Anda di halaman 1dari 7

PENGAMBILAN SAMPEL (SAMPLING) MAKANAN

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS ISLAM
SULTAN AGUNG
01 1/1
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Masyhudi, AM, M.Kes

Pengertian
Sampel makanan adalah semua jenis makanan hasil olahan dari dapur
Instalasi gizi dan semua jenis makanan yang akan disajikan kepada
pasien yang di rawat di rumah sakit.

Tujuan 1. Sebagai acuan pelaksanaan sampling makanan secara


representative dan benar – benar sampel adalah mewakili kondisi
makanan sebenarnya.
2. Sampling makanan dan analisa laboratorium terhadap kualitas dari
parameter fisik, kimia dan bakteriologis dilakukan sebagai
monitoring mutu dan kesehatan makanan.

Kebijakan 1. Sampling makanan dilakukan oleh petugas laboratorium


2. Analisa sampel makanan dilakukan oleh laboratorium penguji
yang direkomendasikan institusi berwenang.
3. Sampling makanan dilakukan 6 bulan sekali untuk monitoring
parameter bakteriologis

Prosedur A. Sampling Makanan Untuk Pemeriksaan Parameter Fisik & Kimia


1. Petugas mempersiapkan peralatan dan prasarana sampling
seperti : pinset, wadah sampel, tas sampling, kertas / form
sampling dan alat tulis.
2. Petugas melakukan persiapan dan menentukan lokasi jenis
sampel yang akan di sampling.
3. Petugas datang ke lokasi dengan membawa peralatan dan
prasarana sampling, melakukan / mengambil sampel makanan,
memasukkan ke dalam wadah sampel dan di tutup rapat.
4. Wadah sampel di beri label atau form pengambilan sampel
yang memuat keterangan : jenis sampel, asal sampel, hari /
tanggal dan waktu sampling, jenis pemeriksaan, nama
pengambil sampel dan kode sampel.
5. Wadah yang sudah lengkap dengan labeling di masukkan
dalam tas sampling, segera di tutup dan di kirim ke
laboratorium untuk di analisa.
PENGAMBILAN SAMPEL (SAMPLING) MAKANAN

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS ISLAM
SULTAN AGUNG
01 1/2
SEMARANG

Prosedur B. Sampling Makanan Untuk Pemeriksaan Parameter Bakteriologis /


Mikrobiologis
1. Petugas sampling mempersiapkan peralatan dan prasarana
sampling : pinset steril (botol kaca steril), lampu spirtus, korek
api, tas sampling, kertas / form label, alat tulis.
2. Petugas menentukan lokasi dan jenis makanan yang akan di
ambil sampelnya dan segera mempersiapkan tempat / lokasi
sampling.
3. Petugas dengan peralatan lengkap datang ke lokasi sampling
secara steril yaitu mengambil sampel makanan dengan pinset
steril dan memasukkan sampel makanan ke dalam botol steril
(wadah steril) dengan selalu melidah apikan pada lampu
spirtus selama proses sampling.
4. Segera menutup wadah sampel (botol steril) bila volume
sampel sudah 2/3 volume botol / wadah steril atau secukupnya
dari jumlah sampel yang tersedia.
5. Wadah sampel / botol steril segera di beri labelling (form
pengambilan sampel) yang berisi keterangan : jenis sampel,
asal sampel, hari / tanggal dan waktu sampling, jenis
pemeriksaan, nama pengambil sampel, kode sampel.
6. Wadah sampel / botol steril tadi segera di masukkan ke dalam
tas sampling, segera di tutup rapat dan di kirim ke
laboratorium untuk di analisa.

Unit terkait Sanitasi, Instalasi Gizi, Labkesda


PENGAMBILAN SAMPEL (SAMPLING) MINUMAN
(AIR MINUM)

RS ISLAM
Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :
SULTAN AGUNG
SEMARANG
01 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Masyhudi, AM, M.Kes

Pengertian
Sampel minuman adalah semua jenis minuman (air minum) hasil
olahan dari dapur rumah sakit (Instalasi Gizi) dan semua jenis
minuman (kemasan kaleng, botol, plastik) yang akan disajikan pada
pasien rumah sakit.

Tujuan 1. Sebagai acuan pelaksanaan sampling minuman (air minum) secara


representative dan benar – benar sampel adalah mewakili kondisi
minuman (air minum) sebenarnya.
2. Sampling minuman dan analisa laboratorium terhadap minuman
(air minum) dilakukan untuk monitoring kualitas parameter fisik,
kimia dan mikrobiologis.

Kebijakan 1. Sampling minuman dilakukan oleh petugas laboratorium


2. Analisa sampel minuman (air minum) dilakukan oleh laboratorium
penguji yang direkomendasikan institusi berwenang
3. Sampling minuman (air minum) dilakukan sebulan sekali untuk
monitoring parameter bakteriologis.

Prosedur A. Sampling Minuman (Air Minum) Untuk Pemeriksaan Parameter


Fisik & Kimia
1. Petugas mempersiapkan perlengkapan sampling air minum :
jerigen plastik, form label, alat tulis.
2. Petugas datang kelokasi pengambilan sampel dan memeriksa
kondisi setempat
3. Mengambil jerigen dan memasukkan air minum dari tempat
penyimpanan air minum di dapur bagian gizi, kemudian
membilas jerigen dengan cara menggojok – gojok lalu
membuang isi jerigen. Pembilasan dilakukan sampai 2 – 3 kali.
PENGAMBILAN SAMPEL (SAMPLING) MINUMAN
(AIR MINUM)

RS ISLAM
Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :
SULTAN AGUNG
SEMARANG
01 1/2

Prosedur 4. Memasukkan sampel air minum dengan gayung ke dalam


jerigen dan harus hati – hati agar tidak menimbulkan aerasi
atau gelombung – gelembung air sampai volume 2/3 jerigen
dan segera ditutup.
5. Jerigen wadah sampel tersebut segera di tempel form / labeling
yang berisi keterangan : jenis sampel, asal sampel, jenis
pemeriksaan, hari/tanggal dan waktu sampling, nama petugas
sampling dan kode sampel.
6. Sampel segera di masukkan ke dalam tas sampling dan segera
di tutup dan sampel di kirim ke laboratorium untuk dianalisa.
7. Untuk sampel minuman dalam kemasan (botol plastik dan
kaca atau kemasan lain), pengambilan sampel dilakukan
dengan membawa satu jenis kemasan minuman, di tempel
form labeling, di masukkan dalam tas sampling dan di kirim ke
laboratorium untuk dianalisa.

C. Sampling Minuman (Air Minum)Untuk Pemeriksaan Parameter


Bakteriologis / Mikrobiologis
1. Petugas mempersiapkan peralatan sampling : botol sampel
steril/ lampu spirtus, korek api, alat tulis, form label, tas
sampling, alkohol 70 %.
2. Petugas datang ke lokasi sampling, membersihkan /
mensterilkan prasarana sampling dan lokasi sampling dengan
lampu spirtus atau alkohol 70 %.
3. Mengambil sampel air minum (minuman) dari penampung
dengan gayung yang bersih dan steril dan dimasukkan ke
dalam botol sampel steril, volume sampel sampai maksimal
2/3 volume botol sampel. Membuka-menutup botol steril dan
memasukkan sampel air minum harus dengan cara steril
(melidah apikan pada lampu spirtus)
4. Sudah berisi sampel, segera di tempeli form / labelling
5. Botol sampel steril tadi segera dimasukkan ke dalam tas
sampling dan segera di kirim ke laboratorium untuk dianalisa.

Unit terkait Sanitasi, Instalasi Gizi, Labkesda


PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN ALAT MAKAN

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS ISLAM
SULTAN AGUNG
01 1/1
SEMARANG

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Masyhudi, AM, M.Kes

Pengertian
Pemeriksaan angka kuman alat makan adalah suatu metode yang
dilakukan dengan usap alat makan dan pemeriksaan angka kuman di
laboratorium dengan metode PCA (Plate Count Agar)

Tujuan 1. Sebagai acuan pelaksanaan sampling minuman (air minum) secara


representative dan benar – benar sampel adalah mewakili kondisi
minuman (air minum) sebenarnya.
2. Sampling minuman dan analisa laboratorium terhadap minuman
(air minum) dilakukan untuk monitoring kualitas parameter fisik,
kimia dan mikrobiologis.

Kebijakan 1. Sampling alat makan dilakukan oleh petugas laboratorium


2. Analisa sampel alat makan dilakukan oleh laboratorium penguji
yang direkomendasikan institusi berwenang.
3. Sampling alat makan dilakukan 6 bulan sekali untuk monitoring
parameter bakteriologis

Prosedur Alat dan bahan pengambilan sampel


1. Media transport cairan buffer phospate dalam
botol. Berisi cairan -1/4 botol dalam keadaan steril
2. Lidi kapas steril yaitu lidi yang ujungnya
dililit kapas
3. Alkohol 75 % dan sarung tangan steril
4. Spidol huruf kecil
5. Lampu bunsen atau lampu spirtus
6. Formulir pengambilan sampel untuk
pemeriksaan laboratorium
7. Gunting kecil
8. Kertas cellotape
9. Termos es
10. Tas pembawa pengambilan contoh
11. Jendela usap steril ukuran 10 x 5 = 50 cm2
12. Sabun Desinfektan
PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN ALAT MAKAN

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS ISLAM
SULTAN AGUNG
01 1/2
SEMARANG

Prosedur Pengambilan sampel


1. Sarung tangan steril yang disiapkan untuk mulai mengambil
sampel
2. Ambil alat makan yang akan diperiksa masing-masing diambil 5
buah tiap jenis yang diambil secara acak dengan menggunakan
sarung tangan steril dari tempat pengeringan/penirisan
3. Siapkan catatan formulir pemeriksaan alat makan dalam
kelompok-kelompok
4. Siapkan lidi steril, kemudian menutup botol yang berisi cairan
garam buffer phosphate
5. Masukkan lidi kapas steril ke dalam botol, lalu ditekan kedinding
botol untuk untuk membuang airnya, kemudian diangkat dan
melakukan usapan.
6. Cara melakukan usapan : Gelas dengan usapan mengelilingi
bidang permukaan luar dan dalam bagian bibir setinggi 6 mm,
Piring ; Usapan dilakukan pada bagian permukaan dalam dengan
cara melakukan 2 usapan yang satu sama lainnya saling menyilang
7. Setiap bidang permukaan yang diusap dilakukan 3 kali berturut-
turut, dan satu lidi kapas atau satu swab digunakan untuk
kelompok alat makan yang diperiksa
8. Setiap selesai melakukan usapan pada satu alat dari satu kelompok
jenis alat makan, lidi kapas steril harus dimasukkan ke dalam botol
berisi cairan garam buffer phosphat, diputar-putar dan ditekankan
ke dinding untuk membuang cairannya, lalu diangkat dan
digunakan untuk mengusap alat berikutnya. Hal ini dilakukan
berulang-ulang sampai seluruh alat makan dalam satu kelompok
diambil usapnya. Dengan demikian maka untuk satu jenis alat
hanya menggunakan satu lidi kapas.
9. Setelah semua kelompok alat makan sudah di usap, lidi kapas
dimasukkan kedalam botol, lidinya dipatah atau diguntingi.
Sebelum ditutupi, bibir botol dan penutupnya disterilkan dengan
memanaskan pada api spirtus
10. Tempelkean kertas cellotape dan tulis etiket dengan spidol yang
menyatakan alat makan, tempat pengambilan contoh dan diberi
kode sesuai dengan lembar formulir.
11. Masukkan botol sampel kedalam termos dan dikirim segera ke
laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Unit terkait Sanitasi, Instalasi Gizi, Labkesda

Anda mungkin juga menyukai