Anda di halaman 1dari 2

Pesan Untuk Jumantik Mandiri

Untuk mencegah DBD, sebaiknya kita melakukan pencegahan dengan menjadi Jumantik (Juru Pemantau Jentik)
Mandiri). Di wilayah DKI ada Jumantik dari Kelurahan serta ibu-ibu PKK yang rutin berkeliling dan memeriksa tiap-tiap
rumah untuk mencari apakah ada jentik nyamuk atau tidak di rumah dan lingkungan sekitar.

Yang dilakukan Jumantik Mandiri adalah menjalankan program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) secara rutin
sehingga tidak perlu menunggu kedatangan ibu-ibu PKK dan kader Jumantik Kelurahan masing-masing.

Apa itu DBD?


DBD adalah salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah. Penyakit ini merupakan salah satu masalah
kesehatan di Indonesia yang dapat menimbulkan kekhawatiran karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat
menyebabkan kematian dalam waktu singkat.

Apa Penyebab & Cara Penularan DBD?


Seorang yang di dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan DBD, virus ini berada dalam
darah selama 4 – 7 hari. Bila penderita DBD digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk
kedalam lambung nyamuk, selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk
termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah menghisap darah penderita nyamuk tersebut siap
menularkan kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya dan menjadi
penular (Infektif).

Gejala & Tanda DBD?


1. Demam 2 –7 hari
2. Terjadi Perdarahan
3. Pembesaran Hati
4. Renjatan (syok)
5. Jumlah trombosit < 100.000
6. Peningkatan Hematokrit
7. Nyeri otot, lemah, mual, muntah, diare

Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti ?


1. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih keperakan
2. Penyebaran penyakitnya yaitu pagi atau sore
3. Berkembangbiak pada air bersih

Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti ?

Telur - Jentik (5-7 hari) - Pupa (1-2 hari) - Nyamuk dewasa ( ± betina 14 hari ).
Ingat PSN, Ingat
Memeriksa Jentik Nyamuk
Aedes Aegypti !!!

Jentik nyamuk Aedes Aegypti ini senang hidup di air bersih, gerakannya kalau dilihat menggunakan lampu senter / lampu
HP terlihat cepat sekali. Kita dapat mencari / melihat jentik nyamuk menggunakan peralatan tersebut dan diarahkan ke
bagian rumah yang berair, tempat-tempat tersebut adalah :

1. Bak kamar mandi (meskipun air selalu bergerak karena ada kucuran air)
2. Ember yang selalu berisi air
3. Air penampungan di dispenser (tadahan di bawah kran)
4. Penampungan air kulkas (pada bagian belakang kulkas)
5. Tadahan pada pot bunga (piring dibawah pot)
6. Air di pot tanaman air (sebaiknya diberi ikan-ikan kecil agar jentik
nyamuk dimakan ikan tersebut)
7. Air pada vas bunga yang diletakkan di meja
8. Kolam yang tidak mengalir dan air terjunnya jarang dinyalakan
9. Tempat air minum binatang peliharaan
10. Tanki air yang tidak tertutup (perhatikan juga apakah airnya
mengalir atau tidak)
11. Dak beton di atas rumah (atap) yang ada genangan air hujan
12. Wadah-wadah yang bisa menanpung air hujan dan dibiarkan
terbuka diluar ruangan selama berhari-hari seperti ban bekas
13. Air di pangkal daun tanaman tertentu (pelepah daun) yang bisa menampung air hujan

Perlu diperhatikan juga untuk tidak menggantung pakaian di balik pintu karena akan menjadi sarang nyamuk yang jika
dibiarkan nyamuk-nyamuk tersebut akan bertelur di rumah kita.

Sepertinya sepele, tapi kalau ada anggota keluarga yang sakit tentunya kita akan sedih sekali ya. Oleh karena itu mari
kita perhatikan lingkungan rumah dan sekitarnya. Lebih baik mencegah daripada mengobati, dan Hidup Sehat Berawal
Dari Lingkungan yang Sehat 

SELAMAT MENJADI JUMANTIK MANDIRI

Anda mungkin juga menyukai