Anda di halaman 1dari 5

Massa jenis oksigen

Prosedur
Untuk menentukan massa jenis oksigen melalui proses pemanasan KclO3, mula-mula
botol pencuci gas diisi kurang lebih 80 %. Kemudian disusun peralatan sesuai dengan
rangkaian alat, lalu dimasukkan 0,2 gram KclO3 ke dalam tabung reaksi dan ditimbang.
Dibuka katup pada pipa pengubung, lalu selang pipa penghubung ditiup agar tinggi
permukaan air pada botol pencuci gas sama dengan gelas ukur. Selanjutnya dipasang
tabung reaksi yang telah berisi KclO3 dan ditutup katup pada pipa penghubung. Kemudian
diganti gelas ukur yang berisi akuades dengan gelas ukur kosong. Lalu katup dibuka dan
kclo3 pada tabung reaksi dipanaskan dengan bunsen. Setelah gas tidak keluar lagi, tabung
reaksi didinginkan dan dijaga agar pipa penghubung selalu di bawah permukaan air botol
pencuci gas. Kemudian katup ditutup, lalu tabung reaksi dan gelas ukur ditimbang dan
dicatat keadaan tekanan barometer dan suhu ruang.
Pembahasan
Pada percobaan massa jenis oksigen yang bertujuan untuk menentukan massa jenis
oksigen berdasarkan massa oksigen yang dibebaskan dari proses pemanasan kclo3 (kalium
klorat).
Parameter yang harus diperhatikan yaitu suhu pemanasan kalium klorat dan tekanan
pada system. Gas oksigen merupakan gas nyata yang diasumsikan sebagai gas ideal. Hal ini
disebabkan pada suhu tinggi dan tekanan rendah, faktor kompresibilitas dari gas ini
mendekati satu, sama seperti gas ideal.

Hal pertama yang dilakukan yaitu diisi botol pencuci gas dengan akuades sebanyak
80 % dari volume total botol pencuci gas. Botol pencuci gas tidak diisi penuh dengan
akuades karena ketika pemanasan kalium klorat, gas oksigen yang dibebaskan akan
memberi tekanan yang lebih besar dengan luas ruang kosong pada tabung pencuci gas yang
kecil sehingga kemungkinan dapat menyebabkan kebocoran atau bahkan pecahnya botol
pencuci gas. Sedangkan apabila diisi kurang dari 80 % dikhawatirkan bahwa gas oksigen
yang dihasilkan banyak tetapi akuades dalam botol pencuci gas tidak mencukupi/ tidak
sebanding jumlahnya untuk dipindahkan ke gelas ukur. Akuades digunakan sebagai pencuci
gas karena sifatnya yang netral, bebas dari ion-ion pengganggu, sehingga gas oksigen yang
nantinya dibebaskan pada suhu dan tekanan tertentu tida k menimbulkan reaksi samping.
Setelah itu tabung pencuci gas ditutup dengan penutup tabung yang terhubung ke pipa
penghubung sehingga botol pencuci gas dan gelas ukur terhubung oleh pipa.
Selanjutnya, alat dirangkai, dalam merangkai alat harus dalam keadaan rapat. Hal
ini bertujuan agar tidak ada udara yang masuk ataupun keluar serta gas oksigen yang
dihasilkan seluruhnya dapat memindahkan akuades dari botol pencuci gas ke dalam gelas
ukur dan volume akuades yang terukur akan sesuai dengan volume gas oksigen yang
dihasilkan. Kemudian ditimbang kclo3 sebanyak 0,205 gram ke dalam tabung reaksi.
Sebelum dimasukan kclo3, terlebih dahulu tabung reaksi ditimbang dan diperoleh massa
tabung reaksi awal sebesar 14,487 gram.
Kemudian permukaan akuades pada gelas ukur dan botol pencuci gas
disetimbangkan sampai tingginya sama dengan meniup ujung pipa yang nantinya akan
dihubungkan dengan tabung reaksi. Udara yang ditiupkan ini akan mendorong akuades di
botol pencuci gas untuk mengalir menuju gelas ukur. Hal ini terjadi karena adanya
penambahan tekanan dari udara dan gaya kapilaritas yang akan menentukan tegangan
permukaan zat cair. Hal tersebut sesuai denngan hukum pascal dimana tekanan yang
dikenakan pada fluida dalam bejana tertutup akan diteruskan tanpa berkurang ke semua
bagian fluida dan dinding bejana itu. Penyeimbangan dilakukan agar sistem menjadi
seimbang, dimana tekanan di dalam system sama dengan tekanan di luar system.
Untuk menandakan bahwa air dalam botol pencuci gas dan gelas ukur telah
seimbang yaitu ketika pipa penghubung diangkat dari gelas ukur, volume akuades dalam
gelas ukur tidak bertambah. Jika air pada pipa penghubung tetap mengalir ke dalam gelas
ukur setelah setimbang, maka menandakan bahwa rangkaian alat mengalami kebocoran.
Katup yang sebelumnya dalam keadaan terbuka lalu ditutup. Kemudian gelas ukur diganti
dengan gelas ukur kosong yang kering dan telah ditimbang sebesar 81,01 gram.
Selanjutnya, kclo3 sebanyak 0,205 gram di dalam tabung reaksi dipanaskan pada
nyala api bunsen. Pemanasan dilakukan pada nyala api tersebut karena dapat mencapai suhu
400 0 C sehingga terjadi reaksi sebagai berikut :

2 KClO3 2KCl(s) + 3O2(g)

Apabila pemanasan dilangsungkan pada suhu dibawah 4000 C maka gas oksigen
tidak akan terbentuk dan terjadi reaksi disproporsionasi. Persamaan reaksi yang terjadi
sebagai berikut :

4 KClO3 KCl(s) + 3KClO4(s)

Pemanasan kalium klorat diatas suhu 400 0 C akan menghasilkan gas oksigen yang
akan menekan akuades di botol pencuci gas berpindah ke gelas ukur. Hal ini disebabkan
tekanan yang dihasilkan lebih besar dari tekanan gelas ukur karena akuades (fluida)
mengalir dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Oleh karena itu
volume akuades dalam gelas ukur akan bertambah sebanding dengan gas oksigen yang
dihasilkan dari pemanasan atau penguraian kalium klorat.
Proses pemanasan dihentikan pada saat kalium klorat seluruhnya telah terurai
menjadi kalium klorida dan gas oksigen yang dapat diamati dari aliran akuades dari botol
pencuci melalui pipa penghubung ke gelas ukur. Jika tidak ada aliran akuades lagi berarti
gas oksigen sudah dibebaskan seluruhnya dan volume pada gelas ukur tidak bertambah
lagi. Proses pemanasan dilakukan dalam keadaan katup terbuka agar akuades dapat
mengalir ke gelas ukur. Dan dipastikan dilakukan penjagaan agar mulut pipa penguhubung
selalu dibawah permukaan akuades hal ini bertujuan agar zat berpindah ke gelas ukur
hanyalah akuades bukan gas oksigen sehingga volumenya dapat diukur.
Sebelum penimbangan, tabung reaksi terlebih dahulu didinginkan. Hal ini
bertujuan untuk menghindari kesalahan saat penimbangan. Karena pada keaadaan panas
gas dalam tabung reaksi masih memuai karena molekul-molekul gas oksigen masih
bergerak cepat dengan energy kinetic tinggi sehingga terjadi tumbukan dengan
molekulnya dan juga dengan dinding tabung. Hal ini menimbulkan adanya tekanan yang
menyebabkan hasil pengukuran yang diperoleh akan lebih kecil dari data yang sebenarnya
sehingga menjadi tidak akurat.
Kemudian ditimbang tabung reaksi yang telah dingin. Diperoleh massa tabung
reaksi dan kcl sebesar 14,6016 gram. Volume yang ditunjukan air pada gelas ukur
sebanyak 69 ml, dimana volume air yang dipindahkan ke dalam gelas ukur akan sama
dengan volume o2 yang dihasilkan saat pemanasan kclo3. Selanjutnya, gelas ukur yang
berisi air ditimbang dan diperoleh massa sebesar 145,924 gram. Untuk menentukan
massa jenis oksigen ditentukan dengan rumus rapat massa :
Dimana, m merupakan massa oksigen yang diperoleh dari hasil penimbangan massa
tabung reaksi dan kclo3 dikurang dengan massa tabung reaksi dan kcl akhir, v diperoleh
dari volume air pada gelas ukur yang sebanding dengan volume o2 yang dihasilkan, dan
p merupakan massa jenis oksigen dari hasil percobaan.
Dari hasil percobaan diperoleh massa jenis oksigen sebesar 1,3978 g/L. Dengan
KSR sebesar 28,65 %. kesalahan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu banyak
volume akuades yang berpindah ke gelas ukur tidak hanya karena tekanan sejumlah gas
oksigen. Tetapi juga karena tekanan dari tingginya suhu saat pemanasan. Sehingga
terjadi kesalahan pada pengukuran volume gas oksigen, adanya kebocoran yang
menyebabkan adanya gelembung udara yang terdapat pada selang sehingga
menyebabkan volume yang terukur lebih sedikit dari volume sebelumnya dan kesalahan
praktikan.

Anda mungkin juga menyukai