Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN ATAP KAYU MENGGUNAKAN METODE CREMONA

Kelompok 4:
Ainaya Kresnanda A E24140022
Rahmi Anggraini E24140023
Zahra Khairunnisa E24140025
Kenny Setiasih E24140052
Muhammad Auza E24140067
Yuli Catur Rahayu E24140071
Muhamad Fauzan Pratama E24140088
M Ilham Aulia E24140091

Dosen:
Prof. Dr. Ir. Sucahyo, MS

REKAYASA DAN DISAIN BANGUNAN KAYU


DEPARTEMEN HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017
BAB I
PENDAHULUAN

Kayu merupakan bahan konstruksi yang mudah didapat di alam serta memiliki sifat dan karakteristik
yang berbeda dari bahan konstruksi yang lain dari segi sifat fisis dan mekanis. Kayu adalah bahan yang
bersifat renewable, dimana ketersediaannya akan tetap ada selama pelestarian sumber dayanya tetap terjaga.
Kayu dapat didaur ulang secara sempurna dan terurai di alam, sehingga kayu menjadi salah satu bahan
struktur yang ramah lingkungan.

Pada struktur berbahan utama kayu, struktur bangunan akan muncul karena alasan geometrik dan
keterbatasan ukuran batang kayu yang tersedia. Pada saat ini rangka batang sangat penting untuk
pembangunan,seperti konstruksi untuk atap, jembatan, menara atau bangunan tinggi lainnya. Bentuk struktur
rangka dipilih karena mampu menerima beban struktur relatif besar dan dapat melayani kebutuhan bentang
struktur yang panjang. Struktur rangka juga dapat memberikan estetika yang tinggi untuk konstruksi, seperti
konstruksi Menara Eiffel di Paris ataupun konstruksi seperti stadion sepak bola di Eropa. Dalam dunia
arsitektur dan struktural, rangka batang adalah konstruksi yang tersusun dari batang-batang tarik dan batang-
batang tekan saja, umumnya terbuat dari baja atau kayu. Bentuk paling sederhana dari struktur rangka adalah
rangkaian batang yang dirangkai membentuk satu atau lebih unit segitiga. Pola susunan segitiga dipilih
karena merupakan struktur yang stabil. Struktur rangka umumnya terletak pada dua perltetakan yang
prinsipnya sama dengan perletakan pada struktur balok, yakni perletakan sendi atau rol titik rangkai yang
menghubungkan elemen rangka disebut sebagai nodeatau titik sambung. Tujuan dari praktkum ini adalah
untuk menghitung gaya-gaya batang pada suatu struktur rangka batang statis tertentu dengan metode
keseimbangan titik dan keseimbangan bagian titik tumpu kuda-kuda struktur bangunan.

Kuda-kuda atap adalah konstruksi yang terdiri dari balok melintang (yang menerima gaya tarik),
balok sebagai penopang atau tiang (yang menerima gaya tekan) guna menyangga dari gording dan kasau
serta pelapis atap. Walaupun atap itu ringan, pengaruh luar terhadap konstruksi dan penutupnya baik
terhadap suhu (sinar matahari), cuaca (air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhadap gaya
horizontal (angin dan gempa) dan kebakaran harus tetap dijamin. Pada konstruksi atap terdapat bahan
bangunan utama seperti salah satu contohnya; kuda-kuda kayu. sedangkan sebagai bahan penutup adalah
genting flam, genting pres, sirap, seng gelombang, serta genting atau pelat semen berserat. Konstruksi yang
dipilih maupun bahan penutup akan mempengaruhi atau menentukan kemiringan atap.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

0,062
ton
11,11
m 0,071 0,071 ton
ton
0,071 ton
0,071 ton
0,071 ton
0,071 ton

3 3m 8m 3m 3m
m
20m
Gambar 1 Struktur atap kayu

Keterangan:

Kayu Merbau (Intsia spec.,)


Kelas Kuat : I – II
BJ : 0,52; 1,04; 0;80
KAk atau KAu ±15%
Ukuran: 10 cm x 12 cm = 0,1 m x 0,12 m

Perhitungan :

 Cos 25 = 0,9 → cos = samping / miring


10
X = = 0,9 = 11,11

Tan 25 = 0,46 → tan = depan / samping
𝑋
0,46 = 3
X = 1,38

 Cos 25 = 0,9
6
0,9 = 𝑋
X = 6,67

 Tan 25 = 0,46
𝑋
0,46 = 4
X = 1,84

Volume :
 11,11 x 0,1 x 0,12 = 0,13 m3 x 2 = 0,26 m3
 20 x 0,1 x 0,12 = 0,24 m3
 1,38 x 0,1 x 0,12 = 0,016 m3 x 2 = 0,03 m3
 4,07 x 0,1 x 0,12 = 0,048 m3 x 2 = 0,097 m3
 2,76 x 0,1 x 0,12 = 0,03 m3 x 2 = 0,066 m3
 1,84 x 0,1 x 0,12 = 0,02 x 2 = 0,044 m3

Volume total = 0,737 m3


𝑚
V= → 𝑚 = 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝜌
𝜌
= 0,737 x 0,52
= 0,38 ton

0,38 x 15% = 5,74%


0,44
0,38 + 0,057 = 0,44 → 7 = 0,06 𝑡𝑜𝑛
PEMBAHASAN

Kayu Merbau
Bahan yang akan dipakai adalah kayu merbau yang punya tingkat keawetan I ,tingkat
kekuatan I ,tingkat pemakaian I dan berat jenisnya 0,52-0,80. Berwarnanya kelabu sawo,jika telah
lama dipakai akan berubah menjadi hitam-sawo,kayu agak keras, dan bila berhubungan dengan
besi akan mudah berkarat karena banyak mengandung kadar asam,tahan terhadap rayap dan
kembang susutnya kecil.baik digunakan untuk konstruksi-konstruksi yang terlindung serta
perabotan rumah tangga dan baik untuk di pelitur. Kuda-kuda adalah susunan rangka batang yang
berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat
memberikan bentuk pada atapnya.Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan
bentang maksimal sekitar 12m. Pada dasarnya ukuran untuk konstruksi kuda-kuda bergantung pada
Lebar Bentang ( l ), yaitu jarak dari sumbu tembok ke sumbu tembok yang lain. Besarnya beban
dan tegangan yang akan dipikul dan Jenis (kelas kuat) kayu yang digunakan.

Pada prinsipnya susunan struktur kuda-kuda kayu harus benar-benar kuat, stabil dan relatuif
kaku. Hal ini dapat tercipta dari 2 hal, yaitu a). bentuk susunan strukturnya (frame work), dan b).
dimensi bahan yang membentuk struktur tersebut. Dengan demikian makin besar bentang suatu
kuda-kuda dengan dimensi bahan yang relatif sama, akan membutuhkan susunan struktur (frame
work) yang lebih lengkap. Berdasarkan hasil perhitungan tumpuan kuda-kuda menerima
beban/gaya sebesar 0,6 ton pada masing-masing tumpuan yang disangga kuda-kuda yang disalurkan
langsung melalui kolom ke pondasi dengan demikian struktur akan lebih kuat dan stabil. Posisi
gording pada kuda-kuda yang paling tepat adalah pada posisi titik buhul antara kaki kuda-kuda
dengan kayu penopangnya. Dengan demikian kemungkinan lendutan kayu kaki kuda-kuda akibat
adanya beban gording akan diantisipasi oleh balok penopangnya. Beban/gaya yang diterima gelegar
(rangka batang) kayu merbau dapat menahan beban/gaya yang dihasilkan sesuai dengan berat jenis
daripada kayu merbau sendiri besar.
SIMPULAN

Tumpuan kuda-kuda menerima beban/gaya sebesar 0,6 ton pada masing-masing tumpuan
yang disangga kuda-kuda yang disalurkan langsung melalui kolom ke pondasi dengan demikian
struktur akan lebih kuat dan stabil. Posisi gording pada kuda-kuda yang paling tepat adalah pada
posisi titik buhul antara kaki kuda-kuda dengan kayu penopangnya. Bahan yang akan dipakai
adalah kayu merbau yang punya tingkat keawetan I ,tingkat kekuatan I ,tingkat pemakaian I dan
berat jenisnya 0,52-0,80.

Anda mungkin juga menyukai