Anda di halaman 1dari 3

PEMBIMBING KLINIK KEPERAWATAN = PRECEPTOR

PENDAHULUAN

Salah satu cara untuk pengembangan dan pengendalian mutu keperawatan adalah
dengan cara mengembangkan lahan praktek keperawatan disertai dengan adanya
pembinaan masyarakat profesional keperawatan untuk melaksanakan pengalaman belajar
di lapangan dengan benar bagi peserta didik.

Tanggungjawab masyarakat profesional keperawatan dalam melaksanakan


keperawatan profesional, dengan sistem nilai dan tradisi profesionalnya adalah hal yang
mutlak dalam pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesioanl.

Lahan praktek keperawatan adalah merupakan komponen pendidikan yang perlu


mendapat perhatian bagi para pengelola lahan praktek. Maka dengan adanya lahan
praktek yang baik akan dapat dikembangkan pengalaman belajar klinik / lapangan
dengan benar.

Perubahan sikap dan keterampilan profesional yang benar dengan melalui


pengalaman belajar lapangan yang diselenggarakan dengan benar dalam tatanan
pelayanan keperawatan profesioanl. Maka lingkungan yang condusive akan sangat
membantu tumbuhnya sikap dan keterampilan profesional khususnya bagi perawat.
Dalam hal ini sangat diperlukan sarana agar terlaksananya sikap dan keterampilan
profesional bagi para perawat.

Sarana yang mutlak harus ada antara lain adanya perawat profesional sebagai
pembimbing klinis atau “preceptor” yang akan melakukan preceptorship bagi para
perawat lapangan sehingga tumbuh kembang profesi dapat berkembang bagi perawat.
Hal lain yang juga perlu ialah : - SDM
- Fasilitas
- Manajemen dan lingkungan yang condusive.

a. Pembimbing Klinis = Preceptor

Adalah seorang perawat profesional yang terpilih yang ahli dalam praktek klinik
keperawatan.
Latar belakang pengalaman :
 Staf keperawatan lahan praktek yang
bersangkutan.
 Staf keperawatan dari ruangan lain, bila tidak
ada pembimbing klinis dari ruangan yang
bersangkutan.
 Staf pendidikan yang bekerja di lapangan atau
seorang perawat staf keperawatan yang menjadi
staf pengajar pendidikan keperawatan, bertugas
untuk membimbing dan mengarahkan peserta
didik.

Peran Perawat Pembimbing Klinis :

 Sebagai agen pembaharu


 Sebagai nara sumber
 Sebagai manajer
 Sebagai katalisator

Kriteria Pembimbing Klinis :


 Mature
 Perawat profesional
 Memahami konsep dan asuhan keperawatan.
 Mampu mendesiminasi ilmu yang dimiliki
 Mampu mengadakan perubahan.
 Mampu menerima feed backs.
 Menjadi role model
 Berminat dalam pendidikan keperawatan.
 Berpartisipasi dalam mempersiapkan peran.
 Berpendidikan : = Pendidikan Tinggi
Keperawatan.
= Lulus pendidikan keperawatan dengan baik.

Beberapa petunjuk dalam sistem bimbingan klinis :


1. Peran dan tanggungjawab masing-masing harus jelas bagi peserta didik dan preceptor
yang ditunjuk.
2. Adanya alur komunikasi antara peserta didik dan preceptor maupun staf ruangan dan
keperawatan.
3. Harus terorientasi dan disiapkan peserta didik dan preceptor.
4. Pemilihan preceptor sesuai kriteria.
5. Agar preceptorship efektif perlu membuat jadwal.
6. Tujuan harus jelas.

Sasaran :
 Perawat yang baru lulus atau perawat pendatang baru.
 Perawat yang baru mengalami kenaikan jenjang fungsional.
 Perawat yang memerlukan bimbingan

Beberapa contoh sikap pembimbing klinis :


1. Sikap caring terhadap pasien.
2. Sikap caring terhadap peserta didik.
3. Mengenalkan diri pada pasien.
4. Bersikap humor dalam kontex yang sesuai.
5. Berorientasi dengan lingkungan dengan sikap percaya diri.
6. Menggunakan komunikasi therapeutik.
7. Mendemonstrasikan praktek keperawatan yang “up to date” dan kemampuan
merawat sesuai prosedur keperawatan.
8. Selalu melibatkan diri dalam pelayanan saat diperlukan.
9. Melapor secara teratur.
10. Ikut mendengar laporan pergantian gilir jaga.
11. Penampilan rapi dan bersih dan menarik.
12. Mendemonstrasikan penggunaan alat-alat baru.
13. Flexible.
14. Menunjukan sikap respect kepada seluruh ketenagaan di lapangan.
15. Menciptakan iklim yang condusive untuk belajar.
16. Memelihara kerahasiaan informasi.
17. Menghargai martabat dan integritas pasien.
18. Mendorong diskusi yang berhubungan dengan dilema etik.
19. Memberi umpan balik ( Feed back ).
20. Menunjukkan sikap antusias terhadap keperawatan.
21. Menunjukkan akontabilitas terhadap tindakan sendiri.
22. Menunjukkan kemampuan menyelesaikan masalah dalam lapangan.

By : Th. Ratna Indraswati


RS Atma Jaya
Jl Pluit Raya 2
Jakarta Utara

NPM 0606039354

Anda mungkin juga menyukai