Anda di halaman 1dari 3

Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada

Masa Islam
Masuknya Agama Islam sangat berpengaruh pada masyarakat Indonesia.
Kebudayaan Islam terus berkembang di Indonesia sampai sekarang.
Pengaruh kebudayaan Islam dalam kehidupan

wikipedia.org
masyarakat Indonesia antara lain pada bidang-bidang berikut.

a. Bidang Politik

Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang memiliki


corak Hindu-Buddha. Akan tetapi, setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang
bercorak Hindu-Buddha pelan-pelan mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya
oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka,
dan lain-lain. Pada sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar sultan
atau sunan seperti halnya para wali. Jika raja pada suatu kerajaan meninggal dunia,
tidak dimakamkan di candi tetapi dimakamkan secara Islam.

b. Bidang Sosial

Aturan kasta tidak diterapkan pada Kebudayaan Islam seperti kebudayaan Hindu.
Pengaruh Islam yang berkembang sangat pesat membuat mayoritas masyarakat
Indonesia memeluk agama Islam. Hal ini menyebabkan aturan kasta mulai pudar di
masyarakat Indonesia. Nama-nama Arab seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali,
Ibrahim, Hasan, Hamzah, Musa, dan lainnya mulai digunakan. Kosakata bahasa Arab
juga banyak diserap ke bahasa Indonesia, contohnya rahmat, berkah (barokah), rezeki
(rizki), kitab, ibadah, sejarah (syajaratun), majelis (majlis), hikayat, mukadimah, dan
masih banyak lagi yang lainnya.
Begitu pula dengan sistem penanggalan. Sebelum Islam masuk ke Indonesia,
masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai
pada tahun 78 M. Dalam kalender Saka ini, ditemukan nama-nama pasaran hari seperti
legi, pahing, pon, wage, dan kliwon. Setelah berkembangnya Islam, Sultan Agung dari
Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran
bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).

c. Bidang Pendidikan

Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesanten Islam. Sebenarnya, pesantren


telah berkembang sebelum Islam masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi
tempat pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam masuk, mata pelajaran
dan proses pendidikan pesantren berubah menjadi pendidikan Islam. Pesantren
merupakan sebuah asrama tradisional pendidikan Islam. Siswa tinggal menetap
bersama untuk belajar ilmu keagamaan di bawah bimbingan guru yang disebut kiai.
Asrama siswa berada di dalam kompleks pesantren, begitu juga Kiai tinggal di
kompleks pesantren.

d. Bidang Sastra dan Bahasa

Persebaran bahasa Arab lebih cepat daripada persebaran bahasa Sanskerta karena
dalam Islam tak ada pengkastaan. Semua orang dari raja hingga rakyat jelata dapat
dengan bebas mempelajari bahasa Arab. Pada mulanya, memang hanya kaum
bangsawan yang pandai menulis dan membaca huruf dan bahasa Arab. Namun
selanjutnya, rakyat kecil pun mampu membaca dan menulis huruf Arab. Penggunaan
huruf Arab di Indonesia pertama kali terlihat pada batu nisan di daerah Leran Gresik,
tempat tersebut diduga makam salah seorang bangsawan Majapahit yang telah masuk
Islam. Dalam perkembangannya, pengaruh huruf dan bahasa Arab terlihat pada karya-
karya sastra Islam.

Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam teknologi arsitektur seperti masjid dan
istana. Ada perbedaan antara masjid-masjid yang dibangun pada awal masuknya Islam
ke Indonesia dengan masjid yang ada di Timur Tengah. Masjid di Indonesia tidak
mempunyai kubah di puncak bangunannya. Kubah digantikan dengan atap tumpang
atau atap bersusun. Jumlah atap tumpang itu selalu ganjil, tiga tingkat atau lima tingkat
serupa dengan arsitektur Hindu. Contohnya, Masjid Demak dan Masjid Banten Islam
juga memperkenalkan seni kaligrafi. Kaligrafi adalah seni menulis aksara indah yang
merupakan kata atau kalimat. Kaligrafi ada yang berwujud gambar binatang atau
manusia (hanya bentuk siluetnya). Ada pula yang berbentuk aksara arab yang
diperindah.

Teks-teks yang berasal dari Al-Quran merupakan tema yang paling sering
dituangkan dalam seni kaligrafi ini. Media kaligrafi yang sering digunakan
adalah nisan makam, mihrab, dinding masjid, kain tenunan, kayu, dan kertas
sebagai pajangan

Anda mungkin juga menyukai