5 - Turbidimetri
5 - Turbidimetri
INSTRUMENTASI
Dosen Pengampu :
Anugrah Ricky Wijaya, S.Si., M.Sc.
Drs. Mohammad Sodiq Ibnu, M.Si.
Oleh :
Kelompok 2 / Offering H
LABORATORIUM ANALITIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Februari 2017
PERCOBAAN 5
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat menentukan konsentrasi larutan sampel secara
turbidimetri.
B. DASAR TEORI
Turbidimetri adalah suatu metode analisis berdasarkan peristiwa
hamburan sinar (light scattering) oleh partikel-partikel senyawa yang
dianalisa yang terdapat dalam larutan keruh (turbid). Untuk menentukan
konsentasi zat dalam suatu larutan, maka zat tersebut harus diendapkan
terlebih dahulu dengan suatu pereaksi sehingga menimbulkan kekeruhan.
Apabila sinar tampak masuk ke dalam medium tembus sinar (misalnya
cairan) yang mengandung fase padat berupa partikel – partikel padat
berupa partikel – partikel halus , (suspensi) maka sinar tersebut, setelah
berantraksi sebentar dengan partikel padat, akan dihamburkan (disebarkan)
ke segala arah oleh partikel – partikel itu.
Akibat hamburan ini maka :
a) Medium (cairan) yang mengandung partikel tersebut akan tampak
keruh “turbid” (tidak jernih) dan
b) Intensitas berkas sinar tersebut, akan mengalami pengurangan.
Pengurangan intensitas berkas sinar tersebut bukan disebabkan oleh
penyerapan (absorpsi) melainkan disebabkan oleh hamburan
(penyebaran) foton– foton sinar tersebut oleh partikel padat. Bila
besarnya pengurangan intensitas sinar oleh peristiwa hamburan itu
(misalnya dinyatakan dalam P/Po dari suatu berkas sinar, setelah
berkas sinar tersebut mengalami hamburan.
Sinar yang
Ditransmisikan
𝑃
𝑆 = − log = 𝑘 . 𝑏. 𝐶
𝑃0
Keterangan :
S = Turbidans
P0 = Intensitas cahaya masuk (awal)
P = Intensitas cahaya yang telah melalui sampel
k = Koefisien kekeruhan
b = panjang sel / diameter kuvet
C = Konsentrasi Sampel
D. CARA KERJA
1. Pembuatan Kurva Kalibrasi
Larutan Induk 500 ppm K2SO4
Hasil
10 mL Larutan Cuplikan
Turbidans (S)
Konsentrasi (ppm)
𝜆 = 480 𝑛𝑚
10 0,032
20 0,066
40 0,116
60 0,180
80 0,284
Sampel 0,155
F. ANALISIS DATA
K2SO4 (aq) + BaCl2.2H2O (s) BaSO4 (s) + 2KCl (aq) + 2H2O (l)
K2SO4 + BaCl2 BaSO4 + 2KCl
Mr SO2−
4
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 10 ppm = x [BaSO4 ]
Mr BaSO4
96,065
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 10 ppm = x 5,74 𝑥 10−5 M
233,395
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 10 ppm = 2,36 x 10−5 M
b) Larutan Standar 20 ppm
K2SO4 + BaCl2 BaSO4 + 2KCl
m 0,002 L 0,2 g
2,87 x 10-3 M 208,33 g/mol
5,74 x 10-6 mol 9,6 x 10-4 mol - -
b 5,74 x 10-6 mol 5,74 x 10-6 mol 5,74 x 10-6 mol 1,15 x 10-5 mol
Mr SO2−
4
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 20 ppm = x [BaSO4 ]
Mr BaSO4
96,065
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 20 ppm = x 1,15 𝑥 10−4 M
233,395
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 20 ppm = 4,73 x 10−5 M
Mr SO2−
4
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 40 ppm = x [BaSO4 ]
Mr BaSO4
96,065
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 40 ppm = x 2,30 𝑥 10−4 M
233,395
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 40 ppm = 9,47 x 10−5 M
d) Larutan Standar 60 ppm
K2SO4 + BaCl2 BaSO4 + 2KCl
m 0,006 L 0,2 g
2,87 x 10-3 M 208,33 g/mol
1,72 x 10-5 mol 9,6 x 10-4 mol - -
b 1,72 x 10-5 mol 1,72 x 10-5 mol 1,72 x 10-5 mol 3,44 x 10-5 mol
Mr SO2−
4
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 60 ppm = x [BaSO4 ]
Mr BaSO4
96,065
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 60 ppm = x 3,44 𝑥 10−4 M
233,395
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 60 ppm = 1,42 x 10−4 M
Mr SO2−
4
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 80 ppm = x [BaSO4 ]
Mr BaSO4
96,065
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 80 ppm = x 4,60 𝑥 10−4 M
233,395
[𝑆𝑂42− ] dalam larutan standar 80 ppm = 1,89 x 10−4 M
Dari perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan dalam bentuk tabel
berikut ini
Kurva Kalibrasi
Larutan Standar Sulfat pada λ = 480 nm
0.3
y = 1,425.885x - 0.004
0.25 R² = 0.983
Turbidans (S)
0.2
0.15 Turbidans Vs
Konsentrasi
0.1
Linear
0.05 (Turbidans Vs
Konsentrasi)
0
-5E-05 0 5E-05 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025
-0.05
[SO42-] (M)
𝑃
𝑆 = − log = 𝑘 . 𝑏. 𝐶
𝑃0
𝑺 = 𝒌 . 𝒃. 𝑪
𝑦 =𝑎𝑋+𝑏
Sumbu y = Turbidans (S)
Sumbu x = [SO42-]
a = k = koefisien kekeruhan (Turbid)
Diketahui :
[K2SO4] = 500 ppm
[ SO4 2− ]
Kadar SO4 2− dalam Larutan K 2 SO4 = x 100%
[ K 2 SO4 ]
55,28 ppm
Kadar SO4 2− dalam Larutan K 2 SO4 = x 100%
500 ppm
G. PEMBAHASAN
K2SO4 (aq) + BaCl2.2H2O (s) BaSO4 (s) + 2KCl (aq) + 2H2O (l)
K2SO4 + BaCl2 BaSO4 + 2KCl
H. KESIMPULAN
I. DAFTAR PUSTAKA
Skoog, D.A. 1980. Principles of Instrumental Analysis. Holt-Saunders
International Edition.
Tim Dosen Kimia Analitik. 2017. Buku Petunjuk Praktikum Analisis
Instrumentasi. Malang : Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri
Malang
Wonorahardjo, Surjani. 2013. Pengantar Kimia Analitik Modern –
Metode Analisis dan Instrumentasi. Malang : Universitas Negeri Malang
TUGAS
1. Apa dasar analisis turbidimetri ?
2. Mengapa pengukurannya bisa digunakan spektronik-20 yang biasanya
digunakan untuk pengukuran serapan sinar di daerah sinar tampak ?
3. Gambarkan secara kasar alur kurva kalibrasi pada analisis SO42- dalam air !
Jawab
1. Analisis Turbidimetri berdasarkan pada peristiwa hamburan sinar (light
scattering) oleh partikel-partikel senyawa yang dianalisa yang terdapat
dalam larutan keruh (turbid). Untuk menentukan konsentasi zat dalam suatu
larutan, maka zat tersebut harus diendapkan terlebih dahulu dengan suatu
pereaksi sehingga menimbulkan kekeruhan. Apabila sinar tampak masuk ke
dalam medium tembus sinar (misalnya cairan) yang mengandung fase padat
berupa partikel – partikel padat berupa partikel – partikel halus , (suspensi)
maka sinar tersebut, setelah berantraksi sebentar dengan partikel padat, akan
dihamburkan (disebarkan) ke segala arah oleh partikel – partikel itu.
2. Dalam analisis turbidimetri digunakan sinar putih (sinar tampak) pada
panjang gelombang 480 nm. Pada percobaan ini dapat digunakan alat
spektronik-20 (Spektrofotometer Vis), karena panjang gelombang yang
digunakan untuk analisis secara turbidimetri (480 nm) masuk dalam
rentangan panjang gelombang sinar tampak (380-800 nm).
3.
Kurva Kalibrasi
Larutan Standar Sulfat pada λ = 480 nm
0.3
0.25
0.2
Turbidans (S)
Turbidans
Vs
0.15 Konsentrasi
0.1
0.05
0
-5E-05 0 5E-05 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025
-0.05
[SO42-] (M)