsu yang dilakukan untuk kepentingan
kliennya. Padahal akibat dari yang dilakukannya merugikan publik karena
penerimaan negara akan menjadi lebih kecil dari yang seharusnya. Maka
KPMG-Siddharta Siddharta & Harsono harus siap kehilangan kepercayaan
publik.
3. Integritas
Dalam kasus ini akuntan KPMG-Siddharta tidak menjaga integritasnya,
karena telah melakukan penyogokan terhadap aparat pajak di Indonesia.
Tentu saja hal ini melanggar kode etik integritas dimana akuntan tidak
melaksanakan tugasnya dengan profesionalisme yang tinggi.
4. Objektivitas
Dalam kasus ini akuntan KPMG memihak kepada kliennya dan
melakukan kecurangan dengan menyogok aparat pajak di Indonesia. Tentu
saja laporan yang disajikan ini menjadi terkesan subjektif karena akuntan
bersikap berat sebelah.
Soal 2 KAP Purwanto, Sungkoro, dan Surja (Member dari Ernst and Young
Global Limited/EY)
Soal 3 KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang, dan Rekan (Member dari
BDO International)