Anda di halaman 1dari 2

Teori Kewirausahaan

Teori adalah “sekumpulan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang saling berhubungan”
yang menunjukkan pandangan sistematis terhadap sebuah fenomena dengan merinci hubungan
antar variabel, dengan tujuan untuk menerangkan dan memprediksi fenomena. Mari kita lihat
beberapa teori yang menjelaskan dan memprediksi fenomena mengenai kewirausahaan.

1. Teori Ekonomi
Dasar dari teori ekonomi adalah mengutamakan pada peluang usaha ,wirausaha akan
muncul dan berkembang apabila ada peluang ekonomi. Tokoh dari teori ekonomi ini
adalah Richard Catillon (th. 1725), beberapa teori yag mengarah pada teori ini adalah :
Neo Klasik, teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilag teknologis, dimana
manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan
sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel
keputusan, jadi individu hanya bertindak sebagai “kalkulator pasif” yang kontribusinya
relatif kecil terhadap perusahaan. Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk
menjelaskan isu mengenai kewirausahaan.Namun Neo Klasik masih mengakui juga
keberadaan pihak manajemen atau individu-individu. Dan individu inilah yang nantinya
berperan sebagai entrepreneur atau intrapreneur, yang akan dijelaskan pada teori-teori
selanjutnya.
Schumpeter’s entrepreneur, kajian schumpeter lebih banyak dipengaruhi oleh kajian
kritisnya terhadap teori keseimbangan (equilibrium theory)-nya Walras. Menurut beliau,
untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku)
ekonomi yang harus berulang-ulang dengan “cara yang sama” sampai mencapai
keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang dengan cara yang sama”, yang menurut
Schumpeter disebut “situasi statis”, dan situasi tersebut tidak akan membawa perubahan.
Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan
ekonomi yang diamatinya secara empiris. Singkat cerita, akhirnya beliau menemukan
unsur eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan aktor ekonomi yang membawa
inovasi tersebut disebut entrepeneur. Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang
inovatif yang akan membuat perubahan.
Austrian School, Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah ekonomi mencakup
mobilisasi sosial dari pengetahuan yang tersembunyi (belum diketahui umum) yang
terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari kegiatan para entrepreneur yang
bersaing. Ada dua konsep utama disini yaitu pengetahuan tersembunyi (orang lain belum
tahu) yang dikaji oleh Hayek dan kewirausahaan oleh Mises. Intinya mobilisasi sosial
dari pengetahuan tersebut terjadi melalui tindakan entrepreneural. Dan seorang
entrepreneur akan mengarahkan usahanya untuk mencapai potensi keuntungan dan
dengan demikian mereka mengetahui apa yang mungkin atau tidak mungkin mereka
lakukan.
Kirzerian Entrepreneur, Kirzer memakai pandangannya Misesian tentang “human
action” dalam menganalisis peranan entrepreneural. Menurut beliau, “knowing where to
look knowledge”. Dan dengan memanfaatkan pengetahuan yang superior inilah seorang
entrepreneur bisa menghasilkan keuntungan. Petuah lain dari beliau adalah “This insight
is simply that for any entrepreneurial discovery creativity is never enough: it is necessary
to recognize one’s own creativity“.
2. Teori Sosiologi-Antropologi
Teori ini berdasar atas tanggapan peluang, teori yang mencoba menerangkan mengapa
berbagai bentuk kelompok social budaya menunjukkan tanggapan yang berbeda terhadap
peluang usaha. Sosiologi diawali dari buku Max Wber The Protestant Ethic and the Spirit
of Capitalism, sedangkan antropologi ditemukan ras/ suku tertentu mempunyai tanggapan
yang lebih cepat dibandingkan dengan ras / suku yang lain.
3. Teori Psikologi
Motif Sosial berawal dari David Mc Clelland (Tahun 1960), teori ini menjelaskan bahwa
setiap perilaku didasarkan untuk mencapai tujuan yang didorong oleh adanya kebutuhan.
Ada 3 kebutuhan manusia yaitu : need for achievement, neet for affiliation, dan need for
power. Orang yang mengejar karir sebagai wirausahawan mempunyai kebutuhan
berprestasi yang tinggi (Stoner)
4. Teori Perilaku
Teori yang mengutamakan hubungan antara perilaku wirausaha dengan hasilnya, teori ini
juga mencoba memahami pola perilaku wirausaha, kewirausahaan dapat dipelajari dan
dikuasai karena kewirausahaan adalah pilihan karier. Dengan karier ini dapat
menggugurkan mitos yang berkembang bahwa bangsa Indonesia tidak dapat menjadi
manajer yang baik, tidak dapat berwirausaha yang berhasil, namun demikian, memang
diakui bahwa memang ada beberapa orang yang mempunyai karakteristik tertentu yang
dapat menjadi wirausahawan.

Anda mungkin juga menyukai