Anda di halaman 1dari 18

Standar Audit

SA 300

Perencanaan Suatu Audit atas


Laporan Keuangan

SA Paket 300.indb 1 8/18/2015 10:27:20 AM


Standar Audit

STANDAR AUDIT 300


PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN

(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten),
atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten).  Penerapan dini
dianjurkan untuk entitas selain Emiten.)

DAFTAR ISI
Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup ................................................................... 1
Peran dan Saat Perencanaan ............................................ 2
Tanggal Efektif..................................................................... 3
Tujuan ...................................................................................... 4
Ketentuan
Keterlibatan Anggota Tim Perikatan Utama ....................... 5
Aktivitas Awal Perikatan . .................................................... 6
Aktivitas Perencanaan ........................................................ 7–11
Dokumentasi........................................................................ 12
Pertimbangan Tambahan dalam
Perikatan Audit Tahun Pertama...................................... 13
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
Peran dan Saat Perencanaan ............................................ A1–A3
Keterlibatan Anggota Tim Perikatan Utama ....................... A4
Aktivitas Awal Perikatan . .................................................... A5–A7
Aktivitas Perencanaan ........................................................ A8–A15
Dokumentasi ...................................................................... A16–A19
Pertimbangan Tambahan dalam
Perikatan Audit Tahun Pertama .................................... A20
Lampiran:
Pertimbangan dalam Menetapkan Strategi Audit Secara
Keseluruhan

Standar Audit (“SA”) 300, “Perencanaan Audit atas Laporan Keuangan”


harus dibaca bersamaan dengan SA 200, “Tujuan Keseluruhan Auditor
Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit.”

ii

SA Paket 300.indb 2 8/18/2015 10:27:20 AM


Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

1 Pendahuluan
2
3 Ruang Lingkup
4 1. Standar Audit (“SA”) ini mengatur tanggung jawab auditor
5 untuk merencanakan audit atas laporan keuangan. SA ini
6 ditulis dalam konteks audit berulang. Pertimbangan tambahan
7 dalam perikatan audit tahun pertama diidentifikasi secara
8 terpisah.
9
10 Peran dan Saat Perencanaan
11 2. Perencanaan suatu audit melibatkan penetapan strategi
12 audit secara keseluruhan untuk perikatan tersebut dan
13 pengembangan rencana audit. Perencanaan yang cukup
14 bermanfaat dalam audit atas laporan keuangan dalam
15 beberapa hal, termasuk hal-hal sebagai berikut: (Ref: Para.
16 A1–A3)
17 • Membantu auditor untuk mencurahkan perhatian yang
18 tepat terhadap area yang penting dalam audit.
19 • Membantu auditor untuk mengidentifikasi dan
20 menyelesaikan masalah yang potensial secara tepat
21 waktu.
22 • Membantu auditor untuk mengorganisasi dan mengelola
23 perikatan audit dengan baik, sehingga perikatan tersebut
24 dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
25 • Membantu dalam pemilihan anggota tim perikatan
26 dengan tingkat kemampuan dan kompetensi yang tepat
27 untuk merespons risiko yang diantisipasi, dan penugasan
28 pekerjaan yang tepat kepada mereka.
29 • Memfasilitasi arah dan supervisi atas anggota tim
30 perikatan dan penelaahan atas pekerjaan mereka.
31 • Membantu, jika relevan, dalam pengoordinasian hasil
32 pekerjaan yang dilakukan oleh auditor komponen dan
33 pakar.
34
35 Tanggal Efektif
36 3. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk
37 periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari
38 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas
39 selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain
40 Emiten.
41
42

SA 300.1

SA Paket 300.indb 1 8/18/2015 10:27:20 AM


Standar Audit

1 Tujuan
2
3 4. Tujuan auditor adalah untuk merencanakan audit agar audit
4 tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif.
5
6
7 Ketentuan
8
9 Keterlibatan Anggota Tim Perikatan Utama
10 5. Rekan perikatan dan anggota tim perikatan lainnya harus
11 dilibatkan dalam perencanaan audit, termasuk merencanakan
12 dan berpartisipasi dalam diskusi di antara anggota tim
13 perikatan. (Ref: Para. A4)
14
15 Aktivitas Awal Perikatan
16 6. Auditor harus melakukan aktivitas-aktivitas berikut ini pada
17 awal perikatan audit periode kini:
18 (a) Melaksanakan prosedur yang dipersyaratkan oleh SA
19 220 tentang keberlanjutan hubungan dengan klien dan
20 perikatan audit tertentu;1
21 (b) Mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan etika yang
22 relevan, termasuk independensi, sesuai dengan SA 220;2
23 dan
24 (c) Menetapkan suatu pemahaman atas ketentuan perikatan,
25 seperti yang ditentukan oleh SA 210.3 (Ref: Para. A5–
26 A7)
27
28 Aktivitas Perencanaan
29 7. Auditor harus menetapkan strategi audit secara keseluruhan
30 yang menetapkan ruang lingkup, waktu, dan arah audit, serta
31 yang memberikan panduan bagi pengembangan rencana
32 audit.
33
34 8. Dalam menetapkan strategi audit secara keseluruhan, auditor
35 harus:
36
37
38
39 SA 220, “Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan,” paragraf
1

40 12–13.
41 SA 220, paragraf 9–11.
2

42 SA 210, “Persetujuan Atas Ketentuan Perikatan Audit,” paragraf 9–13.


3

SA 300.2

SA Paket 300.indb 2 8/18/2015 10:27:20 AM


Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

1 (a) Mengidentifikasi karakteristik perikatan yang


2 mendefinisikan ruang lingkupnya;
3 (b) Memastikan tujuan pelaporan perikatan untuk
4 merencanakan waktu audit dan sifat komunikasi yang
5 disyaratkan;
6 (c) Mempertimbangkan faktor-faktor yang, menurut
7 pertimbangan profesional auditor, signifikan dalam
8 mengarahkan usaha tim perikatan;
9 (d) Mempertimbangkan hasil aktivitas awal perikatan dan,
10 jika relevan, apakah pengetahuan yang diperoleh dari
11 perikatan lain yang telah dilaksanakan oleh rekan
12 perikatan adalah relevan untuk entitas yang akan diaudit;
13 dan
14 (e) Memastikan sifat, saat, dan luas sumber daya yang
15 diperlukan untuk melaksanakan perikatan. (Ref: Para.
16 A8–A11)
17
18 9. Auditor harus mengembangkan suatu rencana audit yang
19 harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
20 (a) Sifat, saat, dan luas prosedur penilaian risiko yang
21 direncanakan, seperti yang ditentukan dalam SA 315.4
22 (b) Sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan yang
23 direncanakan pada tingkat asersi, seperti ditentukan
24 dalam SA 330.5
25 (c) Prosedur audit lainnya yang direncanakan yang harus
26 dilaksanakan agar perikatan tersebut memenuhi
27 ketentuan yang disyaratkan oleh SA. (Ref: Para. A12)
28
29 10. Auditor harus memutakhirkan dan mengubah strategi audit
30 secara keseluruhan dan rencana audit jika diperlukan selama
31 pelaksanaan audit. (Ref: Para. A13)
32
33 11. Auditor harus merencanakan sifat, saat, dan luas arah serta
34 supervisi atas anggota tim perikatan dan penelaahan atas
35 pekerjaan mereka. (Ref: Para. A14–A15)
36
37
38
39
40 4
SA 315, “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan penyajian Material
41 Melalui Pemahaman Atas Entitas dan Lingkungannya.”
42 5
SA 330, “Respons Auditor terhadap Risiko yang telah Dinilai.”

SA 300.3

SA Paket 300.indb 3 8/18/2015 10:27:20 AM


Standar Audit

1 Dokumentasi
2 12. Auditor harus memasukkan hal-hal berikut ini dalam
3 dokumentasi audit:6
4 (a) Strategi audit secara keseluruhan;
5 (b) Rencana audit; dan
6 (c) Setiap perubahan signifikan yang dilakukan selama
7 perikatan audit terhadap strategi audit atau rencana audit
8 secara keseluruhan, dan alasan atas perubahan tersebut.
9 (Ref: Para. A16–A19)
10
11 Pertimbangan Tambahan dalam Perikatan Audit Tahun Pertama
12 13. Auditor harus melakukan aktivitas berikut ini sebelum memulai
13 audit tahun pertama:
14 (a) Melaksanakan prosedur yang disyaratkan oleh SA
15 220 tentang penerimaan hubungan dengan klien dan
16 perikatan audit tertentu7; dan
17 (b) Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu, jika
18 terjadi pergantian auditor, untuk mematuhi ketentuan
19 etika yang relevan. (Ref: Para. A20)
20
21 ***
22
23 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
24
25 Peran dan Saat Perencanaan (Ref: Para. 2)
26 A1. Sifat dan luas aktivitas perencanaan akan bervariasi sesuai
27 dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman lalu
28 anggota tim perikatan utama dengan entitas, dan perubahan
29 kondisi yang terjadi selama perikatan audit.
30
31 A2. Perencanaan bukan merupakan suatu fase audit yang terpisah
32 dari fase audit lainnya, tetapi lebih merupakan suatu proses
33 yang berkelanjutan dan berulang yang sering dimulai seketika
34 setelah (atau dalam hubungannya dengan) penyelesaian
35 audit periode sebelumnya dan berlanjut hingga penyelesaian
36 perikatan audit periode kini. Namun, perencanaan mencakup
37 pertimbangan tentang kapan dilakukan aktivitas dan prosedur
38 audit tertentu yang perlu dilengkapi sebelum pelaksanaan
39
40
41 SA 230, “Dokumentasi Audit,” paragraf 8–11 dan paragraf A6.
6

42 SA 220, paragraf 12–13.


7

SA 300.4

SA Paket 300.indb 4 8/18/2015 10:27:20 AM


Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

1 audit lanjutan. Sebagai contoh, perencanaan mencakup


2 kebutuhan untuk mempertimbangkan hal-hal berikut ini
3 sebelum dilakukan identifikasi dan penilaian risiko kesalahan
4 penyajian material oleh auditor:
5 • Prosedur analitis yang diterapkan sebagai prosedur
6 penilaian risiko.
7 • Pemerolehan suatu pemahaman umum tentang kerangka
8 peraturan perundang-undangan yang berlaku atas entitas
9 dan bagaimana entitas mematuhi kerangka tersebut.
10 • Penentuan materialitas.
11 • Keterlibatan pakar.
12 • Pelaksanaan prosedur penilaian risiko lainnya.
13
14 A3. Auditor dapat memutuskan untuk mendiskusikan elemen-
15 elemen perencanaan dengan manajemen entitas untuk
16 memfasilitasi pelaksanaan dan pengelolaan perikatan audit
17 (sebagai contoh, mengoordinasikan prosedur audit yang
18 telah direncanakan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh
19 personel entitas). Meskipun diskusi ini sering terjadi, strategi
20 audit dan rencana audit secara keseluruhan tetap merupakan
21 tanggung jawab auditor. Ketika mendiskusikan hal-hal yang
22 termasuk dalam strategi audit atau rencana audit secara
23 keseluruhan, kehati-hatian diperlukan agar tidak menurunkan
24 efektivitas audit. Sebagai contoh, mendiskusikan sifat dan
25 waktu dari prosedur audit yang detail dengan manajemen
26 dapat menurunkan efektivitas audit dengan cara membuat
27 prosedur audit yang terlalu mudah untuk diprediksi.
28
29 Keterlibatan Anggota Tim Perikatan Utama (Ref: Para. 5)
30 A4. Keterlibatan rekan perikatan dan anggota tim perikatan utama
31 lainnya dalam merencanakan audit dapat memanfaatkan
32 pengalaman dan wawasan mereka, dan oleh karena itu
33 meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses perencanaan.8
34
35
36
37 SA 315, paragraf 10, menetapkan ketentuan dan menyediakan panduan
8

38 tentang pembahasan tim perikatan atas kerentanan entitas terhadap kesalahan


39 penyajian material dalam laporan keuangan. SA240, “Tanggung Jawab Auditor
Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan,”
40
paragraf 15, menyediakan panduan tentang penekanan yang diberikan selama
41 pembahasan atas kerentananan laporan keuangan entitas terhadap kesalahan
42 penyajian material karena kecurangan.

SA 300.5

SA Paket 300.indb 5 8/18/2015 10:27:21 AM


Standar Audit

1 Aktivitas Awal Perikatan (Ref: Para. 6)


2 A5. Pelaksanaan aktivitas perikatan awal yang tercantum dalam
3 paragraf 6 pada awal perikatan audit kini membantu auditor
4 dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa atau
5 kondisi yang dapat berpengaruh buruk terhadap kemampuan
6 auditor dalam merencanakan dan melaksanakan perikatan
7 audit.
8
9 A6. Pelaksanaan aktivitas perikatan awal tersebut memungkinkan
10 auditor untuk merencanakan perikatan audit seperti berikut
11 ini:
12 • Auditor menjaga independensi yang diperlukan dan
13 kemampuan untuk melakukan perikatan.
14 • Tidak terdapat isu yang berkaitan dengan integritas
15 manajemen yang dapat memengaruhi kesediaan auditor
16 untuk melanjutkan perikatan.
17 • Tidak terdapat kesalahpahaman dengan klien mengenai
18 ketentuan perikatan.
19
20 A7. Pertimbangan auditor tentang keberlanjutan hubungan
21 dengan klien dan ketentuan etika yang relevan, termasuk
22 independensi, terjadi sepanjang perikatan audit, seiring
23 dengan terjadinya kondisi dan perubahan dalam keadaan.
24 Pelaksanaan prosedur awal atas keberlanjutan hubungan
25 dengan klien dan evaluasi atas ketentuan etika yang relevan
26 (termasuk independensi) pada awal perikatan audit kini berarti
27 prosedur awal tersebut telah dilengkapi sebelum pelaksanaan
28 aktivitas signifikan lainnya untuk perikatan audit kini. Untuk
29 perikatan audit berkelanjutan, prosedur awal tersebut sering
30 dilakukan sesaat setelah (atau dalam hubungannya dengan)
31 penyelesaian audit sebelumnya.
32
33 Aktivitas Perencanaan
34 Strategi Audit Secara Keseluruhan (Ref: Para. 7–8)
35 A8. Proses penetapan strategi audit secara keseluruhan membantu
36 auditor untuk menentukan hal-hal sebagai berikut, tergantung
37 dari penyelesaian prosedur penilaian risiko oleh auditor:
38 • Sumber daya yang dialokasikan untuk area audit tertentu,
39 seperti penggunaan anggota tim dengan pengalaman
40 yang tepat untuk area berisiko tinggi atau keterlibatan
41 pakar dalam hal-hal yang kompleks;
42

SA 300.6

SA Paket 300.indb 6 8/18/2015 10:27:21 AM


Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

1 • Jumlah sumber daya yang dialokasikan untuk area


2 audit tertentu, seperti jumlah anggota tim yang ditugasi
3 untuk mengamati penghitungan persediaan fisik di lokasi
4 dengan persediaan yang material, luas penelaahan atas
5 hasil kerja auditor lain dalam konteks audit atas suatu
6 grup, atau anggaran jam kerja audit yang dialokasikan
7 untuk area berisiko tinggi;
8 • Kapan sumber daya tersebut dialokasikan, seperti apakah
9 pada tahap audit interim atau pada tanggal pisah batas
10 utama; dan
11 • Bagaimana sumber daya tersebut dikelola, diarahkan,
12 dan disupervisi, seperti kapan akan dimulai dan diakhiri
13 rapat tim, bagaimana penelaahan dilakukan oleh rekan
14 perikatan dan manajer perikatan (sebagai contoh, apakah
15 dilakukan di lapangan atau di kantor), dan apakah perlu
16 dilakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan.
17
18 A9. Lampiran dalam SA 300 memberikan contoh-contoh
19 pertimbangan dalam menetapkan strategi audit secara
20 keseluruhan.
21
22 A10. Ketika strategi audit secara keseluruhan telah ditetapkan,
23 rencana audit dikembangkan untuk merespons berbagai hal
24 yang diidentifikasi dalam strategi audit secara keseluruhan,
25 dengan memperhatikan kebutuhan untuk mencapai tujuan
26 audit melalui penggunaan secara efisien sumber daya
27 yang dimiliki oleh auditor. Penetapan strategi audit secara
28 keseluruhan dan rencana audit yang terperinci belum tentu
29 menjadi suatu proses yang terpisah atau yang berurutan,
30 tetapi saling erat terkait karena perubahan dalam satu proses
31 dapat mengakibatkan perubahan dalam proses lainnya.
32
33 Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil
34 A11. Dalam audit atas entitas kecil, keseluruhan audit dapat
35 dilaksanakan oleh suatu tim audit yang sangat kecil. Banyak
36 audit atas entitas kecil melibatkan tim perikatan yang hanya
37 terdiri dari satu orang rekan dan satu orang staf, atau tim
38 perikatan yang hanya terdiri dari satu orang rekan (praktisi
39 tunggal). Dengan tim yang lebih kecil, koordinasi dan
40 komunikasi di antara anggota tim perikatan menjadi lebih
41 mudah. Penetapan strategi audit secara keseluruhan dalam
42 audit atas entitas kecil tidak membutuhkan proses yang

SA 300.7

SA Paket 300.indb 7 8/18/2015 10:27:21 AM


Standar Audit

1 kompleks dan menghabiskan banyak waktu; penetapan


2 tersebut bervariasi tergantung dari ukuran entitas,
3 kompleksitas audit, dan ukuran tim perikatan. Sebagai contoh,
4 suatu memorandum singkat yang disiapkan pada tahap
5 penyelesaian audit sebelumnya, yang dibuat berdasarkan
6 penelaahan atas kertas kerja dan menekankan isu-isu yang
7 diidentifikasi selama audit yang baru saja diselesaikan, yang
8 dimutakhirkan pada periode audit kini berdasarkan hasil
9 diskusi dengan pemilik-pengelola, dapat menjadi strategi
10 audit yang didokumentasi untuk perikatan audit kini jika
11 memorandum tersebut mencakup hal-hal yang dijelaskan
12 dalam paragraf 8.
13
14 Rencana Audit (Ref: Para. 9)
15 A12. Rencana audit adalah lebih rinci daripada strategi audit secara
16 keseluruhan, karena rencana audit mencakup sifat, saat, dan
17 luas prosedur audit yang akan dilaksanakan oleh anggota tim
18 perikatan. Perencanaan atas prosedur audit tersebut terjadi
19 selama pelaksanaan audit seiring dengan berkembangnya
20 rencana audit untuk perikatan tersebut. Sebagai contoh,
21 perencanaan atas prosedur penilaian risiko oleh auditor terjadi
22 pada awal proses audit. Namun, perencanaan sifat, saat, dan
23 luas prosedur audit selanjutnya yang spesifik bergantung
24 pada hasil prosedur penilaian risiko. Selain itu, auditor dapat
25 memulai pelaksanaan prosedur audit lanjutan untuk beberapa
26 golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan sebelum
27 merencanakan seluruh sisa prosedur audit lanjutan.
28
29 Perubahan Terhadap Keputusan Perencanaan Selama Pelaksanaan
30 Audit (Ref: Para. 10)
31 A13. Sebagai akibat dari peristiwa yang tidak diduga, perubahan
32 dalam kondisi, atau bukti audit yang diperoleh dari hasil
33 prosedur audit, auditor mungkin perlu untuk memodifikasi
34 strategi audit secara keseluruhan dan rencana audit, dan oleh
35 karena itu turut memodifikasi sifat, saat, dan luas prosedur
36 audit lanjutan yang direncanakan, berdasarkan pertimbangan
37 yang telah direvisi atas risiko yang dinilai. Hal ini terjadi ketika
38 informasi yang menjadi perhatian auditor berbeda secara
39 signifikan dengan informasi yang tersedia ketika auditor
40 merencanakan prosedur audit. Sebagai contoh, bukti audit
41 yang diperoleh melalui pelaksanaan prosedur substantif
42

SA 300.8

SA Paket 300.indb 8 8/18/2015 10:27:21 AM


Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

1 mungkin bertentangan dengan bukti audit yang diperoleh


2 melalui pengujian pengendalian.
3
4 Arahan, Supervisi, dan Penelaahan (Ref: Para. 11)
5 A14. Sifat, saat, dan luas arahan dan supervisi anggota tim
6 perikatan, dan penelaahan hasil kerja mereka bervariasi,
7 tergantung dari banyak faktor, termasuk:
8 • Ukuran dan kompleksitas entitas.
9 • Area audit.
10 • Risiko kesalahan penyajian material yang dinilai (sebagai
11 contoh, suatu peningkatan dalam risiko kesalahan
12 penyajian material yang dinilai untuk suatu area audit
13 umumnya sejalan dengan peningkatan dalam luas dan
14 ketepatan waktu dari arahan dan supervisi anggota tim
15 perikatan, dan penelaahan yang lebih detail atas hasil
16 kerja mereka).
17 • Kemampuan dan kompetensi setiap anggota tim
18 perikatan dalam melaksanakan pekerjaan audit.
19 SA 220 berisi panduan lebih lanjut mengenai arahan, supervisi,
20 dan penelaahan pekerjaan audit.9
21
22 Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil
23 A15. Jika suatu audit dilaksanakan seluruhnya oleh rekan perikatan,
24 maka pertanyaan tentang arahan dan supervisi anggota
25 tim perikatan dan penelaahan hasil kerja mereka menjadi
26 tidak relevan. Dalam kondisi tersebut, rekan perikatan akan
27 memahami seluruh isu yang material karena seluruh aspek
28 pekerjaan telah dilakukannya sendiri. Pembentukan suatu
29 pandangan yang objektif atas ketepatan pertimbangan yang
30 dibuat dalam pelaksanaan audit dapat menimbulkan masalah
31 ketika individu yang sama juga melakukan audit secara
32 keseluruhan. Jika isu yang dihadapi adalah kompleks atau
33 tidak biasa, dan audit dilakukan oleh praktisi tunggal, maka
34 disarankan untuk berkonsultasi dengan auditor lain dengan
35 pengalaman yang sesuai atau asosiasi profesi auditor.
36
37 Dokumentasi (Ref: Para. 12)
38 A16. Dokumentasi strategi audit secara keseluruhan merupakan
39 suatu catatan atas keputusan-keputusan utama yang
40
41
42 SA 220, paragraf 15–17.
9

SA 300.9

SA Paket 300.indb 9 8/18/2015 10:27:21 AM


Standar Audit

1 dipandang perlu untuk merencanakan audit dengan tepat


2 dan untuk mengomunikasikan hal-hal signifikan kepada tim
3 perikatan. Sebagai contoh, auditor dapat meringkas strategi
4 audit secara keseluruhan dalam bentuk suatu memorandum
5 yang berisi keputusan-keputusan utama tentang ruang
6 lingkup, saat, dan pelaksanaan audit secara keseluruhan.
7
8 A17. Dokumentasi rencana audit merupakan suatu catatan atas sifat,
9 saat, dan luas prosedur penilaian risiko yang direncanakan
10 dan prosedur audit lanjutan pada tingkat asersi sebagai
11 respons atas risiko yang dinilai. Dokumentasi tersebut juga
12 berfungsi sebagai suatu catatan atas perencanaan prosedur
13 audit yang tepat yang dapat ditelaah dan disetujui sebelum
14 prosedur tersebut dilaksanakan. Auditor dapat menggunakan
15 program audit standar atau checklist penyelesaian audit, yang
16 dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan untuk mencerminkan
17 kondisi perikatan tertentu.
18
19 A18. Suatu catatan atas perubahan signifikan terhadap strategi audit
20 secara keseluruhan dan rencana audit, serta hasil perubahan
21 tersebut terhadap sifat, saat, dan luas prosedur audit yang
22 direncanakan, menjelaskan mengapa perubahan signifikan
23 tersebut dilakukan, dan strategi audit secara keseluruhan dan
24 rencana audit yang pada akhirnya diterapkan dalam audit.
25 Catatan tersebut juga mencerminkan respons yang tepat
26 terhadap perubahan signifikan yang terjadi selama audit.
27
28 Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil
29 A19. Seperti yang didiskusikan dalam paragraf A11, suatu
30 memorandum yang singkat dan sesuai dapat berfungsi
31 sebagai dokumentasi atas strategi audit untuk entitas yang
32 lebih kecil. Untuk rencana audit, program audit standar
33 atau checklist (lihat paragraf A17) yang disusun dengan
34 asumsi hanya terdapat beberapa aktivitas pengendalian
35 yang relevan, seperti yang pada umumnya ditemukan pada
36 entitas yang lebih kecil, dapat digunakan selama program
37 audit atau checklist tersebut dimodifikasi sesuai dengan
38 kondisi perikatan, termasuk penilaian risiko yang dilakukan
39 oleh auditor.
40
41
42

SA 300.10

SA Paket 300.indb 10 8/18/2015 10:27:21 AM


Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

1 Pertimbangan Tambahan dalam Perikatan Audit Tahun Pertama


2 (Ref: Para. 13)
3 A20. Maksud dan tujuan perencanaan audit adalah sama, baik untuk
4 perikatan audit tahun pertama maupun berulang. Namun,
5 untuk audit tahun pertama, auditor mungkin perlu memperluas
6 aktivitas perencanaan karena auditor pada umumnya tidak
7 memiliki pengalaman sebelumnya dengan entitas yang diaudit,
8 yang perlu dipertimbangkan ketika merencanakan perikatan
9 audit berulang. Untuk perikatan audit tahun pertama, hal-hal
10 tambahan yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam
11 menetapkan strategi audit secara keseluruhan dan rencana
12 audit mencakup hal-hal berikut ini:
13 • Kecuali dilarang oleh peraturan perundang-undangan,
14 membuat kesepakatan dengan auditor pendahulu,
15 sebagai contoh, untuk menelaah kertas kerja auditor
16 pendahulu.
17 • Mendiskusikan isu-isu utama (termasuk penerapan
18 prinsip akuntansi atau standar auditing dan pelaporan),
19 yang ditemukan selama proses seleksi awal auditor,
20 dengan manajemen, serta mengomunikasikan isu-isu
21 tersebut kepada pihak yang bertanggung jawab atas
22 tata kelola dan bagaimana isu-isu tersebut memengaruhi
23 strategi audit secara keseluruhan dan rencana audit.
24 • Prosedur audit yang diperlukan untuk memperoleh bukti
25 audit yang tepat dan cukup tentang saldo awal.10
26 • Prosedur-prosedur lain yang disyaratkan oleh sistem
27 pengendalian mutu KAP untuk perikatan audit tahun
28 pertama (sebagai contoh, sistem pengendalian mutu
29 KAP mungkin mensyaratkan keterlibatan rekan lain
30 atau individu senior lainnya untuk menelaah strategi
31 audit secara keseluruhan sebelum memulai prosedur
32 audit signifikan atau untuk menelaah laporan sebelum
33 diterbitkan).
34
35
36
37
38
39
40
41
42 10
SA 510, “Perikatan Audit Tahun Pertama–Saldo Awal.”

SA 300.11

SA Paket 300.indb 11 8/18/2015 10:27:21 AM


Standar Audit

1 Lampiran
2 (Ref: Para. 7–8, A8–A11)
3
4
5 Pertimbangan dalam Menetapkan Strategi Audit Secara
6 Keseluruhan
7 Lampiran ini memberikan contoh-contoh atas hal-hal yang dapat
8 dipertimbangkan oleh auditor dalam menetapkan strategi audit
9 secara keseluruhan. Banyak hal-hal tersebut juga akan memengaruhi
10 rencana audit detail yang dibuat oleh auditor. Contoh-contoh yang
11 diberikan mencakup berbagai hal yang relevan untuk diterapkan
12 dalam banyak perikatan. Sementara beberapa hal yang dirujuk di
13 bawah ini mungkin disyaratkan oleh SA lain, namun tidak semua
14 hal tersebut relevan dengan setiap perikatan audit, dan daftar
15 yang tercantum di bawah ini bukan merupakan suatu daftar yang
16 lengkap.
17
18 Karakteristik-Karakteristik Perikatan
19 • Kerangka pelaporan keuangan yang menjadi dasar
20 penyusunan informasi keuangan yang diaudit, termasuk
21 kebutuhan untuk melakukan rekonsiliasi dengan kerangka
22 pelaporan keuangan lainnya.
23 • Ketentuan pelaporan industri tertentu seperti laporan yang
24 diharuskan oleh badan pengatur industri.
25 • Cakupan audit yang diharapkan, termasuk jumlah dan lokasi
26 komponen yang dicakup.
27 • Sifat hubungan pengendalian antara entitas induk dengan
28 komponennya yang menentukan bagaimana kelompok
29 tersebut dikonsolidasi.
30 • Luas komponen yang diaudit oleh auditor lain.
31 • Sifat segmen bisnis yang diaudit, termasuk kebutuhan untuk
32 pengetahuan khusus.
33 • Mata uang pelaporan yang digunakan, termasuk kebutuhan
34 penjabaran mata uang untuk informasi keuangan yang
35 diaudit.
36 • Kebutuhan untuk dilakukannya audit atas laporan keuangan
37 tersendiri, jika disyaratkan oleh ketentuan yang berlaku,
38 sebagai tambahan atas audit untuk tujuan konsolidasi.
39 • Ketersediaan hasil kerja auditor internal dan seberapa besar
40 auditor akan mengandalkan hasil kerja tersebut.
41
42

SA 300.12

SA Paket 300.indb 12 8/18/2015 10:27:21 AM


Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

1 • Penggunaan organisasi jasa oleh entitas dan bagaimana


2 auditor dapat memperoleh bukti tentang rancangan atau
3 operasi pengendalian yang dilakukan oleh organisasi jasa
4 tersebut.
5 • Penggunaan yang diharapkan dari bukti audit yang diperoleh
6 dari audit sebelumnya, sebagai contoh, bukti audit yang
7 terkait dengan prosedur penilaian risiko dan pengujian
8 pengendalian.
9 • Dampak teknologi informasi terhadap prosedur audit,
10 termasuk ketersediaan data dan penggunaan teknik audit
11 berbantuan komputer yang diharapkan.
12 • Koordinasi atas cakupan dan saat pekerjaan audit yang
13 diharapkan dengan penelaahan atas informasi keuangan
14 interim, beserta pengaruhnya terhadap audit atas informasi
15 yang diperoleh selama penelaahan tersebut.
16 • Ketersediaan personel dan data klien.
17
18 Tujuan Pelaporan, Saat Audit, dan Sifat Komunikasi
19 • Jadwal pelaporan entitas, seperti pelaporan interim dan
20 pelaporan final.
21 • Pengorganisasian rapat dengan manajemen dan pihak yang
22 bertanggung jawab atas tata kelola untuk mendiskusikan sifat,
23 saat, dan luas pekerjaan audit.
24 • Pembahasan dengan manajemen dan pihak yang bertanggung
25 jawab atas tata kelola tentang tipe dan saat penerbitan
26 laporan, dan komunikasi lainnya, baik secara tulisan maupun
27 lisan, termasuk laporan auditor, surat rekomendasi kepada
28 manajemen, dan komunikasi dengan pihak yang bertanggung
29 jawab atas tata kelola.
30 • Pembahasan dengan manajemen tentang komunikasi yang
31 diharapkan atas status pekerjaan audit selama perikatan
32 berlangsung.
33 • Komunikasi dengan auditor komponen tentang tipe dan
34 saat penerbitan laporan, dan komunikasi lainnya dalam
35 hubungannya dengan audit komponen.
36 • Sifat dan waktu komunikasi yang diharapkan di antara
37 anggota tim perikatan, termasuk sifat dan waktu pertemuan
38 tim perikatan, dan saat penelaahan hasil kerja tim perikatan.
39 • Apakah terdapat komunikasi lain dengan pihak ketiga yang
40 diharapkan, termasuk tanggung jawab pelaporan yang
41 diharuskan oleh ketentuan yang berlaku atau tanggung jawab
42 pelaporan yang diharuskan menurut kontrak.

SA 300.13

SA Paket 300.indb 13 8/18/2015 10:27:21 AM


Standar Audit

1 Faktor Signifikan, Aktivitas Perikatan Awal, dan Pengetahuan


2 yang Diperoleh dari Perikatan Lain
3 • Penentuan materialitas sesuai dengan SA 32011 dan, jika
4 relevan:
5 o Penentuan materialitas untuk komponen dan komunikasi
6 dengan auditor komponen yang terkait sesuai dengan
7 SA 600.12
8 o Identifikasi awal atas komponen signifikan dan golongan
9 transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang
10 material.
11 • Identifikasi awal atas area yang mengandung risiko kesalahan
12 penyajian material yang lebih tinggi.
13 • Dampak risiko kesalahan penyajian material yang dinilai
14 pada tingkat laporan keuangan secara keseluruhan terhadap
15 arahan, supervisi, dan penelaahan.
16 • Cara auditor menekankan kepada anggota tim perikatan
17 tentang kebutuhan untuk selalu memiliki sikap kritis dalam
18 berpikir dan menggunakan skeptisisme profesional dalam
19 mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit.
20 • Hasil audit sebelumnya yang melibatkan pengevaluasian
21 efektivitas operasi pengendalian internal, termasuk sifat
22 defisiensi yang diidentifikasi dan tindakan yang diterapkan
23 untuk mengatasinya.
24 • Pembahasan hal-hal yang dapat memengaruhi audit dengan
25 personel KAP yang bertanggung jawab atas pelaksanaan jasa
26 lain yang diberikan kepada entitas.
27 • Bukti atas komitmen manajemen terhadap rancangan,
28 implementasi, dan pemeliharaan pengendalian internal yang
29 baik, termasuk bukti adanya dokumentasi yang tepat atas
30 pengendalian internal tersebut.
31 • Volume transaksi, yang dapat menentukan apakah lebih efisien
32 bagi auditor untuk mengandalkan pengendalian internal.
33 • Pentingnya pengendalian internal entitas secara keseluruhan
34 untuk mencapai keberhasilan operasi bisnis.
35 • Perkembangan bisnis signifikan yang memengaruhi entitas,
36 termasuk perubahan dalam teknologi informasi dan proses
37
38
39
40 11
SA 320, “Materialitas dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Audit.”
41 12
SA 600, “Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan Grup (Termasuk
42 Pekerjaan Auditor Komponen), paragraf 21-23 dan 4(c).

SA 300.14

SA Paket 300.indb 14 8/18/2015 10:27:21 AM


Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

1 bisnis, perubahan dalam manajemen inti, serta akuisisi,


2 merger, dan divestasi.
3 • Perkembangan industri signifikan, seperti perubahan dalam
4 regulasi industri dan ketentuan pelaporan yang baru.
5 • Perubahan signifikan dalam kerangka pelaporan keuangan,
6 seperti perubahan dalam standar akuntansi.
7 • Perkembangan signifikan lain yang relevan, seperti perubahan
8 dalam lingkungan hukum yang memengaruhi entitas.
9
10 Sifat, Saat, dan Luas Sumber Daya
11 • Pemilihan tim perikatan (termasuk, jika relevan, penelaah
12 pengendalian mutu perikatan) dan penugasan pekerjaan
13 audit kepada anggota tim perikatan, termasuk penugasan
14 anggota tim perikatan dengan pengalaman yang tepat pada
15 area yang mengandung risiko kesalahan penyajian material
16 yang lebih tinggi.
17 • Penganggaran perikatan, termasuk pertimbangan yang
18 tepat atas lamanya waktu yang dibutuhkan untuk area yang
19 mengandung risiko kesalahan penyajian material yang lebih
20 tinggi.
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 300.15

SA Paket 300.indb 15 8/18/2015 10:27:21 AM


Standar Audit

16

SA Paket 300.indb 16 8/18/2015 10:27:21 AM

Anda mungkin juga menyukai