Anda di halaman 1dari 1

CAGAR ALAM LIANG BALIK SUMATERA UTARA

Liang Balik ditetapkan sebagai natuurmonument berdasar Zelbestuur Besluit (ZB)


dari Kerajaan Negeri Kualuh Nomor : 221 tanggal 11 Januari 1936 dengan luas areal 0,31
Ha. Saat ini Natuurmonument Liang Balik lebih dikenal dengan Cagar Alam Liang Balik
yang dikelola oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara. Letak Cagar
Alam Liang Balik menurut ZB berada di sebelah kanan dari Aek Rimau dan Sungai Kualuh,
Keradjaan Kualuh, Onderafdeeling Labuhan Batu, Afdeeling Asahan, Gouvernement
Ooskust van Sumatra yang jauhnya ada kira-kira 1500 meter dari Titik Trianggulasi
T.2728/479, sedangkan menurut adminitrasi pemerintahan saat ini berada di Desa Kuala
Beringin Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara.
Potensi utama Cagar Alam Liang Balik adalah suatu bidang tebing tinggi dengan kemiringan
90 – 100o arah kemuka, yang pada dinding tebing bagian bawah terdapat tulisan/ukiran
gambar dan tulisan Batak Kuno. Cagar Alam Liang Balik sangat sulit dijangkau karena harus
menyusuri sungai dan lembah serta satu bukit terjal sehingga keberadaan kawasan ini kurang
mendapat perhatian. Disamping itu luasannya kecil dan fungsinya sebagai perlindungan
terhadap peninggalan sejarah berupa tulisan Batak Kuno. Potensi biotik yang terdapat di
sekitar kawasan Cagar Alam Liang Balik masih relatif baik dan dapat diusulkan serta
dipertahankan keberadaannya sebagai perluasan kawasan cagar alam.

Kawasan Cagar Alam Liang Balik mempunyai jenis vegetasi semak dan tumbuhan
perdu yang tumbuh di dinding yang terjal. Di sekitar Cagar Alam Liang Balik juga terdapat
vegetasi pepohonan seperti : Beringin (Ficus bengamin), Meranti Batu (Shorea platyclados),
Mayang (Payena acuminita), Haundolok (Eugenia sp), Darah-darah (Horsfieldia sp) Damoli
Bunga (Sloetia elongata), Medang (Litsea sp), Durian Hutan (Durio sp), Kempas (Coompais
sp), dan beberapa jenis tumbuhan perdu lainnya. Fauna yang dapat dijumpai langsung di
sekitar Cagar Alam Liang Balik, antara lain: Siamang (Symphalangus syndactilus), Ungko
(Hylobates agilis), Macan Akar (Felis bengalensis), Kucing Batu (Felis mammorata), Kera
(Macaca fescicularis), Tupai Terbang (Petaurista elegans), Tupai Tanah (Lariscus insignis),
Tupai Biasa (Sundasciurus sp), Ular Hijau (Tremorosurus sp), Kura-kura (Orlitia bornensis),
Babi Hutan (Sus vitatus), Burung Elang (Accipitrida sp), Burung Rangkong (Buceros
bicornis), Burung Kepodang (Oriolus chinensis), Burung Pelatuk (Dinopium sp), Burung
Murai Batu, Kelelawar (Emallonura sp), Biawak (Varanus salvator), dan Musang (Paguma
larvata).

Anda mungkin juga menyukai