Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini, manusia lebih menyukai hal-hal yang serba instan seiring dengan
berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi. Hal ini sudah menjadi kebiasaan karena
dinilai praktis, cepat, dan juga mudah. Salah satunya adalah makanan. Beragam jenis
makanan instan saat ini dapat dengan mudah kita temukan dimana saja. Salah satunya
adalah biskuit. Biskuit merupakan makanan yang cukup digemari oleh orang-orang
terutama anak-anak. Hal ini karena rasa dari biskuit yang manis. Biskuit yang baik adalah
biskuit yang tidak mengandung bahan berbahaya di dalamnya. Namun, dalam rangka
membuat produk biskuit mereka menjadi lebih enak, tidak jarang para produsen berbuat
curang. Mereka menambahkan zat-zat kimia berbahaya ke dalam produk biskuit mereka.
Yang mana zat-zat tersebut seharusnya tidak digunakan dalam membuat produk makanan.
Padahal sudah jelas apabila zat-zat tersebut masuk ke dalam tubuh, akan membahayakan
kesehatan.
”Diputar, dijilat, dicelupin!”, adalah semboyan dari biskuit Oreo. Oreo merupakan
salah satu biskuit yang terkenal di Indonesia. Biskuit ini diproduksi oleh PT. KRAFT. Pada
beberapa saat yang lalu, Oreo pernah tersandung kasus penggunaan zat-zat kimia
berbahaya. Zat kimia berbahaya yang terkandung dalam produk oreo adalah melamin.
Melamin (C3H6N6) adalah zat kimia berbentuk kristal putih. Melamin biasa digunakan
untuk membuat produk plastik, pupuk, bahan perekat, dan pembersih. Dalam produk oreo
sendiri, melamin digunakan sebagai pengkilat biskuit coklat dan pemutih pada cream rasa
yang terdapat pada lapisan tengah biskuit. Apabila melamin masuk ke dalam secara
berlebihan, bisa menyebabkan batu ginjal dan gagal ginjal. Hal ini tentu sangat
membahayakan. Terlebih lagi, oreo juga merupakan biskuit yang digemari oleh anak-anak.
Setelah berita ini tersebar luas di masyarakat, oreo mengalami kerugian dan juga
krisis kepercayaan dari masyarakat. Masyarakat menjadi tidak lagi percaya dan enggan
mengkonsumsi lagi produk oreo. Hal ini tentu saja akan berdampak pada kelanjutan
perusahaan. Maka ini adalah tugas seorang PR untuk mengembalikan nama baik dari oreo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalahnya
sebagai berikut:
1. Apa tugas dari Public Relation?
2. Apa tujuan dari Public Relation?
3. Bagaimana seorang PR menangani kasus di atas?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi Public Relation
2. Untuk mengetahui tujuan dari seorang Public Relation
3. Untuk mengetahui langkah yang diambil seorang PR dalam menangani kasus oreo
bermelamin
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Public Relation


Menurut Frank Jefkins (2000:9) mendefinisikan “Public Relations adalah semua
bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian.”
Sedangkan menurut Edard Bernyas yang dikutip oleh Danandjaja (2011:14)
menyatakan “Public Relations adalah memberikan informasi secara langsung dan
persuasif kepada publik agar merubah tindakan dan sikap publik dari suatu instituisi.”
Dari dua pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimplan bahwa peran seorang
public relation yaitu memberikan informasi-informasi kepada masyarakat. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengajak masyarakat agar mau mengubah tindakan dan
sikap sesuai dengan apa yang diinginkan oleh seorang public relations.

B. Tujuan Public Relations


1. Memberikan dan menerima informasi kepada publik
Ketika seorang PR memberikan informasi kepada publik, maka informasi yang
diberikan haruslah informasi yang benar dan tidak ada rekayasa apapun di dalamnya.
Seorang PR tidak boleh memberikan informasi yang tidak valid.
2. Mewujudkan kerjasama yang baik dengan publik.
Untuk mewujudkan kerjasama yang baik dengan publik seorang PR harus bisa
mengembangkan goodwill (kemauan yang baik) dan menciptakan keharmonisan dalam
bekerja sama dengan publik.
3. Membuat kesepakatan secara kelembagaan
Kesepakatan dalam hal ini adalah tentang kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Tugas PR disini adalah untuk mencegah adanya kesalahpahaman antara
perusahaan dengan publik.
4. Mewujudkan saling pengertian antar publik
Hal ini bertujuan agar tidak ada masalah antara public relations dengan publik dan juga
agar terciptanya sikap yang saling menguntungkan diantara keduanya.

C. Langkah yang diambil PR dalam menangani kasus Oreo


Kasus oreo yang mengandung melamin sangat cepat tersebar melalui media
massa.untuk itu, tugas seorang PR disini adalah memulihkan nama baik oreo. Karena
produk oreo sendiri berasal dari berbagai distributor yang berasal dari berbagai negara,
maka seorang PR dari oreo PT.KRAFT harus menginformasikan kepada publik bahwa
produk oreo yang disinyalir mengandung zat melamin di dalamnya bukanlah produk oreo
dari PT.KRAFT, melainkan dari distributor luar negeri yang berasal dari luar negeri.
Seorang PR juga harus menjelaskan bagaimana cara membedakan apakah produk oreo
tersebut didapat dari distributor luar negeri atau dari dalam negeri. Cara ini dilakukan
dengan melihat kode produksi yang terdapat pada no BPOM. Untuk produk buatan
Indonesia ditulis dengan MD. Sedangan produk buatan luar negeri ditulis dengan kode ML.
Selain itu, PR Oreo juga harus menjelaskan kepada publik dengan melakukan
konferensi pers melalui media. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar publik mengerti dan
merasa tidak ditipu. Dan untuk membangun kembali nama baik oreo, dapat dilakukan
dengan membuat iklan. Setelah itu, langkah selanjutnya yang dilakukan PR adalah dengan
mengadaka promo. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kembali
produk oreo kepada publik. Dan juga untuk mengembalikkan kepercayaan publik yang
sebelmnya hilang karena kasus melamin. Langkah terakhir yang haus dilakukan seoang PR
adalah harus selalu mengontrol produk yang akan dipasarkan dan juga selalu memastikan
bahwa produk yang akan dipasarkan aman. Agar nantinya kasus seperti ini tidak akan
terjadi lagi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Biskuit oreo merupakan biskuit yang banyak digemari oleh semua kalangan terutama anak
kecil. Sehingga sangat perlu bagi produsen oreo untuk memperhatikan bahan dan
kandungan yang ada dalam biskuit oreo. Hal ini dilakukan agar tidak membahayakan
kesehatan konsumen. Seorang Public Relations perusahaan hendaknya selalu menjaga dan
menjalin komunikasi yang baik dengan publik. Juga harus selalu mengawasi dan
mengontrol kepada produk yang dipasarkan. Apabila seorang PR menemukan gejala-gejala
krisis yang akan timbul, hendaknya langsung diselesaikan agar tidak terdengar dan tidak
tersebar oleh media yang mana bila hal ini terjadi akan merusak nama baik perusahaan.

Daftar Pustaka
Wahyuningsih, Lestari. 2013. Tugas dan Fungsi Public Relations dalam Organisasi.
Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas Ekonomi.
file:///C:/Users/has/Downloads/Documents/TUGAS%20AKHIR__3.pdf
http://taufikbudiarto.blogspot.co.id/2013/11/studi-kasus-humas_2.html
https://ismiwn.blogspot.co.id/2016/11/analisis-tugas-pr-perusahaan-oreo.html

Anda mungkin juga menyukai