Anda di halaman 1dari 9

I.

Pendahuluan
Molibdenum adalah salah satu logam pertama yang ditemukan oleh para
ahli kimia modern. Ditemukan pada tahun 1778 oleh kimiawan Swedia Carl
Wilhelm Scheele. Molibdenum adalah logam transisi, sehingga menempatkannya
di tengah-tengah tabel periodik, dengan nomor atom 42. Nama molibdenum
berasal dari bahasa Yunani, molibdos, yang artinya mengandung makna
kebingungan ketika menghadapi mineral-mineral lunak hitam yang dapat dipakai
untuk menulis, yaitu grafit yang disebut timbel hitam dan plumbako.
Molibdenum bersifat keras, seperti logam perak dengan titik leleh sangat
tinggi. Molibdenum biasanya digunakan untuk menjadi campuran dengan logam
lain. Campuran sendiri akan memiliki sifat berbeda dari unsur logam yang pertama,
Molibdenum biasanya sering dicampur dengan baja untuk meningkatkan kekuatan,
ketangguhan, ketahanan terhadap keausan dan korosi, dan kemampuan untuk
mengeraskan baja.
Logam molibdenum merupakan logam golongan 6, dimana logam ini
cenderung memiliki tingkat oksidasi rendah semakin tidak stabil dengan naiknya
nomor atom. Seperti halnya kromium, konfigurasi elektron molibdenum
menyimpang dari diagram aufbau . Konfigurasi elektron tingkat dasar
Molibdenum adalah d5s1, dengan sebuah konfigurasi terisi setengah d5 yang
stabil. Apabila dilihat dari struktur elektronnya, Molibdenum diharapkan untuk
membentuk senyawa-senyawa dengan tingkat oksidasi dari (+1) sampai (+6).
Beberapa tingkat oksidasi lebih lemah terjadi pada kompleks-kompleks
dipiridil, karbonil, dan ion-ion karbonil. Tingkat oksidasi Molibdenum yang
paling penting adalah (+5) dan (+6). Mo(+6) bersifat stabil, sedangkan Mo(+3)
bersifat sangat mereduksi. Hal ini sesuai dengan kecenderungan bahwa semakin
menurun posisi unsur dalam satu golongan maka semakin tinggi tingkat oksidasi
menjadi lebih stabil dan tingkat oksidasi lebih lemah menjadi kurang stabil.
Molybdenum tidak larut dalam reagen kimia yang paling umum. Reagen
kimia adalah suatu zat yang digunakan untuk mempelajari bahan-bahan lain,
seperti asam atau alkali. Sebagai contoh, molybdenum tidak larut dalam asam
klorida, asam fluorida, amonia, sodium hidroksida, atau asam sulfat encer. Reagen
Zat kimia ini sering digunakan untuk menguji bagaimana suatu zat reaktif.
Molybdenum tidak larut dalam panas sulfat atau asam nitrat, Logam ini tidak
bereaksi dengan oksigen pada suhu kamar,dan juga tidak bereaksi dengan oksigen
pada temperatur tinggi.

II.

Sumber Molibdenum
Molibdenum dapat ditemui di alam bebas. Dapat ditemukan di kerak bumi
yang diperkirakan sekitar 1 hingga 1,5 bagian per juta. Sekitar dua-pertiga dari
semua Molibdenum di dunia berasal dari Kanada, Chili, Cina, dan Amerika
Serikat. Di Amerika Serikat, bijih Molibdenum ditemukan terutama di Alaska,
Colorado, Idaho, Nevada, New Mexico, dan Utah. Sumber molibdenum yang
terpenting adalah molibdenit sulfida, MoS2, dan yang lainnya adalah bijih
wulfenit, PbMoO4, dan powelit, Ca(Mo,W)O4.
Logam molibdenum diproduksi sebagai hasil utama maupun hasil
sampingan dalam pengolahan tembaga. Pada proses tersebut, bijih molibdenit
terlebih dahulu dipisahkan dengan teknik flotasi, kemudian dipanggang untuk
memperoleh oksidanya, MoO3. Jika ingin digunakan langsung sebagai paduan
logam seperti pada pabrik baja, oksidasi ini diubah menjadi feromolibdenum
dengan proses aluminotermik. Untuk memperoleh logam yang lebih murni,
molibdenum oksida dilarutkan dalam larutan amonia untuk dikristalkan sebagai
amonium molibdat, kadang-kadang sebagai dimolibdat, [NH 4]2[Mo2O7], atau
sebagai paramolibdat, [NH4]6[Mo7O24].4H2O dengan bergantung pada kondisinya.
Molibdat ini kemudian dapat direduksi dengan gas H2 menjadi serbuk logam
molibdenum yang berwarna abu-abu. Molibdenum juga terdapat dalam beberapa
enzim, terutama enzim yang mereduksi N2.
Selain itu, MoO3 dapat dibuat dengan memanaskan logamnya atau
sulfidanya dalam oksigen. Oksida-oksida ini tidak bereaksi dengan asam, tetapi
larut dalam larutan basa membentuk larutan molibdat.
MoO2 dapat diperoleh dari reduksi MoO3 dengan H2 atau NH3 pada
temperatur di bawah 470oC, diatas temperatur ini terjadi erduksi lebih lanjut
menjadi logamnya. Selain itu, MoO2 juga dapat diperoleh dari reaksi molibdenum
dengan uap air panas pada suhu -800oC.
Mo2O5 dapat diperoleh dari reduksi MoO3 dengan serbuk molibdenum
pada -750oC. Penambahan amonia ke dalam larutan yang mengandung Mo(V)
hasil reduksi tersebut akan diperoleh endapan coklat MoO(OH) 3 dan apabila

Pemisahanendapan
bijih ini dipanaskan akan menghasilkan Mo2O5.
molibdenit,
dengan teknik
floatasi
Dibakar untuk
memperoleh
oksidanya

MoO3
Dimurnikan dengan
melarutkan MoO3
dalam larutan
amoniak

dikristalkan
sebagai
amonium
molibdat

[NH4]2[Mo2O7],
atau sebagai
paramolibdat,
[NH4]6[Mo7O24].4H2O
dengan bergantung pada
kondisinya
direduksi dengan
gas H2

III.

menjadi serbuk
logam molibdenum
yang berwarna abuSifat-sifat Molibdenum
abu
Molibdenum berwarna putih keperak-perakan, sangat keras (tapi lebih
lembut dan bisa ditempa daripada wolfram). Elastisitasnya tinggi. Molibdenum,
wwolfram dan tantalum adalah logam-logam dengan titik cair yang tinggi.
Molibdenum merupakan zat pencampur alloy yang sangat bernilai, karena
mempengaruhi kemampuan pengerasan baja dan melembutkannya. Molibdenum
juga menambah kekuatan baja pada suhu tinggi.
Logam molibdenum merupakan logam golongan 6, dimana logam ini
cenderung memiliki tingkat oksidasi rendah semakin tidak stabil dengan naiknya
nomor atom. Seperti halnya kromium, konfigurasi elektron molibdenum
menyimpang dari diagram aufbau (Sugiyarto dan sugiyani, 2010). Konfigrasi
elektron tingkat dasar Molibdenum adalah d5s1, dengan sebuah konfigurasi terisi
setengah d5 yang stabil. Apabila dilihat dari struktur elektronnya, Molibdenum
diharapkan untuk membentuk senyawa-senyawa dengan tingkat oksidasi dari (+1)
sampai (+6). Beberapa tingkat oksidasi lebih lemah terjadi pada komplekskompleks dipiridil, karbonil, dan ion-ion karbonil.
Tingkat oksidasi Molibdenum yang paling penting adalah (+5) dan (+6). Mo(+6)
bersifat stabil, sedangkan Mo(+3) bersifat sangat mereduksi. Hal ini sesuai dengan
kecenderungan bahwa semakin menurun posisi unsur dalam satu golongan maka
semakin tinggi tingkat oksidasi menjadi lebih stabil dan tingkat oksidasi lebih
lemah menjadi kurang stabil.
III.1.

Sifat-sifat Kimia Molibdenum


Kesetimbangan Elektrokimia : 0.8949g/amp-h
Elektron Fungsi Kerja : 4.6 eV
Elektronegativitas : 2.16 (Pauling); 1.3 (Rochow Allrod)

III.2.

IV.

Energi Ionisasi :
Pertama : 7,099
Kedua : 16,461
Ketiga : 27,16
Potensi Elektron Valensi (-eV) : 88,6
Sifat-sifat Fisika dan Mekanik Molibdenum
Warna : Putih perak
Fasa : Solid
Massa Atom Rata-rata : 95,94
Koefisien lineal termal expansion/K-1: 5.43E-6
Konduktivitas
Listrik : 0,187 106/cm
Thermal : 1,38 W / cmK
Kepadatan : 10.22g/cc @ 300K
Modulus elastik :
o Massal : 261.2/GPa
oKekakuan : 125.6/GPa
o Youngs : 324.8/Gpa
Entalpi atomisasi : 653 kJ / mol @ 25 C
Entalpi Fusion : 27,61 kJ / mol
Entalpi Penguapan : 594,1 kJ / mol
Skala Kekerasan :
o Brinell : 1500 m MN-2
o Mohs : 5,5
o Vickers : 1530 MN m-2
Panas Penguapan : 598kJ/mol
Titik Leleh : 2890K 2617 C 4743 F
Molar Volume : 9,41 cm3/mole
Bentuk (pada 20 C & 1atm): Solid
Spesifik Panas : 0.25J/gK
Tekanan Uap : 3.47Pa @ 2617 C

Manfaat Molibdenum
Sekitar 75 persen dari Molibdenum yang digunakan di Amerika Serikat
pada tahun 1996 dijadikan campuran untuk baja dan besi. Hampir setengah dari
campuran ini digunakan untuk membuat stainless dan baja tahan panas. Hasilnya
dapat digunakan dalam pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan rudal
bagian. Penggunaan penting lainnya adalah campuran Molibdenum dalam
produksi alat-alat khusus, seperti: busi, shaft baling-baling, senapan barel,
peralatan listrik digunakan pada temperatur tinggi, dan boiler pelat.
Penggunaan penting lainnya adalah sebagai katalis Molibdenum. Katalis
adalah zat yang digunakan untuk mempercepat atau memperlambat suatu reaksi

kimia. Katalis tidak mengalami perubahan wujud selama reaksi. Katalis


Molibdenum digunakan dalam berbagai operasi kimia, dalam industri minyak
bumi, dan dalam produksi polimer dan plastik.
Molibdenum digunakan pada alloy tertentu yang berbasis nikel, seperti
Hastelloy, yang mana tahan panas dan tahan korosi bahan kimia. Molibdenum
mengoksidasi pada suhu yang meningkat. Penerapan terbaru molibdenum adalah
sebagai elektroda untuk tungku pembakaran kaca yang dipanaskan dengan listrik.
Molibdenum juga digunakan dalam nuklir, dan dalam pembuatan suku cadang
rudal dan pesawat terbang. Molibdenum merupakan katalis penting dalam
pemurnian minyak bumi. Juga diterapkan sebagai bahan filamen dalam dunia
elektronik. Molibdenum adalah unsur esensial dalam jumlah sedikit yang
dibutuhkan oleh tanaman; beberapa daerah tandus karena kekurangan unsur ini
dalam tanah. Molibdenum sulfida adalah pelumas yang sangat berguna,
khususnya pada suhu tinggi di mana oli mudah terurai. Pada manusia,
molybdenum dikenal berfungsi sebagai kofaktor untuk tiga enzim:
1. Sulfit oksidase mengkatalisis transformasi sulfit ke sulfat, reaksi yang
diperlukan untuk metabolisme kandungan asam amino (metionin dan
sistein).
2. Xanthine oksidase mengkatalisis pemecahan nukleotida (prekursor
untuk DNA dan RNA) untuk membentuk asam urat, yang berkontribusi
terhadap kapasitas antioksidan plasma darah.
3. Oksidase Aldehyde dan xanthine oksidase mengkatalisis reaksi
hidroksilasi yang melibatkan beberapa molekul yang berbeda dengan
struktur kimia yang sama. oksidase Xanthine dan oksidase aldehida
juga berperan dalam metabolisme obat dan racun.
Molibdenum terutama banyak digunakan di industri, diantaranya adalah:
o Baja,
o Pesawat,
o Rudal,
o Filamen di pemanas listrik,
o Pelumas,
o Lapisan pelindung pelat boiler,
o Pigmen,
o dan katalis.
V.

Efek Kekurangan Molibdenum


1. Kekurangan Molibdenum
Kekurangan molibdenum yang disebabkan karena asupan yang tidak
memadai pada orang yang sehat, belum pernah diteliti. Tetapi kekurangan

molibdenum terjadi pada keadaan tertentu misalnya jika seorang malnutrisi yang
menderita penyakit Chron mendapatkan makanan parenteral dalam waktu yang
lama tanpa tambahan molibdenum.
Gejalanya berupa:
denyut jantung yang cepat
sesak nafas
mual
muntah
disorientasi
koma.
Penyembuhan total bisa diperoleh dengan pemberian molibdenum.
2. Kelebihan Molibdenum
Orang yang mengkonsumsi molibdenum dalam jumlah besar dapat
mengalami gejala yang menyerupai penyakit gout, termasuk peningkatan kadar
asam urat dalam darah dan nyeri sendi.Penambang yang terpapar debu
molibdenum bisa mengalami gejala-gejala yang tidak spesifik.
VI.

Paduan Molibdenum
1. TZM (Mo (~ 99%), Ti (~ 0,5%), Zr (~ 0,08%) dan beberapa C)
Tahan terhadap korosi

molibdenum superalloy tahan garam fluorida cair pada suhu diatas 13000C

memiliki sekitar dua kali kekuatan Mo murni

lebih ulet
2. MoW (Molibdenum-Tungsten)
ketahanan korosi lebih baik
kekuatan lebih tinggi
Aplikasi: komponen untuk pengolahan seng, misalnya pompa komponen, nozel,
sarung termokopel, pengaduk untuk industri kaca
3. Molybdenum disulfide (MoS2)
Digunakan sebagai pelumas yang tahan tekanan-tinggi suhu tinggi (HPHT).
Molibdenum disulfida merupakan senyawa anorganik dengan rumus MoS 2.
Kristal hitam sulfida dari molibdenum ini terdapat sebagai mineral molibdenit . Ini
adalah bijih utama logam molibdenum yang diekstrak. MoS2 relatif tidak reaktif
serta tidak terpengaruh oleh asam encer dan oksigen. Dalam penampilan dan
nuansa, molibdenum disulfida mirip dengan grafit . Memang, seperti grafit, itu
secara luas digunakan sebagai pelumas padat karena sifat gesekan rendah dan
ketahanan. Pada senyawa MoS2, masing-masing Mo (IV) pusat menempati
lingkup koordinasi prismatik trigonal, terikat dengan enam ligan sulfida. Setiap
pusat belerang piramida terhubung ke tiga pusat Mo. Dengan cara ini, prisma

trigonal saling berhubungan untuk memberikan struktur berlapis, atom


molibdenum dimana terjepit di antara lapisan atom belerang. Karena lemah van
der Waals interaksi antara lembar atom sulfida, MoS2 memiliki rendah koefisien
gesekan , sehingga sifat pelumas. Bahan anorganik berlapis lainnya menunjukkan
sifat pelumas (secara kolektif dikenal sebagai pelumas padat (atau pelumas
kering)) termasuk grafit, yang membutuhkan aditif volatil, dan heksagonal boron
nitrida. MoS 2 bersifat diamagnetik, semikonduktor mirip dengan silikon, dengan
jeda 1,2 eV. Karena struktur anisotropik, itu menunjukkan konduktivitas
anisotropik. Telah sering diteliti sebagai komponen fotoelektrokimia (misalnya
untuk fotokatalitik produksi hidrogen ) aplikasi dan lebih baru-baru ini untuk
aplikasi mikroelektronika.
4. Molybdenum disilicide (MoSi2)
Penggunaan primer di elemen pemanas beroperasi pada suhu di atas 1500 C
dalam udara. Molibdenum disilisida (Mosi2, atau molybdenum silisida), suatu
senyawa intermetalik , sebuah silisida dari molibdenum , adalah refraktori
keramik dengan penggunaan utama dalam elemen pemanas . Memiliki moderat
kepadatan , titik leleh 2030 C, dan konduktif secara elektrik . Pada suhu tinggi
itu membentuk lapisan pasif dari silikon dioksida , melindunginya dari oksidasi
lebih lanjut. Ini adalah abu-abu bahan logam yang tampak dengan tetragonal
struktur kristal (alpha-modifikasi), beta-modifikasi adalah heksagonal dan tidak
stabil. Hal ini tidak larut dalam kebanyakan asam tetapi larut dalam asam nitrat
dan asam fluorida . Sementara Mosi2 memiliki ketahanan yang sangat baik
terhadap oksidasi dan tinggi modulus Young pada suhu di atas 1000 C, hal ini
rapuh pada suhu yang lebih rendah. Juga, di atas 1.200 C kehilangan merayap
perlawanan. Properti ini membatasi penggunaannya sebagai bahan struktural ,
tetapi dapat diimbangi dengan menggunakan bersama-sama dengan bahan lain
sebagai bahan komposit .

5. Molybdenum trioksida (MoO3)


Sebagai perekat
6.

Lead molibdat (wulfenite)


diendapkan dengan kromat timah dan timbal sulfat merupakan pigmen terang-

oranye digunakan untuk industri keramik dan plastik.

7.

Heptamolybdate Amonium
digunakan dalam prosedur pewarnaan biologi.

8. Molibdenum(v) klorida
Molybdenum (V) klorida adalah senyawa anorganik dengan rumus [MoCl 5] 2.
Ini padat volatil gelap reagen awal yang penting dalam penyusunan senyawa
molibdenum. Dalam keadaan padat molibdenum pentachloride ada sebagai dimer
dengan rumus Mo 2 Cl 10, dimana setiap molibdenum memiliki simetri
oktahedral lokal dan dua klorida jembatan antara pusat molibdenum
berdampingan dua oktahedra sepanjang tepi. Struktur ini juga ditemukan dalam
para pentachlorides sesuai W, Nb dan Ta. Dalam fase gas, itu adalah pentahalide
monomer. Ini adalah paramagnetik, dengan satu elektron yang tidak berpasangan
per pusat Mo, mencerminkan fakta bahwa keadaan oksidasi formal 5+ ,
meninggalkan satu elektron valensi pada setiap pusat logam.
9. Molibdenum Heksaflorida
Molibdenum heksafluorida, juga molibdenum (VI) fluorida adalah fluorida
tertinggi dari molibdenum . Ini adalah solid yang mencair di bawah suhu
kamar . Molibdenum heksafluorida berbentuk cair pada suhu kamar. Pada 17,5
C, membeku menjadi padat kristal putih. Titik didih 34,0 C.
Struktur padat diukur pada -140 C adalah ortorombik grup ruang Pnma.
parameter Lattice adalah = 9,394 , b = 8,543 dan c = 4,959 . Ada empat
unit rumus (dalam hal ini, molekul diskrit) per sel unit , memberikan densitas
3,50 g cm -3. Atom-atom fluorin diatur dalam kemasan dekat heksagonal .
molekul itu sendiri (bentuk penting bagi cairan atau fasa gas) memiliki
geometri molekul oktahedral , yang memiliki grup jalur ( O h ). The Mo-F
panjang ikatan adalah 1,817 . Molibdenum heksafluorida memiliki beberapa
kegunaan, dan umumnya muncul sebagai pengotor dalam uranium
hexafluorida (dalam industri nuklir, karena molibdenum adalah produk fisi
dari uranium ) atau tungsten heksafluorida (dalam industri semikonduktor, WF
6 digunakan untuk deposisi uap kimia tungsten, dan campuran dengan salah
satu dari sejumlah elemen termasuk molibdenum pada suhu cukup tinggi .
10. Molibdenum Dioksida
Molibdenum dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus MoO2. Ini adalah
padat berwarna violet dan merupakan konduktor logam. Ini mengkristal dalam
sel monoklinik, dan memiliki rutil terdistorsi, (TiO2) struktur kristal. Pada

TiO2 anion oksida dekat atom titanium dikemas dan menempati setengah dari
celah oktahedral (lubang).
Pada Moo2 oktahedra tersebut terdistorsi, atom Mo adalah off-center,
menyebabkan bolak Mo pendek dan panjang - jarak Mo dan Mo-Mo ikatan.
Pendek Mo - Mo jarak adalah 251 pm yang kurang dari Mo - Mo jarak dalam
logam, 272,5 pm. Panjang ikatan yang lebih pendek dari yang diharapkan
untuk ikatan tunggal. Ikatan yang kompleks dan melibatkan delokalisasi dari
beberapa elektron Mo dalam akuntansi pita konduktansi untuk konduktivitas
logam. MoO2 dapat dipersiapkan dengan reduksi MoO3 dengan Mo selama
70 jam pada 800 C. MoO2 telah dilaporkan sebagai catalysing dehidrogenasi
alkohol dan reformasi hidrokarbon Molibdenum nano-kabel yang. Telah
diproduksi dengan mengurangi MoO2 diendapkan pada grafit. Bentuk
mineralogi senyawa ini disebut tugarinovite, hanya sangat jarang ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai