Anda di halaman 1dari 37

BLOK KELUHAN

KARDIORESPIRASI

TUTORIAL 1
SAKIT TENGKUK
Kelompok 7
Daftar Nama Anggota Kelompok
1. Ahmad Sofian Tsauri 181091111006
2. Dyna Aulia Millati 181091112007
3. Angellica Marcellina 181091112009
4. Sarah Nur Azizah 181091122007
5. Bella Aprilia Damayanti 181091122008
6. Cindy Oktaviani 181091112006
7. Muhammad Ridho Ali Fasha 181091121002
8. Septya Aliza Qotrunnada 181091112004
9. Dina Ananda Wulandari 181091122001
10. Mahesa Andika Atalarik Lihu 181091121002
11. Dhio Husmawan Az'har 181091121003
12. Kenody Maybeng 181091121000
13. Tasya Khairiya 181091132007
14. Athiya Nadifa 181091132000
SKENARIO
Sakit Tengkuk
Seorang pria berusia 50 tahun datang ke klinik dokter umum BPJS dengan
keluhan sakit tengkuk. Keluhan sudah dirasakan sejak 1 tahun terakhir terutama
jika kurang istirahat. Pasien tidak mengalami mual muntah ataupun gejala
lainnya. Pasien merupakan perokok berat, menghabiskan lebih dari 2 bungkus
rokok per hari sejak umur 15 tahun. Pasien sampai sekarang masih merokok.
Pasien memiliki riwayat darah tinggi namun tidak pernah berobat. Riwayat
penyakit keluarga pasien tidak diketahui. Sesudah melihat hasilnya, dokter
memberikan resep obat yang harus diminum pasien secara teratur, serta
memberikan saran pada pasien untuk melakukan perubahan gaya hidup.

Pemeriksaan tanda vital:

Tekanan Darah : 170/100 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 20 x/menit

Suhu : 36,9oC
7 Jumps

Jump 1 Jump 5

Klarifikasi Istilah Sasaran Belajar

Jump 2 Jump 6

Identifikasi Masalah Belajar Mandiri

Jump 3 Jump 7

Analisis Masalah Sintesis Hasil Belajar

Jump 4

Problem Tree
1. Darah tinggi

Tekanan darah lebih tinggi dari normal (>140/90mmHg)

Jump 1
Klarifikasi Istilah
2. Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau berbentuk
lintingan yang terbungkus, serta mengandung berbagai
bahan berbahaya seperti nikotin, tar, dan lainnya.

3. Sakit tengkuk
Sakit pada bagian belakang leher
Jump 2 Identifikasi Masalah
1. Apa hubungan sakit tengkuk dengan rokok?
2. Bagaimana hubungan riwayat hipertensi dengan keluhan pasien sekarang ?
3. Apa faktor resikonya ?
4. Apa hubungan usia dan jenis kelamin terhadap keluhan?
5. Apakah jika ada RPK dapat berpengaruh ?
6. Obat apakah yang cocok untuk pasien?
7. Apakah nyeri tengkuk bahaya?
8. Terapi apa yang cocok selain obat?
9. Apa yang mempengaruhi Tekanan Darah ?
10. Mengapa pasien mengeluhkan ketika kurang istirahat dan mengapa hanya ditengkuk saja?
11. Perubahan gaya hidup seperti apa yang seharusnya dilakukan pasien?
12. Komplikasi dari keluhan ?
13. Pemeriksaan penunjang apa saja kah yang cocok?
Jump 3 Analisis Masalah
1. Apa hubungan sakit tengkuk dengan rokok?
Merokok mempercepat penyakit degeneratif, karena bahan kimia dalam rokok
mengeraskan arteri dan mengurangi suplai darah ke tulang, yang membuat
tulang-tulang leher kekurangan nutrisi

2. Bagaimana hubungan riwayat hipertensi dengan keluhan pasien sekarang?


Riwayat hipertensi yang tidak diterapi akan memiliki dampak terhadap
kesehatan pasien sekarang. Hal ini terlihat dari tekanan darah pasien yang
mencapai 170/100 mmHg yang mana termasuk pada hipertensi stage II.
Biasanya pada penderita hipertensi berat ia akan merasakan sakit kepala
terutama didaerah oksipital atau tengkuk dan biasanya pada pagi hari.

3. Apa faktor resikonya?


Faktor resiko meliputi usia, jenis kelamin, genetik, merokok, konsumsi alkohol,
dan riwayat penyakit lain seperti ginjal, gangguan adrenal, infark myocard
4. Apa hubungan usia dan jenis kelamin terhadap keluhan ?
Semakin lanjut usia, resistensi perifer akan semakin tinggi. Contohnya
fleksibilitas pembuluh yang menurun karena tebalnya penumpukan zat kolagen
pada lapisan otot dan banyaknya arterosklerosis. Pria memiliki resiko hipertensi
yang lebih tinggi dibandingkan wanita karena faktor hormonal dan tingginya
angka kejadian lifestyle yang buruk.

5. Apakah jika ada RPK berpengaruh ?


Iya, dapat berpengaruh karena ada banyak faktor resiko hipertensi yang juga
diturunkan secara genetik. Jadi, orang yang memiliki riwayat penyakit keluarga
akan memiliki peluang lebih besar terkena hipertensi, apalagi jika tidak
diimbangi lifestyle yang sehat.
6. Obat apakah yang cocok untuk pasien ?
Jenis-jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang
dianjurkan oleh JNC 7 adalah:
a. Diuretika, terutama jenis Thiazide (Thiaz) atau Aldosteron Antagonist
b. Beta Blocker (BB)
c. Calcium Chanel Blocker atau Calcium antagonist (CCB)
d. Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACEI)
e. Angiotensin II Receptor Blocker atau Areceptor antagonist/blocker (ARB)

7. Apakah nyeri tengkuk berbahaya ?


Berbahaya atau tidaknya nyeri tengkukbergantung pada apa penyebabnya. Pada
penderita hipertensi, pembuluh darahnya cenderung kaku dan menyempit
dimana hal tersebut dapat menghambat aliran darah. Seperti yang kita tahu,
darah merupakan suatu metode transportasi oksigen ke jaringan tubuh.
Berkurangnya suplai oksigen ke otot, termasuk otot di tengkuk, akan
menyebabkan kekakuan dan juga nyeri.
8. Terapi apa yang cocok selain obat ?
9. Apa yang mempengaruhi tekanan darah ?
Berikut hal-hal yang dapat mempengaruhi tekanan darah, yaitu :
• Merokok
• Kelebihan berat badan atau obesitas
• Kurangnya aktivitas fisik
• Terlalu banyak garam dalam makanan
• Konsumsi alkohol terlalu banyak (lebih dari 1 hingga 2 minuman per hari)
• Stress
• Usia yang lebih tua
• Genetika
• Riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi
• Penyakit ginjal kronis
• Gangguan adrenal dan tiroid
• Sleep apnea
10. Mengapa pasien mengeluhkan ketika kurang istirahat dan mengapa
hanya ditengkuk saja?
Sakit tengkuk merupakan salah satu gejala hipertensi. Hipertensi sendiri dapat dipicu oleh kurangnya
tidur atau beristirahat. Kurang tidur, bagaimanapun, tampaknya bertindak sebagai pemicu stres pada
tubuh dan mengaktifkan sistem simpatik, berdasarkan evaluasi hormon stres serum setelah kurang
tidur. Sebagai hasilnya, sistem rennin-angiotensin-aldosterone distimulasi, dan sintesis katekolamin
pusat meningkat. Hal ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang meningkatkan tekanan
darah, berpotensi menyebabkan hipertensi. Periode kurang tidur kronis, aliran arteri dan konsentrasi
magnesium intraseluler keduanya menurun. Kekurangan magnesium menyebabkan penyempitan arteri
sehingga mempengaruhi pelebaran pembuluh darah. Perubahan dramatis dalam parameter ini karena
terjaga yang lama menyebabkan gangguan ritme sirkadian dari tekanan darah, dan akhirnya
menghasilkan hipertensi..
11.Perubahan gaya hidup seperti apa yang seharusnya dilakukan pasien?
Berikut perubahan lifestyle yang dapat dilakukan oleh pasien :
• Diet, menurunkan berat badan, tekanan darah sistol dapat menurun 5-20
mmhg/10kg BB
• Pola makan DASH, tekanan darah sistol dapat menurun 8-14 mmhg
• Menurunkan kadar asupan garam harian
• Melakukan aktivitas fisik setiap hari
• Berhenti merokok dan minum alkohol
12. Apa komplikasi dari keluhan?
Hipertensi dapat menimbulkan penyakit-penyakit serius seperti:
• Aterosklerosis
• Kehilangan penglihatan
• Aneurisma
• Gagalginjal
• Gagal jantung
• Demensia
13. Pemeriksaan penunjang apa saja yang cocok dilakukan pada pasien ?
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dapat berupa:
• Pemeriksaan labortorium
Urinalisis (proteinuria), tes gula darah, profil lipid, ureum, kreatinin
• X ray thoraks
• EKG
• Funduskopi
Jump 4 Problem Tree
Anamnesis Hipertensi Tension Headache

Laki-laki 50th + +

Nyeri Tengkuk + +

Perokok Berat + +

RPD : Hipertensi + +

TD: 170/10mmHg + -

Jadi, berdasarkan pemeriksaan maka diagnosis pasien tersebut adalah hipertensi.


ANAMNESIS PEMERIKSA PEMERIKSAAN
AN FISIK PENUNJANG

DD

DX

HIPERTENSI
ESSENSIAL

PROGNOSIS
Jump 5 Sasaran Belajar

1. Definisi 4. Faktor resiko 7. Patofisiologi 10. Komplikasi


2. Etiologi 5. Klasifikasi 8. Diagnosis 11. Pencegahan
3. Epidemiologi 6. Manifestasi klinis 9.Tatalaksana 12. Prognosis
Jump 6 Belajar Mandiri

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Jump 7 Sintesis Hasil Belajar
1. Definisi Hipertensi

Hipertensi merupakan suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan/atau diastolic yang tidak
normal. Biasanya didefinisikan sebagai tekanan darah diatas 140/90, sesuai dengan definisi
konseptual hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah yang berkaitan dengan peningkatan
mortalitas kardiovaskular lebih dari 50%. Hipertensi stage 2 adalah hipertensi dengan tekanan
darah sistolik 160-170 dan distolik 100-109
2. Etiologi Hipertensi

Hipertensi dapat bersifat primer, yang disebabkan oleh lingkungan atau genetik,
atau sekunder, yang memiliki banyak etiologi, termasuk penyebab ginjal,
pembuluh darah, dan endokrin. Hipertensi primer atau esensial adalah 90-95%
dari kasus orang dewasa, dan sebagian kecil pasien (2-10%) memiliki penyebab
sekunder. Keadaan darurat hipertensi paling sering dipicu oleh pengobatan yang
tidak memadai atau kebiasaan yang buruk
Hipertensi dan Statistik Terkait Jenis Kelamin dan
Usia
Sampai usia 45 tahun, persentase pria yang lebih
tinggi daripada wanita mengalami hipertensi; dari
usia 45-64 tahun, persentasenya hampir sama antara
pria dan wanita. Diatas usia 64 tahun, persentase
wanita yang lebih tinggi mengalami hipertensi dari
pada pria

3. Epidemiologi Hipertensi

Setiap tahun hipertensi mengalami peningkatan.


Prevalensi Hipertensi di Indonesia
Epidemiologi
Hipertensi pada orang dewasa kulit hitam

Prevalensi hipertensi menurut jenis kelamin


4. Faktor Resiko Hipertensi
Tidak dapat dimodifikasi
Ras
Ras Afrika-Amerika (kulit hitam) Dapat dimodifikasi
memiliki resiko hipertensi yang 05 Kurangnya
aktivitas
lebih tinggi
fisik dan
04 Kadar lipid
stress

Usia tinggi
Resiko hipertensi meningkat
seiring pertambahan usia
03 Konsumsi
Penyakit yang menyertai
Seperti Diabetes dan CKD
alkohol
02 Asupan
sodium

01 yang tinggi Jenis kelamin


Laki-laki memiliki resiko lebih
Obesitas tinggi dibandingkan perempuan.
Riwayat keluarga (genetik)
Klasifikasi hipertensi berdasarkan JNC 8
01

Klasifikasi berdasarkan penyebabnya


02
•Hipertensi Essensial atau hipertensi primer yang tidak
diketahui penyebabnya (90%). Biasanya hipertensi
5. Klasifikasi primer terjadi akibat faktor genetik dan pola hidup yang
tidak sehat.
•Hipertensi SekunderPenyebabnya dapat ditentukan
Hipertensi (10%), antara lain kelainan pembuluh darah ginjal,
gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar
adrenal (hiperaldosteronisme).
6. Manifestasi
HTN (hipertensi) dikenal sebagai "silent killer" karena
Klinis biasanya tidak memiliki tanda atau gejala peringatan, dan
banyak orang tidak tahu mereka memilikinya. Bahkan
ketika tingkat tekanan darah sangat tinggi, kebanyakan
orang tidak memiliki tanda atau gejala. Sejumlah kecil
orang mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala
tumpul, muntah, pusing, dan mimisan yang lebih sering.
Gejala-gejala ini biasanya tidak terjadi sampai tingkat
tekanan darah telah mencapai tahap yang parah atau
mengancam jiwa. Satu-satunya cara untuk mengetahui
dengan pasti jika seseorang memiliki HTN adalah dengan
memiliki dokter atau profesional kesehatan lainnya yang
mengukur tekanan darah
7. Patofisiologi Hipertensi
Aksis RAAS
8. Diagnosis
Hipertensi
9. Tatalaksana Hipertensi
Tatalaksana Farmakologis
Tatalaksana Non Farmakologis
Strategi ini dilakukan dengan cara
mengganti makanan yang tidak sehat
Penurunan berat badan dengan memperbanyak asupan
sayuran dan buah yang mengandung
serat, vitamin dan mineral.
Diet rendah garam dapat bermanfaat
untuk mengurangi dosis obat anti
Mengurangi asupan garam hipertensi pada pasien hipertensi
dengan derajat >2. Asupan garam
yang dianjurkan adalah tidak melebihi
2 gr/hari.

Olahraga yang teratur dengan durasi


30-60 menit/hari, minimal 3
Olahraga hari/seminggu dapat membantu
penurunan tekanan darah.

Konsumsi alkohol lebih dari 2 gelas


Mengurangi konsumsi alkohol per hari pada pria atau 1 gelas per
hari pada wanita, dapat
meningkatkan tekanan darah

Merokok merupakan salah satu faktor


Berhenti Merokok risiko terjadinya penyakit
kardiovaskular. Oleh karena itu,
pasien dianjurkan untuk berhenti
merokok
10. Komplikasi Hipertensi
Stroke
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal
maupun global akut, lebih dari 24 jam yang berasal
dari gangguan aliran darah otak dan bukan
disebabkan oleh gangguan peredaran darah

Infark Miokard
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner
yang arterosklerotik tidak dapat mensuplai cukup
oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
trombus yang menyumbat aliran darah melalui
pembuluh tersebut

Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan suatu keadaan klinis
kerusakan ginjal yang progresif dan irreversible dari
berbagai penyebab, salah satunya pada bagian
yang menuju ke kardiovaskular

Ensefalopati
Ensefalopati (Kerusakan otak) dapat terjadi
terutama pada hipertensi maligna (hipertensi yang
meningkat cepat)
11. Pencegahan

Pembatasan konsumsi garam


.

Perubahan pola makan

Berhenti merokok

Rutin berolahraga
.
12. Prognosis

Quo Ad vitam (hidup):dubia ad bonam

Quo Ad functionam (fungsi): dubia ad


bonam

Quo Ad sanationam (sembuh): dubia ad


malam
Merci Beaucoup!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai