Standar Audit 300 PDF
Standar Audit 300 PDF
SA 300
(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten),
atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten). Penerapan dini
dianjurkan untuk entitas selain Emiten.)
DAFTAR ISI
Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup ................................................................... 1
Peran dan Saat Perencanaan ............................................ 2
Tanggal Efektif..................................................................... 3
Tujuan ...................................................................................... 4
Ketentuan
Keterlibatan Anggota Tim Perikatan Utama ....................... 5
Aktivitas Awal Perikatan . .................................................... 6
Aktivitas Perencanaan ........................................................ 7–11
Dokumentasi........................................................................ 12
Pertimbangan Tambahan dalam
Perikatan Audit Tahun Pertama...................................... 13
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
Peran dan Saat Perencanaan ............................................ A1–A3
Keterlibatan Anggota Tim Perikatan Utama ....................... A4
Aktivitas Awal Perikatan . .................................................... A5–A7
Aktivitas Perencanaan ........................................................ A8–A15
Dokumentasi ...................................................................... A16–A19
Pertimbangan Tambahan dalam
Perikatan Audit Tahun Pertama .................................... A20
Lampiran:
Pertimbangan dalam Menetapkan Strategi Audit Secara
Keseluruhan
ii
1 Pendahuluan
2
3 Ruang Lingkup
4 1. Standar Audit (“SA”) ini mengatur tanggung jawab auditor
5 untuk merencanakan audit atas laporan keuangan. SA ini
6 ditulis dalam konteks audit berulang. Pertimbangan tambahan
7 dalam perikatan audit tahun pertama diidentifikasi secara
8 terpisah.
9
10 Peran dan Saat Perencanaan
11 2. Perencanaan suatu audit melibatkan penetapan strategi
12 audit secara keseluruhan untuk perikatan tersebut dan
13 pengembangan rencana audit. Perencanaan yang cukup
14 bermanfaat dalam audit atas laporan keuangan dalam
15 beberapa hal, termasuk hal-hal sebagai berikut: (Ref: Para.
16 A1–A3)
17 • Membantu auditor untuk mencurahkan perhatian yang
18 tepat terhadap area yang penting dalam audit.
19 • Membantu auditor untuk mengidentifikasi dan
20 menyelesaikan masalah yang potensial secara tepat
21 waktu.
22 • Membantu auditor untuk mengorganisasi dan mengelola
23 perikatan audit dengan baik, sehingga perikatan tersebut
24 dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
25 • Membantu dalam pemilihan anggota tim perikatan
26 dengan tingkat kemampuan dan kompetensi yang tepat
27 untuk merespons risiko yang diantisipasi, dan penugasan
28 pekerjaan yang tepat kepada mereka.
29 • Memfasilitasi arah dan supervisi atas anggota tim
30 perikatan dan penelaahan atas pekerjaan mereka.
31 • Membantu, jika relevan, dalam pengoordinasian hasil
32 pekerjaan yang dilakukan oleh auditor komponen dan
33 pakar.
34
35 Tanggal Efektif
36 3. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk
37 periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari
38 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas
39 selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain
40 Emiten.
41
42
SA 300.1
1 Tujuan
2
3 4. Tujuan auditor adalah untuk merencanakan audit agar audit
4 tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif.
5
6
7 Ketentuan
8
9 Keterlibatan Anggota Tim Perikatan Utama
10 5. Rekan perikatan dan anggota tim perikatan lainnya harus
11 dilibatkan dalam perencanaan audit, termasuk merencanakan
12 dan berpartisipasi dalam diskusi di antara anggota tim
13 perikatan. (Ref: Para. A4)
14
15 Aktivitas Awal Perikatan
16 6. Auditor harus melakukan aktivitas-aktivitas berikut ini pada
17 awal perikatan audit periode kini:
18 (a) Melaksanakan prosedur yang dipersyaratkan oleh SA
19 220 tentang keberlanjutan hubungan dengan klien dan
20 perikatan audit tertentu;1
21 (b) Mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan etika yang
22 relevan, termasuk independensi, sesuai dengan SA 220;2
23 dan
24 (c) Menetapkan suatu pemahaman atas ketentuan perikatan,
25 seperti yang ditentukan oleh SA 210.3 (Ref: Para. A5–
26 A7)
27
28 Aktivitas Perencanaan
29 7. Auditor harus menetapkan strategi audit secara keseluruhan
30 yang menetapkan ruang lingkup, waktu, dan arah audit, serta
31 yang memberikan panduan bagi pengembangan rencana
32 audit.
33
34 8. Dalam menetapkan strategi audit secara keseluruhan, auditor
35 harus:
36
37
38
39 SA 220, “Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan,” paragraf
1
40 12–13.
41 SA 220, paragraf 9–11.
2
SA 300.2
SA 300.3
1 Dokumentasi
2 12. Auditor harus memasukkan hal-hal berikut ini dalam
3 dokumentasi audit:6
4 (a) Strategi audit secara keseluruhan;
5 (b) Rencana audit; dan
6 (c) Setiap perubahan signifikan yang dilakukan selama
7 perikatan audit terhadap strategi audit atau rencana audit
8 secara keseluruhan, dan alasan atas perubahan tersebut.
9 (Ref: Para. A16–A19)
10
11 Pertimbangan Tambahan dalam Perikatan Audit Tahun Pertama
12 13. Auditor harus melakukan aktivitas berikut ini sebelum memulai
13 audit tahun pertama:
14 (a) Melaksanakan prosedur yang disyaratkan oleh SA
15 220 tentang penerimaan hubungan dengan klien dan
16 perikatan audit tertentu7; dan
17 (b) Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu, jika
18 terjadi pergantian auditor, untuk mematuhi ketentuan
19 etika yang relevan. (Ref: Para. A20)
20
21 ***
22
23 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
24
25 Peran dan Saat Perencanaan (Ref: Para. 2)
26 A1. Sifat dan luas aktivitas perencanaan akan bervariasi sesuai
27 dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman lalu
28 anggota tim perikatan utama dengan entitas, dan perubahan
29 kondisi yang terjadi selama perikatan audit.
30
31 A2. Perencanaan bukan merupakan suatu fase audit yang terpisah
32 dari fase audit lainnya, tetapi lebih merupakan suatu proses
33 yang berkelanjutan dan berulang yang sering dimulai seketika
34 setelah (atau dalam hubungannya dengan) penyelesaian
35 audit periode sebelumnya dan berlanjut hingga penyelesaian
36 perikatan audit periode kini. Namun, perencanaan mencakup
37 pertimbangan tentang kapan dilakukan aktivitas dan prosedur
38 audit tertentu yang perlu dilengkapi sebelum pelaksanaan
39
40
41 SA 230, “Dokumentasi Audit,” paragraf 8–11 dan paragraf A6.
6
SA 300.4
SA 300.5
SA 300.6
SA 300.7
SA 300.8
SA 300.9
SA 300.10
SA 300.11
1 Lampiran
2 (Ref: Para. 7–8, A8–A11)
3
4
5 Pertimbangan dalam Menetapkan Strategi Audit Secara
6 Keseluruhan
7 Lampiran ini memberikan contoh-contoh atas hal-hal yang dapat
8 dipertimbangkan oleh auditor dalam menetapkan strategi audit
9 secara keseluruhan. Banyak hal-hal tersebut juga akan memengaruhi
10 rencana audit detail yang dibuat oleh auditor. Contoh-contoh yang
11 diberikan mencakup berbagai hal yang relevan untuk diterapkan
12 dalam banyak perikatan. Sementara beberapa hal yang dirujuk di
13 bawah ini mungkin disyaratkan oleh SA lain, namun tidak semua
14 hal tersebut relevan dengan setiap perikatan audit, dan daftar
15 yang tercantum di bawah ini bukan merupakan suatu daftar yang
16 lengkap.
17
18 Karakteristik-Karakteristik Perikatan
19 • Kerangka pelaporan keuangan yang menjadi dasar
20 penyusunan informasi keuangan yang diaudit, termasuk
21 kebutuhan untuk melakukan rekonsiliasi dengan kerangka
22 pelaporan keuangan lainnya.
23 • Ketentuan pelaporan industri tertentu seperti laporan yang
24 diharuskan oleh badan pengatur industri.
25 • Cakupan audit yang diharapkan, termasuk jumlah dan lokasi
26 komponen yang dicakup.
27 • Sifat hubungan pengendalian antara entitas induk dengan
28 komponennya yang menentukan bagaimana kelompok
29 tersebut dikonsolidasi.
30 • Luas komponen yang diaudit oleh auditor lain.
31 • Sifat segmen bisnis yang diaudit, termasuk kebutuhan untuk
32 pengetahuan khusus.
33 • Mata uang pelaporan yang digunakan, termasuk kebutuhan
34 penjabaran mata uang untuk informasi keuangan yang
35 diaudit.
36 • Kebutuhan untuk dilakukannya audit atas laporan keuangan
37 tersendiri, jika disyaratkan oleh ketentuan yang berlaku,
38 sebagai tambahan atas audit untuk tujuan konsolidasi.
39 • Ketersediaan hasil kerja auditor internal dan seberapa besar
40 auditor akan mengandalkan hasil kerja tersebut.
41
42
SA 300.12
SA 300.13
SA 300.14
SA 300.15
16