710 2091 1 PB PDF
710 2091 1 PB PDF
hepatitis B akut atau pengidap persisten HBV dari RS Mardi Waluyo Metro karena hamil
kepada bayi yang dikandungnya atau dengan hepatitis B.
dilahirkannya. Penularan HBV vertikal dapat Pada pemeriksaan fisik umum
dibagi menjadi penularan HBV in-utero, didapatkan kesadaran composmentis, tekanan
penularan perinatal dan penularan post natal. darah 110/70 mmHg, nadi 86x/m, pernafasan
Penularan HBV in-utero ini sampai sekarang 20x/m, suhu 370C, konjungtiva hiperemis,
belum diketahui dengan pasti, karena salah sclera ikterik (+) dan ikterik generalisata.
satu fungsi dari plasenta adalah proteksi Pemeriksaan fisik obstetri didapatkan, TFU
terhadap bakteri atau virus. Bayi dikatakan (Tinggi Fundus Uteri) yaitu 28 cm dari simfisis
mengalami infeksi in-utero jika dalam 1 bulan pubis, pada leopold I bulat lunak dan tidak
postpartum sudah menunjukkan HbsAg positif. melenting terasa bokong, pada leopold II letak
6,7
memanjang dengan punggung bagian kiri, pada
Penularan perinatal adalah penularan leopold III bulat keras dan melenting terasa
yang terjadi pada saat persalinan. Sebagian bagian kepala dan leopold IV konvergen,
besar ibu dengan HbeAg positif akan auskultasi denyut jantung janin 147x/menit
menularkan infeksi HBV vertikal kepada bayi dan TBJ 2480 g. Pemeriksaan dalam dilakukan
yang dilahirkannya sedangkan ibu yang anti- inspeksi portio livide, ostium uterus eksterna
Hbe positif tidak akan menularkannya. tertutup, dan fluxus(-).Pemeriksaan vaginal
Penularan post natal terjadi setelah bayi lahir toucher portio lunak, posterior, eff 0%, Ø
misalnya melalui ASI yang diduga tercemar kuncup, kepala, floating, ketuban belum dapat
oleh HBV lewat luka kecil dalam mulut bayi. dinilai, penunjuk belum dapat dinilai.
Pada kasus persalinan lama cenderung Pemeriksaan penunjang pada pasien ini
meningkatkan penularan vertikal (lebih dari 9 didapatkan nilai hemoglobin 11,2g/dL,
jam).8 leukosit 12.500/µL, hematokrit 31%,
Kehamilan tidak akan memperberat trombosit 361.000 /µL dan HbsAg (+) reaktif.
infeksi virus, akan tetapi jika terjadi infeksi akut Hasil USG 5 November 2017 yaitu tampak janin
bisa mengakibatkan hepatitis fulminan yang tunggal hidup, presentasi kepala, DJJ (+),
dapat menimbulkan mortalitas tinggi pada ibu biometri janin : BPD, FL, AC ̴ 35-36 minggu,
dan bayi. Jika penularan virus hepatitis B dapat ketuban (+), Plasenta di corpus anterior. Kesan
dicegah berarti mencegah terjadinya kanker : Hamil 35-36 minggu janin tunggal hidup
hati secara primer yang dipengaruhi titer DNA presentasi kepala.
virus hepatitis B tinggi pada ibu (semakin tinggi Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
kemungkinan bayi akan tertular). Infeksi akut fisik dan pemeriksaan penunjang maka pada
terjadi pada kehamilan trisemester ketiga, pasien ini dapat ditegakkan diagnosis
persalinan lama dan mutasi virus hepatitis B.8 G3P1A1hamil 36 minggu belum inpartu dengan
Hepatitis B + Riwayat SC 1x JTH presentasi
Kasus kepala. Penatalaksaan pada pasien yaitu
Pasien Ibu hamil Ny I, G3P1A1, usia 39 observasi TVI dan DJJ, IVFD RL gttxx/mnt, dan
tahun datang ke Rumah Sakit Abdul Moeloek saat ada his pasien direncanakan sectio
tanggal 4 November 2016 dengan keluhan caesarea (SC). Pada bayi, diberikan vaksin
pasien hamil kurang bulan dengan mata hepatitis B segera setelah lahir.
kuning. Pasien mengeluhkan merasa mulai
mengalami perubahan berwarna kekuningan Pembahasan
pada matanya disertai BAK yang berwarna Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
kuning pekat seperti teh sejak 2 bulan yang fisik dan pemeriksaan penunjang pasien ini
lalu. Sejak 2 minggu yang lalu pasien juga didiagnosis dengan kehamilan dengan hepatitis
mengeluhkan tubuhnya mulai merasa menjadi B. Diagnosis kehamilan dengan hepatitis tidak
kekuningan. R/ keluar air-air (-), R/ darah (-), berbeda dengan diagnosis hepatitis akut pada
lendir (-). Gerakan janin (+). Menurut pasien, populasi umum. Diagnosis penyakit hepatitis
pasien sudah hamil selama 36 minggu dengan ditegakkan berdasarkan gejala (keluhan), tanda
riwayat penyakit hepatitis B dan riwayat SC (temuan klinis), kelainan fungsi hati yang
tahun 2007 dengan indikasi plasenta terletak di mendukung (peningkatan kadar seromarker
bawah. Pasien datang ke RSAM atas rujukan spesifik untuk setiap jenis virus penyebab.9
Pasien ini ditemukan gejala sklera ikterik dan
ikterik generalisata dimana menunjang temuan Persalinan pada ibu hamil dengan titer
klinis kehamilan dengan hepatitis. Pada ibu HBV tinggi (3,5 pg /mL) atau HBeAg positif
hamil dengan ikterus, waspadai kemungkinan lebih baik SC pada persalinan yang lebih dari 14
infeksi akut HBV dan adanya hepatitis fulminan jam. Pada infeksi akut persalinan pervaginam
(sangat ikterik, nyeri perut kanan atas, usahakan dengan trauma sekecil mungkin dan
kesadaran menurun dan hasil periksaan urine rawat bersama dengan Ahli Penyakit Dalam.13
(warna seperti teh pekat, urobilin dan bilirubin Pada pasien ini dilakukan tindakan SC,
positif, sedangkan pemeriksaan darah selain alasannya karena berdasarkan penelitian Pan
urobilin dan bilirubin positip SGOT dan SGPT et al. bahwa tindakan SC dapat mencegah
sangat tinggi (biasanya diatas 1000).8,9 penularan MCTC. Tindakan SC lebih efektif
Pada kasus ini, ditemukan hasil dilakukansebelum ketuban pecah. Pan et al.
pemeriksaan HbsAg positif yang merupakan menganalisis data dari 1.409 bayi yang lahir
suatu pertanda adanya infeksi pada hati oleh melalui persalinan pervaginam, seksio sesaria
virus HBV, pertanda replikasi seperti HbeAg elektif atau operasi caesar darurat untuk ibu
dan DNA HBV, pertanda untuk mengetahui dengan HBsAg positif. Infeksi HBV yang
akut atau kronik yaitu IgM anti-HBc yang ditularkan pada bayi yang lahir dengan operasi
menunjukkan adanya kerusakan hati.USG akan caesar elektif memiliki persentase yang lebih
menampakkan pembesaran hati serta kecil (1,4%), dibandingkan dengan persalinan
bertambah densitas gama dari parenkim hati pervaginam (3,4%) atau operasi caesar darurat
pada hepatitis akut-kronik.10,11 (4,2%). Operasi caesar darurat tidak
Pada tatalaksana tidak ada yang berpengaruh oleh penularan vertikal
membedakan prinsip terhadap hepatitis akut dibandingkan dengan persalinan pervaginam,
pada kehamilan dengan tanpa kehamilan. sedangkan bayi yang lahir dengan operasi
Istirahat yang cukup dan terapi simtomatik caesar elektif memiliki tingkat signifikan lebih
tetap menjadi dasarnya. Terminasi kehamilan rendah dari penularan vertikal dari mereka
hanya dilakukan atas indikasi obstetrik. Aspek yang lahir dengan operasi caesar non-elektif.9,14
yang perlu ditimbangkan ialah tatalaksana Infeksi akut virus hepatitis B pada ibu
terkait dengan kemungkinan terjadinya hamil tidak dikaitkan dengan peningkatan
transmisi vertikal virus penyebabnya, karena mortalitas dan teratogensitas. Infeksi dapat
hal ini dapat berpengaruh pada morbiditas dan dicegah dengan vaksinasi dan bagi yang diduga
mortalitas anak di hari kehamilan.8 telah terpapar dianjurkan untuk juga diberikan
Menurut American College of imunoglobulin (HBIG). Apabila ibu mengalami
Gastroenterology (ACG) danAmerican HbeAg positif (HBV DNA load tinggi) sebaiknya
Association for the Study of Liver Disease diberikan HBIG dan vaksin untuk bayi. Bagi bayi
(AASLD) sangat merekomendasikan yang ibunya HbeAg positif berisiko tinggi
inisiasiantivirus pada pasien dengan viremia menjadi infeksi HBV kronik.8
yang tinggi pada 28-32 mingguke hamilan Vaksin Hepatitis B harus segera diberikan
untuk mengurangi MTCT. Tenofovir dan setelah bayi lahir, mengingat vaksinasi
telbivudin tetap menjadi terapi lini pertama.9,12 Hepatitis B merupakan upaya pencegahan yang
Selain itu, dapat juga diberikan lamivudin efektif untuk memutuskan rantai penularan
kepada ibu sebelum melahirkan (100 mg/hari melalui transmisi maternal dari ibu kepada
dalam trisemester ketiga).8 bayinya. Ada dua tipe vaksin Hepatitis B yang
Sebuah percobaan prospektif baru-baru mengandung HbsAg, yaitu: 1) vaksin yang
ini melihattingkat penularan perinatal pada ibu berasal dari plasma, dan (2) vaksin
dengan viremik yang tinggi diberikan telbivudin rekombinan. Kedua ini aman dan imunogenik
600 mg/hari yang dimulai pada 20-32 minggu walaupun diberikan pada saat lahir karena
kehamilan, dibandingkan denganyang tidak antibodi anti HbsAg tidak mengganggu respons
diberikan perawatan. Hasilnya terdapat terhadap vaksin.17
penurunan yang signifikan yang berarti bahwa Menurut Pedoman Nasional di Indonesia
viral load dari kelompok yang mendapatkan dan WHO merekomendasikan sebaiknya HBIg
pengobatan sebelum melahirkan, tidak ada dan vaksin Hepatitis B diberikan secara intra
transmisi janin yang terdeteksi, sehingga muskular dengan dosis 0,5 ml, selambat-
menunjukkan suatu keberhasilan yang sama lambatnya 24 jam setelah persalinan untuk
untuk telbivudin dalam pencegahan MTCT.12 mendapatkan efektifitas yang lebih tinggi.15,16,17
Wiknjosastro. Ilmu kebidanan. Jakarta: 15. Depkes RI. Situasi Imunisasi di Indonesia.
Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo; Jakarta: Depkes RI; 2016. hlm. 7-8.
2014. hlm. 903-19. 16. Hariyono S, Hadinegoro SR, Soeditjo.
14. Jane Moody. Clinical guideline caesarean Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi ke-
section. National Collaborating Centre 5. Jakarta : IDAI; 2014. hlm. 90-2.
forWomen’s and Children’s Health; 2004. 17. WHO. Guidelines on hepatitis B and C
hlm. 32-36. testing. Geneva: World Health
Organization; 2017. hlm. 139-41.