Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN PENGELOLAAN

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

RSUD HARAPAN INSAN SENDAWAR


TAHUN 2018
III
IV
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................... i
Tim Penyusun ...................................................................................... iv
Kata Pengaar .................................................................................... v
Sambutan Direktur ............................................................................... vi
Daftar Isi ............................................................................................... vii

BAB I KLASIFIKASI BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA ......... 1


BAB II PENGELOLAAN B3 SESUAI MSDS ...................................... 3
A. MSDS Bahan Iritatif ......................................................... 3
B. MSDS Bahan Beracun .................................................... 3
C. MSDS Bahan yang Mudah Menyala ............................. 4
D. MSDS Bahan Pengoksidasi ............................................ 5
E. MSDS Bahan Mudah Meledak ....................................... 6
F. MSDS Limbah Infeksius ................................................. 6
G. Instruksi Kerja Bahan Korosif ......................................... 7
H. Instruksi Kerja Bahan Karsinogik, Teratogenik dan
Mutagenik ........................................................................ 7
BAB III PENUTUP ............................................................................. 9

V
BAB I
KLASIFIKASI BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA (B3)

Daftar klasifikasi dari B3 yang terdapat di RSUD Harapan Insan Sendawar adalah
sebagai berikut :
NO KELOMPOK JENIS BAHAN LOKASI
1 Mudah Menyala
(Flammable) Bluing Reagent Laboratorium
Bonding Composite Poli Gigi
Composite Poli Gigi
EA-50 Laboratorium
Etching Poli Gigi
Ethanol Ruang Perawatan,
Ethyl Chloride Laboratorium
Ethylen Oxide IBS
Spiritus CSSD
Xylol Laboratorium
Laboratorium
2 Mudah Meledak Gas Asetilena IPSP
Gas CO2 IBS

3 Beracun Amalgam Poli Gigi


Formaldehide Bedah Sentral, Laboratorium,
Farmasi, Unit Pemulasaran
Jenazah

4 Iritatif Ammonia Farmasi


Cuvet Wash Laboratorium
Cuvette Conditioner Laboratorium
Cydezime Bedah Sentral, ICU
Glutaraldehid (Cidex) Ruang Perawatan, CSSD,
Bedah Sentral
Hot Curing liquid / Poli Gigi
Metacrylate
Kalium Permanganat Ruang Perawatan
Natrium Dichloroisocyanu- Ruang Perawatan, CSSD,
rat (Precept) BedahSentral
Sodalime Bedah Sentral

1
5 Korosif HCL pekat Laboratorium
H2SO4 pekat Laboratorium
Cocopropilendiamine IBS, CSSD
Gigasept IBS, CSSD

6 Pengoksidasi Gas Oksigen Ruang Perawatan


Hidrogen peroksida Unit HD

7 Karsinogenik, CKMD Laboratorium


Mutagenik, Vinblastin
danTeratogenik

8 Limbah Kassa Unit Instalasi Kesling, Ruang


Infeksius Perban perawatan
Kapas
Tissue, Infus Set
Transfusi Set
Selang NGT
Kateter
Sarung Tangan
Masker

9 Memancarkan Sinar - X Radiologi


Radiasi

2
BAB II
PENGELOLAAN B3 SESUAI MSDS

A. MSDS Bahan Iritatif


1. Jenis bahan :
a. Ammonia
b. Cuvet Wash
c. Cuvette Conditioner
d. Cydezime
e. Glutaraldehid (Cidex)
f. Hot Curing liquid / Metacrylate
g. Kalium Permanganat
h. Natrium Dichloroisocyanu-rat (Precept)
i. Sodalime
2. Penyimpanan :
a. Simpan pada suhu 150 – 300 C
b. Hindarkan kontak dengan asam, basa, dan zat pengoksidasi.
3. Penggunaan :
1) Gunakan pada tempat dengan ventilasi baik.
2) Pakai alat pelindung diri berupa google (kacamata), sarung tangan,
dan pakaian pelindung saat menggunakan bahan yang bersifat iritatif.
4. Penanganan tumpahan / spill / kontaminasi sesuai MSDS sbb :
1) Terkena/kontak dengan mata, bilas segera dengan air mengalir
selama 15 menit.
2) Tertelan, menghubungi dokter atau ke Instalasi Gawat Darurat jangan
berikan zat perangsang muntah (emetik).
3) Terhirup, pindahkan penderita ke udara bebas. Jika penderita
mengalami kesulitan bernafas, hubungi dokter atau IGD.
4) Terkena/kontak dengan kulit, cuci bagian kulit yang terkena dengan air
mengalir lalu lepaskan baju yang terkontaminasi. Konsultasikan
dengan dokter jika terjadi iritasi menetap.

B. MSDS Bahan Beracun


1. Jenis Bahan :
1) Amalgam
2) Formaldehide
2. Penyimpanan
1) Simpan dalam wadah yang tertutup rapat.
2) Simpan pada suhu ruangan normal, hindarkan suhu ekstrim.
3. Penggunaan
1) Saat menggunakan, hindarkan kontak dengan kulit dan mata
2) Pakai alat pelindung diri yang sesuai meliputi :

3
 Kaca mata / googles
 Coverall
 Handschoen / gloves
3) Local Exhaust Ventilasi
4. Penanganan kontaminasi / spill sesuai MSDS sbb :
1) Terhirup, pindahkan penderita ke udara bebas. Jika tidak dapat
bernafas, berikan nafas buatan. Jika kesulitan bernafas berikan
oksigen.
2) Kontak dengan kulit, siram bagian yang terkontaminasi dengan air
mengalir selama 15 menit. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
3) Kontak dengan mata, bilas dengan banyak air.
4) Tertelan, berikan air minum atau susu jika pasien sadar dan
resposnsive. Karbon aktif juga dapat diberikan. Jangan berikan
penginduksi muntah.
5) Tumpah / terjadi kebocoran di lantai / permukaan lainnya :
 Jumlah sedikit, tutup tumpahan dengan tanah atau pasir lalu
pindahkan ke dalam container logam yang tertutup.
 Jumlah banyak, netralkan dengan ammonia, natrium sulfite,
sodium bisulfite, lalu pindahkan ke dalam container tertutup. Siram
dengan banyak air

C. MSDS Bahan Yang Mudah Menyala (Flammable)


1. Jenis Bahan
1) Ethanol / Ethyl Alkohol 96 %
2) Spiritus
3) Aceton
4) Xylol
5) EA-50
6) OG-60
7) Ethylene Oxide
8) Ethyl Chloride
9) Bloing Reagent
10) Composite
2. Penyimpanan
1) Simpan pada kemasan yang tertutup rapat.
2) Hindarkan dari panas, percikan api, dan api
3) Jauhkan dari zat pengoksidasi
4) Jangan disimpan bersama perchlorat, peroxides, asam chromic, dan
asam nitrit.
5) Harus tersedia APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

4
3. Penggunaan
1) Gunakan hanya pada tempat dengan ventilasi yang baik
2) Hindarkan kontak dengan kulit, mata, dan pakaian.
3) Simpan kemasan kosong dengan benar, jangan biarkan dalam
keadaan terbuka dan jangan tereksposure panas atau api.
4. Penanganan spill/kontaminasi sesuai MSDS :
1) Terkena/kontak dengan mata, bilas dengan air selama minimal 15
menit.
2) Terkena/kontak dengan kulit, siram kulit yang terkena paparan
dengan air dan sabun, lepaskan pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi.
3) Tertelan, berikan 2-4 gelas susu atau air jika pasien sadar. Jangan
memasukkan apapun melalui mulut pada pasien yang tidak sadar.
4) Terhirup, bawa penderita ke ruang terbuka dengan udara segar. Jika
tidak bernafas, berikan pernafasan buatan. Jika kesulitan bernafas
berikan oksigen.
5) Tumpah pada lantai atau permukaan lain, :
 Bersihkan tumpahan dengan absorbent yang inert seperti kain,
pasir atau tanah.
 Masukkan dalam kantong plastic sampah kimia
 Bilas dengan air hingga bersih

D. MSDS Bahan Pengoksidasi/Oksidator


1. JenisBahan : - Gas Oksigen
- Hidrogen Peroksida
2. Penyimpanan
1) Simpan pada tempat yang kering dan berventilasi baik
2) Jauhkan dari bahan yang mudah terbakar, api/panas, minyak, oli, dan
bahan yang menyebabkan kerusakan.
3) Suhu silinder/tabung harus tidak boleh melampaui suhu 52 0 C.
4) Pada tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan APAR (Alat
Pemadam Api Ringan).
3. Penanganan kontaminasi jika :
1) Terhirup dalam jumlah besar, bawa penderita ke tempat yang segar
dan istirahatkan.
2) Kontak dengan kulit (oksigen cair), siram dengan air hangat pada
bagian kulit yang terbakar.
3) Kontak dengan mata, bilas dengan air mengalir selama 15 menit.

5
E. MSDS Bahan Mudah Meledak
1. Jenis Bahan
1) Gas CO2
2) Gas Asetilena
2. Penyimpanan
1) Simpan pada tempat yang kering dan berventilasi baik
2) Jauhkan dari bahan yang mudah terbakar, api/panas, minyak, oli, dan
bahan yang menyebabkan kerusakan.
3) Suhu silinder/tabung harus tidak boleh melampaui suhu 52 0 C.
3. Penanganan kontaminasi sesuai MSDS sbb :
1) Terhirup dalam jumlah besar, bawa penderita ketempat yang segar dan
istirahatkan.
2) Kontakdengan kulit siram dengan air hangat pada bagian kulit yang
terbakar.
3) Kontak dengan mata, Bilas dengan air mengalir selama 15 menit

F. MSDS Limbah Infeksius


1. Jenis Bahan
1) Kassa, Perban, Kapas, Tissue, Infus Set, Transfusi Set, Selang NGT,
Kateter, Sarung Tangan , dan Masker.
2. Penyimpanan
1) Hanya petugas yang berwenang yang dapat memasukkan dan
mengeluarkan limbah Infeksius.
2) Tempat penyimpanan harus terhindar dari banjir maupun bahaya
kebakaran.
3) Hindarkan kontak dengan kulit, mata, dan pakaian.
4) Limbah infeksius harus disimpan dalam wadah yang sudah diberi label
atau penanda dan perlu menggunakan plastik yang tahan terhadap
kemungkinan bocor.
5) Pentugas harus berhati-hati dalam melakukan kegiatan memasukkan
limbah infeksius ke wadah atau mengeluarkan Limbah infeksius dan
dilengkapi dengan APD (Alat Perlindungan Diri).
3. Penanganan kontaminasi Externa sesuai MSDS sebagai berikut:
1) Kontak mata, jika kontak dengan mata basuh mata dengan air paling
tidak 15 menit. Gunakan air dingin dan segera cari pertolongan medis.
2) Kontak kulit, jika kontak kulit bilas bagian yang terkena kontaminasi
dengan air paling tidak 15 menit sabil melepas pakaian yang
terkontaminasi sebelum dipakai lagi.
3) Kontak serius dengan kulit, cuci dengan sabun desinfektan dan oles
kulit yang terkontaminasi dengan krim anti-bacteri. Carilah segera
pertolongan medis.

6
4) Penghirupan jika terhirup, lepaskan ke udara segar. Jika teradi
gangguan pernafasan berikan pernafasan buatan. Jika sulit bernafas
berikan oksigen. Segera cari pertolongan medis.
5) Penghirupan serius evakuasi korban ke daerah yang aman sesegera
mungkin. Jika terjadi kesulitan bernafas longgarkan pakaian korban
dan berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas, berikan nafas
buatan. AWAS: ”hal ini mungkin berbahaya bagi orang yang
memberikan nafas buatan sebab bahan-bahan beracun dan korosif
dapat terhirup”. Segera cari pertolongan medis.

G. Instruksi Kerja Bahan Korosif


a. Jenis Bahan : HCl pekat, H2SO4 pekat, Cocopropilendiamine (stabimed),
Gigasept
b. Penyimpanan : simpan pada wadah tertutup rapat, memiliki ventilasi udara
yang baik
c. Penanganan
- Lakukan handling pada tempat yang memiliki ventilasi yang baik
- Penanganan HCl pekat dan H2SO4 pekat dilakukan di dalam almari
asam
- Gunakan APD lengkap : Baju pelindung, sarung tangan, dan masker
d. Penanganan jika terjadi tumpahan
- Jika terkena mata, segera bilas dengan air yang banyak.
- Jika terkena kulit, bilas dengan air mengalir selama minimal 15 menit,
dan tanggalkan pakaian yang terkena.
- Jika terhirup, pindahkan petugas yang terkena ke udara bebas.

H. Instruksi Kerja Bahan Karsinogenik, Teratogenik, dan Mutagenik


a. Jenis Bahan :
1) CKMD
2) Vinblastin
b. Penyimpanan :
Simpan dalam wadah yang tertutup rapat
Simpan pada suhu yang sesuai
Pisahkan dari bahan lain
c. Handling
Handling dilakukan di ruangan standart yang mempunyai BSC (Biological
Safaty Cabinet).
Petugas yang melakukan handling harus menggunakan APD standard.
Semua sampah handling harus dimasukkan dalam kantong limbah
cytostatik
d. Penanganan jika terjadi tumpahan
- Jika terkena mata, segera bilas dengan air yang banyak

7
- Jika terkena kulit, bilas dengan air mengalir selama minimal 15 menit,
dan tanggalkan pakaian yang terkena
- Jika terhirup, pindahkan petugas yang terkena ke udara bebas.
- Jika terjadi tumpahan pada lantai atau permukaan lain :
 Berikan tanda pada area tumpahan
 Kenakan APD (sesuai petunjuk pada split kit sitostatika)
 Kumpulkan pecahan-pecahan kaca dan masukkan dalam kantong
cytostatika
 Serap cairan dengan menggunakan kain penyerap (sponge cloth)
hingga semua caian terserap
 Jika tumpahan berupa serbuk, serap dengan menggunakan handuk
yang dibasahi
 Netralkan semua area tumpahan dengan larutan Natrium Hypochlorit
5%.
 Bilas dengan air.
 Masukkan semua sampah baik kaca, kain penyerap, dan APD
disposible ke dalam kantong plastik Cytostatika.

8
BAB III
PENUTUP

Diharapkan dengan adanya Panduan Pengelolaan B3 ini di RSUD Harapan


Insan Sendawar Kutai Barat ini, akan dapat membantu pelaksanaan dari
Kesehatandan KeselamatanKerja (K3) bagi para pengguna/pemakai serta dapat
menambah pengetahuan bagi pengguna untuk melakukan pengelolaan apabila
terjadi spill/kontaminasi bagi petugas yang bersangkutan sesuai dengan MSDS
dari B3 tersebut.

Anda mungkin juga menyukai