Anda di halaman 1dari 17

Setiap orang pasti mempunyai kekurangan dan kelebehin jadi jangan pernah saling

mernjelek jelekkan karnah pd tiap orang pasti ada kekurangannya,ada pada


fisik,akhlak,

DAFTAR ISI
Bab I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Kebutuhan tubuh akan natrium telah banyak diteliti oleh ilmuwan yang bergerak di
bidang gizi dan kesehatan. Kita memerlukan minimum 200-500 miligram natrium setiap hari
untuk menjaga kadar garam dalam darah tetap normal, yaitu 0,9 persen dari volume darah di
dalam tubuh.

Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam
kerangka tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel (intra selular) dan terutama
terdapat dalam cairan di luar sel ( cairan ekstra selular ). Antara lain cairan saluran cerna,
seperti cairan empedu dan pangkreas mengandung banyak natrium.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian natrium ?


2. Apa kelebihan dan kekurangan dari natrium
3. Sebutkan sumber natrium !
4. Apa fungsi natrium?

Bab II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NATRIUM
Natrium atau sodium merupakan salah satu mineral penting bagi tubuh. Kadar
natrium di dalam tubuh sekitar 2 persen dari total mineral. Tubuh orang dewasa sehat
mengandung 256 gram senyawa natrium klorida (NaCl) yang setara dengan 100 gram
unsur natrium. Kadar natrium normal pada serum 310-340 mg/dL.

Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Na dan nomor atom 11.Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan
seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam
(terutama halite).

Kebutuhan tubuh akan natrium telah banyak diteliti oleh ilmuwan yang bergerak
di bidang gizi dan kesehatan. Kita memerlukan minimum 200-500 miligram natrium
setiap hari untuk menjaga kadar garam dalam darah tetap normal, yaitu 0,9 persen dari
volume darah di dalam tubuh.
Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular. 30-40% natrium ada di
dalam kerangka tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel (intra selular) dan
terutama terdapat dalam cairan di luar sel ( cairan ekstra selular ). Antara lain cairan
saluran cerna, seperti cairan empedu dan pangkreas mengandung banyak natrium.

B. KEKURANGAN NATRIUM
Kurangnya konsumsi natrium dapat menyebabkan :
 volume darah menurun yang membuat tekanan darah menurun,
 denyut jantung meningkat,
 pusing,
 kadang-kadang disertai kram otot,
 lemas,
 Lelah,
 kehilangan selera makan,
 daya ingat menurun,
 daya tahan terhadap infeksi menurun,
 luka sukar sembuh,
 gangguan penglihatan,
 rambut tidak sehat dan terbelah ujungnya,
 serta terbentuknya bercak-bercak putih di kuku.

Akibat kekurangan natrium :


1. Kejang
2. Apatis

Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat berlebihan


dan bila menjalankan diet yang sangat terbatas natrium.

Akibat kelebihan natrium:

Menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema


dan hypertensi. Hal ini dapat di atasi dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi
natrium secara terus menerus terutama dalam bentuk garam dapur dapat
menimbulkan hypertensi.

Walaupun natrium memegang peran penting untuk kesehatan tubuh,


konsumsi yang berlebih tetap harus dicegah karena dapat menimbulkan efek
negatif. Banyaknya sumber natrium di alam menyebabkan kasus defisiensi
natrium sangat jarang terjadi. Sebaliknya, kasus kelebihan konsumsi yang justru
sering menjadi masalah. Karena itu, kita perlu mencermati pola makan agar
terhindar dari dampak negatif kelebihan natrium.

C. SUMBER NATRIUM
Natrium bahan pangan, baik nabati maupun hewani, merupakan sumber alami
natrium. Umumnya pangan hewani mengandung natrium lebih banyak dibandingkan
dengan nabati.
Namun, sumber utamanya adalah :
 garam dapur (NaCl),
 soda kue (natrium bikarbonat),
 penyedap rasa monosodium glutamat (MSG),
 serta bahan-bahan pengawet yang digunakan pada pangan olahan, seperti natrium
nitrit dan natrium benzoat.
 Kecap
 Makanan yang di awetkan
Sumber dari hewani:
 Daging
 Ikan
 Telur
 susu

Natrium juga mudah ditemukan dalam makanan sehari-hari, seperti pada kecap,
makanan hasil laut, makanan siap saji (fast food), serta makanan ringan (snack).
Umumnya makanan dalam keadaan mentah sudah mengandung 10 persen natrium dan 90
persen ditambahkan selama proses pemasakan.

Dewasa ini fast food sering mendapat sorotan di beberapa negara maju dan
berkembang sebagai salah satu penyebab hipertensi terbesar. Dengan alasan kepraktisan
dan kelezatan, makanan seperti hamburger, piza, hot dog telah menjadi primadona di
masyarakat saat ini, padahal makanan-makanan tersebut bukanlah makanan yang baik
untuk kesehatan.

Selain kadar lemak tinggi, makanan tersebut juga mengandung kadar natrium
yang sangat tinggi, yaitu 2.275 mg per 100 gramnya. Dalam tubuh kita terdapat sistem
otonom untuk mengatur keseimbangan kadar natrium di dalam darah. Jika kadar natrium
terlalu tinggi, otak akan mengirimkan sinyal rasa haus dan mendorong kita untuk minum.
Selain itu, jika sensor dalam pembuluh darah dan ginjal mengetahui adanya kenaikan
tekanan darah dan sensor di jantung menemukan adanya peningkatan volume darah,
ginjal dirangsang untuk mengeluarkan lebih banyak natrium dan air kencing, sehingga
mengurangi volume darah.

Jika kadar natrium terlalu rendah, sensor dalam pembuluh darah dan ginjal akan
mengetahui bila volume darah menurun dan memacu reaksi rantai yang berusaha untuk
meningkatkan volume cairan dalam darah. Kelenjar adrenal akan mengeluarkan hormon
aldosteron, sehingga ginjal menahan natrium. Sementara itu, kelenjar hipofisa
mengeluarkan hormon antidiuretik, sehingga ginjal menahan air.

Penahanan natrium dan air menyebabkan berkurangnya pengeluaran air kencing,


yang pada akhirnya akan meningkatkan volume darah dan tekanan darah kembali ke
normal. Sensitivitas seseorang terhadap kadar natrium dalam darah berbeda-beda.
Umumnya, semakin bertambah usia seseorang, semakin bertambah tingkat
sensitivitasnya

D. CARA MENDAPATKAN NATRIUM


Natrium diisolasi denga cara elektrolisis. Dibumi terdapat sumber untuk dipakai
sebagai pembuatan natrium. Sumber yang paling murah adalah NaCl yang dapat
diperoleh dari air laut dengan cara penguapan.
NaCl memiliki titik leleh lebih dari 800 C oleh sebab itu pembuatan natrium
hanya dengan NaCl saja akan membutuhkan energi yang cukup besar. Untuk menghemat
energi maka NaCl dicampur dengan CaCl2 dengan perbandingan masing-masing 40%
dan 60% sehingga titik lelehnya turun menjadi 580 C.

Reaksi yang terjadi:

Katoda : Na+ + e -> Na


Anoda Cl- ->1/2Cl2 + e

Proses elektrolisis dilakukan dengan cara mencairkannya dalam peralatan “Down


Cell” dalam prakteknya sering diikuti dengan pembentukan logam kalsium akan tetapi
padatan ini dikembalikan lagi ke tempat pelelhan.

Kelimpahan Natrium

 lapisan bumi = 23000 ppm


 Air laut = 10500 ppm
 Matahari = 1910000 relatif terhadap H=1exp12

Natrium banyak ditemukan diberbagai mineral logam misalnya sebagai NaCl,


amphibole, kriolit, soda niter, dan zeolit. Natrium banyak terdapat di bintang yang ada
diluar angkasa berdasarkan spektra garis D-nya dan bertanggung jawab terhadap cahaya
hampir kebanyakan bintang.

Aplikasi logam Natrium

 Dipakai sebagai Alloy dengan logam lain


 Diapaki sebagai perekovery logam lain seperti zirkonium dan kalium.
 Untuk membuat permukaan logam menjadi lebih halus
 Untuk memurnikan cairan logam
 Dipakai pada lampu natrium
 sebagai transfer panas yang ada direaktor nuklir atau mesin pembakaran.
 Diapaki sebagai sintesis reaktan untuk reaksi kimia organik.
 NaK adalah agen pengering.

Manfaat Senyawaan kimia

 ion natrium adalah ion penting yang ada di tubuh makhluk hidup
 Pembuatan sabun yaitu NaOH
 Senyawaan natrium penting dalam industri kertas, gelas, tekstil, petroleum, dan insutri
logam.
 Beberapa senyawaan penting natrium adalah garam dapur NaCl, soda abu Na2CO3,
baking soda NaHCO3, soda kostik NaOH, garam chili NaNO3, di dan tri-natrium fosfat,
natrium tiosulfat Na2S2O3.5H2O, dan boraks Na2B4O7.10H2O.
Efek Pada Kesehatan
Kontak antara natrium dengan air, akan menghasilkan natrium hidroksida NaOH
yang dapat mengiritasi kulit, hidung, tenggorokan, dan mata. Hal ini dapat menyebabkan
batuk dan bersin. Eksposur secara berlebihan akan menyebabkan kesulitan bernafas,
bronkitis kimia, dan kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi, kulit melepuh dan
kerusakan yang bersifat permanen. Kontak dengan mata dapat menyebabkan cacat
permanen sampai kebutaan.

E. KEBUTUHAN NATRIUM
National Research Council of The National Academy of Sciences
merekomendasikan konsumsi natrium per hari sebanyak 1.100-3.300 mg. Jumlah tersebut
setara dengan ½-1½ sendok teh garam dapur per hari. Untuk orang yang menderita
hipertensi, konsumsi natrium dianjurkan tidak lebih dari 2.300 mg perhari. Jumlah
tersebut sama dengan 6 gram NaCl atau lebih kurang satu sendok teh garam dapur.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan konsumsi Na bagi orang


dewasa tidak lebih dari 2.400 mg/hari, yaitu setara dengan satu sendok teh garam dapur
sehari. Menurut United States Department of Agriculture (USDA), rata-rata kebutuhan
natrium ibu hamil sekitar 2.400 mg dalam sehari, kira-kira setara dengan satu sendok teh.

Di beberapa negara, tingkat konsumsi natrium cenderung sangat tinggi. Tingkat


konsumsi natrium di Amerika Serikat mencapai 4.000-5.000 mg/hari. Tingginya
konsumsi natrium di AS disebabkan tingginya konsumsi fast food, sehingga hipertensi
merupakan pembunuh paling mematikan.

Di Jepang, konsumsi garam dapur sangat luar biasa, yaitu sekitar 25-35 gram/hari.
Padahal, menurut ahli gizi, orang dewasa idealnya makan garam 6 gram sehari dan anak-
anak hanya 3 gram garam per hari. Tingginya konsumsi garam di Jepang karena sebagian
besar makanan berasal dari hewan laut, yang menyebabkan 84 persen pria dewasa di
Jepang dipastikan menderita hipertensi. Di Indonesia, seiring dengan meningkatnya
dominasi pola makan ala Barat, hipertensi kian menjadi masalah.

Dalam tubuh kita terdapat sistem otonom untuk mengatur keseimbangan kadar
natrium di dalam darah. Jika kadar natrium terlalu tinggi, otak akan mengirimkan sinyal
rasa haus dan mendorong kita untuk minum. Selain itu, jika sensor dalam pembuluh
darah dan ginjal mengetahui adanya kenaikan tekanan darah dan sensor di jantung
menemukan adanya peningkatan volume darah, ginjal dirangsang untuk mengeluarkan
lebih banyak natrium dan air kencing, sehingga mengurangi volume darah.

Jika kadar natrium terlalu rendah, sensor dalam pembuluh darah dan ginjal akan
mengetahui bila volume darah menurun dan memacu reaksi rantai yang berusaha untuk
meningkatkan volume cairan dalam darah. Kelenjar adrenal akan mengeluarkan hormon
aldosteron, sehingga ginjal menahan natrium. Sementara itu, kelenjar hipofisa
mengeluarkan hormon antidiuretik, sehingga ginjal menahan air.
Penahanan natrium dan air menyebabkan berkurangnya pengeluaran air kencing,
yang pada akhirnya akan meningkatkan volume darah dan tekanan darah kembali ke
normal. Sensitivitas seseorang terhadap kadar natrium dalam darah berbeda-beda.
Umumnya, semakin bertambah usia seseorang, semakin bertambah tingkat
sensitivitasnya.

F. FUNGSI NATRIUM

 Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh ( ekstrasel )


 Menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh
 Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf
 Berperan dalam absorpsi glukosa
 Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui
dinding usus

Mineral natrium (Na) merupakan kation utama yang terdapat pada cairan ekstraselular,
sedangkan kalium (K) merupakan kation utama pada cairan intraselular. Dengan demikian,
mineral Na dan K memegang peran penting dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh. Jika
kedua mineral tersebut tidak berimbang, air akan mengalir ke dalam atau ke luar sel untuk
menjaga konsentrasi Na dan K agar tetap berimbang.

Unsur natrium sangat penting untuk penyerapan glukosa di dalam ginjal dan usus, serta
untuk pengangkutan zat-zat gizi lain melewati membran sel. Melalui asosiasinya dengan klorida
(Cl) dan bikarbonat, Na terlibat dalam pengaturan keseimbangan asam-basa, sehingga cairan
tubuh berada pada kisaran pH netral untuk mendukung metabolisme tubuh.

Sebagian besar natrium diserap oleh usus halus dan hanya sedikit yang diserap oleh
lambung. Dari usus, natrium dialirkan oleh darah ke hati, kemudian ke ginjal untuk disaring dan
dikembalikan ke darah dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Regulasi metabolisme
natrium oleh ginjal dikontrol oleh aldosteron, yaitu hormon yang disekresikan oleh kelenjar
adrenal. Apabila konsumsi natrium rendah atau kebutuhan tubuh meningkat, kadar aldosteron
akan meningkat dan ginjal lebih banyak menyerap kembali (reabsorpsi) natrium. Hal sebaliknya
terjadi jika konsumsi natrium berlebihan.

Salah satu perannya yang paling esensial adalah untuk menjaga keseimbangan osmotik
atau keseimbangan aliran cairan di dalam tubuh. Selain itu, natrium juga mempunyai peran
penting untuk merangsang saraf serta membantu sel-sel untuk metabolisme zat gizi esensial
lainnya.

Bersama-sama dengan kalium, natrium juga mempunyai peran untuk menjaga fungsi dan
kerja otot jantung, serta mencegah penyakit-penyakit berbahaya seperti gangguan saraf. Bagi ibu
hamil, natrium berperan meningkatkan kerja jantung, memompa darah agar dapat memenuhi
kebutuhan sang ibu dan janin.
Seiiring dengan pertambahan usia, metabolisme dan fungsi organ-organ tubuh semakin
berkurang. Berbagai penyakit yang berhubungan dengan penurunan fungsi organ tersebut lazim
disebut dengan penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degeneratif yaitu hipertensi atau darah
tinggi. Namun yang perlu diwaspadai, hipertensi saat ini tidak hanya masalah bagi kaum lanjut
usia tapi sudah mulai dikeluhkan oleh orang dengan usia lebih muda.

Sebagian besar masyarakat secara umum mengetahui mengenai perlunya pembatasan


asupan garam pada penderita hipertensi. Namun, sebenarnya alasan mengapa asupan garam perlu
dibatasi adalah karena kandungan mineral natrium di dalamnya. Jadi, yang dimaksud garam
adalah garam natrium. Sehingga pada hipertensi tidak hanya asupan garam dapur saja yang
dibatasi, tetapi juga semua bahan makanan sumber natrium.

Bahan makanan sumber natrium yang perlu dibatasi, yaitu sebagai berikut :

 Garam.
Setiap 1 gram garam dapur mengandung 400 mg natrium. Apabila dikonversikan ke
dalam ukuran rumah tangga 4 gram garam dapur setara dengan ½ sendok teh atau
sekitar 1600 mg natrium.
 Semua makanan yang diawet dengan garam, seperti ikan asin, telur asin, ikan pindang,
ikan teri, dendeng, abon, daging asap, asinan sayuran, asinan buah, manisan buah, serta
buah dalam kaleng.
 Makanan yang dimasak dengan garam dapur atau soda kue (natrium bikarbonat),
seperti biscuit, kracker, cake dan kue-kue lainnya.
 Bumbu-bumbu penyedap masakan.
Sekarang ini, sudah banyak penyedap masakan dengan berbagai merk yang beredar di
pasaran. Salah satu diantaranya yaitu vitsin/ motto/ micin/ MSG, yang masih sangat
lazim digunakan masyarakat untuk menambah cita rasa masakan. Contoh lain yaitu
kecap, terasi, petis, tauco, saos sambal dan saos tomat.
 Makanan kaleng.
Makanan kaleng sebenarnya terbuat dari bahan makanan segar, namun yang perlu
diperhatikan yaitu dalam proses pembuatannya makanan kaleng ditambahkan garam
untuk membuat bahan makanan tersebut lebih awet. Contoh makanan yang dikalengkan
yaitu corned, dan sarden. Selain itu pada buah kaleng yang diawetkan, juga
mengandung pengawet berupa natrium benzoat. Oleh karena itu pada hipertensi
dianjurkan untuk menghindari minuman atau pun sari buah dalam kaleng.
 Fast food (makanan cepat saji).
Gaya hidup masyarakat pada saat ini mengalami berbagai perubahan, termasuk dalam
hal pola makan. Banyak dan padatnya aktivitas dengan waktu yang terbatas telah
membuat masyarakat condong memilih makanan yang cepat saji. Selain itu semakin
banyak produsen menawarkan berbagai macam makanan cepat saji, mulai dari restoran
ternama franchaise dari luar negeri sampai gerobak pinggir jalan. Hal yang perlu
diwaspadai adalah makanan cepat saji komposisi makanannya kurang berimbang.
Makanan ini tinggi kandungan lemak jenuh, kurang serat, kurang vitamin, dan tinggi
natrium. Salah satu hal yang merupakan bumerang bagi penderita hipertensi yaitu
kandungan natrium yang terdapat di dalamnya. Produk-produk fast food tersebut seperti
sosis, hamburger, fried chicken, pizza, dsb.
 Contoh bahan makanan lain yang mengandung tinggi natrium yaitu : keju, margarin,
dan mentega.

Berikut informasi mengenai kandungan natrium dalam beberapa makanan :

Makanan Ukuran Kandungan natrium


Hamburger Regular 800 mg
Bumbu sop 1 blok kecil 700 mg
Take away chicken 400 mg
Tomato/ chili sauce 1 sdm 300 mg
Keju 30 gram 200 mg
French fries 1 kotak sedang 150

G.CONTOH PENYAKIT

Hiponatremia (Kadar Natrium Darah Yang Rendah)


a. Definisi Hiponatremia
Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium
yang lebih kecil dari 136 mEq/L darah.

b. Penyebab Hiponatremia
Konsentrasi natrium darah menurun jika natrium telah dilarutkan oleh terlalu
banyaknya air dalam tubuh.
Pengenceran natrium bisa terjadi pada orang yang minum air dalam jumlah yang
sangat banyak (seperti yang kadang terjadi pada kelainan psikis tertentu) dan pada
penderita yang dirawat di rumah sakit, yang menerima sejumlah besar cairan
intravena.
Jumlah cairan yang masuk melebihi kemampuan ginjal untuk membuang
kelebihannya.
Asupan cairan dalam jumlah yang lebih sedikit (kadang sebanyak 1L/hari), bisa
menyebabkan hiponatremia pada orang-orang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan
baik, misalnya pada gagal ginjal.

Hiponatremia juga sering terjadi pada penderita gagal jantung dan sirosis hati,
dimana volume darah meningkat.
Pada keadaan tersebut, kenaikan volume darah menyebabkan pengenceran natrium,
meskipun jumlah natrium total dalam tubuh biasanya meningkat juga.

Hiponatremia terjadi pada orang-orang yang kelenjar adrenalnya tidak


berfungsi (penyakit Addison), dimana natrium dikeluarkan dalam jumlah yang sangat
banyak.
Pembuangan natrium ke dalam air kemih disebabkan oleh kekurangan hormon
aldosteron.

Penderita Syndrome of Inappropriate Secretion of Antidiuretik Hormone


(SIADH) memiliki konsentrasi natrium yang rendah karena kelenjar hipofisa di dasar
otak mengeluarkan terlalu banyak hormon antidiuretik.
Hormon antidiuretik menyebabkan tubuh menahan air dan melarutkan sejumlah
natrium dalam darah.

Penyebab SIADH:

1. Meningitis dan ensefalitis


2. Tumor otak
3. Psikosa
4. Penyakit paru-paru (termasuk pneumonia dan kegagalan pernafasan akut)
5. Kanker (terutama kanker paru dan pankreas)
6. Obat-obatan:
- chlorpropamide (obat yang menurunkan kadar gula darah)
- Carbamazepine (obat anti kejang)
- Vincristine (obat anti kanker)
- Clofibrate (obat yang menurunkan kadar kolesterol)
- Obat-obat anti psikosa
- Aspirin, ibuprofen dan analgetik lainnya yang dijual bebas
- Vasopressin dan oxytocin (hormon antidiuretik buatan).

C.Gejala
Beratnya gejala sebagian ditentukan oleh kecepatan menurunnya kadar natrium
darah.
Jika kadar natrium menurun secara perlahan, gejala cenderung tidak parah dan
tidak muncul sampai kadar natrium benar-benar rendah.
Jika kadar natrium menurun dengan cepat, gejala yang timbul lebih parah dan meskipun
penurunannya sedikit, tetapi gejala cenderung timbul.

Otak sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi natrium darah. Karena itu
gejala awal dari hiponatremia adalah letargi (keadaan kesadaran yang menurun seperti
tidur lelap, dapat dibangunkan sebentar, tetapi segera tertidur kembali).

Sejalan dengan makin memburuknya hiponatremia, otot-otot menjadi kaku dan


bisa terjadi kejang.
Pada kasus yang sangat berat, akan diikuti dengan stupor (penurunan kesadaran sebagian)
dan koma.

D. Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

E. Pengobatan
Hiponatremia berat merupakan keadaan darurat yang memerlukan pengobatan
segera.

Cairan intravena diberikan untuk meningkatkan konsentrasi natrium darah secara


perlahan.

Kenaikan konsentrasi yang terlalu cepat bisa mengakibatkan kerusakan otak yang
menetap. Asupan cairan diawasi dibatasi dan penyebab hiponatremia diatasi.
Jika keadaannya memburuk atau tidak menunjukkan perbaikan setelah dilakukannya
pembatasan asupan cairan, maka pada SIADH diberikan demeclocycline atau diuretik
thiazide untuk mengurangi efek hormon antidiuretik terhadap ginjal
Bab III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Natrium atau sodium merupakan salah satu mineral penting bagi tubuh.Natrium atau
sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom
11.Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke
logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite).Natrium adalah
kation utama dalam cairan ekstraselular.

Akibat kekurangan natrium :


1. Kejang
2. Apatis

Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat berlebihan dan
bila menjalankan diet yang sangat terbatas natrium.

Akibat kelebihan natrium:

Menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan


hypertensi. Hal ini dapat di atasi dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi natrium
secara terus menerus terutama dalam bentuk garam dapur dapat menimbulkan hypertensi.

sumber utama natrium adalah :


 garam dapur (NaCl),
 soda kue (natrium bikarbonat),
 penyedap rasa monosodium glutamat (MSG),
 serta bahan-bahan pengawet yang digunakan pada pangan olahan, seperti natrium
nitrit dan natrium benzoat.
 Kecap
 Makanan yang di awetkan
Sumber dari hewani:
 Daging
 Ikan
 Telur
 Susu

Fungsi Natrium

 Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh ( ekstrasel )


 Menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh
 Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf
 Berperan dalam absorpsi glukosa
 Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui
dinding usus

Bahan makanan sumber natrium yang perlu dibatasi, yaitu sebagai berikut :

 Garam.
 Semua makanan yang diawet dengan garam,
 Makanan yang dimasak dengan garam dapur atau soda kue (natrium bikarbonat)
 Bumbu-bumbu penyedap masakan.
 Fast food (makanan cepat saji).

B. KRITIK DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA

 http://www.webelements.com
 http://www.radiochemistry.org
 http://www.lenntech.com/
 http://environmentalchemistry.com/
 http://en.wikipedia.org/

JAKARTA, KOMPAS.com
WIWIN TRI SUTRISNO
HASRIANI SAID
RATNA DEWI M
MERI

Anda mungkin juga menyukai