Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja Di Tempat Kerja PDF
Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja Di Tempat Kerja PDF
323
Ind
k
PANDUAN
AKUPRESUR MANDIRI
BAGI PEKERJA
DI TEMPAT KERJA
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
2015
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
615.822 2
Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Diretorat Jenderal
p Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Panduan akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja.–
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2014
ISBN 978-602-235-807-7
1. Judul I. ACUPRESSURE
II. THERAPEUTICS III. MASSAGE
IV. OCCUPATIONAL HEALTH
KATA PENGANTAR
Kita ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan rakmat dan karunia-Nya, atas tersusunnya Panduan Akupresur Mandiri
Bagi Pekerja di Tempat Kerja
Salah satu jenis pelayanan kesehatan tradisional keterampilan yang telah di
kembangkan saat ini oleh Kementerian kesehatan adalah Akupresur. Pelayanan
Akupresur dapat membantu mengatasi gangguan kesehatan pada kasus-kasus
tertentu, Akupresur Mandiri bagi pekerja di Tempat kerja merupakan solusi dalam
mengatasi gangguan kesehatan ringan di tempat bekerja.
Dengan banyaknya aktifitas pekerja di perkantoran, seringkali menimbulkan
gangguan kesehatan akibat kerja seperti sakit kepala, mata lelah, nyeri pinggang
ataupun nyeri dipergelangan tangan. Dengan intervensi akupresur dapat membantu
mengatasi gangguan tersebut.
Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat Kerja diharapkan dapat
membatu pekerja mengatasi keluhan kesehatan ringan di tempat kerja.
Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh
pihak, yang telah berkenan memberikan pemikiran, waktu dan tenaga sehingga
Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat Kerja ini dapat diselesaikan,
Semoga Panduan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas tersusunnya Panduan
Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja.
Berbagai jenis pelayanan tradisional banyak berkembang di masyarakat, salah
satunya adalah Akupresur. Akupresur adalah salah satu cara pemijatan yang bertujuan
untuk memelihara kesehatan dan meningkatkan kebugaran. Akupresur merupakan
tindakan yang aman, bermanfaat dan mudah dilakukan secara mandiri.
Saat ini telah terjadi pergeseran paradigma dari paradigma sakit kearah
paradigma sehat, yakni paradigma kesehatan yang mengutamakan upaya promotif,
preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Dalam rangka implementasi
paradigma sehat tersebut maka di dikembangkanlah akupresur mandiri bagi pekerja
di tempat kerja untuk mengatasi keluhan kesehatan ringan pada pekerja.
Dengan terbitnya Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di tempat kerja dapat
menjadi panduan untuk pertolongan pertama bagi pekerja dalam menjaga kesehatan
dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja.
Panduan ini telah disusun melalui serangkaian proses yang melibatkan berbagai
lintas program dan lintas sektor yang terkait. Kami berterima kasih atas dukungan
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan buku panduan ini.
Untuk penyempurnaan dan perbaikan kedepan, masukan dari semua pihak tetap
kami harapkan.
KATA PENGANTAR i
SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK iii
DAFTAR ISI v
TIM PENYUSUN vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 3
C. Sasaran 3
D. Ruang Lingkup 3
E. Landasan Hukum 3
F. Pengertian 4
BAB V PENUTUP 33
DAFTAR PUSTAKA 34
I. PENANGGUNGJAWAB
Dr. H.R. Dedi Kuswenda, M.Kes
Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer
II. KOORDINATOR
Drs. IG. Bagus Sarjana, M.Kes
Kasubdit Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Keterampilan
III. KONTRIBUTOR
1. dr. Yuniati Situmorang, M.Kes 13. Anang Subur, SKM, MPH
2. dr. Adiningsih Srilestari, M.Epid, 14. drg. Puthut Tri Prasetyo Sudibagio,
M.Kes, Sp.Ak (K) M.Kes
3. dr. Hasan Mihardja, M.Kes, Sp.Ak (K) 15. dr. Fitri Maulina
4. Dr. dr. Aragar Putri, MRDM 16. dr. Prameutia Haryati. H
5. dr. Gita Swisari, MKM 17. Winda Kusuma
6. Jelsy N. Marampa, SKM, MKK 18. Danti Kamelia Sari, SH
7. Sundoyo, SH, M.Hum, MKM 19. dr. Nur Indah
8. Hj. Siti Maryanah 20. Siti Munawaroh, SKM, MSi
9. Sri Andewi, SKM, M.Kes 21. dr. Maryono
10. Darmayanti, SKM, MKM 22. Mathilda Marpaung, SKM, MKM
11. Haryani, SKM, MHSM 23. Edward Yunan, S.Kom
12. drg. Dyah Ermayatri, DESS
IV. EDITOR
1. dr. Sandra Oktaviani Dyah Puspita Rini
2. dr. Ina Farhaniah
3. Devi Zuarni, SKM, M.Si
4. Ratih Kusuma Dewi, A.Md
V. MODEL
1. dr. Irma Nareswari
2. dr. Putu Bagus Surya Witantra Giri
IV. SEKRETARIAT
1. Siti Juwariyah, S.Sos
2. Subariyah, S.Sos
3. Dikam
A. Latar Belakang
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) Tahun 2005
– 2025, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan masih menghadapi berbagai
masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasi, sehingga diperlukan pemantapan
dan percepatan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) sebagai dasar pengelolaan kesehatan. Di
dalamnya terdapat berbagai terobosan penting, salah satunya adalah pelayanan
kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer.
Sumber daya manusia yang produktif sangat diperlukan untuk mendukung
pengembangan ekonomi bangsa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun
2012, angkatan kerja di Indonesia berjumlah 118 juta orang dengan jumlah
pekerja sebanyak 110,8 juta orang. Berdasarkan jumlah jam kerja diperoleh
informasi bahwa sebanyak 76,5 juta orang (69,04%) bekerja di atas 35 jam/
minggu. Pekerja di Indonesia sebagian besar bekerja di sektor informal yaitu
sekitar 62,71% dan 37,29% bekerja di sektor formal.
Dalam perkembangan industrialisasi dan teknologi, semakin banyaknya bahan
dan alat yang digunakan akan meningkatkan resiko terhadap kesehatan pekerja.
Pekerja dapat terkena berbagai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan ataupun perilaku di tempat kerjanya.
Saat ini banyak ditemukan pekerja yang dalam melaksanakan pekerjaannya
masih menggunakan alat kerja yang tidak ergonomis dan posisi kerja yang
tidak ergonomis disertai kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak
aman, sehingga berisiko menyebabkan gangguan kesehatan dan menurunnya
produktivitas kerja.
B. Tujuan
1. Umum
Tersedianya panduan akupresur mandiri bagi pekerja untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan pekerja dalam meningkatkan kesehatan
dan mengatasi sebagian gangguan kesehatan akibat kerja.
2. Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan pekerja tentang akupresur mandiri secara
baik dan benar;
b. Meningkatkan keterampilan pekerja melakukan akupresur mandiri
secara baik dan benar;
c. Meningkatkan kesehatan pekerja untuk mengoptimalkan produktivitas
kerja.
C. Sasaran
Para pekerja baik di sektor formal maupun informal.
D. Ruang Lingkup
Panduan ini meliputi gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pekerja, titik-
titik akupresur terpilih yang dapat distimulasi untuk mengatasi sebagian gangguan
kesehatan tersebut serta teknik akupresur yang dapat dilakukan secara mandiri.
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2014 tentang pelayanan Kesehatan
Tradisional
F. Pengertian
1. Kesehatan adalah keadaan sehat baik fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi
2. Pekerja adalah setiap orang yang dapat bekerja dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain
3. Produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan
output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.
4. Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang mempunyai penyebab spesifik
atau asosiasi kuat dengan pekerjaan yang terdiri dari agen penyebab yang
sudah diakui.
5. Akupresur mandiri adalah suatu cara mengatasi gangguan kesehatan
dengan kemampuan diri sendiri melalui penekanan titik akupunktur
menggunakan jari atau benda tumpul.
A. Pengertian Akupresur
Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan
menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan
rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan teknik penekanan atau teknik
mekanik. Penekanan dilakukan sebagai pengganti penusukan jarum yang
dilakukan pada akupunktur dengan tujuan untuk melancarkan aliran energi vital
(qi) pada seluruh tubuh.
B. Meridian
Meridian merupakan garis yang membujur dan melintang pada globe atau peta
dunia, selanjutnya istilah meridian digunakan dalam ilmu akupunktur untuk jalur-
jalur aliran energi vital (qi) yang ada pada tubuh manusia yang menghubungkan
masing-masing bagian tubuh.
1. Penggolongan
Meridian digolongkan menjadi jalur yang membujur dan melintang.
Jalur yang membujur terdiri atas meridian umum, meridian cabang dan
meridian istimewa, sedangkan jalur yang melintang terdiri atas luo dan
salurannya.
a. Meridian umum digolongkan berdasarkan yin yang, organ tubuh dan
kaki tangan, yang jumlahnya ada 12
1) Yin bersifat pasif, meridian yin dalam tubuh manusia letaknya di
sisi depan. Yang bersifat aktif, meridian yang dalam tubuh manusia
letaknya di sisi belakang.
2) Organ tubuh menurut ilmu akupunktur terdiri dari enam organ
zang (organ padat) yang bersifat yin yaitu paru, jantung,
selaput jantung, limpa, ginjal, dan hati. Enam organ fu (organ
berongga) bersifat yang yaitu usus besar, usus kecil, tri
pemanas, lambung, kandung kemih, dan kandung empedu.
Selanjutnya meridian umum yang berhubungan dengan organ
tertentu dalam tubuh diberi nama sesuai dengan nama organ
tersebut.
E. Manfaat Akupresur
Tindakan akupresur memberikan manfaat bagi tubuh, antara lain:
1. Meningkatkan stamina tubuh
2. Melancarkan peredaran darah
3. Mengurangi rasa nyeri
4. Mengurangi stres atau menenangkan pikiran
a. Titik GV 20 b. Titik GB 20
Lokasi pada puncak kepala Lokasi pada belakang kepala di
bawah tonjolan tulang tengkorak di
antara dua otot yang besar
a. Titik ST 2
Lokasi pada bawah pupil mata, pada lingkar bawah tulang mata
b. Titik EX-HN 3
Lokasi pada garis tengah tubuh depan, di antara kedua pangkal alis
c. Titik EX-HN 4
Lokasi pada pertengahan alis di atas pupil mata
d. Titik EX-HN 5
Lokasi pada daerah lekukan tulang pelipis sejajar dengan sudut mata luar
e. Titik BL 2
Lokasi pada ujung bagian dalam I medial alis
f. Titik SJ 23
Lokasi pada ujung alis bagian luar
a. Titik GB 21
Lokasi pada puncak bahu, pertengahan antara tengkuk dan pangkal lengan.
b. Titik Ll 15
Lokasi pada lekukan persendian bahu depan ketika lengan diangkat.
d. Titik SJ 14
Lokasi pada lekukan persendian bahu belakang ketika lengan diangkat.
a. Titik PC6
Lokasi pada 2 cun tulang (3 jari) di atas pertengahan pergelangan tangan
bagian dalam
b. Titik PC?
Lokasi pada pertengahan pergelangan tangan bagian dalam
c. Titik HT 7
Lokasi pada lekukan garis pergelangan tangan bagian dalam, segaris
dengan jari kelingking
e. Titik Ll 4
Lokasi pada tonjolan tertinggi ketika ibu jari dan telunjuk dirapatkan.
a. Titik BL 23
Lokasi pada pingggang bagian belakang sejajar dengan pusar selebar 1 ,5
cun tulang (2 jari) ke samping kiri dan kanan dari garis tengah punggung.
a. Titik LR 3
Lokasi pada punggung kaki pada cekungan antara pertemuan pangkal
tulang ibu jari dan jari kedua telapak kaki.
c. Titik BL 40
Lokasi pada tengah - tengah lipat lutut bagian belakang (fosa poplitea).
Titik-titik akupresur yang telah dijelaskan di atas perlu diketahui agar dapat
menemukan lokasinya di setiap regio tubuh secara tepat.
Buku panduan akupresur mandiri untuk pekerja di tempat kerja ini diharapkan
dapat digunakan sebagai bagian dari upaya peningkatan kesehatan pekerja baik
dari sisi promotif, preventif dan kuratif. Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari di
tempat kerja, gangguan kesehatan ringan akibat kerja sering dijumpai. Akupresur
mandiri dapat menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi sebagian gangguan
kesehatan akibat kerja.
Pekerja yang sehat dan bugar akan dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Dengan mempelajari dan melakukan akupresur mandiri dapat
membantu pekerja menjadi sehat, bugar dan produktif.
1. Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olah Raga, (Tahun 2012), Peningkatan
Kebugaran Jasmani di Tempat Kerja, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan
Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
2. Pengantar Penyakit Akibat Kerja, (Tahun 2011), Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
3. Direktorat Bina Kesehatan Kerja, (Tahun 2008), Pedoman Tatalaksana Penyakit
Akibat Kerja Bagi Petugas Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
4. WHO, (Tahun 2008), WHO Standard Acupuncture Point Location in the Western
Pasific Region.
5. WHO, (Tahun 1999), Guidelines on Basic Training and Safety in Acupunture.
6. Wang Deshen , (Tahun 1992), A Brief of Explanation of International Standard
Nomenclature of Zhenjiu (Acupunture and Moxibution) points, Higher Education
Press, Beijing, China.
7. Michael Reed, (Tahun 1990), Acupressure’s potent points, A Bantam Book.