Anda di halaman 1dari 5

NO SOP : 001/MT/SOP/03/2018

TGL. PEMBUATAN : 22 – Februairi - 2018

TGL. REVISI : 20 – Maret - 2018


: Team Leader
DISAHKAN OLEH
MANAGEMENT TRAINE
MUHAMMAD RIHAN’S VARIZA Arifianto Ibrahim,
MRV GROUP
NAMA SOP : BUDIDAYA JAMUR
2018
Kualifikasi Pelaksana
1. Memiliki kemampuan pemeliharaan jamur tiram
2. Mengetahui tugas dan fungsi system dan prosedur pembudidayaan jamur tiram
3. Mengetahui tugas dan fungsi pelaporan produksi jamur tiram

A. ALAT OPERASIONAL DAN PRODUKSI

1. Pisau 2 Pcs
2. Box Penampungan 1 Pcs
3. Plastik Ukuran 16 x 33 1 Pcs
4. Plastik Ukuran 015 x 28 1 Pcs
5. Tali Rafia 1 Roll
6. Timbangan 1 Pcs
7. Semprotan 2 Pcs
B. TEKNIS OPERASIONAL DAN PRODUKSI
1. Pembuatan kumbung jamur
 Pembuatan rak baglog
 Suhu kumbung mempunyai suhu kelembaban 20-25 C
2. Penyiraman kumbung jamur
Pengisian air kedalam semprotan sebanyak 2 Liter

Memompa tuas semprotan untuk proses penyiraman

Mengatur valve sesuai dengan keperluan penyiraman

Membuka gate valve pada semprotan


Penyemprotan Kumbung
 Spesifikasi
Dalam penyiraman kumbung ada 2 area dinding terbagi dibagian
luar dan dalam kumbung.
Untuk luas satu bagian dinding terhitung 10 x 2.5 meter.
Untuk 1 botol semprotan memerlukan 2 liter air yang bisa
menyirami luas dinding 5 x 2.5 meter.

 Adapun perhitungan air yang diperlukan dalam sekali penyemprotan


adalah sebagai berikut :
 2 bagian x 10 m x 2.5 m = 4 botol semprot
 Atap 4 m x 3 m = 1 botol
1 botol = 2 liter air
5 botol = 10 liter air
 Jadi, dalam sekali penyemprotan memerlukan air sebanyak 10 liter.

3. Panen Jamur
Panen dan penanganan pasca panen merupakan kegiatan akhir dari proses
budidaya jamur. Pemanenan sangat berpengaruh terhadap kualitas jamur yang
dipanen, termasuk didalamnya adalah kualitas dan daya tahan jamur yang dipanen.
Teknik panen yang kurang baik bahkan dapat mengakibatkan kerusakan media
tumbuh jamur yang pada akhirnya mengurangi produktivitas jamur yang dihasilkan.
Penanganan jamur setelah panen dapat mempengaruhi kualitas jamur, bila
penanganan pasca panen kurang baik biasanya kualitas jamur kurang baik. Contoh
penanganan pasca panen yang kurang baik adalah pengemasan dan penyimpanan
yang kuran baik sehingga penampilan jamur menjadi tidak menarik, bahkan
cenderung rusak.

Pengecekan jamur yang sudah siap panen, dengan


spesifikasi sebagai berikut :

 Sisi jamur sudah mulai bergelombang


 Pangkal jamur besar
 Berusia ± 3 hari setelah tumbuhnya tunas
Memanen jamur yang sudah sesuai dengan
kriteria

Melakukan pembersihan pada pangkal jamur


yang sudah dipanen

Melakukan penimbangan jamur


 2 Ons
 ½ Kg
 1 Kg

Packing Jamur (Vacum)

 Mencabut jamur di pangkal batangnya sehingga terbawa dengan akarnya, lalu


bersihkan kotoran berupa bahan media tanam jamur yang biasanya menempel pada
akar jamur yang dilakukan pada pukul 09.00.
 Dalam membersihkan jamur tersebut hindari di area kumbung atau tempat
budidaya, karena iika terjadi pembusukan pada sisa sisa jamur ini bisa
menyebabkan timbulnya kotoran yang dapat menghambat tumbuh jamur tiram
generasi berikutnya.
 Sebelum pengemasan jamur harus ditimbang terlebih dahulu seberat 2 Ons, ½ Kg. 1
Kg dalam setiap bungkus kemasan.
 Memasukanj jamur yang sudah ditimbang dalam klastik kemasasan.
 Pengiriman kepada tengkulak maupun konsumen setelah semua hal tersebut
dilakukan.
C. BATAS PERSEDIAAN BAHAN PRODUKSI

 BATAS MAKSIMAL PERSEDIAAN BAHAN PRODUKSI


1. Tali Rafia 1 Roll
2. Plastik Ukuran 16 x 33 2 Pcs
3. Plastik Ukuran 015 x 28 2 Pcs

 BATAS MINIMAL PERSEDIAAN BAHAN PRODUKSI


1. Tali Rafia 1 Roll
2. Plastik Ukuran 16 x 33 1 Pcs
3. Plastik Ukuran 015 x 28 1 Pcs

 DASAR PENETAPAN BATAS MINIMAL DAN MAKSIMAL PERSEDIAAN


BAHAN PRODUKSI
1. Daya beli pasar
2. Ketersediaan bahan

D. INDIKATOR KEBERHASILAN BUDIDAYA JAMUR

 Indikator Keberhasilan Budidaya Jamur


 Jamur tumbuh dengan baik di baglog
 Tidak terserang hama tumbuhan
 Tidak layu ketika pemanenan

E. SKEMA BISNIS
PETANI BAGLOG PEMBUDIDAYA

KONSUMEN/TENGKULAK HASIL PANEN

F. TEKNIS PEMASARAN
Pada pemasaran hasil panen jamur tiram penualan langsung kepada tengkulak
maupun konsumen. Pada proses ini jamur yang sudah di sortir akan dilakukan
penimbangan dan pengemasan yang higienis agar daya jual ke konsumen/tengkulak
tetap awet tanpa mengurangi kualitas jamur tersebut.
Dalam setiap kemasan berisi 2 (dua) ons berat bersih jamur dengan harga jual
Rp5.000 untuk setiap bungkusnya. Untuk penjualan dalam 0.5 (setengah) kilogram
menjual dengan harga Rp12.000,
namun jika tengkulak maupun konsumen membeli dalam 1 (satu) kilogram
langsung mendapat potongan harga jual menjadi Rp20.000 / kilogram.

Anda mungkin juga menyukai