OTOMIKOSIS
Pengertian Tanda Gejala
Otomikosis (dikenal juga Invasi bakteri Otalgia
dengan Singapore Ear ), adalah Otorrhea
infeksi telinga yang disebabkan oleh Kehilangan pendengaran
jamur, atau infeksi jamur, yang Rasa penuh pada telinga
Infeksi telinga Gatal
superficial pada kanalis auditorius tengah Tinnitus
eksternus.
Pemeriksaan Penunjang
a. Preparat langsung : skuama dari kerokan kulit
liang telinga diperiksa dengan KOH 10% akan
tampak hifa-hifa lebar, berseptum, dan kadang-
kadang dapat ditemyukan spora-spora kecil
dengan diameter 2-3 u.
b. Pembiakan: Skuama dibiakkan pada media Agar
Saboraud, dan dieramkan pada suhu kamar.
Koloni akan tumbuh dalam satu minggu berupa
koloni filament berwarna putih. Dengan
mikroskop tampak hifa-hifa lebar dan pada
ujung-ujung hifa dapat ditemukan sterigma dan
spora berjejer melekat pada permukaannya.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Biasanya pasien merasakan nyeri pada telinga kanan, perasaan tidak enak pada telinga,
pendengaran berkurang, ketika membersihkan telinga keluar cairan berbau busuk
b. Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan sejak kapan keluhan dirasakan, apakah tiba-tiba atau perlahan-lahan, sejauh mana
keluhan dirasakan, apa yang memperberat dan memperingan keluhan dan apa usaha yang
telah dilakukan untuk mengurangi keluhan.
c. Riwayat penyakit dahulu
Tanyakan pada klien dan keluarganya: apakah klien dahulu pernah menderita sakit seperti
ini, apakah sebelumnya pernah menderita penyakit lain, seperti panas tinggi, kejang, apakah
klien sering mengorek-ngorek telinga dengan jepit rambut atau cutton buds sehingga terjadi
trauma, apakah klien sering berenang.
d. Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada diantara anggota keluarga klien yang menderita penyakit seperti klien saat ini
dan apakah keluarga pernah menderita penyakit DM.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
1) Inspeksi liang telinga, perhatikan adanya cairan atau bau, pembengkakan pada MAE,
warna kulit telinga, apakah terdapat benda asing, peradangan, tumor.
2) Inspeksi dapat menggunakan alat otoskopik (untuk melihat MAE sampai ke membran
timpany). Apakah suhu tubuh klien meningkat.
b. Palpasi
Lakukan penekanan ringan pada daun telinga, jika terjadi respon nyeri dari klien, maka dapat
dipastikan klien menderita otitis eksterna sirkumskripta
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d respon inflamasi
2. Gangguan persepsi sensori : pendengaran b/d sumbatan liang telinga
3. Gangguan komunikasi verbal b/d gangguan pemahaman suara
4. Resti infeksi b/d peningkatan produksi panas
C. Rencana Intervensi
Nyeri b/d respon inflamasi
Dalam waktu 3 x 24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri
berkurang
Kriteria hasil :
Skala nyeri berkurang yaitu 0-1
Pasien dapat beristirahat
Ekspresi meringis (-)
TTV dalam batas normal (TD : 120-140/60-80 mmHg, N : 60-100, RR : 16-24
x/menit, T : 36,5-37,5°C)
Kanalis tetap terbuka
INTERVENSI RASIONAL
BHSP Meningkatkan kepercayaan pasien
Berikan lingkungan tenang dan nyaman Membantu pasien untuk dapat beristirahat
Memasang sumbu bila kanalis auditorius untuk menjaga kanalis tetap terbuka
mengalami edema
Ajarkan teknik ditraksi dan relaksasi Mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
pasien
Kolaborasi pemberian analgesik sesuai Mengurangi rasa sakit yang dirasakan
indikasi pasien
Kaji skala nyeri Mengetahui skala nyeri pasien
Pantau TTV pasien Untuk mengetahui status kesehatan pasien
Resti infeksi
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien tidak
mengalami infeksi
Kriteria hasil :
Tidak terjadi kontaminasi silang
Suhu tubuh normal (36,5-37,5°C)
INTERVENSI RASIONAL
Awasi/batasi pengunjung, bila perlu.
mencegah kontaminasi silang dari
Jelaskan prosedur isolasi terhadap
pengunjung
pengunjung bila perlu
Tekankan tentang pentingnya teknik mencegah kontaminasi silang :
mencuci tangan yang baik untuk semua menurunkan risiko infeksi
individu yang datang kontak dengan pasien
Implementasikan teknik isolasi yang tepat
tergantung tipe pustula ; untuk menurunkan
sesuai indikasi risiko kontaminasi silang/terpajannya pada
flora bakteri multiple
Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai Mengurangi risiko infeksi
indikasi (antipseudomonas)
Observasi suhu tubuh pasien Untuk mengetahui status suhu tubuh pasien
DAFTAR PUSTAKA
(…………….…………..…) (…………….……………....)