Jaringan Utilitas Listik, Komunikasi, Pemadam Kebakaran, Dan Sampah
Jaringan Utilitas Listik, Komunikasi, Pemadam Kebakaran, Dan Sampah
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatnya
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini digunakan guna memenuhi syarat
kelulusan mata kuliah Sistem Utilitas 1.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca dan memberikan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
.........................................
i
SISTEM UTILITAS 1
DAFTAR ISI
ii
SISTEM UTILITAS 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
dari penulisan makalaha ini sebagai suatu usaha untuk mengetahui bagaimana
jaringan utilitas listrik, komunikasi, pemadam kebakaran, dan juga sampah pada
lingungan perumahan. Adapun tujuan lainnya yaitu sebagai syarat kelulusan mata kuliah
SISTEM UTILITAS 1.
1
SISTEM UTILITAS 1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
SISTEM UTILITAS 1
Administrasi dan Keuangan merupakan tahap terakhir yang bertujuan
mengorganisir seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan ketiga tahap
sebelumnya.
3
SISTEM UTILITAS 1
KWH meter merupakan elemen listrik yang berfungsi untuk mencatat berapa
pemakaian daya listrik pada suatu konsumen
Lampu umum di gunakan untuk keperluan publik atau umum
.
4
SISTEM UTILITAS 1
satu utilitas bangunan sipil yang juga menjadi perencanaan adalah sistem
telekomunikasi Gedung, berikut ulasannya:
Ada dua macam Sistem telekomunikasi dalam gedung yang perlu kita perhatikan, yakni:
A. Hubungan internal
Berhubungan masih dalam lingkungan sistem PABX sebagai sentral telepon
antar sambungan cabang/ nomor extension yang satu dengan sambungan
cabang/ nomor extension yang lain.
Perangkat atau peralatan-peralatan yang digunakan dalam jaringan telepon
dalam gedung , yaitu :
1. Junction Box
Kotak pembagi jaringan telepon yang berfungsi sebagai terminal telepon dari
Telkom ke jaringan dalam gedung milik pribadi.
2. Panel incoming-outgoing
Titik input Kotak Terminal Batas (KTB) dari jaringan Telkom menuju panel MDF.
3. MDF
Main Distribution Frame (MDF) yaitu panel atau kotak pembagi terminal utama/
induk jaringan telepon dalam gedung baik dari SST telkom menuju PABX atau
pendistribusian jaringan extension ke ruangan-ruangan.
4. PABX
5. UPS
Power Supply (UPS) yaitu catu daya listrik cadangan apabila daya listrik PLN
mengalami pemadaman dan agar tegangan PABX tetap stabil 48 VDC.
6. Batere
5
SISTEM UTILITAS 1
7. Arrester
8. Operator Console
Telephone Based
Computer Based
9. Jaringan/ instalasi
10. Roset
11.Pesawattelepon
Adalah alat yang digunakan untuk merubah suara menjadi sinyal komunikasi.
6
SISTEM UTILITAS 1
12. Billing System
Tata Suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada
suatu acara pertunjukan, pertemuan, rapat dan lain lain. Tata Suara memainkan
peranan penting dalam suatu pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak
terpisahkan dari Tata Panggung dan bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata
Suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar
kencang tanpa mengabaikan kualitas dari suara-suara yang dikuatkan. Pengaturan
tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon,kabel-kabel,prosesor dan efek
suara, pengaturan konsul mixer, kabel-kabel, dan juga Audio Power amplifier dan
Speaker-speakernya.
Pekerjaan sistem tata suara atau sound system diantaranya meliputi
pemasangan peralatan sentral sound system yang terdiri dari unit sinyal suara
(program source) dan penguat sinyal suara (audio amplifier), yang ditempatkan
pada rak peralatan sentral sistem tata suara.
7
SISTEM UTILITAS 1
• Mixer
• Power Amplifier
• Ceiling speaker
• Chyme microphone
• Radio Tunner AM / FM
• Caset dect
• CD Player
• Volume Control
• Monitor unit
8
SISTEM UTILITAS 1
2.3 JARINGAN PEMADAM KEBAKARAN
Sistem distribusi air pemadam kebakaran diambil dari groundtank / reservoir
menggunakan pompa Fire Main Pump, Diesel Fire Pump dan Jocky Pump. Sistem
instalasi pipa kebakaran ini bisa tersendiri [ main pump hydrant dan main pump sprinkler
] atau bisa menjadi satu dengan melalui pipa header [ fire main pump, diesel fire pump
dan jocky pump ] dan instalasi ini terhubung dengan pressure tank , pada pressure tank
terpasang pressure swicth yang digunakan untuk mengoperasikan pompa secara
otomatis dan di-set sesuai dengan tekanan [ standat instalasi pipa gedung ] kemudian
pipa header dibagi menjadi dua instalasi pipa yaitu pipa hydrant [warna merah] dan pipa
sprinkler [warna orange].
1.Pipa Sprinkler
Instalasi pipa ini berfungsi untuk mengatasi kebakaran secara otomatis disetiap
ruangan melalui head sprinkler , pipa sprinkler dipasang pada setiap lantai [dalam
flapon] dengan jarak antara 3 sampai 5 meter , bila terjadi kebakaran pada salah satu
lantai maka panas api dari titik kebakaran akan memecahkan head sprinkler.
2.Pipa Hydrant
9
SISTEM UTILITAS 1
setiap lantai dengan beberapa zone /tempat.
Pada hydrant box terdapat fire hose[ selang ] ,nozzle, valve, juga terpasang alat bantu
control manual call point, alarm bell serta indicating lamp dan untuk diluar gedung [
area taman / parkir ] terpasang hydrant pillar serta hose reel cabinet.
3.JockyFire Pump
Digunakan untuk menstabilkan tekanan air pada pipa dan pressure tank.
10
SISTEM UTILITAS 1
Digunakan sebagai pompa utama , bila tekanan / pressure tank turun setelah
jocky pump tidak sanggup lagi mengatasi [ jocky pump akan mati sesuai dengan
setting pressure tank ] maka main pump akan bekerja.
6.Siemense Conection
Digunakan bila terjadi kebakaran dan pompa [diesel fire pump, fire main pump
dan jocky pump] tidak bisa di operasional / gagal bekerja pmaka dilakukan
pengisian air kedalam jaringan pipa dari mobil pemadam kebakaran/ pompa
cadangan lain untuk menggantikan fungsi peralatan yang ada dalam keadaan
emergency , siemese conection dipasang pada instalasi pipa sprinkler dan
hydrant.
11
SISTEM UTILITAS 1
7.Sistem Fire Alarm
Fire alarm adalah merupakan sistem untuk membantu pemilik gedung untuk
mengetahui secepatnya suatu sumber kebakaran , sehingga sebelum api menjadi
besar pemilik gedung sudah dapat mengambil tindakan pemadaman.
Sistem ini memakai panel kontrol [ MCFA ] yang biasanya dikontrol dari ruang
teknik dan panel Annuciator [panel kontrol tambahan] di pasang di ruang posko
security agar petugas keamanan juga bisa cepat mengetahui lokasi kebakaran
pada setiap lantai
Ada 3 pompa yang digunakan dalam sistem sprinkler dan Hydran, yaitu elektrik
pump, diesel pump dan jockey pump. Jockey pump berfungsi untuk menstabilkan
12
SISTEM UTILITAS 1
tekanan di instalasi, dan secara otomatis akan bekerja apabila ada penurunan tekanan.
Dan jika ada head sprinkler yang pecah atau hydran digunakan, maka yang bekerja
secara otomatis pompa elektrik bekerja, dan secara otomatis pula jockey pump akan
berhenti bekerja. Pompa elektrik pump (atau elektrik pump) merupakan pompa utama
yang bekerja bila head sprinkler atau hydran digunakan. Sedang pompa diesel
merupakan pompa cadangan, jika pompa elektrik gagal bekerja selama 10 detik, maka
secara otomatis pompa ini akan bekerja.
Sistem ini menggunakan instalasi pipa sprinkler bertekanan dan head sprikler
sebagai alat utama untuk memadamkan kebakaran.
b. Dry riser system : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisi air bertekanan,
peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi fire alar
memerintahkannya.
Apabila tekanan dalam pompa menurun, maka secara otomatis jockey pump
akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa. Jika tekanan terus
menurun atau ada glass bulb head sprinkler yang pecah maka pompa elektrik akan
bekerja dan secara otomatis pompa jockey akan berhenti. Dan apabila pompa
elektrik gagal bekerja setelah 10 detik, maka pompa cadangan diesel secara
otomatis akan bekerja.
Sistem ini menggunakan instalasi hydran sebagai alat utama pemadam kebakaran,
yang terdiri dari box hydran dan accesories, pilar hydran dan siemese. Box Hydran
dan accesories instalasinya (selang (hose), nozzle) (atau disebut juga dengan Fire
House cabinet (FHC)) biasanya ditempatkan dalam gedung, sebagai antisipasi jika
sistem sprinkler dan sistem fire extinguisher kewalahan mengatasi kebakaran di
dalam gedung. Sedang Pilar hydran (yang dilengkapi juga dengan box hydran
13
SISTEM UTILITAS 1
disampingnya, untuk menyimpan selang (hose) dan nozzle) biasanya ditempatkan di
area luar (jalan) disekitar gedung, digunakan jika sistem kebakaran di dalam gedung
tidak memadai lagi. Dan Siemese berfungsi untuk mengisi air ground tank (sumber
air hydran) tidak memadai lagi atau habis. Siemese ditempatkan di dekat di dekat
jalan utama. Hal ini untuk memudahkan dalam pengisian air.
a. wet riser system: Seluruh instalasi pipa hydran berisikan air bertekanan dengan
tekanan yang selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
b. Dry Riser System: seluruh instalasi pipa hydran tidak berisikan air bertekanan,
peralatan penyedia air akan secara otomatis jika katup selang kebakaran di buka.
Seperti halnya sistem sprinkler, jika ada tekanan dalam pipa instalasi menurun,
maka pompa jockey akan bekerja. Dan jika instalasi hydran dibuka maka secara
otomatis pompa elektrik akan bekerja, dan jockey pump secara otomatis akan
berhenti. Dan jika pompa elektrik gagal bekerja secara otomatis, maka pompa diesel
akan bekerja.
Fire extinguisher atau lebih dikenal dengan nama APAR (Alat Pemadam Api
Ringan) merupakan alat pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara
manual dan langsung diarahka pada posisi dimana api berada.
14
SISTEM UTILITAS 1
Terdapat beberapa jenis Apar yang digunakan, yaitu:
Sistem fire gas biasanya digunakan untuk ruangan tertentu, seperti: ruang
Genset, ruang panel dan ruangan eletronik (ruang central komputer: ruang hub dan
server, IT, Comunication dan lain-lain).
Sistem iyang digunakan biasanya sistem fire gas terpusat, dimana tabung-
tabung gas (foam, halon, FM 100, Co2 dan lain-lain), ditempatkan secara terpusat
dan pendistribusiannya ke dalam ruangan dilewatkan melalui motorized valve /
actuator, instalasi pemipaan dan nozzle.
Cara kerja sistem ini berdasarkan perintah dari system fire alarm.
15
SISTEM UTILITAS 1
Fire fighting system atau biasa di kenal dengan sistem pemadam kebakaran
adalah suatu sistem yang di sediakan dalam suatu bangunan untuk menanggulangi
bahaya kebakaran. Sistem pamadam kebakaran pada gedung bertingkat tinggi
adalah wajib hukumnya untuk di sediakan. Mengingat dalam suatu gedung
bertingkat akan timbul keterbatasan tindakan yang dapat di lakukan penghuni untuk
menyelamatkan diri saat terjadi kebakaran. Selain itu proses penyelamatan para
penghuni pun juga akan sulit di lakukan oleh dinas pemadam kebakaran di
sebabkan tingginya lokasi.
Pada gedung bertingkat tinggi, ke tiga system tersebut harus ada dan
memenuhi syarat yang di berlakukan oleh pemda. Ke tiga sistem utama dalam fire
fighting tersebut, di katakan berdiri sendiri sebab dari masing-masing system di
dukung oleh unit-unit yang di atur sedemikian rupa hingga mampu bekerja sama
dalam menanggulangi atau pada saat terjadinya kebakaran.
Lebih jauh tentang unit-unit dari ke tiga system di atas akan saya share pada
artikel mendatang. Sebab terlalu panjang kiranya jika harus saya tulis di halaman
ini. Pada artikel ini saya khusus membahas tentang Fire Fighting System gedung
bertingkat tinggi sebagai pembuka.
16
SISTEM UTILITAS 1
Fire Hydrant system atau pemadam sistem hydrant adalah suatu sistem pemadam
kebakaran yang di operasikan secara manual oleh tenaga manusia dengan
menggunakan media air sebagai alat pemadam api. Prinsip kerja dari sistem
hydrant pada gedung bertingkat tinggi adalah ketika hydrant valve pada box hydrant
di buka maka pompa akan mengalirkan air ke seluruh instalasi pipa hydrant dalam
gedung menuju ke titik valve terbuka. Selengkapnya akan saya share di artikel lain.
Fire Sprinkler System atau pemadam sistem sprinkler adalah suatu sistem
pemadam kebakaran yang dapat bekerja secara otomatis berdasarkan berbedaan
suhu. 'Fire sprinkler system' di bagi lagi menjadi 2 system berdasarkan kesiapan air
dalam pipa istalasi, yaitu Wet Riser Sprinkler System dan Dry Riser Sprinkler
System. Karena fire sprinkler ini sangat kompleks, maka akan saya tulis pada artikel
yang lain. Berlanjut ke
Dari namanya tentu semua sudah tau, fire alarm system adalah suatu sistem
pendukung pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi. Sistem ini lebih
kompleks lagi di banding dengan fire Sprinkler system. Fire alarm system akan
berkaitan dengan sistem keamanan gedung, elevator, intake fan, exhaust fan,
detektor asap, detektor panas dan lain sebagainya yang tergabung dalam 'General
Fire', Bahkan fire alarm system canggih dapat langsung berhubungan dengan sudin
damkar. Fire alarm system juga bertindak sebagai ujung tombak seluruh system
yang ada pada gedung bertingkat tinggi saat terjadi kebakaran.
Selain ke tiga system di atas, masih terdapat sistem pemadam kebakaran gedung
bertingkat tinggi yang lain yaitu:
Sebenarnya bukan merupakan suatu sistem, tetapi lebih tepat bila di sebut alat
pemadam api ringan. Kenapa saya sebut dengan sistem, hanya untuk
mempermudah pengelompokan dari berbagai jenis pemadam kebakaran yang ada
dan karena alat-alat pemadam kebakaran tersebut berdiri sendiri tanpa ada kaitan
langsung dengan ketiga system yang saya sebutkan di atas.
Juga sesuai dengan namanya, portable fire extinguisher adalah suatu alat
pemadam api yang dapat di pindah dengan cepat dan flexible di gunakan di segala
17
SISTEM UTILITAS 1
medan sesuai peruntukannya. Di negara kita Indonesia portable fire extingusher
lebih di kenal dengan sebutan APAR.
18
SISTEM UTILITAS 1
19
SISTEM UTILITAS 1
2.4 SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH
1. Hog feeding, yaitu cara pengelolaan yang dengan sengaja mengorganisisr sampah
jenis gerbage untuk digunakan makanan babi. Dipandang dari segi ekonomi, cara ini
bukan saja menguntungkan bagi peternak babi, tetapi juga volume sampah yang
tersimpan di lahan pembuangan akhir berkurang jumlahnya.
2. Inceneration, cara ini dilakukan dengan membakar sampah secara besar-
besarandalam suatu pabrik yang khusus dibangun, yaitu volume sampah dapat
diperkecil hingga sepertiga jumlahnya, tidak memerlukan lahan yang luas, tidak
terpengaruh cuaca, menghasilkan sumber energi baru yang dapat dimanfaatkan dan
manajemen relatif mudah dijalankan, mengingat pengaturan jam dapat lebihmudah
diatur dan penggunaan tenaga kerja lebih efisien.
3. Sanitary landfill, cara ini menimbun sampah dengan mempergunakan tanah secara
berlapis-lapis. Metode ini mempunyai keuntungan, yaitu mencegah bau busuk dan
sampah bebas dari bersarangnya binatang vektor yang lazimnya membawa bibit
penyakit dari sampah kepada manusia. Cara ini memberikan pula dampak ekonomi
untuk tanah rawa-rawa yang ditimbun. Demikian pula tanah rendah, tanah genangan
air yang dapat dirubah fungsinya menjadi tanah bangunan rumah, industri dan kantor.
Menyangkut persyaratan yang harusdipenuhi melalui cara sanitary landfilol tersebut
yaitu tersedianya tanah yag luas dan timbunan yang cukup dengan dilengkapi loader
dan buldoser.
4. Composing, yaitu cara pengelolaan sampah untuk keperluan pupuk tanaman. Jenis
sampah bagi kebutuhan pembuatan pupuk tersebut adalah sampah organik.
5. Discharge to sewage, yaitu cara membuang sampah ke dalam air bekas, setelah
dihaluskan buangan sampahnya. Cara ini cukup efektif da efisien sepanjang saluran
atau sistem pembuangan ait kotor dalam keadaan baik.
6. Dumping, yaitu cara meletakkan sampah di atas permukaan tanah. Praktek
pembuangan seperti ini banyak dikembangkan di Negara-negara yang sedang
berkembang seperti di Indonesia.
7. Landfill, yaitu cara membuang sampah pada tempat yang rendah,
kemudianditimbun dengan lapisan tanah. Sistem ini hampir digunakan pada setiap
kota-kota besar di Indonesia
8. Individual inceneration yaitu setiap orang membakar sendiri sampahnya. Sistem ini
memiliki kelemahan yaitu terjadinya pencemaran udara dan bahaya kebakaran, jika
tidak dilakukan dengan hati-hati.
9. Recycling, cara ini memanfaatkan dan mengolah kembali sebagian sampah, seperti
kaleng, kertas, plastik kaca/botol dan lain-lain sebagainya. Sistem ini menguntungkan
bagi pemulung di kota-kota dan sekitarnya, sebagai salah satu sumber pendapatan.
20
SISTEM UTILITAS 1
10. Peralatan lain yang banyak digunakan adalah cara
inceneration yaknimiscellaneous untuk sejumlah debu secara sementara, untuk
selanjutnya di buang.
21
SISTEM UTILITAS 1
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistim utilitas dalam suatu lingkungan perumahan sangan penting, terutama system
utlitas listrik, komunikasi, pemadam kebakaran dan juga pembuangan sampah guna
menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi penghuninya. Maka dari itu dalam
pembangunan suatau perumahan kita haru memperhatikan system utulitas dalam suatau
wilaya itu sendiri guna mengetahui system utilitas apa yang suda tersedia dan belum
tersedia
22
SISTEM UTILITAS 1