Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian mad dan qashar


Menurut Muhammad Mahmud dalam kitab Hidayatul Mustafid dinyatakan bahwa
mad dalam arti bahasa adalah ُّ‫( ا َ ْل َمط‬memanjangkan) atau ُّ‫( ا َ ِّلزيَادَة‬tambah). Sedangkan
menurut arti istilah adalah:
ُّ‫ت‬
ِّ ‫ص ْو‬ َ ِّ‫فُُّّاْل َم ُِّّد ا َ ْل َمدُُّّه َوُُّّا‬
َّ ‫طالَةُُّّال‬ ْ ‫ُُّّم َن‬
ِّ ‫ُُّّالحر ْو‬ ِّ ‫ِّب َح ْرف‬
“Mad adalah memanjangkan suara dengan suatu huruf diantara huruf-huruf mad”
Menurut imam Asy-Syathibi, Mad adalah memanjangkan bunyi huruf atau huruf
layyin ketika ia bertemu hamzah atau huruf mati. Lebih lanjut Asy-syathibi
mendefinisikan Mad dengan menisbatkan huruf mad dalam suatu kata. Pengertian
pertama Asy-Syathibi mirip dengan pengertian yang dikemukakan oleh Muhammad
Mahmud diatas. Dan pada pengertian kedua ini menunjukkan adanya perbedaan
dengan pengertian yang lazim digunakan, sebab huruf yang di isbatkan sebenarnya
bukan mad tetapi dianggap mad. Misalnya : ‫ْت‬
َُّ ‫ دَ َرس‬pada Q.S Al-An’am, ayat 105
dibaca panjang dengan ‫ْت‬
َُّ ‫ارس‬
َ َ‫د‬
SedangkanُّpengertianُّQasharُّmenurutُّartiُّbahasaُّadalahُّ“tertahan”.ُّMenurutُّ
arti istilah adalah memendekkan bunyi huruf mad atau layyin yang sebenarnya dibaca
panjang atau membuang huruf mad dari suatu kata.
B. Huruf-huruf mad
Huruf mad yang dipanjangkan ada tiga macam, yaitu:
1. Huruf ‫ و‬mati yang jatuh setelah huruf yang bertanda baca dhammah. Contoh :
‫ُّ َع ِّلم ْوا‬,ُّ‫ُّذَكَر ْوا‬.ُّ‫ظلَم ْوا‬
َ ُّ,ُّ‫َج َعل ْوا‬
2. Huruf ‫ ي‬mati yang jatuh setelah huruf yang bertanda baca kasrah. Contoh
‫ُّ ِّف ْي َها‬,ُُّّ‫ُّ َحا ِّف ِّظي َْن‬,ُُّّ‫ُّا َ ْل َح ِّليْم‬,ُُّّ‫ا َ ْل َخ ِّبيْر‬
3. Huruf ‫ ا‬mati yang jatuh setelah huruf yang bertanda baca fathah. Contoh
َّ َ‫ُّا‬,ُُّّ‫لصيَام‬
ُّ‫لزكَاة‬ ِّ َ‫ُّا‬,ُُّّ‫ص ََلة‬
َّ ‫اَل‬
Maka apabila ada huruf-huruf hijaiyah disertai huruf mad tersebut, harus dibaca
panjang. Sedangkan panjangnya sesuai ketentuan yang berlaku.
C. Panjang bacaan mad
Panjang bacaan mad terdapat tiga bagian yaitu:
َ َ‫ )اَ ْلق‬yaitu cara membaca huruf mad sepanjang 1 alif
1. Panjang yang pendek ( ُّ‫صر‬
(dua ketukan/harakat)
2. Panjang yang tengah-tengah (ُّ‫ )اَلت َّ َوسط‬yaitu cara membaca huruf mad sepanjang
1 ½ alif (3 ketukan/harakat)
3. Panjang yang panjang (ُّ‫ )اَلط ْول‬yaitu cara membaca huruf mad sepanjang 2 ½
alif (5 ketukan/harakat) atau 3 alif (6 ketukan)
D. Pembagian Mad
ْ َ ‫ ) َمدُُّّْا‬dan Mad Far’i (ُُّّْ‫َمد‬
Bacaan mad dibagi menjadi 2 bagian yaitu yaitu Mad Asli (‫ص ِّلى‬
‫)فَ ْر ِّعى‬
Mad asli menurut bahasa adalah mad yang masih asli, yakni panjang bacaannya tetap
satu alif (2 ketukan). Sedangkan menurut pengertian istilah adalah:
ُّ‫فُُّّاْل َم ِّدُُّّا َِّّّلُُّّ ِّب ِّه‬ َّ ‫ال َمدُُّّال‬
َ ‫طبِّ ْي ِّعيُّاَّلذ‬
ِّ ‫ِّيُّّلتَق ْومُُّّذَاتُُّّ َح ْر‬
Maksud dari pengertian tersebut adalah bahwa panjang bacaan mad tidak melebihi
panjang semula, yakni satu alif karena tidak dimasuki hamzah atau sukun. Dalam
َّ ‫ )اَ ْل َمدُّ ُّال‬Yaitu mad
kondisi demikian, maka mad asli disebut juga Mad Thabi’i (ُّ ‫ط ِّب ْي ِّعي‬
yang sesuai dengan watak aslinya yang selamat dari tambahan hamzah dan sukun,
sehingga tidak menambah panjang bacaaan semula.
Setiapُّ adaُّ alifُّ yangُّ jatuhُّ setelahُّ hurufُّ berharakatُّ fathah,ُّ ya’ُّ yangُّ jatuhُّ setelahُّ
huruf berharakat kasrah, wawu jatuh setelah huruf berharakat dhomah, maka wajib
dibacaُّmadُّthabi’iُّartinyaُّdibacaُّdenganُّpanjangُّbacaannyaُّsatuُّalif.
Contoh:

No Tertulis Dibaca Sebab

Alif mati
setelah
1 ُّ‫ار‬
َ ‫ص‬َ Shooro fathah

Alif mati
2 ُّ‫َو َماه ْم‬ Wamaahum setelah
fathah

Ya’ُّ matiُّ
setelah
3 ُّ‫ت َِّزيْد‬ Taziidu kasrah

Ya’ُّ matiُّ
setelah
4 ‫فِّ ْي َها‬ Fiiha kasrah

Wawu
mati
setelah
5 ‫ك ْون ْوا‬ Kuunuu dhomah

Wawu
mati
setelah
6 ُّ‫وج ْو ِّه ِّه ْم‬ Wujuuhihim dhomah

MadُّasliُّatauُّMadُّThabi’iُّiniُّdibagiُّmenjadiُّduaُّbagian,ُّyaitu:
1. Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad lazim artinya kelaziman untuk memanjangkan. Sedang Mutsaqqal berarti berat,
dan kilmi berartisatu kalimat. Jadi yang dimaksud Mad Lazim Mutsaqqal adalah
bacaan mad yang harus dipanjangkan, karena ada tasydid dalam satu kalimat.
Pengertian ini selanjutnya dirumuskan Muhammad Mahmud sebagai berikut:
َ ‫فُُّّاْل َم ِّدُُّّ َح ْرفُُّّم‬
َ ‫شدَّدُُّّفِّىُّ َك ِّل َمة‬
ُّ‫ُّاحدَة‬
ِّ ‫ُُّّو‬ ِّ ‫ه َوُُّّا َ ْنُُّّ َيك ْو َنُُّّ َب ْعدَُُّّ َح ْر‬
“Mad yang terjadi karena setelah huruf mad terdapat huruf yang ditasydid dalam
satu kalimat”
Tasydid merupakan huruf dobel (ganda) yang satu hidup yang satu mati, dan yang
mati itu sama dengan sukun. Karena itu, jika ada huruf mad yang bertemu sukun
(dalam hal ini tasydid), maka sudah kelaziman untuk dibaca panjang dengan syarat
antara huruf mad dan huruf yang ditasydid itu masih dalam satu kalimat.
Adapunُّ panjangُّ bacaanُّ iniُّ semuaُّ ulamaُّ Qurraُّ sepakatُّ 3ُّ alifُّ (6ُّ ketukan)‫ز‬
Contoh:

No Tertulis Dibaca Sebab

Huruf mad
Atuha— bertemu huruf
1 ُّ‫اَت َح ۤاج ۤ ْونِّ ْى‬ jju—nni yang ditasydid

Adh- Huruf mad


dha—lli— bertemu huruf
2 ََّّٓ ‫اَل‬
ُّ‫ض ِّالي َْن‬ n yang ditasydid

Huruf mad
Ash Sha— bertemu huruf
3 ُّ‫صا َّخة‬
ََّّٓ ‫اَل‬ khkhah yang ditasydid

Huruf mad
Ath Tha— bertemu huruf
4 ََّّٓ ‫اَل‬
ُّ‫طا َّمة‬ mmah yang ditasydid

Sebagianُّ ulamaُّ Qurra’ُّ menyebutُّ madُّ Lazimُّ Mutsaqqalُّ Kilmiُّ iniُّ denganُّ
sebutan Mad Lazim Muthawwal Kilmi.

2. Bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi


Mad Lazim artinya kelaziman untuk dipanjangkan, sedangkan mukhaffaf
artinya diringankan, dan kilmi artinya satu kalimat. Jadi yang dimaksud Mad Lazim
Mukhaffaf Kilmi adalah bacaan mad yang terjadi ketika huruf-huruf mad bertemu
dengan huruf yang mati dalam satu kalimat. Pengertian ini selanjutnya dirumuskan
oleh Muhammad Mahmud sebagai berikut:
َ ُُّّ‫فُُّّاْل َم ِّدُُّّ َح ْرف‬
ُّ‫سا ِّكن‬ ِّ ‫ه َوا َ ْنُُّّيَك ْو َنُُّّبَ ْعدَُُّّ َح ْر‬
“Mad yang terjadi karena setelah huruf mad ada huruf yang mati (disukun)”
Sekalipun cara membacanya agak ringan dibanding dengan Mad Lazim Mutsaqqal
Kilmi, namun dalam panjang bacaanya sama, yaitu 3 alif (6 ketukan). Karena itu,
perbedaaan kedua mad tersebut adalah: jika mad lazim mutsaqqal setelah mad
terdapat huruf yang di tasydid, sedangkan mad lazim mukhaffaf setelah huruf mad
terdapat huruf yang disukun. Adapun persamaannya adalah: sama-sama dibaca
panjang 3 alif serta sama-sama dalam satu kalimat.
Contoh Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi :

No Tertulis Dibaca Sebab

Setelah mad ada


huruf yang
1 ْ ‫َمحْ يَ ۤا‬
ُّ‫ي‬ Mahya— disukun

Setelah mad ada


huruf yang
2 َّٓ ْ ََّٓ‫ا‬
ُّ‫ّل َن‬ A—l a—na disukun

3. Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Harfi


Mad Lazim artinya kelaziman membaca panjang, Mutsaqqal artinya berat dan Harfi
berarti dalam huruf. Jadi yang dimaksud dengan Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah
bacaan mad yang terjadi pada huruf tertentu di permulaan surah tertentu. pengertian
itu selanjutnya dirumuskan Muhammad Mahmud sebagai berikut:
َ ُُّّ‫ُُّّوالثَّا ِّلث‬
ُّ‫سا ِّكن‬ َ ُُّّ‫ه َوُُّّا َ ْنُُّّي ْو َجدَُُّّ َح ْرفُُّّفِّىُّفَ َواتِّحُُِّّّالس َو ِّرُُّّ ِّه َجاؤهُُّّث َ ََلثَةُُّّأَحْ رفُُّّاَ ْو‬
َ ‫سط َهاُّ َح ْرفُُّّ َم ِّد‬
“Mad yang ditemukan pada huruf permulaan surah dimana huruf itu mempunyai 3
bagian huruf, huruf kedua merupakan huruf mad, sedangkan huruf yang terakhir
merupakan huruf yang disukun”.
Dari pengertian diatas, dapat ditentukan syarat-syarat Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
yaitu:
1. Terjadi pada huruf di permulaan surah
2. Huruf yang dimaksud bersifat 3 bagian huruf. Misalnya huruf ُّْ‫صاد‬
َ , maka bagian
huruf itu adalah ‫ ُّد‬,ُّ ‫ ُّا‬,ُّ ‫ ص‬dimana huruf tengah mad, sedangkan huruf terakhir
mati.
3. Cara membacanya sepanjang 3 alif (6 ketukan).
Di dalam Al-Qur’an,ُّhuruf-huruf yang digunakan pada permulaan surah yang disebut
dengan Fawatihus Suwar ( ‫ *) فَ َواتِّحُُّّالس َو ُِّّر‬adalah sebagai berikut:
1. Q.S. Al-Baqarah : ُّ‫ــم‬َّٓ ‫ا َّٓل‬
َُّّٓ ‫ا َّٓل‬
2. Q.S. Aali-Imran : ‫ــم‬
3. Q.S. Al-A’rafُّ: ُّ‫ص‬ َّٓ ‫ا َّٓل َّٓـم‬
4. Q.S. Yunus : ‫ــر‬َُّّٓ ‫ا َّٓل‬
َّٓ ‫ا َّٓل‬
5. Q.S. Yusuf : ُّ‫ــر‬
َّٓ ‫ا َّٓل‬
6. Q.S. Ar-Ra’dُّ: ُّ‫ــمر‬
َّٓ ‫ا َّٓل‬
7. Q.S. Hud : ُّ‫ـر‬
8. Q.S. Ibrahim : ُّ‫ـر‬ َّٓ ‫ا َّٓل‬
َُّّٓ ‫ا َّٓل‬
9. Q.S. Al-Hijr : ‫ـر‬
10. Q.S. Maryam : ُّ‫ص‬
َّٓ ‫كَّٓهي َّٓع‬
11. Q.S. Thaha : ُّ‫طه‬
12. Q.S. Asy-Syuara’ُّ: ُّ‫ط َّٓس َّٓـم‬
13. Q.S. An-Naml : ُّ‫س‬
َّٓ ‫ط‬
14. Q.S. Al-Qashash : ُّ‫ط َّٓس َّٓـم‬
َُّّٓ ‫ا َّٓل‬
15. Q.S. Al-Ankabut : ‫ـم‬
16. Q.S. Ar-Rum : ُّ‫ا َّٓل َّٓـم‬
17. Q.S. Luqman : ُّ‫ا َّٓل َّٓـم‬
18. Q.S. As-Sajadah : ُّ‫ا َّٓل َّٓـم‬
19. Q.S. YaaSiin : ُّ‫س‬
َّٓ ‫يـ‬
20. Q.S. Shaad : ُّ‫ص‬
َّٓ
21. Q.S. Al-Mu’minُّ: ُّ‫ــم‬ َّٓ ‫ح‬
22. Q.S. Fushshilat : ‫ــم‬
َُّّٓ ‫ح‬
23. Q.S. Asy-Syura’ُّ: ُّ‫ــمُُّّ َّٓع َّٓس َّٓق‬
َّٓ ‫ح‬
24. Q.S. Az-Zhukhruf : ُّ‫ح َّٓـم‬
25. Q.S. Ad-Dukhan : ُّ‫ــم‬ َّٓ ‫ح‬
26. Q.S. Al-Jatsiyah : ‫ـم‬
َُّّٓ ‫ح‬
27. Q.S. Al-Ahqaf : ُّ‫ح َّٓـم‬
28. Q.S. Qaaf : ‫ق‬
َُّّٓ
29. Q.S. Qalam : ُّ‫َّٓن‬
Kesemua huruf pada permulaan surah tersebut tidak harus dibaca Mad Lazim
Mutsaqqal Harfi, tetapi ada juga yang dibaca Mad Lazim Mukhaffaf Harfi, yang akan
dibahas pada nomor berikutnya. Lebih jelasnya, huruf-huruf di atas yang mempunyai
tanda baca panjang (~) merupakan tanda dari Mad Lazim Mutsaqqal Harfi.
Dari Huruf-huruf yang mengawali sebagian surah dalam Al-Qur’anُّ diُّ atas,ُّ makaُّ
dapat dipastikan bahwa huruf-huruf Mad Lazim Mutsaqqal Harfi dalam al-Qur’anُّ
sebanyak 8 huruf yang terkumpul dalam kalimat : ‫سلك ُّْم‬ َ َ‫ نَق‬Sebagian ulama Qurra’ُّ
َ ‫صُُّّ َع‬
menyebutُّmadُّiniُّdenganُّMadُّLazimُّMusyabba’ُّHarfiُّatau Mad Lazim Muthawwal
Harfi.

Contoh:

No Tertulis Dibaca Sebab

Mad bertemu
huruf sebangsa
Ka—f ha-ya- 3 dalam satu
1 ُّ‫ص‬
َّٓ ‫كَّٓهي َّٓع‬ ‘ai—n sha—d kalimat

2 ُّ‫َّٓن‬ Nu—n Mad bertemu


huruf sebangsa
3 dalam satu
kalimat

Mad bertemu
huruf sebangsa
3 dalam satu
3 ُّ‫ص‬
َّٓ Sha—d kalimat

Mad bertemu
Ha-mi—m huruf sebangsa
‘ai—n si—n 3 dalam satu
4 ُّ‫ــمُُّّ َّٓع َّٓس َّٓق‬
َّٓ ‫ح‬ qa—f kalimat

4. Bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Harfi


Mad Lazim artinya kelaziman untuk dipanjangkan, sedangkan mukhaffaf
artinya diringankan, harfi berarti yang bersifat huruf. Jadi yang dimaksud dengan
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi adalah Mad yang biasa terjadi pada huruf permulaan
surah yang hurufnya bersifat dua bagian. Pengertian ini selanjutnya dirumuskan oleh
Muhammad Mahmud sebagai berikut:
ُّ‫َانُُّّاْل َح ْرفُُّّفُِّّْي ِّهُُّّ َعلَىُّ َح ْرفَي ِّْن‬
َ ‫ه َوُُّّ َماك‬
“Mad bertemu dengan huruf yang bersifat dua bagian”
Dari pengertian di atas, maka dapat ditentukan syarat-syarat Mad Lazim Mukhaffaf
Harfi yaitu:
1. Terjadi pada huruf dipermulaan surah
2. Huruf yang dimaksud bersifat 2 bagian, misalnya huruf ‫ ها‬yang terdiri
dari: ‫ ا‬dan ‫هـ‬
3. Panjangnya 1 alif (2 harakat),
Beranjak dari huruf-huruf yang mengawali surah di atas, maka huruf Mad Lazim
َ ُُّّ‫َحي‬
Mukhaffaf Harfi ada 5 macam yaitu terkumpul dalam lafadz: َُّ‫طهر‬
Contoh:

No Tertulis Dibaca Sebab

Mad bertemu
huruf sebangsa 2
dalam satu
1 ُّ‫طه‬ Tha-ha- kalimat

Mad bertemu
huruf sebangsa 2
Ha-mi— dalam satu
2 ُّ‫ح َّٓـم‬ m kalimat

Mad bertemu
Alif la— huruf sebangsa 2
mmi—m dalam satu
3 ُّ‫ا َّٓلــمَّٓر‬ ra– kalimat

Didalam Mushaf Utsmani, Mad ini ditandai dengan tanda bacaُّ(ُّ‫ُّ)ُّا‬padaُّhurufُّyangُّ


mengawali surah.

Anda mungkin juga menyukai