ehemmmm,,,,,,
gimanah nih kabar penyususnan proposalnya,,, lancar ??
hehe,,
bagi yang belum baca trik mudah menyusun latar belakang hayo baca dulu,,
sekalian langsung digarap tuh proposalnya... jangan lupa sambil ngopi juga...
hehe
Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar
alur logika berjalannya sebuah penelitian. Kerangka pemikiran dibuat
berdasarkan pertanyaan penelitian (research question), dan merepresentasikan
suatu himpunan dari beberapa konsep serta hubungan diantara konsep-konsep
tersebut (Polancik, 2009), biasanya kerangka pemikiran biasanya diletakkan di
bab 2, setelah sub bab tentang Tinjauan Studi (Related Research) dan Tinjauan
Pustaka. Penamaan kerangka pemikiran bervariasi, kadang disebut juga dengan
kerangka konsep, kerangka teoritis atau model teoritis (theoritical model).
Seperti namanya yang beraneka ragam, bentuk diagram kerangka pemikiran
juga bervariasi.
Maksud dari kerangka pemikiran itu sendiri adalah bagaimana alur logika
berjalannya variabel dalam penelitian, contohnya kita meneliti pengaruh
persediaan terhadap laba, brarti kita menceritakan bagaimana alur
logika/kronologi persediaan dalam perusahaan tersebut sehingga berpengaruh
terhadap laba. Perbedaan Kerangka pemikiran dengan Latar belakang adalah,
jika pada latar belakang kita menceritakan alur keinginan yang hati kita untuk
meneliti sebuah kasus nah pada kerangka pemikiran ini kita menjelaskan
kronologi variabel dan hubungan antar variabel pada aplikasinya.
Awali narsi kerangka pemikiran dengan menceritakan urgensi variabel X1,
contoh kalimatnya, mislkan kita meneliti persediaan (x1) :
Lanjutkan dengan definisi menurut ahli tentang variabel tersebut (X1), contoh :
Kemudian susun narasi tentang X2, sama halnya dengan menyusun narasi X1,
kita jelaskan urgensi X2 pada sebuah perusahaan dan diikuti dengan pendapat
ahli, misal X2 kita meneliti tentang Hutang Lancar, contoh kalimatnya :
Harus diperhatikan, jika kita meneliti dengan hipotesis intervenning maka kita
harus membuat narasi hubungan X1 dan X2 dulu, misalnya kita meneliti
Persediaan (x1) dan Hutang lancar (X2) :
Setelah itu baru kita jelaskan urgensi variabel Y diikuti dengan pendapat ahli,
misal kita meneliti variabel Y return on asset (ROA), contoh kalimatnya :
Selanjutnya kita simpulkan cara kerja dari 3 variabel tersebut, contoh kalimat
penelitian variabel simultan :
Gimanah guy’s.. memang agak rumit, tp coba ikuti langka demi langkah, satu
persatu setiap contoh kalimatnya diaplikasikan pada judul yang temen2 tliti..
setelah itu koreksi, pasti mudah deh.. hehe..
Nahh,, pada ahir bagian kerangka pemikiran ini kita gambarkan desain
peneletian yang akan kita lakukan.. contoh desain penelitian variabel simultan :
Desain penelitian variabel intervenning selain pake alat ukur ordinal, (biasanya
pada penelitian manajemen keuangan yang memakai rasio)
H1 : X1 berpengaruh terhadap X2
H2 : X2 berpengaruh terhadap Y
Desain penelitian variabel intervenning yang pake alat ukur ordinal, (biasanya
digunakan pada penelitian manajemen SDM dan Pemasaran)