Anda di halaman 1dari 47

Tujuh Unsur Budaya Thai (Thailand)

Oleh Erik (2 SMA IPS)


‘Sosiologi’
Sistem Kesenian

Sastra di Thailand sudah berkembang pada abad ke-13 dimana penulisan-penulisan tersebut bergaya
serperti puisi dan biasanya berhubungan dengan Agama dan Kerajaan, misalnya Maha Cham Kham
Luang. Hal ini disebabkan karena Penulisan sastra-sastra sangat dihargai pada Agama Buddha.

Di bidang melukis, objek-objek yang dilukiskan untuk masyarakat Thai adalah objek-objek Buddha,
seperti patung buddha, candi, istana, suasana di neraka dan surga, serta kejadian-kejadian yang
terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Seni melukis ini telah berkembang sejak zaman Sukhotai
(1249-1438 AD).

Selain itu, juga banyak ditemukan alat-alat instrumen-instrumen musik di Thailand yang digunakan
untuk musik tradisional dan calassical di Thailand. Alat-alat ini digunakan oleh mayoritas masyarakat
Thai dan juga etnik-etnik minoritas. Di sistem organologi, instumen-instrumen musik tradisional Thai
dikenal menjadi empat kategori berdasarkan cara bermainnya, yakni meniup (instrumen angin)
contohnya khlui (seruling yang terbuat dari bambu), memetik (memetik senar instrumen) contohnya
adalah saw duang (instrumen dengan dua senar dan digunakan untuk musik klasik), menarik
(menarik senar alat instrumen contohnya adalah grajaphi, dan memukul atau menggetarkan
(memukul alat instrumen) contohnya adalah angklung yang dibunyikan dengan digetarkan.

Tarian Thai, seperti banyak negara-negara lainnya di Asia, dibagikan menjadi dua kategori utama,
yaitu high art (tarian klasik) dan disticnction (tarian foklore). Salah satu tarian Thai adalah Lakhon
dan Khon.

Kesenian dalam berbagai bidang yang dimiliki oleh masyarakat Thai ini memiliki banyak kemiripan-
kemiripan yang hampir sama dengan kesenian di negara-negara Asia Tenggara lainnya, terutama
negara-negara tetangga Thailand.

Selain itu, Budaya Amerika sangat mempengaruhi budaya Thai dalam bidang seni akting. Pada
mulanya, banyak pemuda-pemuda Thai mencari pendidikan di Amerika dalam bidang seni akting.
Hal ini menyebabkan banyak artis Thai yang menggunakan ide-ide atau gaya budaya Amerika dalam
bidang akting. Pada masa Sukhotai dan Ayyuthaya, orang Thai menggunakan konsep-konsep dari
Khmer dan India dalam hal design.

Pada zaman modern ini, bidang Theatre masyarakat Thai telah berkembang dengan pesat. Salah satu
bidang seni theatre yang terkenal di Thailand alalah Khon, yang bersumber dari Indian Ramayana.
Unsur-unsur kesenian budaya thai seperti drama, buku/literature, perfilman, dan bidang seni-seni
lainnya saat ini tidak sekedar hanya terbatas pada lingkungan Kerajaan saja, tetapi saat ini telah bisa
dinikmati oleh masyarakat luas dan orang-orang asing. Orang Thai menerima westernisasi dalam
semua sektor, termasuk dalam bidang seni. Hal ini bisa dilihat dalam teknik perfilman, costum
design, dll.

Sistem Bahasa

Bahasa yang digunakan oleh mayoritas masyarakat Thai adalah bahasa thai. Hampir seluruh
penduduk Thailand menguasai bahasa thai. Sebagaian kata-kata Thai banyak yang meminjam dari
bahasa Khmer, Pali (Bahasa yang digunakan oleh kaum Buddha Theravada, atau Sangkrit (bahasa
yang digunakan orang Hindu, terutatama di India.

Alpabet bahasa Thai pertama kali diperkenalkan oleh Raja Ramakamhaeng pada masa Sukhotai pada
1283. Bahasa Thai dibaca ke arah horizontal dari kiri ke kanan. Bahasa Thai ini terdiri dari 76 huruf,
yakni 44 konsonan dan 32 vowel. Bahasa ini juga mempunya intonasi dalam setiap kata. Intonasi di
dalam Bahasa Thai di bagi menjadi lima, yaitu rendah (ee/low), tinggi (to/high), menurun
(catawa/falling), mentinggi (tri/raising), dan datar (samak). Suatu kata yang memiliki intonasi yang
berbeda akan memiliki makna yang berbeda pula.

Selain itu, Bahasa Thai digunakan menjadi dua yaitu Bahasa Thai biasa yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat luas dan Bahasa Thai untuk Kerajaan (Royal Language) atau dikenal
dengan Rachasap yaitu dengan kata-kata yang lebih sopan dan memiliki tingkatan yang lebih tingi.
Tidak semua orang Thai menguasai bahsa ini dan biasanya hanya sekedar keluarga dan anggota
kerajaan. Rachasap ini biasanya digunakan untuk acara-acara Kerajaan yang formal, misalnya dalam
suatu pidato.

Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional mulia berkembang di masyarakat Thai pada saat Raja
Mongkhut (Rama IV) berkuasa. Bahasa Inggris dikiranya sangat diperlukan oleh Raja Rama V, sampai
bahkan dia mendatangkan guru yang bernama Anna dari Inggris. Akan tetapi saat ini, sebagaian
masyarakat Thai cenderung tidak familiar dengan bahasa Inggris.

Hanya minoritas orang Thai yaitu yang memiliki etnik Thai dan Melayu mengusai bahasa melayu.

Sistem Kepercayaan

Berdasarkan sensus yang dilakukan pada 2000, 95% dari orang Thai memiliki kepercayaan Buddha
Theravada. Kepercayaan Buddha Theravada yang diambil dan diserap dari Sri Langka menggunakan
bahasa Pali sebagai bahasa keagamaan. Keluarga Kerajaan juga memilki kepercayaan Buddha
Theravada dan melihatnya sebagai suatu hal yang suci. Bahkan, biksu memiliki tingkatan status yang
lebih tinggi daripada Raja Thailand dalam kehidupan sosial. Seseorang laki-laki yang beragama
Buddha Theravada diwajibkan untuk menjadi seorang biksu pada usia sebelum bekerja. Akan tetapi,
akibat dampak globalisasi, nilai-nilai budaya yang semakin luntur menyebabkan semakin sedikitnya
ditemukan remaja-remaja Thai yang menjadi seorang biksu. Masyarakat Thai cenderung
mendapatkan pendidikan agama Buddha di candi-candi. Biasanya kegiatan menyembah wat-wat
dilakukan oleh masyarakat Thai dengan menyembah patung biksu dan memberikan sajian-sajian
untuk mendapatkan keberuntungan dan dikabulkan permohonannya.

Selain itu, sisanya (5%) merupakan orang Thai yang memiliki kepercayaan Hinduism, Christianity,
Taoism, animism, dan Islam. Daerah Pattani, Yala, Narathiwat dan bagaian dari Songkhla didominasi
oleh penduduk Muslim, karena terdiri dari etnik Thai dan Malay. Pemerintahan Thai sering kali
memandang Thai-Muslim sebagai teroris dan seperatis. Sedangkan Thai-Muslim yang mengalami
kecemburuan ekonomi biasanya tidak menyukai pemerintah pusat yang korupsi dan tidak bersikap
adil. Hal ini menyebabakan sering terjadinya konflik antara dua pihak.

Terdapat taboos pula yang dipercayai oleh masyarakat Thai yaitu memeggang kepala orang yang
lebih tua itu dan menunjuk seseorang dengan menggunakan kaki merupakan suatu hal yang
melecehkan. Masyarakat Thai menganggap bahwa kepala merupakan bagian tubuh yang paling suci
dan kaki sebagai bagian tubuh yang paling kotor, sehingga menginjak makanan dan melangkahi
seseorang tidak diperkenankan

Sistem Ilmu Pengetahuan

Pada masa tradisional(1220–1868), masyarakat thai mendapatkan ilmu pengetahuan di candi-candi


dan ilmu yang diterima hanya sekedar ilmu agama dan sosial. Akan tetapi, pendidikan baru pertama
kali disadarkan perlu pada saat Raja Rama IV berkuasa. Dia mendatangkan guru dari Inggris yang
bernama Anna. Kedatangannya ini terutama untuk belajar Bahasa Inggris yang dikiranya sangat
diperlukan dan sangat penting oleh Raja Rama IV. Kemudian berkembang dan timbulah lembaga-
lembaga pendidikan di Thailand.

Saat ini, anak-anak sudah mendapatkan ilmu pengetahuan dari sekolah-sekolah yang memberikan
pelajaran di segala bidang. Akan tetapi, ajaran Agama Buddha jarang bahkan tidak diajarkan di
sekolah-sekolah Thailand. Biasanya murid-murid Thailand mendapatkan ajaran-ajaran agama di
candi-candi oleh para biksu dan orang tua. Pendidikan di Thailan mulai berkembang dengan baik
pada tahun 1997 (setelah terjadi kudeta), dimana pemerintah berprihatin untuk meningkatkan
kemampuan generasi-generasi muda Thai untuk mampu bersaing pada arena globalisasi.

Thailand merupakan suatu negara yang belum pernah dijajah oleh negara kolonial. Oleh karena itu,
Thailand tidak memiliki keuntungan dari pengaruh-pengaruh yang diberikan negara kolonial pada
sistem ilmu pengetahuann dan sosial. Masyarakat Thai bisa menikmati pendidikan yang baik di
Thailan dengan adanya sarana sekolah dari Playgroup, Kindergarden, Sekolah Dasar (Enam Tingkat),
Sekolah Menengah Pertama(Tiga Tingkat), Sekolah Menengah Atas (Tiga Tingkat), dan berbagai
universitas. Pusat pendidikan Thailand ada di Kota Bangkok. Pendidikan di Thailand diselanggarakan
oleh Menteri Pendidikan (Ministry of Education). Hukum di Thailand menwajibkan untuk setidaknya
mendapatkan pendidikan wajib belajar 12 tahun. Orang Thai sudah memilki kesadaran penuh akan
pentingnya pendidikan, baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Sistem Ekonomi

Sebagai negara Agraris, masyarakat Thai masih bermata pencaharian terbesar sebagai petani yang
bertani dan berkebun yakni sebesar 49%. Pertanian dan perkebunan dilakukan terutama di Utara
dan Selatan Thailand. Selain itu, 39% persen dari masyarakat Thai bekerja dalam bidang service atau
jasa. Bidang jasa ini terutama merupakan bidang pariwisata. Adapun 13% dari masyarakat Thai yang
bermata pencaharian dalam bidang industri dan sisanya merupakan pekerja-pekerja dalam bidang
lainnya. Pada tahun 2006, jumlah tenaga kerja Thailand adalah sebanyak 36.41 juta penduduk dan
hanya 1.144.688 penduduk Thailand menganggur. Selain itu, jumlah pendapatan rata-rata orang
Thai adalah sebanyak 9100$ per tahun (capital per income). Partner utama masyarakat Thai
(Thailand) dalam ekonomi adalah dengan negara Jepang, Cina, Malaysia, dan Cina.

Sistem Sosial

Struktur sosial masyarakat Thai berbentuk patembayan karena sudah cenderung menuju
modernisasi. Selain itu, Raja dan keluarga Raja merupakan orang-orang yang sangat digemari dan
dihormati oleh masyarakat Thai atas jasa-jasa keluarga raja yang telah diberikan rakyat. Raja di
Thailand dipilih berdasarkan keturunannya (The Cakri Kings), yakni dari His Majesty King Buddha Yod
Fa Chulalok the Great (King Rama I) sampai sekarang His Majesty King Bhumibol Adulyadej (King
Rama IX). Walaupun begitu, Biksu dianggap orang yang paling suci dan memiliki status tertinggi di
kalangan masyarakat Thai, bahkan melebihi kedudukan suatu raja dan keluarga raja.

Orang Thai memiliki nasionalisme yang kuat terhadap negaranaya. Orang Thai memiliki peradaban
dimana orang Thai yang muda sangat menghormati dan menghargai orang yang lebih tua. Saat ini
(masa modern), diskriminasi gender antara kaum laki-laki dan perempuan sudah dihapuskan dalam
sistem sosial Thai.

Sistem Teknologi

Kehidupan masyarakat Thai terutatama di Kota Bangkok tidak pernah lepas dari teknologi yang terus
berkembang. Masyarakat Thai telah menerima teknologi dalam kehidupan mereka dan bahkan
mengembangkan dan menciptakan teknologi yang lebih maju.

Berdasarkan survey mengenai teknologi dan kominikasi yang dilakukan, dari 832,043 orang yang
digunakan sebagai sampel di seluruh Kingdom Thailand, 20,5% (170,744) orang menggunakan dan
memakai komputer dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam survey internet, dikatakan bahwa
dari 831,559 unit komputer sebagai sampel di seluruh Thailand, 47,2% (7392,632) unit komputer
tersebut telah menggunakan fasilitas internet. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan National
Statistic Office, diungkapkan bahwa rumah sakit merupakan tempat yang paling sering ditemukan
komputer, yakni rata-rata sekitar 64 komputer setiap rumah sakit. Internet paling banyak
ditemukan di perusahaan-perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang travel agencies.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Thai cenderung tidak menggunakan internet
yakni karena biaya/pengeluaran yang terlalu tinggi (23,7%), merasa tidak diperlukan untuk kegiatan
bisnis dan jasa (79%), kekurangan dalam kemampuan penggunaan internet (14,8), kurang
menguntungkan (8,7), dan kekhawatiran pada sekuritas (13,5).

Dalam pemakaian web, hampir 87% orang thailand telah memiliki website sendiri dan sisanya
merupakan penggunaan web portal lainnya. Penggunaan web ini (84%) digunakan terutama untuk
marketing product.
Profil Lengkap Negara Thailand

08/22/2014 Pete

Thailand adalah sebuah negara kerajaan di Asia Tenggara. Luasnya kira-kira sama dengan luas
Perancis dan memiliki populasi sekitar 67 juta. Selama ratusan tahun, Thailand dikenal sebagai Siam.
Negara ini berubah nama pada tahun 1939 ke Thailand, yang berarti “Tanah Orang-orang Merdeka.”
Nama ini cocok karena Thailand adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak pernah
menjadi koloni Eropa.

Penduduk

Sebagian besar orang Thailand adalah anggota kelompok etnis Thai/Lao. Mereka diyakini merupakan
keturunan dari orang-orang yang bermigrasi dari China selatan dan tenggara pada tahun 500-an
Masehi. Ada juga orang-orang keturunan China, Melayu, Khmer (Kamboja), dan Vietnam. Sejumlah
kecil kelompok etnis lain juga ada di Thailand.

Sekitar setengah dari penduduk Thailand tinggal di atau dekat daerah perkotaan di gedung-gedung
modern. Lainnya tinggal di desa-desa. Rumah desa tradisional dibangun dari kayu atau bambu.
Atapnya terbuat dari rumbia atau seng.

Pakaian gaya Barat sekarang umum di Thailand. Tetapi beberapa orang Thai di daerah pedesaan
mengenakan pakaian tradisional. Baik pria maupun wanita memakai pakaian panjang dan longgar
yang disebut sarung, dan laki-laki kadang-kadang memakai cawat. Dalam rumah-rumah pribadi,
anggota keluarga dan tamu tidak memakai alas kaki.

Bahasa

Bahasa resmi negara adalah bahasa Thai. Kebanyakan orang berbicara dengan dialek Bangkok.
Bahasa Inggris secara luas diajarkan di sekolah dan banyak orang Thai mampu menggunakannya
dengan lancar.

Agama

Kebanyakan orang Thailand beragama Budha. Seluruh negara dihiasi dengan ribuan candi Budha
yang disebut wat. Setiap laki-laki Thailand diharapkan bisa melayani di wat selama minimal tiga
bulan. Setiap hari saat fajar, para biksu Budha pergi di antara orang-orang untuk menerima
makanan. Pada hari-hari suci dan selama festival, orang-orang membawa makanan untuk wat.
Hampir 5 persen dari populasi Thailand adalah Muslim.

Pendidikan

Sistem sekolah Thailand memiliki tiga tingkat utama: pendidikan dasar, menengah (termasuk sekolah
menengah), dan pendidikan tinggi. Di masa lalu, hanya pendidikan dasar yang diwajibkan. Namun,
sejak tahun 1997 pendidikan hingga sekolah menengah (dua belas tahun) wajib dan juga gratis.
Thailand memiliki banyak universitas. Yang paling tua dan paling bergengsi adalah Chulalongkorn
dan Thammasat, keduanya di Bangkok. Rasa hormat orang Thai pada pendidikan tercermin dalam
tingkat melek huruf negara yang tinggi, berada di atas 90 persen.

Makanan

Nasi adalah makanan pokok. Masakan Thailand sangat pedas. Biasanya mencakup banyak sayuran
dengan ikan, daging babi, atau ayam. Kecap ikan, cabai, dan cabai pasta adalah bahan utama dalam
masakan Thailand. Buah-buahan tropis juga merupakan bagian dari sajian Thailand.

Olahraga dan Rekreasi

Tinju tradisional Thailand (Thai boxing) adalah salah satu olahraga favorit. Favorit lain adalah takraw,
persilangan antara sepak bola dan voli. Olahraga Barat seperti basket dan tenis juga menjadi
populer.

Bentang Alam

Thailand terletak di pusat Asia Tenggara. Negara ini berbatasan dengan Myanmar, Laos, Kamboja,
dan Malaysia.

Negara ini terdiri atas empat bidang wilayah yang berbeda. Wilayah daratan tengah adalah daerah
yang paling padat penduduknya dan subur di negara itu. Wilayah barat laut bergunung-gunung dan
mencakup sebagian besar hutan tropis di negara itu. Titik tertinggi Thailand, Doi Inthanon (2.576
meter), terletak di sana.

Wilayah timur laut, atau Dataran Tinggi Khorat, memiliki tanah yang buruk yang tidak dapat
digunakan untuk bercocok tanam. Wilayah selatan adalah jalur sempit tanah di Semenanjung
Malaya, yang merupakan milik Thailand dan Malaysia. Wilayahnya terdiri atas pegunungan berhutan
lebat.

Sungai dan Perairan Pesisir

Thailand memiliki dua sistem sungai utama, Chao Phraya (atau Me Nam) dan Mun. Bersama dengan
empat cabang terbesarnya, Chao Phraya mengalir baik ke Thailand utara maupun ke dataran tengah.
Sungai Mun mengalir di timur laut Thailand. Sungai ini mengalir ke Mekong, salah satu sungai utama
di Asia.

Thailand juga memiliki garis pantai sekitar 3.200 kilometer di sepanjang Teluk Thailand dan Laut
Andaman. Phuket, pulau terbesar di negara itu, ada di lepas pantai barat daya di Laut Andaman.

Iklim

Thailand memiliki iklim tropis dengan tiga musim: panas, hujan, dan dingin. Suhu rata-rata untuk
sebagian besar negara berkisar dari sekitar 18 sampai 35 ° C, tergantung pada musim dan elevasi.
Curah hujan tahunan bervariasi, berkisar dari sekitar 1.000 mm di dataran tengah hingga sekitar
5.600 mm di semenanjung selatan.

Sumber Daya Alam

Tanah yang subur adalah sumber daya alam utama Thailand. Wilayah daratan tengah adalah salah
satu daerah yang paling produktif di dunia untuk menanam padi. Perairan pesisir Thailand kaya akan
kehidupan laut, meskipun telah habis dalam beberapa tahun terakhir.
Timah adalah mineral yang paling penting dan ekspor utama di negeri ini. Thailand merupakan
produsen tungsten terbesar kedua dan produsen timah terbesar ketiga di dunia. Deposit mineral
lainnya meliputi gas alam, batu bara muda (brown coal), dan gipsum.

Hutan pernah menjadi sumber jati dan kayu berharga lainnya. Tapi penebangan dan pertanian telah
secara drastis mengurangi wilayah hutan negara. Pembalakan dilarang pada tahun 1989, dan hutan
hujan Thailand yang tersisa menjadi sumber obat-obatan yang semakin penting.

Ekonomi

Sejak tahun 1960, kebijakan pemerintah telah mengonversi Thailand dari negara pertanian ke
industri. Antara tahun 1985 dan 1995, Thailand memiliki salah satu tingkat pertumbuhan ekonomi
tertinggi di dunia. Negara ini terutama didorong oleh pembuatan barang untuk ekspor. Barang ini
meliputi pakaian, mainan, sirkuit terpadu, dan bagian alat elektronik. Namun, setelah tahun 1997,
perekonomian menurun. Banyak perusahaan bangkrut dan pengangguran meluas.

Untuk merangsang pertumbuhan industri di selatan, pemerintah Thailand, bersama dengan


pemerintah Malaysia, membangun jaringan pipa gas sepanjang 375 kilometer. Jaringan ini dimulai
dari perbatasan Thailand dengan Malaysia hingga ke Teluk Thailand. Proyek yang dimulai pada tahun
2003 ini selesai pada tahun 2007.

Jasa

Jasa menyumbang sekitar 50 persen dari perekonomian Thailand. Sektor ini mencakup jasa pribadi
dan bisnis, perdagangan grosir dan eceran, keuangan, asuransi, real estate, transportasi, utilitas, dan
komunikasi. Bisnis yang terkait dengan pariwisata juga termasuk dalam sektor jasa.

Manufaktur

Manufaktur menyumbang 35 persen dari perekonomian Thailand. Item yang diproduksi meliputi
tekstil dan pakaian, minuman, produk tembakau, semen, dan perhiasan. Barang-barang manufaktur
lainnya adalah peralatan dan komponen listrik, komputer dan bagian-bagian komputer, sirkuit
terpadu, furnitur, dan plastik.

Pertanian

Ekonomi Thailand tidak lagi berbasis pertanian. Namun, lebih dari setengah penduduknya masih
terlibat dalam beberapa kegiatan pertanian. Thailand tetap menjadi salah satu eksportir utama
dunia dari produk-produk pertanian, seperti beras, singkong, karet, tebu, kedelai, dan buah-buahan.

Kota-kota Besar

Bangkok adalah ibu kota, kota terbesar, pelabuhan utama, dan pusat ekonomi dan budaya Thailand.
Bangkok juga merupakan salah satu kota besar di Asia Tenggara. Wilayah metropolitan Bangkok,
yang meliputi bagian dari beberapa kota yang berdekatan -Nonthaburi, Pathum Thani, Samut
Prakan, dan Nakhon Pathom- memiliki populasi sekitar 12 juta. Nama Thai untuk kota Bangkok
adalah Krung Thep, atau “City of Angels.” Orang-orang dari seluruh negeri datang untuk bekerja,
belajar, dan berwisata, atau beribadah di banyak kuil Budha yang indah.

Kota penting lainnya adalah Chiang Mai, pusat budaya dan agama di utara. Ratusan kuil Budha
menjadikan kota ini salah satu tujuan wisata yang paling penting di kawasan itu. Songkhla, di
semenanjung, merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan. Nakhon Si Thammarat, juga di
semenanjung, adalah salah satu pusat Budha tertua di Thailand. Dan Nakhon Ratchasima, di timur,
merupakan pusat perdagangan dan industri.
Warisan Budaya

Musik

Musik rakyat populer dengan kebanyakan orang Thai, terutama di timur laut. Tapi banyak orang Thai
mendengarkan musik pop dan rock. Musik klasik Thai, dulu terbatas pada istana, juga populer.
Musisi sering ditampilkan dengan ansambel yang disebut piphat. Piphat meliputi simbal, gong, drum,
dan alat musik tiup mirip dengan oboe.

Seni

Seni tradisional Thailand sifatnya relijius dan mencakup patung, lukisan, dan arsitektur candi.
Pengrajin Thai dikenal karena tekstil mereka yang indah, terutama sutra, serta furnitur bambu dan
rotan.

Sastra

Sastra paling awal Thailand ditulis pada tahun 1200-an. Sastra itu sering menampilkan tema yang
berhubungan dengan agama atau raja. Penulis modern Thailand yang terkemuka misalnya Dok Mai
Sot, Si Burapha, Kukrit Pramoj, dan Jit Phoumisak.

Teater dan Tari

Bentuk paling terkenal dari teater tradisional Thailand adalah khon. Khon adalah sebuah drama
koreografis yang didasari pada tema Hindu. Pertunjukan ini dilakukan oleh penari dengan kostum
dan masker yang rumit. Bentuk lain dari teater adalah lakhon dan likay, yang lebih informal. Teater
ini juga mendramatisir suatu tema.

Pemerintah

Sampai tahun 1932, Thailand adalah sebuah monarki absolut. Pada tahun 1932, setelah revolusi tak
berdarah, pemerintah menjadi monarki konstitusional. Raja sekarang menjabat sebagai kepala
negara tetapi memiliki sedikit kekuatan politik. Raja Thailand saat ini adalah Bhumibol Adulyadej
(Rama IX), yang menduduki takhta sejak tahun 1946. Dia adalah raja terlama yang masih hidup di
dunia.

Lembaga legislatif adalah Majelis Nasional yang terdiri atas dua kamar, Senat dan Dewan Perwakilan
Rakyat. Senator, sebelumnya ditunjuk oleh raja, telah dipilih sejak tahun 2000 untuk masa jabatan 6
tahun. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih oleh rakyat untuk masa jabatan 4 tahun. Perdana
menteri, yang merupakan kepala pemerintahan, harus menjadi anggota DPR dan dipilih oleh badan
itu.
Thailand (Artikel Lengkap)

Kerajaan Thai (nama resmi bahasa Thai: ราชอาณาจักรไทย Ratcha Anachak Thai; atau Prathēt Thai,
bahasa Inggris: Thailand) atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai (dibaca: "meng-thai", sama dengan
versi Inggrisnya, berarti "Negeri Thai") adalah sebuah negara di Asia Tenggara. Thailand berbatasan
dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut
Andaman di barat. Thailand dahulu dikenal sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949.

Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, namun juga dapat merujuk kepada suku
Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai terutama
kaum minoritas Tionghoa.

Kerajaan Thai / Thailand

ราชอาณาจักรไทย (Ratcha Anachak Thai)

ประเทศไทย (Prathet Thai)


Lambang negara
Bendera

Motto: ชาติ ศาสนา พระมหากษัตริย์ (Thai)

“Negara, Agama, Raja”

Lagu kebangsaan: Phleng Chat Thai


Lagu kerajaan: Phleng Sansoen Phra Barami

Ibu kota Bangkok


(dan kota terbesar)

Bahasa resmi Thai

Pemerintahan Monarki konstitusional

Kemerdekaan

Kerajaan Sukothai 1238–1448

Kerajaan Ayutthaya 1351–1767

Kerajaan Thonburi 1768–1782

Kerajaan Rattanakosin 6 April 1782

Monarki Konstitusional 24 Juni 1932

Luas
Total 513.120 km2

Air (%) 0,4 (2.230 km2)

Penduduk

Perkiraan 2011 66.720.153

Sensus 2010 65.479.453

Kepadatan 132,1/km2

Mata uang Baht (฿)

Zona waktu (UTC+7)

Lajur kemudi kiri

Ranah internet .th

Kode telepon 66

1. Asal Mula Nama Thailand

Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, namun juga dapat merujuk kepada suku
Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai terutama
kaum minoritas Tionghoa.

Sampai tanggal 23 Juni 1939, negara ini bernama resmi Siam (bahasa Thai: สยาม [dibaca: Sayam])
dan kemudian diganti menjadi Thailand. Sempat dirubah kembali menjadi Siam dari tahun 1945
sampai 11 Mei 1949, dan setelah itu kembali ke Thailand. Kata Siam teridentifikasi dengan bahasa
Sansekerta Śyâma (शशशशश, artinya “gelap” atau “coklat”).

Kata Thai (ไทย) dipercaya berasal dari kata Tai (ไท) yang berarti “kemerdekaan” dalam bahasa Thai.
Cendekiawan terkenal dari Thailand memberikan pendapat bahwa Tai (ไท) berarti “orang” sejak
penelitiannya bahwa kata “Tai” berdasarkan dari kata “kon” dalam bahasa Thai yang artinya
“orang”.

Jadi, Thailand berarti “tanah kebebasan” untuk menunjukkan bahwa Thailand adalah satu-satunya
negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah bangsa Eropa. Kata Mueang Thai (Thai: เมืองไทย)
berasal dari kata mueang (Thai: เมือง) yang berarti bangsa tetapi umumnya merujuk kepada
“kota”. Ratcha Anachak Thai (Thai: ราชอาณาจักรไทย) berarti “Kerajaan Thailand”.

Secara etimologi, kata Ratcha Anachak Thai berasal dari: -Ratcha- (dari bahasa Sansekerta: rajayang
berarti “raja”); -ana- (dari bahasa Sansekerta: ājñā yang berarti “otoritas, komando, kekuatan”); –
chak (dari bahasa Sansekerta: cakra atau cakram yang berarti “roda” yang merupakan simbol dari
kekuatan).
2. Sejarah Thailand

Kebudayaan Masa Perunggu diduga dimulai sejak 5600 tahun yang lalu di Thailand (Siam).
Kemudian, datang berbagai imigran antara lain suku bangsa Mon, Khmer dan Thai. Salah satu
kerajaan besar yang berpusat di Palembang, Sriwijaya, pernah berkuasa sampai ke negeri ini, dan
banyak peninggalannya yang masih ada di Thailand. Bahkan, seni kerajinan di Palembang dengan
Thailand banyak yang mirip.

Di awal tahun 1200, bangsa Thai mendirikan kerajaan kecil di Lanna, Phayao dan Sukhotai. Pada
1238, berdirilah kerajaan Thai yang merdeka penuh di Sukhothai ('Fajar Kebahagiaan'). Di tahun
1300, Sukhothai dikuasai oleh kerajaan Ayutthaya, sampai akhirnya direbut oleh Burma di tahun
1767. Jatuhnya Ayutthaya merupakan pukulan besar bagi bangsa Thai, namun tak lama kemudian
Raja Taksin berhasil mengusir Burma dan mendirikan ibukotanya di Thon Buri. Di tahun 1782 Raja
pertama dari Dinasti Chakri yang berkuasa sampai hari ini mendirikan ibukota baru di Bangkok.
Kebudayaan Kerajaan Thai dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India.

Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16 namun meskipun
mengalami tekanan yang kuat, Kerajaan Thai tetap bertahan sebagai satu-satunya negara di Asia
Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, meski pengaruh Barat, termasuk ancaman
kekerasan, mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 dan diberikannya banyak
kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania.

Sebuah revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki konstitusional.
Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti nama internasionalnya menjadi
"Thailand" pada tahun 1939 dan untuk seterusnya, setelah pernah sekali mengganti kembali ke
nama lamanya pasca-Perang Dunia II. Pada perang tersebut, Thailand bersekutu dengan Jepang;
tetapi saat Perang Dunia II berakhir, Thailand menjadi sekutu Amerika Serikat. Beberapa kudeta
terjadi dalam tahun-tahun setelah berakhirnya perang, namun Thailand mulai bergerak ke arah
demokrasi sejak tahun 1980-an.

Pada 26 Desember 2004, pesisir barat Thailand diterjang tsunami setinggi 10 meter setelah
terjadinya gempa bumi Samudra Hindia 2004, menewaskan 5.000 orang di Thailand, dan
setengahnya merupakan wisatawan.

Pada awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Thailand Selatan yang mempunyai populasi dengan
mayoritas Muslim. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh rezim
Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini. Namun dalam pemilihan kepala
pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali memerintah negara ini untuk empat tahun berikutnya.

3. Politik di Thailand

Sang raja mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung
Buddhisme Thailand dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini
dihormati dengan besar dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah
dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. kepala pemerintahan
adalah Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen dan biasanya adalah
pemimpin partai mayoritas.

Parlemen Thailand yang menggunakan sistem dua kamar dinamakan Majelis Nasional
atauRathasapha - รัฐสภา, yang terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon -
สภาผูแ
้ ทนราษฎร) yang beranggotakan 480 orang dan Senat (Wuthisapha - วุฒสิ ภา) yang
beranggotakan 150 orang. Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun,
sementara para senator menjalani masa bakti selama enam tahun. Badan kehakiman tertinggi
adalah Mahkamah Agung (Sandika - ศาลฎีกา), yang jaksanya dilantik oleh raja. Thailand juga adalah
anggota aktif dalam ASEAN.

4. Geografi Thailand

Thailand memiliki beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di sebelah utara, keadaannya
bergunung-gunung, dan gunung tertinggi di Thailand berada di Doi Inthanon (2.576 m). Sebelah
timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah
negara didominasi lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk
Thailand. Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu.

Cuaca setempat adalah tropis dan bercirikan monsun. Ada monsun hujan, hangat dan berawan dari
sebelah barat daya antara pertengahan Mei dan September, serta monsun yang kering dan sejuk
dari sebelah timur laut dari November hingga pertengahan Maret. Tanah genting di sebelah selatan
selalu panas dan lembap. Kota-kota besar selain ibu kota Bangkok termasuk Nakhon Ratchasima,
Nakhon Sawan, Chiang Mai, dan Songkhla.

Letak geografis Thailand adalah: berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah utara,
denganMalaysia dan Teluk Siam di selatan, dengan Myanmar dan Laut Timur di barat dan dengan
Laos dan Kamboja di timur. Letak astronomis Thailand adalah 5°-21°LU dan 97°-106° BT

5. Pendidikan di Thailand

Thailand memiliki sistem pendidikan yang baik. Sektor pendidikan berkembang dengan baik.
Pemerintah menyediakan pendidikan gratis sampai usia 17 tahun. Kebanyakan generasi siswa masa
depan merupakan ahli di bidang komputer.

Rata-rata IQ siswa di Thailand pada tahun 2010-2011 berdasarkan 72.780 siswa adalah 98,59, lebih
tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata IQ terendah ditemukan di provinsi Narathiwat
dengan IQ 88,07. Sedangkan rata-rata IQ tertinggi ditemukan di provinsi Nonthaburi dengan IQ
108,91.

Menteri Kesehatan Thailand memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat bahwa


pentingnya yodium untuk ditambahkan ke dalam garam meja. Pada tahun 2013, Menteri
Telekomunikasi dan Informatika Thailand mengumumkan bahwa 27.231 sekolah akan menerima
akses internet kecepatan tinggi.
6. Teknologi dan Sains di Thailand

Di Thailand terdapat agen pengembangan sains dan teknologi nasional yang bertugas untuk
membantu penelitian dalam sains dan teknologi serta aplikasinya dalam ekonomi Thailand.

6.1. Internet di Thailand

Di Bangkok, ada 23.000 wi-fi internet hotspot gratis untuk publik. Internet disensor oleh pemerintah
Thailand yang membuat beberapa situs tidak bisa diakses.

6.2. Energi di Thailand

Tidak ada pembangkit listrik tenaga nuklir di Thailand dan kemungkinan akan dikembangkan sebuah
PLTN pada tahun 2026. Saat ini, 80% kebutuhan energi Thailand berasal dari energi bahan bakar
fosil.

7. Ekonomi di Thailand

Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun 1985 hingga 1995 - rata-rata
9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Thailand, Baht, pada tahun
1997 menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa
pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu
dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998 dan ekonominya
melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas ke krisis finansial Asia.

Thailand memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh
4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang meningkat sekitar
20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang melunak pada tahun
2001, namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di RRC dan
beberapa program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah
Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan
pada 8% dan 10% pada tahun 2004 dan 2005.

Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Thailand, dan industri ini memperoleh
keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Thailand. Kedatangan wisatawan pada
tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta).

8. Demografi Thailand
Populasi Thailand didominasi etnis Thai dan etnis Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk.
Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan
yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan
berbagai suku orang bukit.

8.1. Bahasa di Thailand

Bahasa resmi di Thailand adalah bahasa Thai, bahasa yang mempunyai kerabat dekat dengan bahasa
Lao dan bahasa Shan di Myanmar. Aksara resmi di Thailand adalah aksara Thai.

Thailand juga memiliki beberapa bahasa minoritas. Di sebelah timur laut terdapat dialek Lao. Di
sebelah selatan terdapat bahasa Yawi, sebuah bahasa berdialek Melayu yang umumnya digunakan
oleh Muslim Melayu. Bahasa China juga diucapkan oleh sebagian besar penduduk Tionghoa.

Bahasa Inggris diajarkan di setiap sekolah, tetapi jumlah orang yang mampu berbahasa Inggris
sangat rendah, terutama diluar kota.

8.2. Agama di Thailand

94,6% (sensus 2000) penduduk Thailand adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun
ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen, Hindu, dan Sikh. Thailand juga sangat mendukung
kebebasan beragama. Thailand adalah negara dengan jumlah umat Buddha terbesar di dunia. Islam
adalah agama terbesar kedua di negara ini dengan jumlah 4,6% dari total penduduk Thailand.
Jumlah pemeluk agama Kristen adalah 0,7% dari total penduduk. Beberapa penduduk Hindu tinggal
di Bangkok.

9. Budaya di Thailand

Budaya di Thailand dipengaruhi oleh India, Laos, Myanmar, Kamboja, dan China.
Muay Thai, sejenis seni bela diri kickboxing ala Thailand, adalah olahraga nasional di Thailand dan
merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada tahun 1990-an.
Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di negara-negara lain di Asia Tenggara.

Ucapan penyambutan yang umum di Thailand adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip
dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala
seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian
tubuh yang paling atas dan bawah.

Masakan Thailand mencampurkan empat macam rasa yang dasar: manis, pedas, asam dan asin.
Rempah-rempah yang umumnya digunakan dalam masakan Thailand adalah bawang, cabe, perasan
jeruk nipis, daun jeruk nipis, dan saus ikan. Thailand adalah pengekspor beras terbesar di dunia dan
penduduk Thailand mengkonsumsi lebih dari 100 kg beras per orang per tahun.

9.1. Olahraga di Thailand

Ajang olahraga bergengsi di Asia tenggara Southeast Asian Games 2007 diadakan di Nakhon
Ratchasima, Thailand dari 6 Desember sampai 15 Desember 2007. Ini merupakan keenam kalinya,
Thailand menjadi tuan rumah Southeast Asian Games. Dan pada Southeast Asian Games 2009
Thailand memimpin klasemen di posisi pertama.
Kebudayaan Negara Thailand

The budaya dari Thailand menggabungkan kepercayaan budaya dan karakteristik adat ke
daerah yang dikenal sebagai Thailand modern ditambah dengan banyak pengaruh dari India kuno,
Cina, Kamboja, bersama dengan tetangga pra-sejarah budaya Asia Tenggara . Hal ini dipengaruhi
terutama oleh Animisme , Hindu , Buddha , serta oleh migrasi kemudian dari Cina, dan selatan India .

Berikut ini adalah beberapa contoh dari kebudayaan Thailand :

1. Seni

Thailand seni visual secara tradisional terutama Buddha . Thailand Buddha gambar dari periode
yang berbeda memiliki sejumlah gaya yang khas. Thailand candi seni dan arsitektur berevolusi dari
sejumlah sumber, salah satunya adalah arsitektur Khmer . Seni kontemporer Thailand Thailand
sering memadukan unsur-unsur tradisional dengan modern teknik. Sastra di Thailand yang banyak
dipengaruhi oleh India Hindu budaya. Yang penting karya sastra yang paling Thai adalah versi
dari Ramayana , sebuah epik agama Hindu, yang disebut Ramakien , ditulis langsung oleh Raja Rama
I dan II Rama , dan puisi dari Sunthorn Phu . Tidak ada tradisi lisan drama di Thailand , bukan peran
yang diisi oleh tarian Thailand . Ini dibagi menjadi tiga kategori-Khon, lakhon dan likay -Khon yang
paling rumit dan likay yang paling populer. Nang drama , suatu bentuk wayang , ditemukan di
selatan. Para musik dari Thailand termasuk musik tradisi rakyat dan klasik serta string atau musik
pop .

2. Agama

Thailand hampir 95% Theravada Buddha , dengan minoritas


dari Muslim (4,6%), Kristen (0,7%), Buddha Mahayana , dan agama lain. Thailand Buddhisme
Theravada didukung dan diawasi oleh pemerintah, dengan biarawan menerima sejumlah
pemerintah manfaat, seperti bebas menggunakan infrastruktur transportasi publik. Buddhisme di
Thailand sangat dipengaruhi oleh kepercayaan tradisional mengenai roh leluhur dan alam, yang
telah dimasukkan ke dalam kosmologi Buddhis. Kebanyakan orang Thailand rumah sendiri semangat,
rumah-rumah kayu miniatur di mana mereka percaya roh hidup rumah tangga. Mereka hadir
persembahan makanan dan minuman untuk roh-roh untuk membuat mereka senang. Jika roh ini
tidak bahagia, diyakini bahwa mereka akan menghuni rumah yang lebih besar dari Thailand, dan
menyebabkan kekacauan. Rumah-rumah ini roh dapat ditemukan di tempat-tempat umum dan di
jalan-jalan Thailand, di mana membuat penawaran umum. Sebelum munculnya Buddhisme
Theravada, baik India Brahmana agama dan Buddhisme Mahayana hadir di Thailand. Pengaruh dari
kedua tradisi masih dapat dilihat pada hari ini. kuil Brahmanist memainkan peran penting dalam
Thai agama rakyat , dan Buddha Mahayana pengaruh tercermin dalam kehadiran tokoh-tokoh
seperti Lokesvara, sebuah bentuk dari Bodhisattva Avalokitesvara kadang-kadang dimasukkan ke's
ikonografi Thailand.

3. Masakan

Masakan Thailand terkenal dengan campuran dari empat rasa dasar:

manis (gula, buah-buahan, lada manis)

pedas panas (cabe)

asam (cuka, air jeruk nipis, asam)


asin (kecap asin, kecap ikan )

Sebagian besar hidangan dalam masakan Thailand mencoba menggabungkan sebagian besar,
jika tidak semua, ini selera. Hal ini dilakukan dengan menggunakan sejumlah bumbu , rempah-
rempah dan buah, termasuk: cabai , lengkuas , bawang putih , daun jeruk , kemangi ,kemangi
manis , jeruk nipis , serai , ketumbar , merica , kunyit , dan bawang merah .

4. Pemakaman

Tradisional pemakaman berlangsung selama seminggu. Menangis tidak dianjurkan saat


pemakaman, sehingga tidak perlu khawatir semangat almarhum. Banyak kegiatan di sekitar
pemakaman dimaksudkan untuk membuat manfaat untuk almarhum. Salinan kitab-kitab Buddha
dapat dicetak dan didistribusikan atas nama yang meninggal, dan hadiah biasanya diberikan kepada
sebuah kuil lokal. Monks diundang untuk doa nyanyian yang dimaksudkan untuk memberikan
manfaat untuk almarhum, serta memberikan perlindungan terhadap kemungkinan relatif mati
kembali sebagai roh jahat. Sebuah gambar almarhum dari / nya hari terbaik akan sering ditampilkan
di sebelah peti mati. Seringkali, thread dihubungkan dengan mayat atau peti mati yang
diselenggarakan oleh para biarawan nyanyian selama hafalan mereka; thread ini dimaksudkan untuk
mentransfer kebaikan bacaan para biarawan kepada almarhum. mayat ini dikremasi , dan guci
dengan abu biasanya disimpan dalamchedi di kuil setempat. Namun kaum minoritas
Tionghoa mengubur almarhum.

5. Hari Libur

Liburan penting dalam budaya Thailand termasuk Thailand Tahun Baru, atau Songkran , yang
secara resmi diamati dari 13-15 April setiap tahun. Jatuh pada akhir musim kemarau dan selama
musim panas di Thailand, fitur perayaan terkenal kencang air melempar. Melemparkan air berasal
dari mencuci gambar Buddha dan ringan percikan air wangi di tangan orang tua. Sejumlah kecil
bedak wangi juga digunakan dalam upacara pembersihan tahunan. Namun dalam beberapa dekade
terakhir ini penggunaan air telah meningkat dengan penggunaan selang, tong, senjata
menyemprotkan , tabung tekanan tinggi dan jumlah berlebihan serbuk. Hari libur lainnya adalah Loi
Krathong , yang diselenggarakan pada bulan penuh 12 dari kalender lunar Thailand . Meskipun
bukan hari libur pemerintah diamati, adalah tetap merupakan hari baik dalam budaya Thailand, di
mana rakyat Thailand "loi", yang berarti "mengambang" sebuah "krathong", rakit kecil tradisional
terbuat dari bagian pohon pisang, dihiasi dengan rumit-dilipat daun pisang, bunga, lilin, dupa dll
tindakan hanyut rakit lilin adalah simbol melepaskan, marah dendam semua adalah satu dan
kekotoran, sehingga seseorang dapat memulai kembali kehidupan di kaki yang lebih baik.
ILMU BUDAYA DASAR

SENIN, 07 OKTOBER 2013

KEBUDAYAAN THAILAND

KEBUDAYAAN THAILAND

Budaya Thailand menggabungkan kepercayaan budaya dan karakteristik asli daerah yang dikenal
sebagai hari modern Thailand dan banyak terpengaruh oleh negara lain. Buudaya Thailand
sudah banyak terpengaruh dari India kuno, Cina, Kamboja, bersama dengan tetangga budaya pra-
sejarah Asia Tenggara. Hal ini dipengaruhi oleh Animisme, Hindu, Budha, serta oleh migrasi
kemudian dari Cina, dan India selatan.

Seni Thailand terdiri dari beberapa karya yaitu :

1. Thailand seni visual

2. Thai seni dan arsitektur candi berevolusi dari sejumlah sumber.

3. Seni kontemporer Thailand : mengkombinasikan unsur-unsur tradisional Thailand dengan teknik


modern.

4. Sastra di Thailand : sangat dipengaruhi oleh budaya Hindu India.

karya-karya sastra yang paling menonjol Thailand adalah versi dari Ramayana, epik agama Hindu,
yang disebut Ramakien, yang ditulis sebagian oleh Raja Rama I dan Rama II, dan puisi Sunthorn Phu.

v Tarian Thailand

Terdiri dari tiga kategori :

1. lakhon-khon : tarian yag paling mudah.

2. likay-khon : tarian pertengahan.

3. likay : tarian yang paling sulit.

v Nang Drama adalah sebuah wayang yang di temukan di bagian selatan thailand.

v Musik Thailand termasuk tradisi musik klasik dan rakyat serta string atau musik pop.

v Agama

Hampir semua orang Thailand 95% Buddhis Theravada . minoritas Muslim di Thailand (4,6%), Kristen
di Thailand (0,7%), Buddha Mahayana, dan agama-agama lain.
v Kuliner dan Masakan

Masakan Thailand terkenal dengan campuran dari empat rasa dasar:

1. Manis : yang di hasilkan dari buah dan gula.

2. Pedas panas : yang di hasilkan dari cabai.

3. Asam : yang di hasilkan dari jeruk nipis dan asam.

4. Asin : yang di hasilkan dari kecap ikan dan kecap.

Masakan Thailand yang paling terkenal adalah :

1. Tom Yum Gung

Ciri khas yang paling utama adalah komposisinya; udang yang renyah, jamur, tomat, daun serai,
lengkuas, sampai air perasan daun jeruk purut.

2. Gang Som Pak Ruam

Perpaduan wortel segar, daun kubis, dan kacang hijau (Pak Ruam) biasa juga disajikan bersamaan
telur dadar dan sayuran hijau khas Thailand.

3. Gang Keow Wan

Campuran pasta kari hijau, rebung, irisan daging ayam, santan, daun basil, lengkuas, serai, hingga
terong Thailand menjadikan kari ini terasa kaya akan rempah-rempah.

v Olahraga

1. Olahraga paling populer di Thailand adalah sepakbola.

2. Muay Thai (Thai tinju).

3. Takraw adalah permainan bola rotan yang dimainkan seperti voli namun menggunakan kaki.

4. Perahu Swan sirkuit.

5. Telur bergulir.

v Pernikahan

Upacara pernikahan antara Buddhis Thailand umumnya dibagi menjadi dua bagian :

1. Komponen Buddhis : yang meliputi pembacaan doa dan persembahan makanan dan hadiah lain
untuk para bhikshu dan gambar Buddha.

2. Komponen non-Buddhis : berakar pada tradisi rakyat, yang berpusat pada keluarga pasangan.
orang tua pengantin menyiapkan hadia untuk bhikshu yang biasanya ditempatkan didalam amplop,
setelah itu para bhikshu dan para biarawan berkumpul. Mereka memulai serangkaian bacaan kitab
suciPali dimaksudkan untuk membawa pahala dan berkah bagi pasangan baru. kemudian pada dahi
pengantin dibuat sebuah 'titik' kecil, dibuat dengan tinta merah pada umat Hindu. Tanda pengantin
dibuat dengan pangkal lilin daripada jempol biarawan itu. Sistem mahar Thailand dikenal sebagai
'Dosa Sodt'. Secara tradisional, pengantin pria akan diharapkan untuk membayar sejumlah uang
untuk keluarga, untuk mengimbangi mereka dan untuk menunjukkan bahwa pengantin laki-laki
secara finansial mampu merawat putri mereka. Kadang-kadang, jumlah ini adalah murni simbolis,
dan akan kembali ke pengantin setelah pernikahan telah terjadi.

Selain itu umat muslim di Thailand juga melakukan upacara pernikahan yang diberi nama :

3. Komponen religius : Komponen religius upacara pernikahan antara Muslim Thailand sangat
berbeda dari yang dijelaskan di atas. Imam dari masjid lokal, pengantin pria, ayah dari pengantin
wanita, laki-laki dalam keluarga dan laki-laki penting dalam komunitas duduk dalam lingkaran selama
upacara, yang dilakukan oleh Imam. Satu-satunya perbedaan penting di sini adalah jenis daging yang
disajikan untuk tamu (kambing dan / atau daging sapi bukan daging babi).

v Kebiasaan

1. Menampilkan ucapan, perpisahan, atau pengakuan.

2. Salam : salam melibatkan gerakan doa seperti dengan tangan, mirip dengan mudra Anjali dari
anak benua India, dan juga mungkin termasuk membungkuk sedikit kepala. Salam ini sering disertai
dengan senyum tenang melambangkan sebuah disposisi ramah dan sikap yang menyenangkan.
Thailand sering disebut sebagai "Tanah Senyuman" dalam brosur wisata.

3. Dilarang memegang area kepala orang lain : Sebuah norma sosial terkemuka menyatakan
bahwa seseorang menyentuh di kepala dapat dianggap kasar.

4. Dilarang menempatkan kaki ke arah kepala orang lain : Hal ini juga dianggap tidak sopan untuk
menempatkan kaki di atas kepala orang lain, terutama jika orang itu adalah berstrata sosial yang
lebih tinggi. Hal ini karena rakyat Thailand menganggap kaki menjadi bagian yang paling kotor dan
paling rendah dari tubuh, dan kepala bagian yang paling dihormati dan tertinggi tubuh.

5. Dilarang menyentuh sesuatu dengan kaki : Menunjuk atau menyentuh sesuatu dengan kaki
juga dianggap kasar.

6. Bhikkhu Thailand dilarang kontak fisik dengan perempuan.

v Pemakaman

Menangis tidak disarankan saat pemakaman, agar tidak khawatir ruh almarhum. Para bhikkhu
diundang untuk menyanyikan doa-doa yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat untuk orang
yang meninggal, serta memberikan perlindungan terhadap kemungkinan relatif mati kembali
sebagai roh jahat. Mayat ini dikremasi, dan guci dengan abu biasanya disimpan dalam
sebuah chedi di kuil lokal. Namun minoritas Tionghoa menguburkan almarhum.
v Liburan

Liburan penting dalam budaya Thailand termasuk Tahun Baru Thailand, atau Songkran, yang secara
resmi dirayakan dari 13-15 April setiap tahun. Jatuh pada akhir musim kemarau dan selama musim
panas di Thailand.

1. Perayaan terkenal fitur membuang air riuh.

2. Liburan lainnya adalah Loi Krathong, yang diselenggarakan pada bulan 12 penuh dari kalender
lunar Thailand.

Kebudayaan Thailand

2016
01.08

Kebudayaan Thailand
Bendera Negara Thailand

Budaya Thailand menggabungkan


kepercayaan budaya dan
karakteristik asli daerah yang
dikenal sebagai hari modern
Thailand ditambah dengan banyak
pengaruh dari India kuno, Cina,
Kamboja, bersama dengan
tetangga budaya pra-sejarah Asia
Tenggara. Hal ini dipengaruhi
terutama oleh Animisme, Hindu,
Budha, serta oleh migrasi
kemudian dari Cina, dan India
selatan.

Seni Thailand seni visual yang tradisional terutama Buddha. Thailand Buddha gambar dari periode
yang berbeda memiliki sejumlah gaya yang khas. Thai seni dan arsitektur candi berevolusi dari
sejumlah sumber, salah satunya adalah arsitektur Khmer. Seni kontemporer Thailand sering
mengkombinasikan unsur-unsur tradisional Thailand dengan teknik modern. Sastra di Thailand
sangat dipengaruhi oleh budaya Hindu India. Karya-karya sastra yang paling menonjol Thailand
adalah versi dari Ramayana, epik agama Hindu, yang disebut Ramakien, yang ditulis sebagian oleh
Raja Rama I dan Rama II, dan puisi Sunthorn Phu. Tidak ada tradisi drama diucapkan di Thailand,
peran, bukan diisi oleh tarian Thailand. Ini dibagi menjadi tiga kategori lakhon-khon, dan likay-khon
yang paling rumit dan likay yang paling populer. Nang drama, bentuk wayang, ditemukan di selatan.
Musik Thailand termasuk tradisi musik klasik dan rakyat serta string atau musik

pop. sebuah penggambaran gajah putih dalam seni


abad ke-19 Thailand Agama Hampir semua orang Thailand 95% Buddhis Theravada (yang mencakup
Tradisi Hutan Thai dan Nikaya Dhammayuttika dan Santi Asoke sekte,) dengan minoritas Muslim di
Thailand (4,6%), Kristen di Thailand (0,7%), Buddha Mahayana, dan agama-agama lain. Thailand
Buddhisme Theravada didukung dan diawasi oleh pemerintah, dengan para bhikkhu menerima
sejumlah tunjangan pemerintah, seperti bebas menggunakan infrastruktur transportasi publik.
Buddhisme di Thailand sangat dipengaruhi oleh kepercayaan tradisional tentang roh-roh leluhur dan
alam, yang telah dimasukkan ke dalam kosmologi Buddhis. Kebanyakan orang Thailand sendiri
semangat rumah, rumah kayu miniatur di mana mereka percaya roh rumah tangga hidup. Mereka
menyajikan persembahan makanan dan minuman untuk roh-roh untuk membuat mereka senang.
Jika roh-roh yang tidak senang, diyakini bahwa mereka akan menghuni rumah yang lebih besar dari

Thailand, dan menyebabkan kekacauan. Biksu muda


buddhist menerima dupa Kuliner & Masakan Masakan Thailand terkenal dengan campuran dari
empat rasa dasar: * Manis (gula, buah) * Pedas panas (cabai) * Asam (jeruk nipis, asam) * Asin
(kecap ikan, kecap) Sebagian besar hidangan dalam masakan Thailand mencoba untuk
menggabungkan bumbu. Hal ini dilakukan dengan menggunakan sejumlah bumbu, rempah-rempah
dan buah, termasuk: cabe, bawang putih lengkuas, daun jeruk, kemangi, selasih, jeruk nipis, serai,
ketumbar, merica, kunyit, dan bawang merah.

Kaeng Phet pet yang : bebek panggang dalam kari merah

Olahraga Olahraga paling populer di Thailand adalah sepakbola (juga dikenal sebagai asosiasi sepak
bola atau sepak bola). Namun, liga profesional Liga Thailand dan Pro Liga di Thailand berada dalam
masa perkembangan. Liga Utama Inggris memiliki pengikut yang besar di Thailand. Muay Thai(Thai
tinju) mungkin adalah olahraga tontonan yang paling populer di Thailand. Olahraga adat lainnya
utama adalah takraw, yang mirip dengan voli, namun bermain dengan kaki mereka dan bola rotan
cahaya. Ada beberapa versi dari permainan dengan aturan yang berbeda. Ada Perahu Swan sirkuit di
mana tim lapangan desa bersaing. Perlombaan invitasi internasional biasanya pada bulan November.
Telur bergulir pernah dinikmati sebagai hobi Nasional, tapi kelaparan dan kekurangan telur sekitar
pertengahan abad terakhir menyebabkannya mundur ke desa-desa, disana masih dipraktekan secara
tradisional.

Timnas Sepakbola Thailand

Pernikahan Upacara pernikahan antara Buddhis Thailand umumnya dibagi menjadi dua bagian:
sebuah komponen Buddhis, yang meliputi pembacaan doa dan persembahan makanan dan hadiah
lain untuk para bhikkhu dan gambar Buddha, dan komponen non-Buddhis berakar pada tradisi
rakyat, yang berpusat pada keluarga pasangan. Pada masa lampau, itu tidak diketahui oleh para
biksu Budha untuk hadir pada setiap tahap upacara pernikahan itu sendiri. Sebagai biarawan diminta
untuk mengurus pemakaman, kehadiran mereka di sebuah pernikahan (yang dikaitkan dengan
kesuburan, dan dimaksudkan untuk menghasilkan anak-anak) dianggap sebagai pertanda buruk.
Seorang pasangan akan mencari berkat dari kuil lokal mereka sebelum atau setelah menikah, dan
mungkin berkonsultasi dengan seorang biarawan untuk saran astrologi dalam pengaturan tanggal
menguntungkan untuk pernikahan. Pernikahan Non-Buddhis sering akan berlangsung pada hari yang
terpisah.

Upacara pernikahan di Thailand

di zaman modern, larangan ini telah secara signifikan santai. Hal ini tidak biasa untuk kunjungan ke
sebuah kuil yang harus dilakukan pada hari yang sama sebagai non-Buddhis bagian dari pernikahan,
atau bahkan untuk pernikahan untuk mengambil tempat dalam kuil. Sementara pembagian masih
sering diamati antara “agama” dan “sekuler” bagian dari layanan pernikahan, mungkin sederhana
seperti para biarawan hadir untuk upacara Buddha berangkat untuk makan siang setelah peran
mereka selesai. Selama komponen Buddhis dari layanan pernikahan Mereka kemudian membacakan
doa-doa tertentu dasar Buddhis atau nyanyian (biasanya termasuk mengambil tiga perlindungan dan
Lima Sila), dan kemenyan cahaya dan lilin sebelum foto. Orang tua dari pasangan kemudian dapat
dipanggil untuk ‘menghubungkan’ mereka, dengan menempatkan pada kepala pengantin wanita dan
laki-laki. Pasangan itu kemudian dapat membuat persembahan makanan, bunga, dan obat-obatan
kepada para bhikkhu ini. Kas hadiah (biasanya ditempatkan dalam amplop) juga dapat disajikan ke
kuil pada saat ini. Kemudian para bhikkhu dan para biarawan berkumpul. Mereka memulai
serangkaian bacaan kitab suci Pali dimaksudkan untuk membawa pahala dan berkah bagi pasangan
baru. String berakhir dengan biarawan memimpin, yang dapat menghubungkan ke sebuah wadah air
yang akan ‘dikuduskan’ untuk upacara. Merit dikatakan perjalanan melalui string dan disampaikan
ke air; pengaturan yang sama yang digunakan untuk mentransfer pahala kepada orang mati di
sebuah pemakaman, bukti lebih lanjut dari melemahnya tabu pada citra pemakaman pencampuran
dan riasan dengan upacara pernikahan. Terpujilah air dapat dicampur dengan tetesan lilin dari lilin
menyala sebelum gambar Buddha dan unguents lainnya dan herbal untuk menciptakan sebuah
‘paste’ yang kemudian diterapkan pada dahi pengantin untuk menciptakan sebuah ‘titik’ kecil, mirip
dengan menandai kadang-kadang dibuat dengan tinta merah pada umat Hindu. Tanda pengantin
dibuat dengan pangkal lilin daripada jempol biarawan itu. Sekarang biksu tertinggi dapat memilih
untuk mengatakan beberapa kata untuk pasangan, menawarkan nasihat atau dorongan. Pasangan
itu kemudian dapat membuat persembahan makanan kepada para bhikkhu, di mana titik bagian
Buddhis dari upacara ini adalah menyimpulkan. Sistem mahar Thailand dikenal sebagai ‘Dosa Sodt’.
Secara tradisional, pengantin pria akan diharapkan untuk membayar sejumlah uang untuk keluarga,
untuk mengimbangi mereka dan untuk menunjukkan bahwa pengantin laki-laki secara finansial
mampu merawat putri mereka. Kadang-kadang, jumlah ini adalah murni simbolis, dan akan kembali
ke pengantin setelah pernikahan telah terjadi. Komponen religius upacara pernikahan antara Muslim
Thailand sangat berbeda dari yang dijelaskan di atas. Imam dari masjid lokal, pengantin pria, ayah
dari pengantin wanita, laki-laki dalam keluarga dan laki-laki penting dalam komunitas duduk dalam
lingkaran selama upacara, yang dilakukan oleh Imam. Semua perempuan, termasuk pengantin
wanita, duduk di ruang terpisah dan tidak memiliki partisipasi langsung dalam upacara tersebut.
Komponen sekuler upacara, bagaimanapun, sering hampir identik dengan bagian sekuler upacara
pernikahan Buddhis Thailand. Satu-satunya perbedaan penting di sini adalah jenis daging yang
disajikan untuk tamu (kambing dan / atau daging sapi bukan daging babi). Thai Muslim sering,
meskipun tidak selalu, juga mengikuti konvensi dari sistem mahar Thailand. Kebiasaan Kebiasaan
tradisional orang Thailand dikumpulkan dan dijelaskan oleh Phya Anuman Rajadhon di abad 20, pada
saat modernitas mengubah wajah Thailand dan sejumlah besar tradisi menghilang atau menjadi
disesuaikan dengan kehidupan modern. Namun, perselisihan ke arah perbaikan, yang berakar dalam
budaya Siam kuno, yang terdiri dalam mempromosikan apa yang halus dan menghindari kekasaran
adalah penekanan utama dalam kehidupan sehari-hari semua orang Thailand teratas dalam skala
nilai mereka. Salah satu yang paling khas. Menampilkan ucapan, perpisahan, atau pengakuan, ia
datang dalam beberapa bentuk yang mencerminkan status relatif dari mereka yang terlibat.
Umumnya salam melibatkan gerakan doa seperti dengan tangan, mirip dengan mudra Anjali dari
anak benua India, dan juga mungkin termasuk membungkuk sedikit kepala. Salam ini sering disertai
dengan senyum tenang melambangkan sebuah disposisi ramah dan sikap yang menyenangkan.
Thailand sering disebut sebagai “Tanah Senyuman” dalam brosur wisata.
Senyum merupakan simbol penting dalam budaya Thailand

Menunjukkan dan menampilkan kasih sayang di depan umum tidak umum dalam masyarakat
tradisional Thailand, khususnya antara kekasih. Teman dapat dilihat berjalan bersama bergandengan
tangan, namun pasangan jarang melakukannya kecuali di wilayah kebarat-baratan. Sebuah norma
sosial terkemuka menyatakan bahwa seseorang menyentuh di kepala dapat dianggap kasar. Hal ini
juga dianggap tidak sopan untuk menempatkan kaki di atas kepala orang lain, terutama jika orang itu
adalah berstrata sosial yang lebih tinggi. Hal ini karena rakyat Thailand menganggap kaki menjadi
bagian yang paling kotor dan paling rendah dari tubuh, dan kepala bagian yang paling dihormati dan
tertinggi tubuh. Ini juga mempengaruhi bagaimana Thailand duduk saat di tanah-kaki mereka selalu
menunjuk jauh dari orang lain, terselip ke samping atau di belakang mereka. Menunjuk atau
menyentuh sesuatu dengan kaki juga dianggap kasar. Seperti banyak budaya Asia, gagasan wajah
sangat penting. Untuk alasan ini, pengunjung harus berhati-hati untuk tidak menciptakan konflik,
untuk menampilkan kemarahan atau menyebabkan seseorang Thailand kehilangan muka.
Perbedaan pendapat atau perselisihan harus ditangani dengan tersenyum dan tidak ada usaha harus
dilakukan untuk menyalahkan yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari di Thailand, ada penekanan
kuat pada konsep ‘sanuk, gagasan bahwa hidup harus menyenangkan. Karena itu, Thailand bisa
sangat menyenangkan di tempat kerja dan selama hari-hari kegiatan. Menampilkan emosi positif
dalam interaksi sosial juga penting dalam budaya Thailand. Seringkali, Thailand akan menangani
perselisihan, kesalahan kecil atau kemalangan dengan menggunakan frase “pena mai rai”,
diterjemahkan sebagai “tidak masalah”. Penggunaan frase ini di mana-mana di Thailand
mencerminkan disposisi meminimalkan konflik, perbedaan pendapat atau keluhan. Senyum dan
kalimat “pena mai rai” menunjukkan bahwa insiden itu tidak penting dan oleh karena itu tidak ada
konflik atau rasa malu terlibat. Pemakaman Menangis tidak disarankan saat pemakaman, agar tidak
khawatir ruh almarhum. Banyak kegiatan di sekitar pemakaman dimaksudkan untuk membuat
manfaat untuk almarhum. Salinan kitab suci agama Buddha dapat dicetak dan didistribusikan dalam
nama almarhum, dan hadiah-hadiah yang biasanya diberikan ke kuil setempat. Para bhikkhu
diundang untuk menyanyikan doa-doa yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat untuk orang
yang meninggal, serta memberikan perlindungan terhadap kemungkinan relatif mati kembali
sebagai roh jahat. Sebuah gambar dari almarhum dari / nya hari terbaik akan sering ditampilkan di
sebelah peti mati. Seringkali, thread terhubung ke mayat atau peti mati yang dipegang oleh para
biarawan nyanyian selama bacaan mereka, thread ini dimaksudkan untuk mentransfer kebaikan
bacaan para biarawan ‘kepada almarhum. Mayat ini dikremasi, dan guci dengan abu biasanya
disimpan dalam sebuah chedi di kuil lokal. Namun minoritas Tionghoa menguburkan almarhum.

Kayu pembakaran jenazah Chan Kusalo, Patriark-Biara utara Thailand

Liburan Liburan penting dalam budaya Thailand termasuk Tahun Baru Thailand, atau Songkran, yang
secara resmi dirayakan dari 13-15 April setiap tahun. Jatuh pada akhir musim kemarau dan selama
musim panas di Thailand, perayaan terkenal fitur membuang air riuh. Air berasal dari mencuci
melempar gambar Buddha dan ringan percikan air wangi di tangan orang tua. Sejumlah kecil bedak
wangi juga digunakan dalam ritus pembersihan tahunan. Namun dalam beberapa dekade terakhir
penggunaan air telah meningkat dengan penggunaan selang, barel, pistol air, tekanan tinggi tabung
dan jumlah berlebihan bubuk. Liburan lainnya adalah Loi Krathong, yang diselenggarakan pada bulan
12 penuh dari kalender lunar Thailand. Meskipun bukan pemerintah diamati liburan, itu adalah tetap
merupakan hari baik dalam budaya Thailand, di mana rakyat Thailand “loi”, yang berarti “melayang”
sebuah “Krathong”, sebuah rakit kecil tradisional terbuat dari bagian pohon pisang, dihiasi dengan
rumit-melipat daun pisang, bunga, lilin, dupa dll. menghanyut rakit lilin adalah simbol melepaskan
semua dendam seseorang, kemarahan dan kekotoran batin, sehingga seseorang dapat memulai
kembali kehidupan yang lebih baik. Julukan Oranng Thailand biasanya memiliki satu atau kadang-
kadang lebih, nama panggilan pendek (Thailand: ชึ่ อ เล่น) yang mereka gunakan dengan teman dan
keluarga. Seringkali pertama yang diberikan oleh teman atau anggota keluarga yang lebih tua,
julukan ini biasanya satu suku kata (atau aus turun dari dua suku kata ke satu). Meskipun mereka
mungkin hanya dipersingkat versi nama lengkap, mereka cukup sering tidak ada hubungannya
dengan nama lengkap Thailand dan kata-kata sering lucu dan / atau omong kosong. Secara
tradisional nama panggilan-akan setelah hal-hal dengan nilai rendah, ‘kotoran’ misalnya, yang
meyakinkan roh jahat bersembunyi di sekitarnya bahwa anak itu tidak layak perhatian mereka.
Beberapa nama panggilan umum akan menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai kecil, lemak,
babi katak,, sedikit satu, pisang, hijau, atau perempuan / laki-laki. Meskipun jarang, kadang-kadang
anak-anak Thailand diberi julukan setelah urutan mereka lahir ke dalam keluarga (yaitu satu, dua,
tiga, dll). Julukan berguna karena nama resmi Thailand sering panjang, khususnya di kalangan warga
Thailand keturunan Tionghoa, yang berasal dari nama panjang upaya untuk menerjemahkan nama-
nama Cina ke Thailand setara, atau di antara Thailand dengan panjang sama yang diturunkan
Sansekerta. Pakaian Adat Thailand Pengaruh agama Buddha amat kuat di Thailand. Hal ini dapat
dilihat dengan terbinannya 50000 buah kuil. Melalui sami-sami Buddha inilah, negara Thailand
berhubungan denganadat istiadat jajahan India. Mislanya, pakaian beradat di negeri Thai seperti
pakaian Panong.Pakaian panong ini ialah sehelai kain yang dililit di bahagian bawah badan dan
dimasukkandi celah kaki seperti kain dhoti di India. Pakaian ini dipakai oleh orang lelaki dan

perempuandi Thailand Pakaian adat Thailan disebut kaftan


atau tunika Perempuan Leher Panjang Di Thailand Sebuah suku di thailand memnag menjadi sangat
menarik di perhatikan pasalanya disana ada sebuah suku yang dimana para wanita memiliki leher
panjang.Tempat ini terletak di sebelah utara Thailand. Desa Padaung Karen yang menyuguhkan

atraksi wisata kontroversial tersebut. Cantik menurut sebagian


masyarakat Thailand Warga sekitar menjadi sangat populer dnegan sebutan gadis dengan “leher
panjang”, mereka masih berusia lima tahun dengan cincin kuningan yang bertumpuk di lehernya.
Uniknya Cincin kuningan tersebut akan terus bertambah seiring dengan pertambahan usia mereka.
Hal ini menjadi sangat menarik dan menjadi sangat fenomenal, Sebagian orang mendukung program
wisata tersebut dengan alasan mempertahankan kebudayaan di Thailand di mata wisatawan dunia.
Namun, kelompok lainnya menolak keras karena menganggap hal tersebut merupakan salah satu
bentuk eksploitasi perempuan dan anak-anak.
The Darussalam Tribune
Post and share
Sabtu, 15 Oktober 2011
Kebudayaan Thailand

Patung Kinnon mitos di Wat Phra Kaew, Bangkok


Budaya Thailand menggabungkan kepercayaan budaya dan karakteristik asli daerah yang dikenal
sebagai hari modern Thailand ditambah dengan banyak pengaruh dari India kuno, Cina, Kamboja,
bersama dengan tetangga budaya pra-sejarah Asia Tenggara. Hal ini dipengaruhi terutama oleh
Animisme, Hindu, Budha, serta oleh migrasi kemudian dari Cina, dan India selatan.

Seni
Thailand seni visual yang tradisional terutama Buddha. Thailand Buddha gambar dari periode yang
berbeda memiliki sejumlah gaya yang khas. Thai seni dan arsitektur candi berevolusi dari sejumlah
sumber, salah satunya adalah arsitektur Khmer. Seni kontemporer Thailand sering
mengkombinasikan unsur-unsur tradisional Thailand dengan teknik modern. Sastra di Thailand sangat
dipengaruhi oleh budaya Hindu India. Karya-karya sastra yang paling menonjol Thailand adalah versi
dari Ramayana, epik agama Hindu, yang disebut Ramakien, yang ditulis sebagian oleh Raja Rama I
dan Rama II, dan puisi Sunthorn Phu. Tidak ada tradisi drama diucapkan di Thailand, peran, bukan
diisi oleh tarian Thailand. Ini dibagi menjadi tiga kategori lakhon-khon, dan likay-khon yang paling
rumit dan likay yang paling populer. Nang drama, bentuk wayang, ditemukan di selatan. Musik
Thailand termasuk tradisi musik klasik dan rakyat serta string atau musik pop.
sebuah penggambaran gajah putih dalam seni abad ke-19 Thailand

Agama
Hampir semua orang Thailand 95% Buddhis Theravada (yang mencakup Tradisi Hutan Thai dan
Nikaya Dhammayuttika dan Santi Asoke sekte,) dengan minoritas Muslim di Thailand (4,6%), Kristen
di Thailand(0,7%), Buddha Mahayana, dan agama-agama lain. Thailand Buddhisme Theravada
didukung dan diawasi oleh pemerintah, dengan para bhikkhu menerima sejumlah tunjangan
pemerintah, seperti bebas menggunakan infrastruktur transportasi publik. Buddhisme di Thailand
sangat dipengaruhi oleh kepercayaan tradisional tentang roh-roh leluhur dan alam, yang telah
dimasukkan ke dalam kosmologi Buddhis. Kebanyakan orang Thailand sendiri semangat rumah,
rumah kayu miniatur di mana mereka percaya roh rumah tangga hidup. Mereka menyajikan
persembahan makanan dan minuman untuk roh-roh untuk membuat mereka senang. Jika roh-roh
yang tidak senang, diyakini bahwa mereka akan menghuni rumah yang lebih besar dari Thailand, dan
menyebabkan kekacauan.

Biksu muda buddhist menerima dupa

Kuliner & Masakan


Masakan Thailand terkenal dengan campuran dari empat rasa dasar:
* Manis (gula, buah)
* Pedas panas (cabai)
* Asam (jeruk nipis, asam)
* Asin (kecap ikan, kecap)
Sebagian besar hidangan dalam masakan Thailand mencoba untuk menggabungkan bumbu. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan sejumlah bumbu, rempah-rempah dan buah, termasuk: cabe,
bawang putih lengkuas, daun jeruk, kemangi, selasih, jeruk nipis, serai, ketumbar, merica, kunyit, dan
bawang merah.

Kaeng Phet pet yang : bebek panggang dalam kari merah

Olahraga
Olahraga paling populer di Thailand adalah sepakbola (juga dikenal sebagai asosiasi sepak bola atau
sepak bola). Namun, liga profesional Liga Thailand dan Pro Liga di Thailand berada dalam masa
perkembangan. Liga Utama Inggris memiliki pengikut yang besar di Thailand. Muay Thai (Thai tinju)
mungkin adalah olahraga tontonan yang paling populer di Thailand. Olahraga adat lainnya utama
adalah takraw, yang mirip dengan voli, namun bermain dengan kaki mereka dan bola rotan cahaya.
Ada beberapa versi dari permainan dengan aturan yang berbeda. Ada Perahu Swan sirkuit di mana
tim lapangan desa bersaing. Perlombaan invitasi internasional biasanya pada bulan November. Telur
bergulir pernah dinikmati sebagai hobi Nasional, tapi kelaparan dan kekurangan telur sekitar
pertengahan abad terakhir menyebabkannya mundur ke desa-desa, disana masih dipraktekan secara
tradisional.

Timnas Sepakbola Thailand

Pernikahan
Upacara pernikahan antara Buddhis Thailand umumnya dibagi menjadi dua bagian: sebuah komponen Buddhis,
yang meliputi pembacaan doa dan persembahan makanan dan hadiah lain untuk para bhikkhu dan gambar
Buddha, dan komponen non-Buddhis berakar pada tradisi rakyat, yang berpusat pada keluarga pasangan. Pada
masa lampau, itu tidak diketahui oleh para biksu Budha untuk hadir pada setiap tahap upacara pernikahan itu
sendiri. Sebagai biarawan diminta untuk mengurus pemakaman, kehadiran mereka di sebuah pernikahan (yang
dikaitkan dengan kesuburan, dan dimaksudkan untuk menghasilkan anak-anak) dianggap sebagai pertanda
buruk. Seorang pasangan akan mencari berkat dari kuil lokal mereka sebelum atau setelah menikah, dan
mungkin berkonsultasi dengan seorang biarawan untuk saran astrologi dalam pengaturan tanggal
menguntungkan untuk pernikahan. Pernikahan Non-Buddhis sering akan berlangsung pada hari yang terpisah.

Upacara pernikahan di Thailand


di zaman modern, larangan ini telah secara signifikan santai. Hal ini tidak biasa untuk kunjungan ke
sebuah kuil yang harus dilakukan pada hari yang sama sebagai non-Buddhis bagian dari pernikahan,
atau bahkan untuk pernikahan untuk mengambil tempat dalam kuil. Sementara pembagian masih
sering diamati antara "agama" dan "sekuler" bagian dari layanan pernikahan, mungkin sederhana
seperti para biarawan hadir untuk upacara Buddha berangkat untuk makan siang setelah peran
mereka selesai. Selama komponen Buddhis dari layanan pernikahan Mereka kemudian membacakan
doa-doa tertentu dasar Buddhis atau nyanyian (biasanya termasuk mengambil tiga
perlindungan dan Lima Sila), dan kemenyan cahaya dan lilin sebelum foto. Orang tua dari pasangan
kemudian dapat dipanggil untuk 'menghubungkan' mereka, dengan menempatkan pada kepala
pengantin wanita dan laki-laki. Pasangan itu kemudian dapat membuat persembahan makanan,
bunga, dan obat-obatan kepada para bhikkhu ini. Kas hadiah (biasanya ditempatkan dalam amplop)
juga dapat disajikan ke kuil pada saat ini.
Para bhikkhu kemudian dan para biarawan berkumpul. Mereka memulai serangkaian bacaan kitab
suciPali dimaksudkan untuk membawa pahala dan berkah bagi pasangan baru. String berakhir
dengan biarawan memimpin, yang dapat menghubungkan ke sebuah wadah air yang akan
'dikuduskan' untuk upacara. Merit dikatakan perjalanan melalui string dan disampaikan ke air;
pengaturan yang sama yang digunakan untuk mentransfer pahala kepada orang mati di sebuah
pemakaman, bukti lebih lanjut dari melemahnya tabu pada citra pemakaman pencampuran dan
riasan dengan upacara pernikahan. Terpujilah air dapat dicampur dengan tetesan lilin dari lilin
menyala sebelum gambar Buddha dan unguents lainnya dan herbal untuk menciptakan sebuah
'paste' yang kemudian diterapkan pada dahi pengantin untuk menciptakan sebuah 'titik' kecil, mirip
dengan menandai kadang-kadang dibuat dengan tinta merah pada umat Hindu. Tanda pengantin
dibuat dengan pangkal lilin daripada jempol biarawan itu.
Sekarang biksu tertinggi dapat memilih untuk mengatakan beberapa kata untuk pasangan,
menawarkan nasihat atau dorongan. Pasangan itu kemudian dapat membuat persembahan makanan
kepada para bhikkhu, di mana titik bagian Buddhis dari upacara ini adalah menyimpulkan. Sistem
mahar Thailand dikenal sebagai 'Dosa Sodt'. Secara tradisional, pengantin pria akan diharapkan
untuk membayar sejumlah uang untuk keluarga, untuk mengimbangi mereka dan untuk menunjukkan
bahwa pengantin laki-laki secara finansial mampu merawat putri mereka. Kadang-kadang, jumlah ini
adalah murni simbolis, dan akan kembali ke pengantin setelah pernikahan telah terjadi.
Komponen religius upacara pernikahan antara Muslim Thailand sangat berbeda dari yang dijelaskan
di atas. Imam dari masjid lokal, pengantin pria, ayah dari pengantin wanita, laki-laki dalam keluarga
dan laki-laki penting dalam komunitas duduk dalam lingkaran selama upacara, yang dilakukan oleh
Imam. Semua perempuan, termasuk pengantin wanita, duduk di ruang terpisah dan tidak memiliki
partisipasi langsung dalam upacara tersebut. Komponen sekuler upacara, bagaimanapun, sering
hampir identik dengan bagian sekuler upacara pernikahan Buddhis Thailand. Satu-satunya
perbedaan penting di sini adalah jenis daging yang disajikan untuk tamu (kambing dan / atau daging
sapi bukan daging babi). Thai Muslim sering, meskipun tidak selalu, juga mengikuti konvensi dari
sistem mahar Thailand.

Kebiasaan
Kebiasaan tradisional orang Thailand dikumpulkan dan dijelaskan oleh Phya Anuman
Rajadhon di abad 20, pada saat modernitas mengubah wajah Thailand dan sejumlah besar
tradisi menghilang atau menjadi disesuaikan dengan kehidupan modern. Namun, perselisihan
ke arah perbaikan, yang berakar dalam budaya Siam kuno, yang terdiri dalam
mempromosikan apa yang halus dan menghindari kekasaran adalah penekanan utama dalam
kehidupan sehari-hari semua orang Thailand teratas dalam skala nilai mereka. Salah satu
yang paling khas. Menampilkan ucapan, perpisahan, atau pengakuan, ia datang dalam
beberapa bentuk yang mencerminkan status relatif dari mereka yang terlibat. Umumnya
salam melibatkan gerakan doa seperti dengan tangan, mirip dengan mudra Anjali dari anak
benua India, dan juga mungkin termasuk membungkuk sedikit kepala. Salam ini sering
disertai dengan senyum tenang melambangkan sebuah disposisi ramah dan sikap yang
menyenangkan. Thailand sering disebut sebagai "Tanah Senyuman" dalam brosur wisata.

Senyum merupakan simbol penting dalam budaya Thailand


Meunjukkan dan menampilkan kasih sayang di depan umum tidak umum dalam masyarakat
tradisional Thailand, khususnya antara kekasih. Teman dapat dilihat berjalan bersama bergandengan
tangan, namun pasangan jarang melakukannya kecuali di wilayah kebarat-baratan. Sebuah norma
sosial terkemuka menyatakan bahwa seseorang menyentuh di kepala dapat dianggap kasar. Hal ini
juga dianggap tidak sopan untuk menempatkan kaki di atas kepala orang lain, terutama jika orang itu
adalah berstrata sosial yang lebih tinggi. Hal ini karena rakyat Thailand menganggap kaki menjadi
bagian yang paling kotor dan paling rendah dari tubuh, dan kepala bagian yang paling dihormati dan
tertinggi tubuh. Ini juga mempengaruhi bagaimana Thailand duduk saat di tanah-kaki mereka selalu
menunjuk jauh dari orang lain, terselip ke samping atau di belakang mereka. Menunjuk atau
menyentuh sesuatu dengan kaki juga dianggap kasar.
Seperti banyak budaya Asia, gagasan wajah sangat penting. Untuk alasan ini, pengunjung harus
berhati-hati untuk tidak menciptakan konflik, untuk menampilkan kemarahan atau menyebabkan
seseorang Thailand kehilangan muka. Perbedaan pendapat atau perselisihan harus ditangani dengan
tersenyum dan tidak ada usaha harus dilakukan untuk menyalahkan yang lain. Dalam kehidupan
sehari-hari di Thailand, ada penekanan kuat pada konsep 'sanuk, gagasan bahwa hidup harus
menyenangkan. Karena itu, Thailand bisa sangat menyenangkan di tempat kerja dan selama hari-hari
kegiatan. Menampilkan emosi positif dalam interaksi sosial juga penting dalam budaya Thailand.
Seringkali, Thailand akan menangani perselisihan, kesalahan kecil atau kemalangan dengan
menggunakan frase "pena mai rai", diterjemahkan sebagai "tidak masalah". Penggunaan frase ini di
mana-mana di Thailand mencerminkan disposisi meminimalkan konflik, perbedaan pendapat atau
keluhan. Senyum dan kalimat "pena mai rai" menunjukkan bahwa insiden itu tidak penting dan oleh
karena itu tidak ada konflik atau rasa malu terlibat.

menghormati yang lebih muda terhadap generasi tua adalah nilai landasan di
Thailand. Sebuah keluarga selama upacara Buddhis untuk pria muda yang akan
ditahbiskan sebagai biarawan
Ada sejumlah kebiasaan Thailand berkaitan dengan status khusus biksu dalam masyarakat Thailand.
Karena disiplin keagamaan, para bhikkhu Thailand dilarang kontak fisik dengan perempuan. Oleh
karena itu perempuan diharapkan untuk membuat jalan untuk melewati para bhikkhu untuk
memastikan bahwa kontak tidak disengaja tidak terjadi. Berbagai metode yang digunakan untuk
memastikan bahwa tidak ada kontak insidental (atau kontak seperti penampilan) antara perempuan
dan biksu terjadi. Wanita membuat persembahan kepada para bhikkhu tempat donasi mereka di kaki
bhikkhu itu, atau pada kain diletakkan di atas tanah atau meja. Bubuk atau unguents dimaksudkan
untuk membawa berkat diterapkan untuk perempuan Thailand oleh para biarawan menggunakan
ujung atau batang lilin. Lay orang diharapkan untuk duduk atau berdiri dengan kepala mereka pada
tingkat yang lebih rendah daripada seorang bhikkhu. Dalam kuil, biarawan mungkin duduk di sebuah
panggung selama upacara untuk membuat ini lebih mudah untuk dicapai.

Pemakaman
Menangis tidak disarankan saat pemakaman, agar tidak khawatir ruh almarhum. Banyak kegiatan di
sekitar pemakaman dimaksudkan untuk membuat manfaat untuk almarhum. Salinan kitab suci agama
Buddha dapat dicetak dan didistribusikan dalam nama almarhum, dan hadiah-hadiah yang biasanya
diberikan ke kuil setempat. Para bhikkhu diundang untuk menyanyikan doa-doa yang dimaksudkan
untuk memberikan manfaat untuk orang yang meninggal, serta memberikan perlindungan terhadap
kemungkinan relatif mati kembali sebagai roh jahat. Sebuah gambar dari almarhum dari / nya hari
terbaik akan sering ditampilkan di sebelah peti mati. Seringkali, thread terhubung ke mayat atau peti
mati yang dipegang oleh para biarawan nyanyian selama bacaan mereka, thread ini dimaksudkan
untuk mentransfer kebaikan bacaan para biarawan 'kepada almarhum. Mayat ini dikremasi, dan guci
dengan abu biasanya disimpan dalam sebuah chedi di kuil lokal. Namun minoritas Tionghoa
menguburkan almarhum.
Kayu pembakaran jenazah Chan Kusalo, Patriark-Biara utara Thailand

Liburan
Liburan penting dalam budaya Thailand termasuk Tahun Baru Thailand, atau Songkran, yang secara
resmi dirayakan dari 13-15 April setiap tahun. Jatuh pada akhir musim kemarau dan selama musim
panas di Thailand, perayaan terkenal fitur membuang air riuh. Air berasal dari mencuci melempar
gambar Buddha dan ringan percikan air wangi di tangan orang tua. Sejumlah kecil bedak wangi juga
digunakan dalam ritus pembersihan tahunan. Namun dalam beberapa dekade terakhir penggunaan
air telah meningkat dengan penggunaan selang, barel, pistol air, tekanan tinggi tabung dan jumlah
berlebihan bubuk.
Liburan lainnya adalah Loi Krathong, yang diselenggarakan pada bulan 12 penuh dari kalender lunar
Thailand. Meskipun bukan pemerintah diamati liburan, itu adalah tetap merupakan hari baik dalam
budaya Thailand, di mana rakyat Thailand "loi", yang berarti "melayang" sebuah "Krathong", sebuah
rakit kecil tradisional terbuat dari bagian pohon pisang, dihiasi dengan rumit-melipat daun pisang,
bunga, lilin, dupa dll. menghanyut rakit lilin adalah simbol melepaskan semua dendam seseorang,
kemarahan dan kekotoran batin, sehingga seseorang dapat memulai kembali kehidupan yang lebih
baik.

Julukan
Oranng Thailand biasanya memiliki satu atau kadang-kadang lebih, nama panggilan pendek
(Thailand: ชึ่ อ เล่น) yang mereka gunakan dengan teman dan keluarga. Seringkali pertama yang
diberikan oleh teman atau anggota keluarga yang lebih tua, julukan ini biasanya satu suku kata (atau
aus turun dari dua suku kata ke satu). Meskipun mereka mungkin hanya dipersingkat versi nama
lengkap, mereka cukup sering tidak ada hubungannya dengan nama lengkap Thailand dan kata-kata
sering lucu dan / atau omong kosong. Secara tradisional nama panggilan-akan setelah hal-hal
dengan nilai rendah, 'kotoran' misalnya, yang meyakinkan roh jahat bersembunyi di sekitarnya bahwa
anak itu tidak layak perhatian mereka. Beberapa nama panggilan umum akan menerjemahkan ke
dalam bahasa Inggris sebagai kecil, lemak, babi katak,, sedikit satu, pisang, hijau, atau perempuan /
laki-laki. Meskipun jarang, kadang-kadang anak-anak Thailand diberi julukan setelah urutan mereka
lahir ke dalam keluarga (yaitu satu, dua, tiga, dll). Julukan berguna karena nama resmi Thailand
sering panjang, khususnya di kalangan warga Thailand keturunan Tionghoa, yang berasal dari nama
panjang upaya untuk menerjemahkan nama-nama Cina ke Thailand setara, atau di antara Thailand
dengan panjang sama yang diturunkan Sansekerta.

Visit Thailand



Cari untuk:
Skip to content

imeldanu
rlaila14
family is the hardest reason to
work hard and get back to home.

Kebudayaan Negara
Thailand
Posted onDesember 26, 2014 by imeldanurlaila14
Kebudayaan Thailand
Bendera Negara Thailand

Budaya Thailand menggabungkan kepercayaan budaya dan karakteristik asli


daerah yang dikenal sebagai hari modern Thailand ditambah dengan banyak
pengaruh dari India kuno, Cina, Kamboja, bersama dengan tetangga budaya pra-
sejarah Asia Tenggara. Hal ini dipengaruhi terutama oleh Animisme, Hindu,
Budha, serta oleh migrasi kemudian dari Cina, dan India selatan.

Seni
Thailand seni visual yang tradisional terutama Buddha. Thailand Buddha gambar
dari periode yang berbeda memiliki sejumlah gaya yang khas. Thai seni dan
arsitektur candi berevolusi dari sejumlah sumber, salah satunya adalah arsitektur
Khmer. Seni kontemporer Thailand sering mengkombinasikan unsur-unsur
tradisional Thailand dengan teknik modern. Sastra di Thailand sangat dipengaruhi
oleh budaya Hindu India. Karya-karya sastra yang paling menonjol Thailand
adalah versi dari Ramayana, epik agama Hindu, yang disebut Ramakien, yang
ditulis sebagian oleh Raja Rama I dan Rama II, dan puisi Sunthorn Phu. Tidak ada
tradisi drama diucapkan di Thailand, peran, bukan diisi oleh tarian Thailand. Ini
dibagi menjadi tiga kategori lakhon-khon, dan likay-khon yang paling rumit dan
likay yang paling populer. Nang drama, bentuk wayang, ditemukan di selatan.
Musik Thailand termasuk tradisi musik klasik dan rakyat serta string atau musik
pop.
sebuah penggambaran gajah putih dalam seni abad ke-19 Thailand
Agama
Hampir semua orang Thailand 95% Buddhis Theravada (yang mencakup Tradisi
Hutan Thai dan Nikaya Dhammayuttika dan Santi Asoke sekte,) dengan minoritas
Muslim di Thailand (4,6%), Kristen di Thailand (0,7%), Buddha Mahayana, dan
agama-agama lain. Thailand Buddhisme Theravada didukung dan diawasi oleh
pemerintah, dengan para bhikkhu menerima sejumlah tunjangan pemerintah,
seperti bebas menggunakan infrastruktur transportasi publik. Buddhisme di
Thailand sangat dipengaruhi oleh kepercayaan tradisional tentang roh-roh leluhur
dan alam, yang telah dimasukkan ke dalam kosmologi Buddhis. Kebanyakan orang
Thailand sendiri semangat rumah, rumah kayu miniatur di mana mereka percaya
roh rumah tangga hidup. Mereka menyajikan persembahan makanan dan minuman
untuk roh-roh untuk membuat mereka senang. Jika roh-roh yang tidak senang,
diyakini bahwa mereka akan menghuni rumah yang lebih besar dari Thailand, dan
menyebabkan kekacauan.

Biksu muda buddhist menerima dupa


Kuliner & Masakan
Masakan Thailand terkenal dengan campuran dari empat rasa dasar:

* Manis (gula, buah)


* Pedas panas (cabai)
* Asam (jeruk nipis, asam)
* Asin (kecap ikan, kecap)

Sebagian besar hidangan dalam masakan Thailand mencoba untuk


menggabungkan bumbu. Hal ini dilakukan dengan menggunakan sejumlah bumbu,
rempah-rempah dan buah, termasuk: cabe, bawang putih lengkuas, daun jeruk,
kemangi, selasih, jeruk nipis, serai, ketumbar, merica, kunyit, dan bawang merah.

Kaeng Phet pet yang : bebek panggang dalam kari merah


Olahraga
Olahraga paling populer di Thailand adalah sepakbola (juga dikenal sebagai
asosiasi sepak bola atau sepak bola). Namun, liga profesional Liga Thailand dan
Pro Liga di Thailand berada dalam masa perkembangan. Liga Utama Inggris
memiliki pengikut yang besar di Thailand. Muay Thai(Thai tinju) mungkin adalah
olahraga tontonan yang paling populer di Thailand. Olahraga adat lainnya utama
adalah takraw, yang mirip dengan voli, namun bermain dengan kaki mereka dan
bola rotan cahaya. Ada beberapa versi dari permainan dengan aturan yang berbeda.
Ada Perahu Swan sirkuit di mana tim lapangan desa bersaing. Perlombaan invitasi
internasional biasanya pada bulan November. Telur bergulir pernah dinikmati
sebagai hobi Nasional, tapi kelaparan dan kekurangan telur sekitar pertengahan
abad terakhir menyebabkannya mundur ke desa-desa, disana masih dipraktekan
secara tradisional.
Timnas Sepakbola Thailand
Pernikahan
Upacara pernikahan antara Buddhis Thailand umumnya dibagi menjadi dua
bagian: sebuah komponen Buddhis, yang meliputi pembacaan doa dan
persembahan makanan dan hadiah lain untuk para bhikkhu dan gambar Buddha,
dan komponen non-Buddhis berakar pada tradisi rakyat, yang berpusat pada
keluarga pasangan. Pada masa lampau, itu tidak diketahui oleh para biksu Budha
untuk hadir pada setiap tahap upacara pernikahan itu sendiri. Sebagai biarawan
diminta untuk mengurus pemakaman, kehadiran mereka di sebuah pernikahan
(yang dikaitkan dengan kesuburan, dan dimaksudkan untuk menghasilkan anak-
anak) dianggap sebagai pertanda buruk. Seorang pasangan akan mencari berkat
dari kuil lokal mereka sebelum atau setelah menikah, dan mungkin berkonsultasi
dengan seorang biarawan untuk saran astrologi dalam pengaturan tanggal
menguntungkan untuk pernikahan. Pernikahan Non-Buddhis sering akan
berlangsung pada hari yang terpisah.

Upacara pernikahan di Thailand


di zaman modern, larangan ini telah secara signifikan santai. Hal ini tidak biasa
untuk kunjungan ke sebuah kuil yang harus dilakukan pada hari yang sama sebagai
non-Buddhis bagian dari pernikahan, atau bahkan untuk pernikahan untuk
mengambil tempat dalam kuil. Sementara pembagian masih sering diamati antara
“agama” dan “sekuler” bagian dari layanan pernikahan, mungkin sederhana seperti
para biarawan hadir untuk upacara Buddha berangkat untuk makan siang setelah
peran mereka selesai. Selama komponen Buddhis dari layanan pernikahan Mereka
kemudian membacakan doa-doa tertentu dasar Buddhis atau nyanyian (biasanya
termasuk mengambil tiga perlindungan dan Lima Sila), dan kemenyan cahaya dan
lilin sebelum foto. Orang tua dari pasangan kemudian dapat dipanggil untuk
‘menghubungkan’ mereka, dengan menempatkan pada kepala pengantin wanita
dan laki-laki. Pasangan itu kemudian dapat membuat persembahan makanan,
bunga, dan obat-obatan kepada para bhikkhu ini. Kas hadiah (biasanya
ditempatkan dalam amplop) juga dapat disajikan ke kuil pada saat ini.

Kemudian para bhikkhu dan para biarawan berkumpul. Mereka memulai


serangkaian bacaan kitab suci Pali dimaksudkan untuk membawa pahala dan
berkah bagi pasangan baru. String berakhir dengan biarawan memimpin, yang
dapat menghubungkan ke sebuah wadah air yang akan ‘dikuduskan’ untuk
upacara. Merit dikatakan perjalanan melalui string dan disampaikan ke air;
pengaturan yang sama yang digunakan untuk mentransfer pahala kepada orang
mati di sebuah pemakaman, bukti lebih lanjut dari melemahnya tabu pada citra
pemakaman pencampuran dan riasan dengan upacara pernikahan. Terpujilah air
dapat dicampur dengan tetesan lilin dari lilin menyala sebelum gambar Buddha dan
unguents lainnya dan herbal untuk menciptakan sebuah ‘paste’ yang kemudian
diterapkan pada dahi pengantin untuk menciptakan sebuah ‘titik’ kecil, mirip
dengan menandai kadang-kadang dibuat dengan tinta merah pada umat Hindu.
Tanda pengantin dibuat dengan pangkal lilin daripada jempol biarawan itu.

Sekarang biksu tertinggi dapat memilih untuk mengatakan beberapa kata untuk
pasangan, menawarkan nasihat atau dorongan. Pasangan itu kemudian dapat
membuat persembahan makanan kepada para bhikkhu, di mana titik bagian
Buddhis dari upacara ini adalah menyimpulkan. Sistem mahar Thailand dikenal
sebagai ‘Dosa Sodt’. Secara tradisional, pengantin pria akan diharapkan untuk
membayar sejumlah uang untuk keluarga, untuk mengimbangi mereka dan untuk
menunjukkan bahwa pengantin laki-laki secara finansial mampu merawat putri
mereka. Kadang-kadang, jumlah ini adalah murni simbolis, dan akan kembali ke
pengantin setelah pernikahan telah terjadi.

Komponen religius upacara pernikahan antara Muslim Thailand sangat berbeda


dari yang dijelaskan di atas. Imam dari masjid lokal, pengantin pria, ayah dari
pengantin wanita, laki-laki dalam keluarga dan laki-laki penting dalam komunitas
duduk dalam lingkaran selama upacara, yang dilakukan oleh Imam. Semua
perempuan, termasuk pengantin wanita, duduk di ruang terpisah dan tidak
memiliki partisipasi langsung dalam upacara tersebut. Komponen sekuler upacara,
bagaimanapun, sering hampir identik dengan bagian sekuler upacara pernikahan
Buddhis Thailand. Satu-satunya perbedaan penting di sini adalah jenis daging yang
disajikan untuk tamu (kambing dan / atau daging sapi bukan daging babi). Thai
Muslim sering, meskipun tidak selalu, juga mengikuti konvensi dari sistem mahar
Thailand.

Kebiasaan
Kebiasaan tradisional orang Thailand dikumpulkan dan dijelaskan oleh Phya
Anuman Rajadhon di abad 20, pada saat modernitas mengubah wajah Thailand dan
sejumlah besar tradisi menghilang atau menjadi disesuaikan dengan kehidupan
modern. Namun, perselisihan ke arah perbaikan, yang berakar dalam budaya Siam
kuno, yang terdiri dalam mempromosikan apa yang halus dan menghindari
kekasaran adalah penekanan utama dalam kehidupan sehari-hari semua orang
Thailand teratas dalam skala nilai mereka. Salah satu yang paling khas.
Menampilkan ucapan, perpisahan, atau pengakuan, ia datang dalam beberapa
bentuk yang mencerminkan status relatif dari mereka yang terlibat. Umumnya
salam melibatkan gerakan doa seperti dengan tangan, mirip dengan mudra Anjali
dari anak benua India, dan juga mungkin termasuk membungkuk sedikit kepala.
Salam ini sering disertai dengan senyum tenang melambangkan sebuah disposisi
ramah dan sikap yang menyenangkan. Thailand sering disebut sebagai “Tanah
Senyuman” dalam brosur wisata.

Senyum merupakan simbol penting dalam budaya Thailand


Menunjukkan dan menampilkan kasih sayang di depan umum tidak umum dalam
masyarakat tradisional Thailand, khususnya antara kekasih. Teman dapat dilihat
berjalan bersama bergandengan tangan, namun pasangan jarang melakukannya
kecuali di wilayah kebarat-baratan. Sebuah norma sosial terkemuka menyatakan
bahwa seseorang menyentuh di kepala dapat dianggap kasar. Hal ini juga dianggap
tidak sopan untuk menempatkan kaki di atas kepala orang lain, terutama jika orang
itu adalah berstrata sosial yang lebih tinggi. Hal ini karena rakyat Thailand
menganggap kaki menjadi bagian yang paling kotor dan paling rendah dari tubuh,
dan kepala bagian yang paling dihormati dan tertinggi tubuh. Ini juga
mempengaruhi bagaimana Thailand duduk saat di tanah-kaki mereka selalu
menunjuk jauh dari orang lain, terselip ke samping atau di belakang mereka.
Menunjuk atau menyentuh sesuatu dengan kaki juga dianggap kasar.

Seperti banyak budaya Asia, gagasan wajah sangat penting. Untuk alasan ini,
pengunjung harus berhati-hati untuk tidak menciptakan konflik, untuk
menampilkan kemarahan atau menyebabkan seseorang Thailand kehilangan muka.
Perbedaan pendapat atau perselisihan harus ditangani dengan tersenyum dan tidak
ada usaha harus dilakukan untuk menyalahkan yang lain. Dalam kehidupan sehari-
hari di Thailand, ada penekanan kuat pada konsep ‘sanuk, gagasan bahwa hidup
harus menyenangkan. Karena itu, Thailand bisa sangat menyenangkan di tempat
kerja dan selama hari-hari kegiatan. Menampilkan emosi positif dalam interaksi
sosial juga penting dalam budaya Thailand. Seringkali, Thailand akan menangani
perselisihan, kesalahan kecil atau kemalangan dengan menggunakan frase “pena
mai rai”, diterjemahkan sebagai “tidak masalah”. Penggunaan frase ini di mana-
mana di Thailand mencerminkan disposisi meminimalkan konflik, perbedaan
pendapat atau keluhan. Senyum dan kalimat “pena mai rai” menunjukkan bahwa
insiden itu tidak penting dan oleh karena itu tidak ada konflik atau rasa malu
terlibat.

Pemakaman
Menangis tidak disarankan saat pemakaman, agar tidak khawatir ruh almarhum.
Banyak kegiatan di sekitar pemakaman dimaksudkan untuk membuat manfaat
untuk almarhum. Salinan kitab suci agama Buddha dapat dicetak dan
didistribusikan dalam nama almarhum, dan hadiah-hadiah yang biasanya diberikan
ke kuil setempat. Para bhikkhu diundang untuk menyanyikan doa-doa yang
dimaksudkan untuk memberikan manfaat untuk orang yang meninggal, serta
memberikan perlindungan terhadap kemungkinan relatif mati kembali sebagai roh
jahat. Sebuah gambar dari almarhum dari / nya hari terbaik akan sering
ditampilkan di sebelah peti mati. Seringkali, thread terhubung ke mayat atau peti
mati yang dipegang oleh para biarawan nyanyian selama bacaan mereka, thread ini
dimaksudkan untuk mentransfer kebaikan bacaan para biarawan ‘kepada
almarhum. Mayat ini dikremasi, dan guci dengan abu biasanya disimpan dalam
sebuah chedi di kuil lokal. Namun minoritas Tionghoa menguburkan almarhum.
Kayu pembakaran jenazah Chan Kusalo, Patriark-Biara utara Thailand

Liburan
Liburan penting dalam budaya Thailand termasuk Tahun Baru Thailand, atau
Songkran, yang secara resmi dirayakan dari 13-15 April setiap tahun. Jatuh pada
akhir musim kemarau dan selama musim panas di Thailand, perayaan terkenal fitur
membuang air riuh. Air berasal dari mencuci melempar gambar Buddha dan ringan
percikan air wangi di tangan orang tua. Sejumlah kecil bedak wangi juga
digunakan dalam ritus pembersihan tahunan. Namun dalam beberapa dekade
terakhir penggunaan air telah meningkat dengan penggunaan selang, barel, pistol
air, tekanan tinggi tabung dan jumlah berlebihan bubuk.

Liburan lainnya adalah Loi Krathong, yang diselenggarakan pada bulan 12 penuh
dari kalender lunar Thailand. Meskipun bukan pemerintah diamati liburan, itu
adalah tetap merupakan hari baik dalam budaya Thailand, di mana rakyat Thailand
“loi”, yang berarti “melayang” sebuah “Krathong”, sebuah rakit kecil tradisional
terbuat dari bagian pohon pisang, dihiasi dengan rumit-melipat daun pisang, bunga,
lilin, dupa dll. menghanyut rakit lilin adalah simbol melepaskan semua dendam
seseorang, kemarahan dan kekotoran batin, sehingga seseorang dapat memulai
kembali kehidupan yang lebih baik.

Julukan
Oranng Thailand biasanya memiliki satu atau kadang-kadang lebih, nama
panggilan pendek (Thailand: ชึ่ อ เล่น) yang mereka gunakan dengan teman dan
keluarga. Seringkali pertama yang diberikan oleh teman atau anggota keluarga
yang lebih tua, julukan ini biasanya satu suku kata (atau aus turun dari dua suku
kata ke satu). Meskipun mereka mungkin hanya dipersingkat versi nama lengkap,
mereka cukup sering tidak ada hubungannya dengan nama lengkap Thailand dan
kata-kata sering lucu dan / atau omong kosong. Secara tradisional nama panggilan-
akan setelah hal-hal dengan nilai rendah, ‘kotoran’ misalnya, yang meyakinkan roh
jahat bersembunyi di sekitarnya bahwa anak itu tidak layak perhatian mereka.
Beberapa nama panggilan umum akan menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris
sebagai kecil, lemak, babi katak,, sedikit satu, pisang, hijau, atau perempuan / laki-
laki. Meskipun jarang, kadang-kadang anak-anak Thailand diberi julukan setelah
urutan mereka lahir ke dalam keluarga (yaitu satu, dua, tiga, dll). Julukan berguna
karena nama resmi Thailand sering panjang, khususnya di kalangan warga
Thailand keturunan Tionghoa, yang berasal dari nama panjang upaya untuk
menerjemahkan nama-nama Cina ke Thailand setara, atau di antara Thailand
dengan panjang sama yang diturunkan Sansekerta.

Pakaian Adat Thailand


Pengaruh agama Buddha amat kuat di Thailand. Hal ini dapat dilihat dengan
terbinannya 50000 buah kuil. Melalui sami-sami Buddha inilah, negara Thailand
berhubungan denganadat istiadat jajahan India. Mislanya, pakaian beradat di negeri
Thai seperti pakaian Panong.Pakaian panong ini ialah sehelai kain yang dililit di
bahagian bawah badan dan dimasukkandi celah kaki seperti kain dhoti di India.
Pakaian ini dipakai oleh orang lelaki dan perempuandi Thailand

Pakaian adat Thailan disebut kaftan atau tunika


Perempuan Leher Panjang Di Thailand
Sebuah suku di thailand memnag menjadi sangat menarik di perhatikan pasalanya
disana ada sebuah suku yang dimana para wanita memiliki leher panjang.Tempat
ini terletak di sebelah utara Thailand. Desa Padaung Karen yang menyuguhkan
atraksi wisata kontroversial tersebut.

Cantik menurut sebagian masyarakat Thailand


Warga sekitar menjadi sangat populer dnegan sebutan gadis dengan “leher
panjang”, mereka masih berusia lima tahun dengan cincin kuningan yang
bertumpuk di lehernya. Uniknya Cincin kuningan tersebut akan terus bertambah
seiring dengan pertambahan usia mereka.

Hal ini menjadi sangat menarik dan menjadi sangat fenomenal, Sebagian orang
mendukung program wisata tersebut dengan alasan mempertahankan kebudayaan
di Thailand di mata wisatawan dunia. Namun, kelompok lainnya menolak keras
karena menganggap hal tersebut merupakan salah satu bentuk eksploitasi
perempuan dan anak-anak.

Referensi :

http://bilweb.hchg.gov.tw/newinhabitants/id_content/cultural/cultural03.aspx
http://darussalampamungkas.blogspot.com/2011/10/kebudayaan-thailand.html
http://silahkantungguuu.blogspot.com/2013/08/pakaian-adat-thailand.html

Anda mungkin juga menyukai